cover
Contact Name
Eko Pramudya Laksana
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
historiography.journal@um.ac.id
Editorial Address
Gedung A6, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5, Malang Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Historiography
ISSN : -     EISSN : 27984907     DOI : 10.17977
Core Subject : Humanities, Social,
Historiography: Journal of Indonesian History and Education publish original research papers, conceptual articles, review articles and case studies. The whole spectrum of Indonesian history, historical learning and history education, which includes, but is not limited to education systems, institutions, theories, themes, curriculum, educational values, historical heritage, media and sources of historical learning, and other related topics.
Articles 141 Documents
Becak Lawu 1970-2015: transportasi tradisional masyarakat lereng tenggara Gunung Lawu Muhammad Fidyan Arby
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i22023p234-248

Abstract

Becak Lawu is a traditional transportation that serves to transport commodity goods such as vegetables, this transportation is only available in the southeastern slopes of Mount Lawu. This study tries to explain the existence of Becak Lawu and its influence on the surrounding community on the southeast slope of Mount Lawu in the 1970s to 2015. This research uses a historical research method that has five stages, namely topic selection, heuristics, verification, interpretation and historiography. Based on the findings of historical sources, this research shows that in the 1970s Becak Lawu transportation appeared which was useful for helping community activities in the southeastern slopes of Mount Lawu, especially in Plaosan District, Magetan Regency. This transportation was motivated by steep and steep geographical conditions, as well as the economic conditions of the underprivileged people at that time, so that creativity emerged from the surrounding community to create Becak Lawu transportation made of wood and rubber old tires. The existence of Becak Lawu has a positive impact that helps transport commodity products, such as vegetables and fruits from the plantations of underprivileged residents, so that the community is helped by this transportation. In the early 2000s, the economic condition of the people of Plaosan District had improved and began to be able to afford motorized vehicles. This made Becak Lawu displaced and forgotten. In 2015, there was a Becak Lawu racing festival which is useful for remembering the existence of Becak Lawu which was once successful and useful to the community around Plaosan district in the 1970s. Research studies on Becak Lawu are expected to provide benefits to the community and can be developed so that they are useful in the present.Becak Lawu merupakan transportasi tradisional yang berfungsi untuk mengangkut barang komoditas hasil bumi seperti sayur-sayuran, transportasi ini hanya ada di daerah lereng tenggara Gunung Lawu. Penelitian ini mencoba menjelaskan eksistensi Becak Lawu dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar di daerah lereng tenggara Gunung Lawu pada tahun 1970 hingga 2015-an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang memiliki lima tahapan yakni pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil temuan sumber-sumber sejarah, penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1970-an muncul transportasi Becak Lawu yang berguna untuk membantu aktivitas masyarakat di daerah lereng tenggara Gunung Lawu, khususnya di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Transportasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi geografis yang curam dan terjal, serta kondisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu pada saat itu, sehingga muncul kreatifitas dari masyarakat sekitar untuk menciptakan transportasi Becak Lawu yang terbuat dari kayu dan karet ban bekas. Keberadaan Becak Lawu ini memberikan dampak positif yang membantu mengangkut hasil komoditas, seperti sayur dan buah dari perkebunan warga yang kurang mampu, sehingga masyarakat terbantu dengan adanya transportasi ini. Pada awal 2000-an, kondisi ekonomi masyarakat Kecamatan Plaosan sudah meningkat dan mulai mampu membeli kendaraan bermotor. Hal tersebut membuat Becak Lawu tergeser dan menjadi terlupakan. Pada tahun 2015, terdapat festival balap Becak Lawu yang berguna untuk mengingat eksistensi Becak Lawu yang pernah berjaya dan bermanfaat terhadap masyarakat sekitar kecamatan Plaosan pada tahun 1970-an. Kajian penelitian mengenai Becak Lawu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan dapat dikembangkan agar berguna di masa kini.
Politik etis dan priayi baru: mobilitas masyarakat di Pulau Jawa 1900-1942 Jati Saputra Nuriansyah; Ahmad S. Paramasatya; Reo Rafienza
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p313-325

