cover
Contact Name
Ilham Rifandi
Contact Email
ilhamrifandi@unimed.ac.id
Phone
+6281378916902
Journal Mail Official
jurnalgestus@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gestus Journal
ISSN : -     EISSN : 29630592     DOI : https://doi.org/10.24114/gsts.v2i2
Gestus Journal : is a journal of art creation and study managed by the Performing Arts Study Program, Sendratasik, faculty of Language and Art, State University of Medan. This journal publishes original articles with a focus on the creation and study of Performing Art. Scope areas are: Art History, Cultural studies, performance studies, philosophy of art, Sociology of the Arts, Film, Multimedia, Creative Processes and conceptual research in Performing Arts.
Articles 30 Documents
Tradisi Topeng Labu Menjadi Pertunjukan Tari Topeng Labu Pada Masyarakat Muara Jambi Provinsi Jambi Aulia Ressy Octaviani; Erlinda Erlinda; Surherni Surherni
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 1 (2022): GESTUS JOURNAL : PENGKAJIAN DAN PENCIPTAAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.435 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i1.35225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tradisi Topeng Labu menjadi pertunjukan tari Topeng Labu pada masyarakat Muara Jambi Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif bersifat deskripsi analisis, yaitu seluruh data yang diperoleh baik data lapangan dijabarkan kemudian dianalisis sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan. Pendapat yang digunakan mengenai perkembangan oleh Rendra dan mengenai bentuk oleh Y Sumandiyo Hadi. Hasil penelitian ini adalah Topeng labu merupakan sebuah legenda yang menceritakan seorang pemuda yang terkena penyakit kusta yang diangkat oleh dua seniman kedalam bentuk tradisi Topeng Labu kemudian menjadi tari kreasi Topeng Labu agar budaya di daerah Muara Jambi tidak hilang. Kata Kunci: Topeng Labu: Bentuk dan perkembangan.
Sumpah Suci Anggun Nan Tongga : Indang Piaman Pada Penciptaan Teater Musikal Putra Ridho Ilahi; Yusril Yusril; Dharminta Soeryana
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 1, No 2 (2021): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.979 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v1i2.28217

Abstract

Sumpah Suci Anggun Nan Tongga adalah pertunjukan teater yang menggunakan pendekatan bentuk teater musikal dan memanfaatkan pola Indang Piama. Rumusan masalah dari proses penciptaan teater ini adalah bagaimana mewujudkan pertunjukan teater musikal Sumpah Suci Anggun Nan Tongga dengan pola indang piaman. Tujuan dari penciptaan karya ini terbagi menjadi dua, yaitu praktis dan akademis. Secara praktis karya ini bertujuan untuk menawarkan dan mengenalkan bentuk teater musikal kepada masyarakat. Secara akademis karya ini bertujuan untuk menawarkan konsep dan metode untuk menciptakan pertunjukan teater musikal berbasis seni tradisi. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari dua metode, yaitu metode penelitian dan metode penyutradaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara, sedangkan metode penyutradaraan yang digunakan adalah menentukan cerita, penyeleksian pemeran, pelatihan akting, komposisi musik, koreografi tari, latihan gabungan.  Hasil yang dicapai dari proses penciptaan karya teater ini adalah pertunjukan teater musikal yang menitikberatkan pada kekuatan akting dan nyanyian. Kata Kunci: Anggun Nan Tongga, Indang Piaman, Teater Musikal
Penerapan Ornamen Melayu Deli Pada Light Box Dengan Teknik Paper Cutting Zhurina Panmayu; Tetty Mirwa
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 2 (2022): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.846 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i2.40331

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, masyarakat modern mulai meninggalkan ornamen tradisional seperti ornamen Melayu Deli. Perlunya memandang kembali budaya tradisional agar nilai-nilai luhur masyarakat Melayu Deli tidak hilang begitu saja. Sejauh ini, cara yang dilakukan masyarakat untuk melestarikan ornamen masih monoton. Proses penciptaan karya seni menurut Graham Wallas dalam buku The Art Thought (Djelantik, 2001: 64) terdiri dari: persiapan (preparation), inkubasi (incubation) inspirasi/ ilham (inspiration), elaborasi/ perluasan/ pemantapan (elaboration). Motif yang dipakai pada pembuatan karya light box ini adalah motif Roda Sula, motif Awan Semayang, motif Semut Beriring, motif Pelana Kuda Kencana, motif Itik Pulang Petang, Pucuk Kacang, motif Bunga Hutan, motif Tapuk Pinang, motif Terali Jantung, dan motif Terali Biola. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi inspirasi dalam mengenalkan ornamen Melayu Deli dan dapat menjadi referensi untuk melakukan jenis penelitian yang sama mengenai pelestarian ornamen pada karya seni light box.Kata Kunci: Light Box, Paper cutting, Ornamen
Hamagoan Sasada Inang : Ritual Kematian Toping Huda-Huda Pada Penciptaan Tari Santa Ayu Luksianasaragih
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 1, No 2 (2021): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.399 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v1i2.28248

