cover
Contact Name
Khairuddin
Contact Email
khairuddinazka15@gmail.com
Phone
+6282286180987
Journal Mail Official
jurnalmediasas@gmail.com
Editorial Address
Jl, Subulussalam-Singkil Lipat Kajang Kec. Simpang Kanan Kab. Aceh Singkil Provinsi Aceh
Location
Kab. aceh singkil,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Mediasas : Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
ISSN : 26551497     EISSN : 28082303     DOI : 10.58824
Focus Mediasas Journal Media Ilmu Syariah and Ahwal Al-Syakhsiyah provides scientific articles developed in attending to the publication of articles, original research reports, reviews, and scientific commentary on Sharia. Coverage The Mediasas Journal includes research from researchers, academics, and practitioners. In particular, papers considering the following general topics were promulgated family law in the Islamic world, Islamic law, Constitutional law (Siyasah), Sharia economic law, civil law, criminal law, Regulations invitation, law knowledge.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 44 Documents
Tinjauan Kepemilikan Merek dalam Perspektif Islam Yusniar Yusniar
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.462 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v5i1.374

Abstract

Merek di defenisikan sebagainama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasi dari semuan yaitu yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk atau barang pesaing. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uraian dan penjelasan mengenai kepemilikan merek dalam perspektif islam.  Metode pengumpulan data dalam penelitan ini yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan, dan data yang diperoleh kemudian dianalisis ecara deskriptif kualitatif.. Penelitian ini menyimpulkan bahwa suatu merek dapat mencerminkan tingkat kualitas tertentu, dan dapat memberikan perlindungan hukum untuk semua fitur dan aspek produk. Selanjutnya merek juga memberikan kekayaan intelektual atau hak kepemilikan serta perlindungan hukum kepada pemilik merek dagang. Artinya suatu ciptaan atau karya hanya akan dilindungi oleh negara dan agama sebagai bentuk minat terhadap kreativitas dan ilmu pengetahuan. Adapun kepemilikan mereka tausebuah karya yang dilindungi adalah dalam bentuk wujud dan takberwujud sebagaimana merek dagang, hak cipta, paten, seniilmu pengetahuan.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN SE-MARGA DI DESA LAE BALNO DANAU PARIS ACEH Khairuddin Khairuddin
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.64 KB)

Abstract

    Fast traslate Icon translate   Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis tentang larangan perkawinan se-marga di Desa Lae Balno Aceh dalam pandangan hukum Islam. Penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, larangan perkawinan semarga pada masyarakat di Lae Balno disebabkan, pertama, adat istiadat, kedua, dianggap seperti menikahi adik kandung sendiri ketiga, pernikahan semarga mengakibatkan keturunan tidak baik, seperti cacat dan IQ yang lemah, dan bagi yang melanggar aturan tersebut akan dikenakan sanksi yang sangat tegas dengan cara dibunuh seperti yang terjadi pada masa nenek moyang tempo dahulu, dan bagi yang melanggar di era sekarang akan diusir dari kampung halaman. Pandangan tokoh masyarakat Lae Balno beragam, ada yang mengatakan tidak boleh menikahi wanita yang satu marga dan disisi lain ada yang menyatakan boleh dengan alasan tidak ada larangan dalam Islam Adapun solusi agar pemahaman masyarakat Lae Balno terhadap pernikahan sesuai dengan ajaran Islam maka dilakukan beberapa langkah pertama, meningkatkan pendidikan Islam kedua para tokoh agama, tokoh masyarakat, da’i memberikan penjelasan terkait hukum pernikahan semarga sehingga seiring dengan waktu pemahaman tentang pernikahan yang benarlah yang tertanam dalam jiwa mereka. 
Konstruksi Epistemologi Islam (Studi Komparasi Konsep Mushawwibah dan Mukhaththiah dalam Ushul Fiqh) Hisam Ahyani; Naeli Mutmainah
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.502 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v4i2.289