Abstract

This writing is motivated by the ethical political policy enacted by the Dutch Colonial government in Java.  The methods used in this research include topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The result of the discussion of this article is that the new priayi in Java was caused by ethical politics implemented by the Dutch, allowing people to mobilize social status. Social status mobility through education became commonplace for ordinary people and its existence threatened the lives of the pangreh praja or old priayi. The objectives of writing this article are 1) To describe the classification of the population on the island of Java; 2) To know the government and ethical politics in Java; and 3) To describe the emergence of new priayi in Java.Penulisan ini dilatarbelakangi oleh kebijakan politik etis yang diberlakukan oleh pemerintah Kolonial Belanda di Pulau Jawa.  Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  meliputi  pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari pembahasan artikel ini yaitu priayi baru di Jawa diakibatkan oleh politik etis yang diterapkan oleh Belanda sehingga memungkinkan masyarakat untuk bermobilisasi status sosial. Mobilitas status sosial melalui jalur pendidikan menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat biasa dan keberadaannya mengancam kehidupan para pangreh praja atau priayi  Adapun tujuan dari penulisan artikel ini yaitu 1) Untuk mendeskripsikan klasifikasi penduduk di Pulau Jawa; 2) Untuk mengetahui pemerintahan dan politik etis di Jawa; dan 3) Untuk menjabarkan kemunculan priayi baru di Pulau Jawa.
Sistem irigasi Regentschap Nganjoek tahun 1900-1934 Retha Herdian Putri; Ronal Ridhoi
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p379-392

Abstract

Regentschap Nganjoek is an area that has experienced drought problems during the dry season and floods during high rainfall since the 20th century. This study attempts to describe the condition of Regentschap Nganjoek prior to the repair or development of irrigation and the irrigation development process in the region. The areas where irrigation is built are located along the Brantas River which has an important role for the community such as agriculture and the plantation industry. The Brantas River has also had an impact on flooding and drought in Nganjuk, so it is necessary to repair and develop irrigation in the form of canals and drainage. This study applies the historical method by utilizing various sources such as written archives such as colonial records, newspapers, and magazines. In addition, photos of irrigation development and other sources were found. This article shows that the repair and development of irrigation in Regentschap Nganjoek aims to maintain water availability and be able to overcome flooding in the early 20th century.Regentschap Nganjoek merupakan daerah yang memiliki masalah kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada saat curah hujan yang tinggi sejak abad ke-20. Kajian ini mencoba menggambarkan kondisi bagaimana Regentschap Nganjoek sebelum adanya perbaikan atau pembangunan irigasi dan proses pembangunan irigasi di wilayah tersebut. Daerah yang dijadikan tempat pembangunan irigasi berada di sepanjang aliran Sungai Brantas yang memiliki peran penting untuk masyarakat seperti pertanian dan industri perkebunan. Sungai Brantas juga menimbulkan dampak banjir dan kekeringan di Nganjuk sehingga diperlukan perbaikan dan pembangunan irigasi berupa kanal dan drainase. Penelitian ini menerapkan metode sejarah dengan memanfaatkan berbagai sumber seperti arsip tertulis seperti catatan kolonial, surat kabar, maupun majalah selain itu ditemukan foto pembangunan irigasi dan sumber lainnya. Artikel ini menunjukkan bahwa adanya perbaikan dan pembangunan irigasi di Regentschap Nganjoek bertujuan untuk menjaga ketersedian air dan dapat menanggulangi banjir di awal abad ke-20.
Penerapan media kuis interaktif berbasis Kahoot! dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMA Panjura Malang Edenia Tara Heriska; Aurinza Dinda Widhayanty; Slamet Sujud Purnawan Jati; Yuli Putra Wibawa
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p326-335