Abstract

Toping Huda-Huda merupakan salah satu ritual upacara kematian dari etnis Simalungun. Dalam penciptaan tari Hamagoan Sasada Inang, koreografer menggunakan teori Alma Hawkins. Metode penelitian yang digunakan pada metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang mencangkup tentang penelitian yang di peroleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi serta menganalisis dan mendeskripsikan data. Munculnya koreografi Toping Huda-Huda dengan pola garap yang baru dan membentuk koreografi garapan baru yang berakar dari ritual Toping Huda-Huda pada masyarakat Simalungun.    Kata Kunci: Ritual Kematian, Toping Huda-Huda, Koreografi Hamagoan Sasada Inang
Kajian Absurditas Pada Drama Permainan Akhir Karya Samuel Beckett Susandro Susandro
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 1 (2022): GESTUS JOURNAL : PENGKAJIAN DAN PENCIPTAAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.498 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i1.36596

Abstract

Drama absurd memiliki unsur intrinsik yang cenderung berbeda dari konvensi drama sebelumnya, terutama apabila dibandingkan dengan drama bergaya realisme. Hingga dewasa ini, telah banyak diskursus terkait bagaimana memahami drama tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memaparkan unsur intrinsik lakon serta gagasan yang ada di baliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun teknik yang dilakukan yaitu studi kepustakaan. Objek utama yang diteliti adalah lakon Permainan Akhir karya Samuel Beckett terjemahan Djoko Quartantyo dengan menguraikan unsur intrinsik lakon, yaitu struktur dan tekstur sebagaimana yang dikemukakan oleh George R. Kernodle. Meski lakon ini dikategorikan sebagai drama absurd, namun juga memiliki struktur; tema, alur, penokohan dan tekstur; dialog, mood atau suasana serta spektakel yang cukup terukur, sebagaimana ditemukan pada drama bergaya realisme. Kata Kunci: Permainan Akhir, Struktur, Tekstur, Absurditas 
Sintaksis Nyaru : Komposisi Musik Generatif dalam Ansambel Campuran Gen Dekti Dekti; Rosmegawaty Tindaon; Zainal Warhat
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 1, No 2 (2021): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.768 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v1i2.27421

Abstract

Sintaksis Nyaru is an artificial musical composition that departs from the musical event of the Nyaru mantra in the Asyeik Pumbaru Jikat ritual as a natural composition grammar. The concept of the work of Sintaksis Nyaru is an elaboration of the construction of a musical hierarchy of mantras using a Generative Music system approach which is realized in the formation of a Mixed Ensemble. Overall, this composition offers two types of branching regarding the sequence of musical events, namely the right branch indicates retention and depending on memory, the left branch indicates retention and depends on expectation. The method of creating works is divided into three stages. The first stage determines the placement of Composition and Intuition Grammar. Second, form a Sequence of Events (Musical Works). Third, determine the structural description of the work. There are five parts (Arch Form) of the local structure consisting of part I (protention), part II (retention), part III (complexity), part IV (retention), part V (re-protection). The conclusion resulting from the psychological distance of the horizontal and vertical dimensions obtained from the attraction value of the global structure is 29,397 with the direction of relaxing movement.Keywords: Asyeik Ritual, Mantra Nyaru, Generative Music, Arch Form, Mixed Ensemble 
Penciptaan Desain Tote Bag Menggunakan AI Draw dan Teknik Digital Printing sebagai Cenderamata Kota Medan Agustian Siregar; Zulkifli Zulkifli
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 2 (2022): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.432 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i2.40336

