cover
Contact Name
Arisman Adnan
Contact Email
irchum.bsmi@gmail.com
Phone
+6281329921665
Journal Mail Official
irchum.bsmi@gmail.com
Editorial Address
Jl.Moch. Kahfi II, Gg.Gardu, RT.04 / RW.05, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia, 12630
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
ISSN : 28298497     EISSN : 28298500     DOI : https://doi.org/10.56744/irchum.v1i1
Core Subject : Humanities, Health,
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal focused to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding community service reports, conceptual ideas, studies, theories, related to humanitarian social activities.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Community Centered Mitigation Based on Science Literature to Reduce The Risk of Disaster in Indonesia Basuki Supartono; Muhamad DJazuli Ambari; Muhamad Rudi
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.37 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i1.12

Abstract

Disasters are a potential threat to the lives of the Indonesian people. The trend of disasters in Indonesia is increasing regarding the number, type, impact, and complexity of the problem. All of that burdens individuals, communities, nations, and countries. Reducing this burden remains a common challenge. A simple activity to reduce the burden is to carry out risk reduction and disaster mitigation activities involving various stakeholders. Community-based mitigation activities utilizing science literacy can be an alternative model of solutions to overcome this.
Safari Layanan Sirkumsisi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Nusa Tenggara Barat Rohadi; Decky Aditya Zulkarnaen; Sunisa Fuji; Hari Wahyu Patrihadi
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.74 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i1.13

Abstract

Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah sunat” atau “supit”, adalah tindakan operatif pengangkatan sebagian, atau semua kulup (preputium) penis, yang dimana dilakukan dengan berbagai macam indikasi dan metode Bulan Maulid adalah momen untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang bertepatan bulan Rabiul Awal. Untuk masyarakat NTB sendiri bulan maulid biasanya dijadikan momen untuk melakukan khitan atau sirkumsisi pada anak laki-laki mereka. BSMI NTB melaksanakan maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H dengan berbagai pelayanan kesehatan, salah satunya bakti sosial sirkumsisi. Sirkumsisi adalah tindakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan organ reproduksi, mengurangi risiko infeksi, dan lainnya. Tindakan sirkumsi oleh BSMI NTB bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang merata pada anak/ keluarga tidak mampu di NTB. Dilakukan kegiatan layanan kesehatan sunatan massal pada bulan Oktober – November 2021 di beberapa kabupaten se-NTB. 201 Anak ikut serta dalam kegiatan yang tersebar di beberapa kabupaten se-NTB. Teknik khitan yang digunakan adalah metode dorsumsisi (dorsal slit). Pelayanan kesehatan dirasakan secara merata di Prov. NTB
Tempe: Pangan Lokal Unggul (Superfood) Khasanah Budaya Bangsa Badrut Tamam
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.501 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i1.14

Abstract

Indonesia kaya akan keragaman sumber daya alam hayati dan budaya. Salah satu keragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah jenis pangan lokal dan menu olahannya. Pangan lokal perlu diposisikan sebagai bagian dari sistem pangan nasional, mengingat potensi pangan lokal sangat besar bagi pencapaian ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Pangan lokal yang beragam, disukai oleh masyarakat dan mudah didapatkan di seluruh pelosok negeri. Salah satunya adalah Tempe. Tempe dikenal sebagai super-food (makanan yang unggul). Proses pembuatan tempe yang melibatkan berbagai mikroorganisme (bakteri asam laktat, kapang, yeast dan lain-lain) melalui proses fermentasi (solid-state fermentation) menghasilkan zat-zat gizi dan senyawa bioaktif yang berguna bagi Kesehatan. Proses fermentasi (solid-state fermentation) pada produksi tempe ini menyebabkan perubahan fisik, kimia, biokimia dan sensoris dari bahan asalnya. Secara fisik, Tempe yang dihasilkan berwarna putih diselimuti miselia kapang, memiliki tekstur padat dan kompak. Secara kimiawi, terjadi peningkatan kadar padatan terlarut, protein terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor protein, asam folat, vitamin B12 dan tokoferol. Secara biokimia, tempe yang terbentuk memiliki kandungan protein, lemak, dan karbohidrat yang lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Semoga tempe menjadi kebanggan bangsa Indonesia sebagai aset local wisdom di bidang pangan dan dapat menjadi makanan pilihan bagi peningkatan gizi, pencegahan penyakit dan perbaikan kesehatan secara umum
Khitanan Massal Aman di Masa Pandemi Covid-19 dengan Tes Usap Antigen dan Smartclamp Basuki Supartono; Prita Kusumaningsih; Sarah Primadani Kaurow; Feby Triana Suhaida; Fahira Shafira Qori Mufida
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.047 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i1.16