Abstract

The use of learning media is one of the main points when learning history takes place. As well as in the use of learning media can better understand the material presented by educators. The selection of good and appropriate media can affect the process of successful learning of students. Along with the development of the technological era, it is increasingly advanced and sophisticated so that there are many opportunities in developing learning media. One of the problems that existed at Panjura High School in class X IPS 1 was the lack of use of learning media so that previously the lecture method was used which was felt to be less efficient in teaching history in class, causing little interest in student learning in History. With this, the researcher wants to apply learning media in the form of interactive quiz media based on Kahoot! as a means of evaluation, so that learning is more interesting and students become active. Media Kahoot! This is a game-based media which can contain questions that will be answered by students. This research was conducted in two cycles where the first cycle greatly influenced the continuation of the second cycle which became the determinant. With 15 selected respondents, then given a questionnaire via google form. Then the data is analyzed to see the success of implementing the Kahoot! media. in the process of learning history. The results showed that almost all students showed a positive response, namely in the first cycle it showed a percentage of 73.28 percent, then in the second cycle it produced a percentage of 90.78 percent for the application of Kahoot! media. during history lessons. With that the application of Kahoot media! can be said to be successful and experience an increase in student learning interest.Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu hal yang poin utama pada saat pembelajaran sejarah berlangsung. Serta dalam penggunaan media pembelajaran dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Pemilihan media yang baik dan tepat dapat mempengaruhi proses keberhasilan belajar peserta didik. Seiring perkembangannya zaman teknologi semakin maju serta canggih sehingga banyak peluang dalam mengembangkan media pembelajaran. Salah satu permasalahan yang ada pada SMA Panjura di kelas X IPS 1  yaitu kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga sebelumnya menggunakan metode ceramah yang dirasa kurang efisien dalam pembelajaran sejarah di kelas sehingga menyebabkan sedikitnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah. Dengan hal ini peneliti ingin menerapkan media pembelajaran berupa media kuis interaktif berbasis Kahoot! sebagai sarana evaluasi, agar pembelajaran lebih menarik dan siswa menjadi aktif.  Media Kahoot! ini merupakan media berbasis permainan yang didalamya dapat berisi soal-soal yang akan dijawab oleh peserta didik. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana siklus pertama sangat mempengaruhi kelanjutan siklus kedua yang menjadi penentu. Dengan 15 responden yang dipilih, kemudian diberikan angket melalui google form. Kemudian data dianalisis guna melihat keberhasilan penerapan media Kahoot! dalam proses pembelajaran sejarah. Hasil menunjukkan hampir semua siswa menunjukkan respon positif yaitu pada siklus pertama menunjukkan persentase 73,28 persen kemudian pada siklus kedua menghasilkan persentase 90,78 persen terhadap penerapan media Kahoot! saat pembelajaran sejarah. Dengan tersebut penerapan media Kahoot! dapat dikatakan berhasil serta mengalami peningkatan minat belajar siswa.
Pemanfaatan Candi Songgoriti sebagai sumber belajar sejarah lokal kelas X SMKN 1 Batu Sya'fa Nabila Kurnia Wahyuda; Ananda Putri Salsa Bella; Muhammad Farhan; Lutfiah Ayundasari; Anib Fakul Mas Ulfa
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p393-400

Abstract

The application of the independent curriculum in history learning is a particular challenge for educators because students are required to be able to use various historical skills as a reference for explaining and understanding the values contained in historical events. It is necessary to use historical sources and combine them with outdoor learning or environment-based learning models so that the learning experience of students becomes enjoyable. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results are the conditions of learning history at SMKN 1 Batu, suggestions for outdoor learning with Songgoriti Temple, and historical aspects of Songgoriti Temple. Penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran sejarah menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para pendidik karena peserta didik dituntut untuk dapat menggunakan berbagai keterampilan sejarah sebagai acuan untuk menjelaskan dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah. Diperlukan adanya pemanfaatan sumber sejarah dan mengkombinasikannya dengan model pembelajaran berbasis lingkungan atau outdoor learning agar pengalaman belajar peserta didik menjadi menyenangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Adapun hasil dari adalah kondisi pembelajaran sejarah di SMKN 1 Batu, saran pembelajaran outdoor learning dengan Candi Songgoriti, dan aspek historis Candi Songgoriti. 
Eksistensi wayang potehi di Sidoarjo 1967-2000 Firda Arochmanty Ayunia; Ari Sapto
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p336-347

Abstract

This article aims to examine re-introduce the art of the Potehi puppets which was dim during the Suharto era. On the other hand, this study will describe the condition of the Potehi puppet in 1967-2000 in Sidoarjo followed by its influence in the socio-cultural and religious fields on the community around the Tjong Hok Kiong temple, Sidoarjo. The method in this research refers to the historical research method. The development of the Potehi puppet in Sidoarjo had experienced a slump during the Suharto era and began to grow again during the Gus Dur era. These developments affected the socio-cultural and religious fields of the community, including significant economic changes and a high attitude of religious tolerance.Penulisan artikel ini mempunyai tujuan untuk mengenalkan kembali seni pertunjukan wayang Potehi yang sempat redup era Soeharto. Di sisi lain, penelitian ini akan menjabarkan kondisi wayang Potehi pada 1967-2000 di Sidoarjo diikuti dengan pengaruhnya dalam bidang sosial-budaya dan religi terhadap masyarakat sekitar kelenteng Tjong Hok Kiong, Sidoarjo. Metode dalam penelitian ini mengacu pada metode penelitian sejarah. Perkembangan wayang Potehi di Sidoarjo sempat mengalami keterpurukan pada masa Soeharto dan mulai tumbuh kembali pada masa Gus Dur. Perkembangan tersebut memengaruhi bidang sosial-budaya dan religi masyakat, Di antaranya adalah adanya perubahan perekonomian yang signifikan dan sikap toleransi beragama yang tinggi.
Daya tarik wisata sejarah budaya di Malang Raya Daya Negri Wijaya; Ismail Lutfi; Reza Hudiyanto; Deny Yudo Wahyudi; Fitri Ariska
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p401-410