Abstract

Pengerajin tote bag di kota Medan pada saat ini tidak banyak yang menggunakan konsep desain ikon kota Medan. Hal ini menjadikan sepinya distribusi produk tote bag di outlet penjualan oleh-oleh kota Medan. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalsis bagaimanakah penciptaan desain tote bag menggunakan aplikasi AI Draw atau Adobe Illustrator Draw dan teknik digital printing, serta mengetahui kualitas produk hasil penciptaan desain tote bag sebagai cenderamata kota Medan. Penciptaan dan penyajian seni ini menggunakan metode yang dijelaskan oleh Gustami yang di dalamnya terdapat tiga tahap penciptaan karya seni yaitu Eksplorasi, Perancangan, dan Perwujudan. Adapun langkah yang diambil dalam proses penciptaan 10 karya desain tote bag sebagai cenderamata kota Medan adalah perancangan konsep desain, pembuatan sketsa (tracing), penerapan warna pada desain (coloring), pemberian detail warna pada desain, finishing desain, dan finishing karya. Kualitas hasil penciptaan desain tote bag sebagai cenderamata kota Medan dinilai oleh 3 orang penilai yang merupakan ahli bidang akademik seni rupa. Kualitas hasil yang diperoleh pada 10 karya desain tote bag dengan memerhatikan penerapan unsur desain dan prinsip seni rupa, aspek penciptaan desain berupa konsep yang merupakan ikon-ikon yang ada di kota Medan, bentuk objek yang realis dan deformatif, hingga harmonisasi warna dan komposisi warna yang sesuai dengan objek. Dari ketiga penilai secara keseluruhan berada dalam kategori B (Baik) dengan jumlah skor = 271, dan skor rata-rata = 4,5.Kata Kunci: Tote bag, Cenderamata, digital printing
Analisis Tokoh Tuan Durand dalam Naskah Kematian yang Direncanakan karya August Strinberg Ikhsan Satria Irianto
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 1 (2022): GESTUS JOURNAL : PENGKAJIAN DAN PENCIPTAAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.486 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i1.35025

Abstract

Analisis tokoh Tuan Durand dalam naskah Kematian yang Direncanakan merupakan upaya penelusuran visi dramatik August Strinberg melalui tokoh Tuan Durand. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Tahapan analisis yang dilakukan antara lain: analisis tokoh berdasarkan jenis kedudukan, analisis tokoh berdasarkan tipe perwatakan, analisis tokoh berdasarkan tipe perwatakan, analisis relasi antar tokoh dan analisis relasi tokoh dengan struktur naskah. Kesimpulan dari proses analisis ini adalah tokoh Tuan Durand adalah tokoh protagonis yang memiliki karakter yang kompleks.
Aspek Sosial dalam Pementasan Teater “Awak Tam Ong” oleh Kelompok Teater Kosong Aceh Dharminta Soeryana
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 2, No 1 (2022): GESTUS JOURNAL : PENGKAJIAN DAN PENCIPTAAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.449 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v2i1.36622

Abstract

Drama “Awak Tam Ong” menarik diteliti karena berupaya memaknai situasi sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan politik di tengah masyarakat terkait kehadiran para pendatang pasca tsunami di Aceh. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini pertama, untuk mengetahui kondisi sosial historis pasca tsunami di Aceh yang mempengaruhi penciptaan naskah ATO. Kedua, mengetahui tema dan permasalan drama ATO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori struktur dan tekstur yang dirumuskan oleh George  Kernodle. Selanjutnya menggunakan pendekatan semiotika teater yang dirumuskan oleh Peirce tentang semiotika didasari pada logika, yakni bagaimana logika orang bernalar berdasarkan tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya. Penelitian ini juga menggunakan  sosiologi teater yang dirumuskan Fortier tentang materialism Marxis tradisional.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) naskah ATO adalah garapan teater rakyat dengan sentuhan teater modern. (2) adanya penawaran agar memodifikasi pemulia jamee (memuliakan tamu) sebagai salah satu aplikasi budaya yang sesuai dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan nilai-nilai yang telah ada. (3) adanya usaha saling mempengaruhi antara kelompok Teater Kosong dengan masyarakat Aceh dalam proses penciptaan naskah ATO. (4) selain sebagai media hiburan, pementasan ATO juga media efektif sebagai ruang ekspresi dan komunikasi yang memuat unsur pendidikan (norma, historis, ekonomi, politik, dan religius), sarana pengembangan diri, pengembangan kemahiran bersosial dan berbudaya.Kata Kunci: Teater komedi, pendatang, kondisi sosial budaya dan politik
Tari Hadra Pada Masyarakat Tanjung Morawa Kajian Tekstual dan Kontekstual Adinda Sandra Ersuci; Nurwani Nurwani
GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI Vol 1, No 2 (2021): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.855 KB) | DOI: 10.24114/gsts.v1i2.28200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tekstual dan Kontekstual Tari Hadrah pada masyarakat Desa Dalu X B Tanjung Morawa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian adalah narasumber dan pemilik sanggar. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa; Tari Hadrah yang berartikan hadir, tarian ini diiringi oleh musik melayu serta Shalawat dengan syair berisikan pujian-pujian kepada Allah SWT. Tari ini mampu bertahan dalam lingkungan masyarat Dalu X B karena masyarakat dan pemilik sanggar saling bekerjasama dengan menampilkan tari ini dalam acara seperti, khitanan,dan acara-acara Islami lainnya. Kata Kunci : Tari Hadrah, Tekstual, Kontekstual.

Page 1 of 3 | Total Record : 30