cover
Contact Name
Afriandi Setiawan
Contact Email
afriandi.setiawan17@gmail.com
Phone
+6288995217041
Journal Mail Official
radikula@uniramalang.ac.id
Editorial Address
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Raden Rahmat Malang, Ruang C.2.1 Lantai II Gedung K.H. Tolchah Hasan Jl, Mojosari 02, Kepanjen, Malang, Jawa Timur. Kode Pos 65163
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 2961726X     EISSN : 29617014     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian adalah jurnal nasional Indonesia dengan akses terbuka yang menerbitkan artikel hasil penelitian berkualitas tinggi di bidang pertanian. Jurnal RADIKULA terdaftar dengan nomor ISSN 2961-726X (cetak) dan ISSN 2961-7014 (online) yang diterbitkan oleh Prodi Agroteknologi Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang. Jurnal RADIKULA bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian asli dan review hasil penelitian tentang pertanian pada ruang lingkup meliputi : (Pemuliaan tanaman, Hortikultura, Agronomi, Ilmu Tanah, Agribisnis, dan Hama, Penyakit Tanaman). RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian diterbitkan dalam satu tahun terbit sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni dan Desember.
Articles 27 Documents
Agroekologi sebagai Sistem Pangan yang Berkelanjutan di Suku Baduy, Kanekes, Banten, Jawa Barat Wulansary
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2022): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.938 KB) | DOI: 10.33379/radikula.v1i2.1940

Abstract

Kajian ini berangkat dari penelitian yang dibuat untuk produksi film dokumenter Nusantara Code. Dari hasil riset untuk pembuatan film dokumenter tersebut ditemukan data-data yang dapat digunakan untuk penulisan artikel ini, khususnya data dari salah satu subyek penelitian di film tersebut, yaitu suku Baduy di Kanekes Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tata cara bertani suku Baduy sebagai bentuk sistem pangan yang berbasis agroekologi. Dengan rumusan masalah bagaimana bentuk aplikasi agroekologi pada masyarakat Baduy di Kanekes, Banten. Pendekatan pada penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif dengan menggunakan teori-teori cross-sectional antara bidang Antropologi, bidang pertanian, dan bidang-bidang lain yang terkait. Hasil dari penelitian ini berupa tata cara bertani yang disebut oleh masyarakat Baduy dengan Pulasara Nyai Pohaci diikuti dengan penjelasan secara etnografis dan cross-sectional dengan penjelasan keilmuan lain yang terkait.
Pengaruh Pemberian ZPT Atonik dan Ekstrak Tauge Terhadap Pembibitan Bud Set Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang Fina R Zumaroh; Zainal Abidin; Dyah Pitaloka
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2022): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.908 KB) | DOI: 10.33379/radikula.v1i2.2039

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT atonik dan ekstrak tauge pada pembibitan bud set tebu. Penelitian dilakukan di green house Sendang Sari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri  dari  2 faktor yaitu konsentrasi  atonik terdiri  dari  3  taraf  yaitu  kontrol, 0,3, dan  6ml/L. Sedangkan ekstrak tauge terdiri dari taraf yaitu kontrol, 100, dan 300g/L. Parameter yang diamati meliputi persentase tunas, tinggi tanaman, panjang tanaman,  jumlah  daun,  luas  daun,  diameter  batang, berat  segar  dan  bobot  kering  tanaman.  Data  yang  diperoleh  dianalisis  menggunakan  aplikasi  DSAASTAT  idan  dilanjutkan  uji  BNJ  ipada  itaraf  5%. Hasil  ipenelitian  menunjukkan  bahwa  pemberian  berbagai  konsentrasi  ZPT  atonik  berpengaruh  nyata  tehadap parameter  berat  segar dan berat kering.Pemberian ekstrak berpengaruh nyata terhadap  parameter berat segar dan berat kering (88,97 cm luas daun, 20,73 gram berat segar, dan 9,67 gram berat kering). Kombinasi antar perlakuan pemberian berbagai konsentrasi ZPT atonik dan ekstrak tauge berpengaruh nyata terhadap parameter tumbuh tunas, panjang tanaman, luas daun,  berat segar dan bobot  kering  pada pembibitan bud  set  tebu.
Karakterisasi Morfologi Beberapa Genotipe Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.) Astrid IkaParamitha; Fatimatus Zazaroh
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2022): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.194 KB) | DOI: 10.33379/radikula.v1i2.2202

Abstract

Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman yang mempunyai potensi tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan baku obat dibidang farmasi dan produksi buahnya. Belum banyak informasi mengenai keanekaragaman tanaman ciplukan, dan ciplukan yang sudah tersertifikasi juga masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sifat morfologi dari beberapa genotipe ciplukan dan mengetahui keragaman antar genotipe ciplukan. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan 3 genotipe ciplukan yaitu 25PA, 08GB, dan 13PV sebagai perlakuan diulang tiga kali dengan masing masing ulangan terdiri dari 10 tanaman sampel. Penelitian dilaksanakan di Desa Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang pada bulan Maret- Juni 2022. Dari hasil pengamatan terhadap beberapa karakter, terdapat keragaman yang signifikan pada karakter morfologi kualitatif dan kuantitatif. khususnya pada tinggi tanaman, umur berbunga, umur berbuah, panjang dan lebar daun, bobot buah dan jumlah buah pertanaman, serta diameter buah ciplukan. Kata Kunci : Karakterisasi morfologi, ciplukan, keragaman.
Uji Pertumbuhan dan Hasil Galur Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Makhziah; Rizky Anantiastiti; RR Djarwatiningsih
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2677

