cover
Contact Name
Davit Nugraha
Contact Email
pharmacogenius@gmail.com
Phone
+6285314834050
Journal Mail Official
pharmacogenius@gmail.com
Editorial Address
Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Pharmacy Genius
ISSN : -     EISSN : 29644771     DOI : https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1
Core Subject : Health, Science,
A manuscripts submitted to Pharmacy Genius should be an original research article related to the field of the all scopes of Pharmaceutical Science such as: 1. Pharmaceutics, 2. Biopharmaceutics, 3. Drug Delivery System, 4. Physical Pharmacy, 5. Chemical Pharmacy, 6. Pharmaceutical Technology, 7. Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, 8. Pharmacology and Toxicology, 9. Pharmacokinetics, 10. Pharmaceutical Chemistry, 11. Pharmaceutical Biology, 12. Community and Clinical Pharmacy, 13. Regulatory Affairs and Management Pharmacy, 14. and Alternative Medicines.
Articles 27 Documents
Formulasi Dan Evaluasi Salep Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Pada Penghambatan Propionibacterium acnes Riska Setyaningsih; Rani Prabandari; Dina Febrina
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.169 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.143

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Ekstrak bunga kecombrang memiliki kandungan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Flavonoid memiliki tingkat kepolaran yang tinggi sehingga dengan mudah menembus dinding sel dari bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol bunga kecombrang di formulasikan dalam bentuk sediaan salep untuk mempermudah pemakaian. Dasar salep yang digunakan yaitu basis larut air dengan kombinasi PEG 400 dan PEG 4000. Tujuan: Untuk mengetahui hasil evaluasi fisik sediaan salep ekstrak etanol bunga kecombrang dan untuk mengetahui daya hambat salep ekstrak etanol bunga kecombrang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode: Metode eksperimental laboratorium dimulai dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan uji antibakteri. Hasil: Hasil evaluasi salep ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) berdasarkan One Way Anova pada nilai pH memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05, sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan viskositas tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05. Berdasarkan uji Paired T test pada nilai pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hari ke-0 dan hari ke-13. Pada pengujian daya hambat bakteri Propionibacteriun acnes diperoleh hasil pada formula 1 sebesar 4,36 mm, formula 2 sebesar 7,95 mm dan formula 3 sebesar 9,37 mm. Kesimpulan: Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada formula 3 tidak masuk dalam rentang pH yang baik untuk kulit, dan pada daya sebar dari ketiga formula tidak memenuhi syarat dari daya sebar yang baik untuk kulit. Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada bakteri Propionibacterium acnes dengan zona hambat pada formula 1 termasuk dalam kategori lemah, formula 2 dan formula 3 termasuk dalam kategori sedang.
Formulasi Sediaan Masker Clay Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Agging Zulfa Fadhilah; Rani Prabandari; Dwi Novitasari
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.088 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.144

Abstract

Pendahuluan: Masker tanah liat biasanya digunakan karena kemampuannya untuk meremajakan kulit. Saat masker mengering, mulai ada efek menarik pada tekstur kulit yang bisa anda rasakan perubahannya. Sensasi ini membantu menyegarkan kulit karena masker tanah liat menghilangkan kotoran dan komedo setelah wajah terkelupas, membuat kulit tampak cerah dan bersih setelah menggunakan masker. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit manggis dapat diformulasikan dalam masker lumpur yang stabil secara fisik, untuk mengetahui efek anti-penuaan ekstrak etanol kulit manggis, dan untuk mengetahui uji iritasi masker clay ekstrak etanol kulit buah manggis Metode: Metode yang digunakan adalah eksperimental dan alat ukur jangka sorong digital. Hasil: Sediaan masker clay ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai pH 5,7–6,4, homogen, dan stabil dalam penyimpanan suhu kamar, ekstrak etanol kulit buah manggis dengan konsentrasi  10% dan 12% lebih efektif menurunkan jumlah keriput dibandingkan konsentrasi 14% dan kontrol positif, dan uji iritasi terhadap kelinci yang dioleskan pada kulit punggungnya dan dibiarkan selama 4 jam lalu dilihat pada jam ke 1, 24, 48 dan 72 jam tidak menunjukan terjadinya iritasi Kesimpulan: Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk sediaan lain menggunakan ekstrak kulit buah manggis sebagai anti aging
Pengaruh Metode Pengeringan Daun Karika (Vasconcellea pubescens A.DC) Terhadap Kadar Total Flavonoid Riska Fitria Ningsih; Rani Prabandari; Galih Samodra
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.689 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.145

