Jurnal Sapta Agrica
JURNAL SAPTA AGRICA adalah jurnal terbitan berkala yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Nias Raya. Isi jurnal mencakup bidang keilmuan Agroteknologi meliputi Pemuliaan Tanaman,Ilmu Benih, Agronomi, Hortikultura, Hama Penyakit Tanaman, Ilmu Tanah, Bioteknologi, crop dataran rendah, crop dataran tinggi dan keilmuan pertanian secara luas. Jurnal ini diterbitkan sebagai sarana dan wadah para dosen, ilmuan, peneliti maupun pakar bidang pertanian mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya untuk menunjang Tugas dan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi secara Umum.
Articles
13 Documents
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY
Ujian Hati Zega
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (414.153 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.363
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat penduduk Masyarakat Desa Hilizihono dalam membudidayakan tanaman pakcoy sebagai sayuran dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan eksperimen murni (True eksperimen). Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) terdiri dari lima perlakuan (P) dengan empat kali ulangan (U). Populasi penelitian ini adalah tanaman pakcoy. Sampel penelitian ini adalah 20 polybag tanaman pakcoy. Perlakuan yang diberikan dengan dosis tertentu yaitu: untuk P0 (tanpa pemberian ampas kopi), P1 (100 gr), P2 (200 gr), P3 (300 gr), P4 (400 gr). Data penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan dilanjutkan dengan uji lanjut (Duncan dan LSD), dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ampas kopi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah helaian daun, luas daun, dan produktivitas tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Hal ini terlihat pada pemberian ampas kopi pada perlakuan Keempat (P4) dengan dosis 400 gr. Saran peneliti dalam penelitian ini semoga masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan ampas kopi sebagai pupuk alami untuk tanaman pakcoy karena ampas kopi mengandung zat-zat penting yang baik untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.).
PENGARUH PEMBERIAN INOKULAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN PEMUPUKAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG.
Versi Putra Jaya Hulu
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (623.311 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.372
Peningkatkan produksi dan kualitas karet harus dilakukan dengan teknik pembibitan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula dan pemberian dosis pupuk P terhadap pertumbuhan bibit stum mata tidur karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fulolo Lotu, Nias Utara mulai bulan Januari sampai April 2022. Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kelompok lengkap teracak yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pemberian inokulan Fungi mikoriza arbuskula yaitu tanpa inokulan mikoriza, dosis 10 g per tanaman, dan dosis 20 g per tanaman. Faktor kedua adalah dosis pemberian pupuk P yang terdiri dari empat perlakuan yaitu pemupukan SP-36 (0, 0.5, 1.0, 1.5 kali dosis rekomendasi). Pemberian inokulan mikoriza dilakukan satu bulan setelah penanaman bibit dan pemberian pupuk P dilakukan pada bulan ke-1 dan bulan ke-3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, jumlah tangkai daun, jumlah akar, bobot basah dan bobot kering akar dan tajuk. Pemupukan P berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, serta bobot basah dan bobot kering akar dengan pola respon linear. Terdapat interaksi antara pemberian inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula dan pemupukan pospor untuk panjang tunas, dan jumlah tangkai daun. Interaksi dengan kombinasi terbaik adalah pemberian 0.5 dosis rekomendasi pupuk SP-36 dan inokulan FMA 20 g pertanaman.
PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN DOSIS ARANG AKTIF TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium sp DENGAN MEDIA VW SECARA IN VITRO
Setia Murni Telaumbanua
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (377.719 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.384
Tanaman aggrek merupakan jenis tanaman hias yang telah memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun ketersediaan tanaman hias tersebut melalui perbanyakan stek terbatas. Dengan demikian penggunaan kultus jaringan dengan penambahan air kelapa dan arang aktif pada media merupakan salah satu alternatif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Benih Induk Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Jln. Karya Jasa No.6 Gedung Johor Medan, pada bulan April hingga Juni 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 Faktor. Faktor pemberian air kelapa (K) dengan empat taraf perlakuan yaitu K0 = tanpa pemberian air kelapa, K1 = 100 ml/L, K2 = 150 ml/L, K3 = 200 ml/L. Faktor pemberian arang aktif (A) dengan empat perlakuan terdiri dari A0 = tanpa pemberian arang aktif, A1 = 1 g/l, A2 = 2 g/l dan A3 = 3 g/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi air kelapa tidak nyata meningkatkan persentase planlet yang hidup, jumlah daun dan jumlah akar, tetapi nyata meningkatkan jumlah tunas dan tinggi planlet. Konsentrasi arang aktif tidak nyata meningkatkan persentase planlet yang hidup, tetapi nyata meningkatkan jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar dan tinggi planlet.