Abstract

    Fast traslate Icon translate In this paper the author tries to explore how the construction of Islamic epistemology, through a study in the field of fiqh and fiqh proposals regarding the theory of Mushawwibah and Mukhaththiah in Ushul Fiqh. An understanding of this issue is very important, considering that currently there are so many groups calling for the need for knowledge in the field of fiqh and proposals of fiqh due to the overflowing invasion of Western social sciences. We are required not to rush to reject new ones and also not to leave the treasures of classical Islamic scholarship, before understanding them properly and correctly with the Mushawwibah and Mukhaththiah Theory in this Ushul Fiqh. Ushul Fqh is better able to enter the sides of legal issues related to the behavior of Muslims. So that for followers of the Mushawwibah theory it is explained that all the different conclusions, which are not one true, may even be all true. That is if all the mujtahids present a frame of mind that is in line with the ushul-fiqh path. Meanwhile, followers of mukhaththiah argue that all the many conclusions are correct, only one, especially if some of these conclusions have contradictory values. This research found that Islam studies all texts both implied in the Koran and al-Hadith, both in the form of zhanni (allegations), thus the meaning that emerges from the text is always formulated in different conclusions, meaning that it is still mukhtalaf fih or dissent. In the study offered by the Mushawwibah theory, it is explained that all the different conclusions, which are not one, may even be all true. This is the case if the mujtahids present a frame of mind that is in line with the rules of ushul-fiqh. In contrast to the mukhaththiah theory which argues that all the many conclusions mentioned earlier, only one is correct, this is because if several conclusions exist have contradictory values. Such judgments arise because ushul fiqh or fiqh thinking framework makes use of subjective reasoning and qualitative paradigms. This type of reasoning lacks some degree of truth. The truth of ushul fiqh is considered contrived and its true nature is speculative.
Dinamika Pengaturan Pencatatan Perkawinan di Indonesia Pasca Permendagri No.09 Tahun 2016 Eka Putra Pratama; Shifa Anindita Nanang; Siska Lis Sulistiani
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.218 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v5i2.440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan aturan berkaitan pencatatan perkawinan di Indonesia berdasarkan hukum yang berlaku seperti UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan hukum Islam khususnya setelah adanya Permendagri No. 6 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan sumber dan jenis data hukum primer dan sekunder seperti peraturan perundang-undangan tentang perkawinan, kompilasi hukum islam, dan artikel lainnya yang relevan, kemudian dikupulkan dengan metode studi literatur dan dianalisis melalui metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencatatan perkawinan tetap didasarkan pada UU No. 1 Tahun 1974, adapun dengan adanya permendagri No.6 Tahun 2016 hanya menertibkan secara administrasi kependudukan dengan status tidak tercatat bagi perkawinan yang tidak tercatata di KUA ataupun Catatan Sipil. (;).
Meninjau Kembali Perilaku Istri Sebagai Pencari Nafkah Untuk Membantu Ekonomi Keluarga dalam Konteks Hukum Islam Asman Asman
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.145 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v5i1.383

Abstract

Penelitan ini mengkaji tentang fenomena saat sekarang ini di era globalisasi 4.0 yang mana perilaku seorang istri yang lebih tekun dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuahn ekonomi keluarga mereka baik dari pekerja kantoranan, jualan online, dagang keliling, PNS dan lainnya. Dalam hali ini bukan berarti disini suaminya tidak bekerja untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Dari hal tersebut timbul berbagai perbedaan pendapat para ulama fikih tentang seorang istri yang mencari nafkah untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dengan demikian focus dalam penelitian ini adalah bagaimana konteks hukum Islam memandang perilaku istri sebagai pencari nafkah untuk membantu ekonomi keluarga?. Sedangkan metode dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis pendekatan metode kualitatif yang bersifat library research (penelitian kepustakaan). Selanjutnya pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan yuridis normative. Hasil dari penelitian in adalah dampak positif jika istri turut dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, perekonomian didalam kelauarganya menjadi meningkat dan lebih baik. Seorang istri sebagai pencari nafakah sangat berpengaruh sekali terhadap ekonomi rumah tangganya. Dari hal ini bukan berarti seorang istri untuk merendahkan wibawa suaminya, tetapi seorang suami tetap memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya sebagai kepala keluarag, walaupun istri tersebut sebagai seorang karir atau pekerja keras dalam kehidupan berumah tangga.
Decisions And Authority Of The Religious Courts On Sharia Economic Disputes Doli Witro
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.914 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v4i2.311

Abstract

 This article discusses one of the court products focused on the verdict. The presentation of the decision is divided into three sub-discussions, namely the understanding of court decisions, types and developments of court decisions in sharia economic cases, and legal remedies against sharia economic decisions. This article aims to find out how the decisions of Religious Courts regarding sharia economic disputes are used. The method used in this article is normative juridical, which is carried out qualitatively. The materials in this article come from laws, decisions of the Constitutional Court, decisions of the Supreme Court, books, scientific articles from journals, internet websites and so on related to the theme being studied, namely Religious Court decisions on sharia economics disputes. The data analysis technique used content analysis techniques. The results of the analysis show that the court’s decision is the final result or conclusion in written form, which is decided by a state official (judge) who is given the authority to end or settle a lawsuit because there is contention between the disputing parties in court which must be submitted in a hearing. 
POLA PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH DI KABUPATEN ACEH SINGKIL Andri Andri
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.337 KB)