Abstract

Wilayah Malang Raya yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu berada di Provinsi Jawa Timur, menawarkan kombinasi kekayaan sejarah, warisan budaya, dan keindahan alam yang menakjubkan. Hal ini menjadikannya sebagai destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung. Namun, dalam masyarakat sering kali situs sejarah di wilayah tersebut tidak mendapat perhatian yang cukup, baik dalam hal perawatan maupun pemahaman terhadap cerita sejarah yang berkembang di sekitarnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dan ethnohistory. Metode kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber-sumber tertulis yang ada, sedangkan ethnohistory memberikan wawasan tentang perspektif budaya dan masyarakat lokal terkait dengan situs-situs sejarah tersebut. Penelitian ini mengulas wisata sejarah budaya di berbagai masa, termasuk masa Hindu-Budha, masa Islam, masa kolonial, dan masa pendudukan Jepang. Tujuannya adalah memberikan pandangan objektif tentang situasi sebenarnya dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran serta apresiasi terhadap warisan sejarah yang ada di Malang Raya. Dengan adanya artikel ini, diharapkan masyarakat dapat memahami akar budaya mereka sendiri, memperkuat jati diri bangsa, serta menjaga warisan berharga ini bagi generasi mendatang.The Greater Malang area, which includes Malang City, Malang Regency, and Batu City, is in East Java Province, offering a combination of rich history, cultural heritage, and stunning natural beauty. This makes it an attractive tourist destination for visitors. However, in society, historical sites in the region often do not receive sufficient attention, both in maintaining and understanding the historical stories that develop around them. This study uses the methods of literature study and ethnohistory. The literary method is used to obtain information from existing written sources, while ethnohistory provides insight into the cultural and local community perspectives related to these historical sites. This research reviews cultural history tourism in various eras, including the Hindu-Buddhist period, the Islamic period, the colonial period, and the Japanese occupation period. The aim is to provide an objective view of the actual situation and invite the public to increase awareness and appreciation of the historical heritage of Malang Raya. With this article, it is hoped that people can understand their cultural roots, strengthen their national identity, and protect this valuable heritage for future generations. 
Pemanfaatan Museum Sangiran sebagai sumber belajar Sejarah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kertosono Arif Dedy Purwanto; Najib Jauhari
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p286-301

Abstract

This study aims to determine the use of the Sangiran Museum as a source of learning history in an effort to improve the History learning outcomes for class X students of SMA Negeri 1 Kertosono. The problem in this study is to analyze before and after the use of the Sangiran Museum to improve the History learning outcomes of students in grades X-9, X-10, and X-11. The method used in this study is a quantitative method with the type chosen is pre-experimental in the form of one-group pretest-posttest design. The use of the instrument as a test of increasing learning outcomes is in the form of a multiple choice question test. Data analysis used validity test, reliability test, and descriptive analysis based on the average learning outcomes of each student and class. The pretest results for class X-9 were 50.97 and it became 91.11 in the posttest, the pretest results for class X-10 were 39.13 to 91.47 in the posttest, and the pretest results for class X-11 were 41.41 to 85.52 in the posttest. The results showed that there was an increase in learning outcomes in each sample class.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan Museum Sangiran sebagai penggunaan sumber belajar Sejarah dalam upaya peningkatan hasil belajar Sejarah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kertosono. Permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisis sebelum dan sesudah adanya pemanfaatan Museum Sangiran terhadap peningkatan hasil belajar Sejarah siswa kelas X-9, X-10, dan X-11. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis yang dipilih adalah pre-eksperimental berbentuk one-grup pretest-posttest design. Penggunaan instrumen sebagai uji peningkatan hasil belajar berupa tes soal pilihan ganda. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis deskriptif berdasarkan dari rata-rata hasil belajar setiap siswa dan kelas. Hasil pretest kelas X-9 sebesar 50.97 dan menjadi 91.11 pada posttest, hasil pretest kelas X-10 sebesar 39.13 menjadi 91,47 pada posttest, dan hasil pretest kelas X-11 41.41 menjadi 85.52 pada posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar di setiap kelas yang menjadi sampel.
Pengelolaan hutan jati pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda di Ngandjoek Tahun 1927-1942 Shinta Ayu Mutiara Sari; Dewa Agung Gede Agung
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p348-363