Abstract

Cabai rawit adalah salah satu komoditas unggulan dalam sektor hortikultura di Indonesia. Peningkatan produksi cabai dilakukan dengan kegiatan pemuliaan tanaman yang bertujuan untuk memperbaiki karakter tanaman menjadi lebih unggul dari segi kualitas maupun kuantitas yang dapat dilihat dengan melakukan uji pertumbuhan dan hasil. Penelitian bertujuan untuk menguji pertumbuhan dan hasil galur cabai rawit yang akan didaftarkan sebagai varietas. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari dua jenis cabai rawit yaitu galur M1 dan varietas Ori 212. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai rawit galur M1 memiliki karakter yang berbeda dengan varietas pembanding. Karakter yang lebih unggul dimiliki oleh cabai rawit galur yaitu pada panjang batang dan umur panen. Karakter lain seperti tinggi tanaman, panjang batang, umur berbunga, masa berbunga, fruit set, berat buah per buah, jumlah buah per tanaman dan berat buah total per tanaman memiliki hasil yang tidak berbeda nyata pada kedua cabai rawit uji.
Adaptation Test Variety of Cabbage Plant on the Reduction of Light Intensity Mokhtar Effendi; Yogi Sugito; Agung Nugroho
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2643

Abstract

Cabbage (Brassica oleracea) is a vegetable commodity that has high economic value so it is widely cultivated by farmers in various countries. Data from the Central Statistics Agency (BPS) and the Directorate General of Horticulture show that in 2013 the cabbage harvest area in Indonesia was 65,248 ha, with production of 1,480,625 tons and productivity of 22.69 tons / ha (Central Statistics Agency and Directorate General of Horticulture , 2013). Opportunities for cabbage business development are increasingly widespread. The general public began increasingly fond of cabbage because in addition to good taste and as a vegetable food ingredient also because it contains quite high nutrition. Climate elements such as air temperature, solar radiation, and humidity support and play an important role in plant production. This is because plants need climate elements, especially the intensity of solar radiation. Each plant requires a certain range of solar radiation intensity for its growth, there are plants that require high light intensity and some are low. Processes in plants that can be affected by light intensity are photosynthesis, transpiration, respiration, nitrate reduction, protein synthesis, hormone production, translocation, aging, root growth and nitrate absorption (Struik and Deinum, 1982). In the development of cabbage cultivation one of the problems that has the potential to occur in the development of these plants is the low intensity of sunlight received by plants due to the shade of various objects or other plants so that plants do not get enough sunlight for their growth. Therefore, studies are needed to study how the adaptation of cabbage plants to a decrease in light intensity. According to Wolff and Coltman (1990) a reduction in the intensity of sunlight up to 30% to 47% can still be tolerated by cabbage plants. However, these conditions are apparently still within the limits of plant tolerance so that plant growth is not disrupted.
Pengaruh ZPT Alami dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Cofea canephora L.) setyo andi nugroho; Ujang Setyoko; Alfina Khusnun Nia Safitiri; Tariza Tiara Arthamurti
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2733

Abstract

Indonesia menempati posisi ke 4 dari 5 negara produsen kopi utama dunia, Tanaman kopi sebagai penghasil devisa yang tinggi dalam perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi kopi Indonesiapada tahun lalu 2021 menjadi yang tertinggi dalam sedekade terakhir mencapai 774,6 ton. Jumlah tersebut naik 2,75% dari tahun sebelumnya sebesar 753,9 ribu ton. Perkecambahan benih kopi membutuhkan waktu lama disebabkan terjadinya dormansi benih. Pertumbuhan kopi dapat optimal dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Media tanam yang baik dapat menghasilkan bibit kopi berkualitas, sebab dalam media yang baik terdapat unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian dilakukan di Laboratorium Tanah Rumah Kawat Politeknik Negeri Jember pada bulan februari- mei 2022. Data dianalisis menggunakan RAK Faktorial dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil menunjukkan perlakuan kombinasi media tanam dan konsentrasi zpt alami berpengaruh nyata pada pertumbuhan generatif kopi robusta (coffea canephora L) meliputi persentase perkecambahan, panjang akar, tinggi dan diameter bibit.
Uji Efefktivitas Jamur Entomopatogen Isolat Kebanggan, Karanggude, dan Pabuwaran Terhadap Hama Ulat Grayak (Spodptera frugiperda J.E. Smith) pada Tanaman Jagung Nurtiati Nurtiati; Endang Warih Minarni; Khansa Shafira Yunita
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur entomopatogen isolat Kebanggan, Karanggude, dan Pabuwaran terhadap mortalitas larva Spodoptera frugiperda dan uji efikasi ketiga isolat jamur entomopatogen. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Perlakuan yang diberikan, E0: dengan air steril, E1: dengan isolat Kebanggan, E2: isolat Karanggude, E3: isolat Pabuwaran, E4: insektisida sintetis (b.a emamektin benzoate+lufenuron) yang dikombinasikan dengan metode aplikasi K1: semprot dan K2: celup. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel pengamatan ialah, mortalitas larva dan efektivitas jamur entomopatogen, Hasil penelitian menunjukkan: Jamur entomopatogen isolat Kebanggan menyebabkan mortalitas 7% 4 HSP (Hari setelah perlakuan), Karanggude 3% 4 HSP metode penyemprotan, dan isolat Pabuwaran tidak menyebabkan mortalitas pada larva S. frugiperda. Nilai efikasi ketiga jamur entomopatogen, antara lain, isolat Kebanggan 7%, Karanggude 3%, Pabuwaran 0% metode aplikasi semprot, dan isolat Kebanggan 7%, Karanggude 7%, Pabuwaran 0% aplikasi celup.
Keragaman Lichen di Kawasan Wisata Alam Kandung Kabupaten Tulungagung Gading Anom Widodo; Desi Kartikasari; Annisa Nayla Ichyaiddina; Dyah Pitaloka
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2911