Abstract

    Fast traslate Icon translate     Fast traslate Icon translate Jumhur ulama sepakat bahwa zakat fitrah hanya boleh dibagikan kepada delapan kelompok, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qurʻan surat al-Taubah ayat 60. Namun, kejadian di lapangan terdapat perbedaan yang bertentangan dengan teori. Hal ini terjadi beberapa desa di Kabupaten Aceh Singkil. Mereka membagikan zakat fitrah kepada seluruh masyarakat, tanpa memperhatikan bagian kelompok yang ditetapkan al-Qurʻan dan sunnah. Pembagianini sudah lama dipraktikkan masyarakat Aceh Singkil yang memeluk agama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pembagian zakat fitrah di Kabupaten Aceh Singkil mengandung tiga nilai filosofi, yaitu, sebagai tradisi yang sudah lama hidup di tengah masyarakat, untuk menjaga kemaslahatan, dan solidaritas tinggi. Sedangkan pandangan masyarakat terhadap pola pembagian zakat fitrah, masyarakat Aceh Singkil banyak mendukung, karena dengan pola pembagian tersebut mereka merasakan keadilan, dan upaya yang dilakukan oleh badan amil adalah mensosialisasikankepada masyarakat bagaimana pola pembagian zakat fitrah yang tepat dan benar. Diharapkan kepada kapada Baitul Mal untuk mengkaji kembali bagaimana pola pembagian zakat fitrah yang sesuai dengan tuntunan alQurʻan dan sunnah. Kata Kunci : Pola, Pe
Musyarakah mutanaqishah Contract Concept: Review of Product Refinancing and Take Over Ikin Rojikin
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.377 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v5i2.493

Abstract

Musyarakah mutanaqishah is a modified contract from a musyarakah contract that is implemented in Islamic financial institutions as one of their financing products. As for one of the products that accompany it, namely refinancing and transfer of debt (take over). This paper aims to review the musyarakah mutanaqishah concept and its concept in Islamic financial institutions and examine briefly related to refinancing and take over products, these two products are products that cannot be separated from the musyarakah mutanaqishah contract whose implementation in Islamic financial institutions is currently widely used. The approach used in this paper is a normative juridical approach, then the type of research used is qualitative and the method chosen is descriptive analysis research method while the data is collected by literature study. Musyarakah mutanaqishah implemented in Islamic Financial Institutions is in accordance with sharia principles, this is supported by the existing DSN MUI fatwa and refinancing and take over products are also one of the conveniences in applying a musyarakah mutanaqishah contract.
Tinjauan Etika Bisnis Terhadap Persaingan Antara Produsen Tahu di Kampong Blok VI Aceh Muhd Farabi Dinata
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.568 KB) | DOI: 10.58824/mediasas.v5i1.410

Abstract

Penelitian ini membahas masalah tinjauan etika bisnis Islam terhadap persaingan antara produsen tahu di desa Blok VI Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan persaingan produsen tahu bagai menganalisis bagaimana tinjauan etika bisnis terhadap hal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu riset yang bersifat deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelian menunjukkan Keadaan produsen tahu di desa Blok VI Kecamatan adalah kadang-kadang saling menjatuhkan sesama produsen, ada yang bersaing secara sehat terhadap produk dan ada juga yang tidak bersaing secara sehat, serta kadang-kadang ada produsen yang sengaja menjatuhkan harga. Bentuk masalah persaingan usaha antar produsen tahu di desa  Blok VI masalah persaingan produk, masalah persaingan harga, dan masalah persaingan pemasaran. Jika melihat etika bisnis Islam terhadap praktik persaingan antar produsen tahu di desa Blok VI Kecamatan Gunung Meriah  Kabupaten Aceh Singkil adalah sebagian ada yang sudah sesuai dengan etika bisnis Islam dan sebagian ada juga yang tidak sejalan dengan etika bisnis Islam
KONSEP KAFA’AH DALAM PERKAWINAN DAN URGENSINYA DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA MENURUT FIKIH MAZHAB Abi Hasan
Jurnal Mediasas Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Syakhsiyyah Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : STAI SYEKH ABDUR RAUF ACEH SINGKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.733 KB)

Abstract

Kafa’ah merupakan faktor yang penting dalam membina keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah, karena keluarga Islami itu dapat membentuk masyarakat muslim. Adapun kafa’ah itu walau bukan merupakan syarat sah dalam pernikahan, namun ia merupakan peran yang besar bagi menjaga keharmonisan rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis konsep kafa’ah dalam perkawinan dan urgensinya dalam rumah tangga menurut ulsms mazhab. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yaitu menggambarkan dan menguraikan semua persoalan yang ada secara umum, kemudian menganalisa, mengklasifikasikan, dan berusaha mencari pemecahan yang meliputi pencatatan dan penguraian terhadap masalah yang ada berdasarkan data-data yang dikumpulkan. Sedangkan metode pengumpulan data penulis lakukan dengan studi kepustakaan (library research) yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan menelaah dan membaca sumber-sumber yang mempunyai relevansi dengan judul penelitian ini. Untuk pengolahan data yang sudah diperoleh yang dijadikan sebagai data primer adalah sumber-sumber dari kitab-kitab Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun para ulama’ berselisih pendapat namun mayoritas telah sepakat bahwa kafa’ah merupakan hak wanita dan walinya karena wanita merupakan pilar yang kuat dalam keluarga dan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun rumah tangga muslim. Justru kafa’ah dalam hal akhlak dan agamis merupakan hal utama yang harus dilihat oleh masyarakat muslim karena ianya memberi dampak yang positif kepada kemaslahatan masyarakat masa kini.