Abstract

Pandemi virus corona (pandemi) menurunkan kemampuan ekonomi masyarakat sedangkan masyarakat ingin mengkhitan anaknya. Mengingat hal tersebut perlu ada kegiatan khitanan massal gratis. Risiko penularan Covid19 dapat diminimalkan dengan penerapan protokol kesehatan, skrining, dan teknik khitan yang cepat dengan menggunakan smartclamp. Masyarakat takut ke fasilitas kesehatan karena khawatir penularan virus corona dan karena tindakan tersebut berbayar. Perlu ada kegiatan pengabdian masyarakat yaitu khitanan massal gratis yang aman dan nyaman. Khitanan massal gratis yang aman dan nyaman dengan penerapan protokol kesehatan, skrining dan teknik khitan smartclamp. Peserta yang mendaftar berjumlah 46 anak, dan 39 (85 %) di antaranya mengikuti kegiatan sosialisasi. Skrining Covid -19 dan tes usap antigen diikuti panitia, peserta dan pendamping. 45 peserta, pendamping, dan seluruh panitia semuanya lulus skrining. Pemeriksaan pra khitan diikuti 45 anak dan 4 di antaranya tidak memenuhi indikasi. Peserta yang hadir 41 anak, 1 anak batal dan yang dikhitan berjumlah 40 anakPasca khitanan massal tidak ada laporan dari peserta, orangtua, dan panitia yang terinfeksi Covid – 19. Khitanan massal di masa pandemi berhasil dilaksanakan dengan aman.
Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di SMPN 1 Anggeraja Kabupaten Enrekang Sri Syatriani; Riamilah; Budiarti Asri
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.572 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i1.17

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukan rerata proporsi merokok penduduk Indonesia sebanyak 28,8% atau dengan setara satu bungkus rokok perorang setiap hari. Di Sulawesi Selatan setiap hari sebanyak 22%. Di Enrekang banyak dijumpai perokok anak remaja. Sehingga Pemda Enrekang mengeluarkan Kebijakan yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 9 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dilakukan pada SMPN 1 Anggeraja tanggal 7 Desember 2020-7 Januari 2021. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dan wawancara mendalam terhadap 10 informan, yakni Kepala sekolah, Guru BK, Tenaga pendidik, Murid, Petugas Kantin dan Orang tua murid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada kebijakan tertulis tentang Kawasan Tanpa Rokok, namun belum ada petugas yang ditugaskan untuk memantau, sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok melalui media cetak maupun elektronik belum maksimal, pengumuman kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dipasang melalui Tanda Larangan Merokok, belum dipasang pengumuman kebijakan melalui, majalah dinding, dan pengeras suara. Ditemukan terdapat perokok di lingkungan Kawasan Tanpa Rokok, siswa yang tidak merokok menegur siswa yang merokok, namun tidak ada sanksi bagi yang melanggar Kawasan Tanpa Rokok. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di SMPN 1 Anggeraja dapat simpulkan bahwa penerapan KTR belum berjalan dengan maksimal sehingga disarankan untuk mewujudkan implementasi KTR yang lebih baik, dan menerapkan sanksi bagi setiap yang melanggar
Diklat BSMR dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Pengetahuan dan Keterampilan pada Siswa SMP dan SMA Sederajat Nuris Kushayati; Kiswatik Kiswatik
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.11 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i2.18

Abstract

Siswa SMP dan SMA sederajat di lingkungan JSIT wilayah Jawa Timur yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BSMR telah mempelajari materi bidang kesehatan. Selama pembelajaran di sekolah para siswa ini mempraktikkan hasil pembelajaran dengan singkat dan belum pernah menerapkan secara nyata di lapangan, terutama materi kegawatdaruratan dan bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan pengembangan keterampilan siswa dalam memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan dan bencana. Sasaran dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan kegawatdaruratan dan bencana ini adalah siswa tingkat SMPIT dan SMAIT atau yang sederajat di lingkungan JSIT wilayah Jawa Timur sejumlah 93 siswa. Pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan simulasi pertolongan pertama dalam situasi bencana. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 2 sesi antara lain sesi pertama untuk penyampaian materi dan demonstrasi dan sesi kedua untuk simulasi bencana. Pada sesi demonstrasi peserta dibagi menjadi 8 kelompok dimana secara bergantian mengikuti demonstrasi tiap stase. Sebanyak 82% peserta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang materi PPGD, peserta dengan pengetahuan yang baik sejumlah 12% dan sisanya peserta dengan pengetahuan yang kurang. Selama sesi simulasi bencana kendala yang dihadapi adalah para peserta masih belum maksimal dan malu dalam memperagakan penanganan kegawatdaruratan kepada korban dimana korban merupakan temannya sendiri. Ketersediaan fasilitator yang memadai dalam mensimulasikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada korban bencana, antusiasme peserta, dukungan pihak JSIT dan para guru pendamping terhadap pelaksanaan kegiatan ini merupakan keberhasilan penyelenggaraan kegiatan.
Empowerment of Persons with Disabilities Affected by Covid-19 Through Assistance in Repairing Disability Motorcycles Basuki Supartono; Prita Kusumaningsih; Dewi Fatimah Zahra
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.617 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i2.21