INTRODUKSI GEN Hd3a DENGAN PROMOTOR 35S CaMV PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR IPB CP (CHIP POTATO) 1 MELALUI Agrobacterium tumefaciens
Nonozisokhi Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (416.427 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.385
Kentang cv IPB CP (Chip Potato) 1 merupakan kentang hasil modifikasi dari kentang kultivar Atlantik dengan meradiasi pada dosis 15 gray di BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Di Indonesia kentang ini digunakan sebagai kentang olahan seperti keripik. Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dari organ lain pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat tertentu. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi umbi kentang dengan melakukan induksi pengumbian. Gen heading date 3a (Hd3a) merupakan salah satu gen yang dapat mengatur waktu pembungaan pada padi. Gen Hd3a juga dapat menginduksi pembungaan pada beberapa tanaman lain seperti jarak pagar, Nicotiana benthamiana, Saussurea involucraten dan kentang. Selain menginduksi pembungaan gen ini dapat menginduksi pembentukkan umbi pada kentang cv Andigena. Penelitian ini bertujuan untuk mengintroduksikan gen Hd3a dibawah kendali promotor 35s ke dalam tanaman kentang cv IPB CP1 untuk menginduksi pembentukkan umbi. Introduksi gen Hd3a ke dalam kentang cv IPB CP 1 dilakukan dengan menggunakan metode kokultivasi melalui A. tumefaciens LBA 4404. Transformasi terhadap 157 eksplan dari internode menghasilkan efesiensi transformasi 16.4 %, efesiesnsi regenerasi sebesar 23.1% serta 6 tunas transgenik putatif. Keenam tunas transgenik putatif ini dapat bertahan hidup pada media induksi kalus yang mengandung 15 mg/L antibiotik higromisin. Analisis terhadap 6 tunas tanaman trangenik putatif dilakukan dengan menggunakan PCR dengan primer 35S-F dan Hd-R. Analisis PCR menunjukkan bahwa keenam tanaman tersebut merupakan kentang transgenik yang mengandung gen Hd3a di bawah kendali promotor 35S CaMV.
PEMANFAATAN BIOCHAR SEKAM DAN JERAMI PADI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA MEDIUM ULTISOL
Karunia Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (324.611 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.386
Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia dan mengalami defisit setiap tahun. Budidaya padi gogo di lahan marginal seperti Ultisol menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan beras. Ultisol memiliki beberapa masalah dalam pengelolaannya seperti keasaman dan kekurangan nutrisi. Diperlukan input seperti sekam padi dan jerami padi berupa residu biochar dan asap cair untuk memperbaiki masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi biochar, asap cair dan interaksi biochar dan asap cair terhadap pertumbuhan padi gogo di medium Ultisol. Penelitian ini dalam bentuk percobaan faktorial disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah residu biochar terdiri dari 4 taraf (0/tanpa biochar, 10 ton ha-1 sekam padi, 10 ton ha-1 jerami padi dan 5 ton ha-1 sekam padi + 5 ton ha-1 jerami padi). Faktor kedua adalah asap cair terdiri dari 3 taraf (0/tanpa asap cair, 0.5 ml L-1 sekam padi dan 0.5 ml L-1 jerami padi) masing-masing kombinasi diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu biochar sekam padi dan jerami padi masing- masing dosis 10 ton ha-1 meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai dan bobot kering jerami dibandingkan kontrol bahkan pada campuran keduanya (1:1) peningkatannya lebih tinggi. pemberian asap cair sekam padi dan jerami padi dosis 0.5 ml L-1 meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai, bobot kering jerami dibandingkan kontrol. Interaksi campuran residu biochar (sekam padi dan jerami padi) dosis 10 ton ha-1 (1:1) dan asap cair 0.5 ml L-1 (sekam padi dan jerami padi) meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai dan bobot kering jerami dibandingkan kontrol.
PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT MELALUI PEMBERIAN PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM BROILER
Ujian Hati Zega;
Setia Murni Telaumbanua
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): JURNAL SAPTA AGRICA
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (546.891 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.389
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Sisarahili Kecamatan Amandraya dalam memanfaatkan bokashi kotoran ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dengan pemberian pupuk bokashi kotoran ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni (True Experimen) dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari enam perlakuan dan lima kali ulangan. Populasi penelitian adalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum) sebanyak 30 tanaman. Sampel pada penelitian ini adalah tanaman tomat sebanyak 30 tanaman. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Data penelitian dianalisa menggunakan aplikasi SPSS 20 yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Temuan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya respon pertumbuhan tanaman tomat dengan pemberian pupuk bokashi kotoran ayam broiler baik pada tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicmu) maupun pada helaian daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum) maka dapat disimpulkan bahwa bokashi kotoran ayam broiler dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dan dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan pupuk anorganik (pupuk kimia) yang dapat mempengaruhi kualitas tanah jika digunakan terus menerus. Saran yang ditawarkan peneliti adalah hendaknya penggunaan pupuk bokashi kotoran ayam broiler dapat lebih ditingkatkan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik
STRUKTUR DAN KOMPOSISI HUTAN BEKAS PERLADANGAN DI DESA HILIFALAGO KECAMATAN ONOLALU KABUPATEN NIAS SELATAN
Adam Smith Bago;
Versi Putra Hulu
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): JURNAL SAPTA AGRICA