Abstract

Teak wood is a product of forced cultivation which is suitable for growing on soils containing lime. Teak wood grows a lot in Central Java and East Java because it has lime-containing soil making it suitable for growing teak wood. In 1903 there was a teak crisis so the Dutch East Indies colonial government prepared several policies to save the teak forests. So that led to several new policies to save teak forests. This study shows the management of teak forests in Ngandjoek by the Dutch East Indies colonial government. The management of teak wood forests is very interesting to study, both in terms of management and the policies made by the Dutch East Indies colonial government. The purpose of this writing is to narrate the results of forest management in Ngandjoek. The research uses the historical method which has five stages including topic selection, heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results of this paper show the management of teak wood forests in Ngandjoek in 1927.Kayu jati merupakan salah satu produk dari tanam paksa yang cocok tumbuh di tanah yang menggandung kapur. Kayu jati banyak tumbuh di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena memiliki tanah yang mengandung kapur sehingga cocok untuk ditumbuhi kayu jati. Pada tahun 1903 terjadi krisis kayu jati sehingga pemerintah kolonial Hindia Belanda menyiapkan beberapa kebijakan untuk menyelamatkan hutan kayu jati. Sehingga memunculkan beberapa kebijakan baru untuk menyelamatkan hutan kayu jati. Studi ini menunjukkan pengelolaan hutan kayu jati di Ngandjoek oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pengelolaan hutan kayu jati sangat menarik untuk di kaji, baik dari pengelolaannya maupun kebijakan yang di buat oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui hasil pengelolaan hutan di Ngandjoek. Penelitian menggunakan metode sejarah yang memiliki lima tahapan diantaranya pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penulisan ini menunjukkan pengelolaan hutan kayu jati di Ngandjoek tahun 1927. 
Toeti Heraty: penyair feminis Indonesia (1967-2000) Safika Salsabila Dwiningtyas; Nur'aeni Marta; Sri Martini
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p302-312

Abstract

This study aims to explain Toeti Heraty's biography as a feminist poet and also to describe her works with the theme of feminism both in the form of poetry and lyrical prose in the period 1967-2000. The method used is the historical method which consists of 5 steps namely identify the topic, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results of the study state that Toeti's initial contribution to the world of literature began when his poetry was published by Horison Magazine in 1967. In 1974 Toeti published a book of his poems entitled Sajak-Sajak 33. In 1982, Toeti published his second poetry anthology entitled Mimpi dan Pretensi. Toeti published his third anthology of poetry in 1995 entitled Nostalgi=Transendensi. Some of Toeti's poems carry the theme of feminism and the image of women in society. This theme is the hallmark of Toeti's poems.  The figure of speech that Toeti uses in her poetry is dominated by the irony of life.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan biografi Toeti Heraty sebagai seorang penyair feminis dan juga mendeskripsikan karya-karyanya yang bertemakan feminisme baik dalam bentuk sajak ataupun prosa lirik dalam rentang tahun 1967-2000. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari 5 tahapan yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menyatakan bahwa kiprah awal Toeti dalam dunia sastra dimulai ketika sajaknya diterbitkan oleh Majalah Horison pada tahun 1967. Pada tahun 1974 Toeti membukukan sajak-sajak yang diciptakannya dan diberi judul Sajak-Sajak 33. Tahun 1982, Toeti menerbitkan antologi puisi keduanya yang diberi judul Mimpi dan Pretensi. Toeti menerbitkan antologi puisinya yang ketiga pada tahun 1995 berjudul Nostalgi=Transendensi. Beberapa sajak yang Toeti buat mengusung tema feminisme dan citra perempuan dalam masyarakat. Tema tersebut menjadi ciri khas dari sajak-sajak ciptaan Toeti. Gaya bahasa yang Toeti gunakan dalam puisinya didominasi oleh ironi kehidupan.