Abstract

People with disabilities are numerous, reaching 15% of the Indonesian population. Some are independent and make a living by trading around using special motorcycles (disabled motorcycles) as done by members of the Independent Disability Shelter House (Rumsidisma), Rawa Lumbu, Bekasi, West Java. They can not make a living because the motorbike is damaged while they do not have repair funds. This hampered income, and this problem further disrupted their lives during the Covid-19 pandemic. Therefore, it is necessary to carry out community service activities (PKM) to provide funds for repairing disability motorcycles. This activity aims to help people with disabilities in Rumsidisma to be able to earn a living and be independent as before. The method of implementing PKM includes the stages of preparation, implementation, and evaluation. Implementation activities include providing funds and repairing disability motorcycles. Evaluation is carried out through interviews and filling out evaluation forms. All activity processes are carried out by implementing health protocols. PKM activities can repair three disabled motorcycles. Member of Rumsdisma. Can return to making a living and be as independent as before. RecipientsRecembly of assistance were satisfied and agreed that this activity was continued. There were no reports that PKM implementers and beneficiaries were infected with Covid-19. The conclusion is that repairing of the disability motorcycles of Rumsidisma members during the pandemic has been successfully carried out safely and can empower members as before.  
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Umban Sari Pekan Baru Misrawati; Widia Lestari; Sri Wahyuni; Predy; Luthi Pratiwi; Aulia Oktavia; Yoni Amalia Deswila Sari; Habibah Syafna
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.3 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i2.22

Abstract

Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Adanya kejadian stunting terhadap perkembangan otak sangat merugikan performance anak. Hal ini disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk semenjak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun.. Anak yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan media leaflet dan booklet ini maka dapat sedini mungkin untuk melakukan pencegahan terjadinya stunting di tengah-tengah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Umban Sari. Hasilnya didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat sasaran meningkat setelah diberikan edukasi dan penyuluhan terkait stunting, dibuktikan dari nilai hasil post-test (91/100) yang mengalami peningkatan dari nilai hasil pre-test (69/100).
Pola Penyakit Kulit pada Penyintas Gempa Cianjur Tahun 2022 Fath Arina Fahma; Tegar Syaiful Qodar; Firman Herdiana
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.365 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i2.24

Abstract

Bencana gempa Cianjur pada 21 November 2022 tidak hanya menimbulkan bahaya langsung bagi nyawa manusia, tetapi juga efek jangka panjang akibat perubahan tempat tinggal di tempat pengungsian. Berbagai gangguan kesehatan mulai timbul di antara pengungsi, salah satunya ialah penyakit kulit. Perlu adanya kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelayanan kesehatan untuk mencegah berkembangnya penyakit. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan pendirian posko rumah sakit lapangan dan mobile clinic sejak 24 November 2022 sampai dengan masa tanggap darurat selesai (20 Desember 2022). Hasil pelayanan kesehatan terhadap 1.164 orang pengungsi didapatkan 140 orang (12,02%) di antaranya menderita penyakit kulit. Penyakit kulit yang ditemukan didominasi oleh dermatitis, skabies, dan infeksi kulit akibat bakteri. Hal ini dikarenakan kontak dengan tempat tinggal baru yang diperparah dengan kurangnya akses terhadap fasilitas kebersihan.
Pelaksanaan Qurban Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) NTB di Massa Pandemi Covid-19 Rohadi; Hari Wahyu Patrihady; Fath Arina Fahma; Novita Laily Shalatiah; Sunisa Fuji
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.732 KB) | DOI: 10.56744/irchum.v1i2.25

Abstract

Selama pandemi covid 19, seluruh masyarakat Indonesia harus menerapkan protokol kesehatan. Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi atau kambing. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menunjukkan bagaimana penerapan protokol kesehatan selama Pandemi Covid di Bulan Sabit Merah Indonesia di Nusa Tenggara Barat pada saat Idul Adha untuk mencegah dan mengurangi infeksi virus. Sehingga protokol kesehatan tetap berjalan dan masyarakat tetap mendapatkan manfaat dari ibadah kurban. Penerapan protokol kesehatan dimulai dari persiapan hingga proses akhir pendistribusian daging kurban,

Page 1 of 2 | Total Record : 15