Abstract

Spesies lichen yang terdapat di kawasan wisata Alam Kandung Kabupaten Tulungagung belum teridentifikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman lichen yang ada di kawasan wisata Alam Kandung Kabupaten Tulungagung. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey atau jelajah bebas yang dilakukan ditiga stasiun penelitian dengan ketinggian yang berbeda, yaitu 223 mdpl, 230 mdpl, dan 245 mdpl. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif, disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian diperoleh 6 spesies lichen yang termasuk dalam 5 famili diantaranya Flavoparmelia caperata, Caloplaca marina, Lepraria membranacea, Arthonia cinnabarina, Cryptothecia striata, dan Chrysothrix candelaris. Pengamatan yang telah dilakukan pada ketiga stasiun menunjukkan bahwa persentase penutupan lichen pada substrat kulit batang pohon menunjukkan nilai yang berbeda. Setiap spesies lichen pada masing-masing stasiun memiliki nilai prsentase penutupan di bawah 50%. Indeks keanekaragaman (H`) lichen di kawasan wisata Alam Kandung termasuk dalam kriteria sedang yaitu H’ sebesar 1,7. Hasil pengukuran faktor abiotik suhu udara di kawasan wisata Alam Kandung berikisar 31°C-32°C, kelembaban udara berikisar 73%-74%, pH tanah 6-7, dan intensitas cahaya 1300 lux. Kondisi ini masih sesuai dengan kehidupan lichen atau lumut kerak.
Uji Ketersediaan Nitrogen Vermikompos dan Biochar Limbah Kotoran Kuda Pada Tanah dan Hasil Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max) Ismi Fajar Mauliyah; Moch Arifin; Purnomo Edi Sasongko
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.2925

Abstract

Kerusakan tanah diakibatkan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus sehingga dibutuhkan bahan pembenah tanah organik dengan memanfaatkan vermikompos dan biochar sebagai pembenah tanah organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian vermikompos dan biochar limbah kotoran kuda terhadap media, dan tanaman kedelai di Kabupaten Gresik. Penelitian menggunakan RAK faktorial. Faktor pertama vermikompos 4 taraf (dosis 0, 10, 20, 30 ton/ha), faktor kedua Biochar 4 taraf (dosis 0, 10, 20, 30 ton/ha). Parameter analisis adalah tinggi tanaman, berat basah tanaman, berat kering tanaman, berat polong, berat biji, N-total dan pada media antara lain pH, EC, C-Organik, dan N-tersedia. Hasil penelitian menunjukkan vermikompos dan biochar limbah kotoran kuda tidak berpengaruh nyata terhadap hasil analisis media tanah dan tanaman kedelai.
Strategi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Di Kecamatan Wonotirto Okta Famela; Luhur Aditya Prayudhi; Yuhanin Zamrodah; Jeka Widiyatmanta
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2023): RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/radikula.v2i01.1898

Abstract

Pupuk merupakan komponen penunjang pada sektor pertanian yang memilik peran yang terpenting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia, hal ini terjadi karena petani menyadari bahwa peran pupuk sangat mempengaruhi pada hasil pertanian. Ketergantungan petani terhadap pupuk semakin besar pada saat pemerintah berhasil membangun pertanian melalui swasembada pangan. Kebutuhan akan produksi pertanian yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, mengakibatkan kebutuhan akan pupuk juga semakin meningkat. Keadaan ini membuat para produsen pupuk harus berproduksi secara maksimal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan dalam penjelasan strategi penyaluran pupuk bersubsidi di Kecamatan Wonotirto sehingga dapat membantu petani dalam hal penyediaan pupuk subsidi sesuai dengan keperluan petani dan sesuai yang telah di tetapkan pada RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)

Page 2 of 3 | Total Record : 27