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (906.628 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.391
Forests can experience a decline as a result of various activities carried out by humans, one of which is shifting cultivation. Decreasing forest quality reduces plant carbon absorption and storage, thereby affecting plant biological activity and impacting biodiversity. This study aims (1) to understand the structure and of ex-swidden forest in Hilifalago village, Onolalu district, South Nias Regency, (2) to understand the composition of ex-swidden forest. This study uses a descriptive quantitative approach. This study used the plot method with a size of 40 x 40 m, the sampling technique was purposive sampling. Based on the results of the study, it was found that the structure of ex-swidden forest in Hilifalago Village, Onolalu District consisted of upper and lower canopy layers, namely stratum A, B, C, and D and the most commonly found was the canopy layer in stratum C, while the composition of ex-swidden forest in the district Onolalu consists of 8 families and 10 species with 44 individuals. The highest important value index was found in Hevea brasiliensis Muell. Arg. (110.68%) and the family that was classified as the dominant family was the Euphorbiaceae
SEKUENSI SIFAT MORFOLOGI PADA FISIOGRAFI ALUVIAL BANTARAN SUNGAI BATANG HARI JAMBI
Karunia Gea;
Nonozisokhi Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): JURNAL SAPTA AGRICA
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (432.676 KB)
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.397
Sungai Batang hari merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jambi. Sungai ini dimanfaatkan untuk areal pertanian muda. Fluktuasi banjir yang terjadi dari waktu ke waktu di sungai batang hari sangat mempengaruhi pembentukan fisiografi serta tanah di daerah sekitar aliran sungai. Data awal menunjukkan bahwa hail produksi jagung di Kecamatan Sumay (Tebo) dan Kecamatan Muara Tembesi (Batanghari) lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Maro Sebo (Muaro Jambi). Hal ini diduga pada daerah Maro Sebo (daerah hilir) bahan yang diendapkan lebih halus dibanding di daerah Tebo dan Batanghari. Ketiga lokasi yang menjadi tempat penelitian merupakan daerah pinggiran sungai yang mendapatkan endapan setiap tahun dari sungai, sehingga terjadi penambahan lapisan atas pada tanah yang akan mempengaruhi sifat morfologi tanah pada daerah tersebut. Judul dari penelitian ini adalah “Sekuen Sifat Morfologi Tanah pada Fisiografi Aluvial Bantaran Sungai Batanghari Jambi“. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat morfologi tanah pada fisiografi aluvial bantaran sungai Batanghari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei dengan pendekatan tapak (site) aluvial bantaran sungai Batanghari, yang kemudian dilakukan penggalian profil tanah pada masing-masing lokasi penelitian. Berdasarkan hasil deskripsi tanah di lapangan dan hasil analisis tanah dilaboratorium dapat disimpulkan bahwa semakin rendah ketinggian tempat maka sifat morfologi dan fisikanya semakin berkembang. Disarankan agar dalam memanfaatkan tanah yang berkembang dari endapan alluvial untuk keperluan pengembangan pertanian hendaklah diperlukan pembuatan saluran drainase guna mempertahankan kondisi kadar air didalam tanah dan mencegah proses terbentuknya Al didalam tanah akibat proses oksidasi-reduksi.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM ) DENGAN PEMBERIAN PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM BROILER
Mefiruti Sihura
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): JURNAL SAPTA AGRICA
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.699
The research method used is a quantitative research method with a pure experimental method (True Experiment) with a Completely Randomized Design consisting of six treatments and five replications. The research population was tomato (Solanum lycopersicum) as many as 30 plants. The sample in this study were 30 tomato plants. The research sample was selected using simple random sampling. The research data were analyzed using the SPSS 20 application consisting of the Normality Test, Homogeneity Test, and Hypothesis Testing. The research findings obtained indicate that there is a response to tomato plant growth by giving broiler chicken manure bokashi fertilizer both on tomato plant height (Solanum lycopersicmu) and on tomato plant leaf blade (Solanum lycopersicum). tomato plant (Solanum lycopersicum) and can be used as an alternative to replace inorganic fertilizers (chemical fertilizers) which can affect soil quality if used continuously. The suggestion offered by the researcher is that the use of broiler chicken manure bokashi fertilizer can be further increased to reduce the use of inorganic fertilizers.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanumlycopersicum)
Harniwati Dakhi
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): JURNAL SAPTA AGRICA
Publisher : Universitas Nias Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.700
Lack of understanding of farmers in Bawomaenamolo village in utilizing rice straw as liquid organic fertilizer. This study aims to determine the effect of using straw as organic fertilizer on the growth of tomato (Solanumlycopersicum) plants. This research uses quantitative research with pure experimental method (True Experiment) and Completely Randomized Design (CRD) research design. The population of this study was tomato plants which consisted of 30 plants. The sample in this study was tomato plants, which consisted of 6 treatments and 5 replications. The data in the research was analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test for normality, homogeneity and ANOVA tests for hypothesis testing using the SPSS version 20 application. Suggestions offered by researchers, the use of organic rice straw fertilizer can be applied to reduce the use of inorganic fertilizers (chemical) so as to improve the quality of agriculture.