Abstract

Pendahuluan: Tanaman karika ( Vasconcellea pubescens A.DC) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di kawasan dataran tinggi Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo. Tanaman ini satu genus dengan pepaya. Pada salah satu bagian tanaman karika yaitu pada daun memiliki kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar total flavonoid salah satunya adalah metode pengeringan.  Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar total flavonoid daun karika dengan menggunakan metode pengeringan yang berbeda.                                                                                                                   Metode: Pada penelitian ini metoda pengeringan yang digunakan yaitu sinar matahari langsung, diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC, kemudian hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan SPPS uji ANOVA untuk melihat adanya pengaruh yang signifikan atau tidak pada metode pengeringan yang digunakan. Hasil: Hasil penelitian bahwa kadar total flavonoid pada ekstrak daun karika dengan metode pengeringan sinar matahari langsung diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC secara bertutut-turut sebesar 5,91 mgQE/g ekstrak, 7,85±0,053 mgQE/g ekstrak dan 7,15 mgQE/g ekstrak. Dari hasil analisis data oneway ANOVA didapatkan nilai sig sebesar 0,00 (<0,05) artinya metode pengeringan sangat mempengaruhi kadar total flavonoid Kesimpulan: berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar total flavonoid tertinggi didapatkan pada metode pengeringan diangin-anginkan
Pengaruh Variasi Konsentrasi Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Stabilitas Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp) Sita Nur Faradila Sita; Rani Prabandari; Ikhwan Yuda Kusuma
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.092 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.147

Abstract

Pendahuluan: Daun salam mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai anti bakteri. Pasta gigi merupakan salah satu sediaan semi-solida yang digunakan untuk mencegah masalah pada gigi dan mulut. Komponen yang diperlukan dalam sediaan pasta gigi salah satunya humektan yaitu gliserin.  Tujuan: Untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas sediaan pasta gigi ekstrak etanol daun salam dengan varisi konsentrasi gliserin. Metode: Metode eksperimental laboratorium diawali dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, proses ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan stabilitas sediaan. Hasil: Hasil evaluasi sediaan pasta giigi kemudian dianalisis one way ANOVA pada uji sifat fisik menunjukkan perbedaan dengan nilai signifikansi < 0,05 pada uji daya sebar, pH dan viskositas. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji T berpasangan pada viskositas dan daya sebar menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, artinya bahwa variasi konsentrasi gliserin dapat berpengaruh pada viskositas dan daya sebar baik sebelum dan sesudah stabilitas. Kesimpulan: Dari hasil dapat disimpulkan bahwa sediaan pasta gigi variasi konsentrasi gliserin berpengaruh terhadap uji daya sebar, pH dan uji viskositas serta tidak berpengaruh terhadap uji organoleptik, homogenitas, tinggi busa.
Formulasi Dan Evaluasi Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon Lumut (Musa Acuminata Colla ) Dengan Variasi Konsentrasi Cmc- Na Sebagai Gelling Agent Nur Rifka Zaneta; Rani Prabandari; Sunarti
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.746 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.148

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang berperan sebagai antibakteri. Jerawat sangatlah mengganggu penampilan seseorang sehingga mulai banyak yang memilih pengobatan sintetik karena efek samping yang ditimbulkan lebih ringan. Sediaan yang cocok untuk mengobati kulit berjerawat yaitu gel. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik dan daya hambat gel antijerawat ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental. Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut secara maserasi, pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut 16 % b/b dan variasi CMC-Na FI (3%), F II (4%) dan FIII (5%), dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas,uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas. Formula optimum diuji zona hambatnya menggunakan metode kertas cakram. Kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Hasil: Formula optimum yang memenuhi semua parameter sediaan gel baik sebelum stabilitas maupun sesudah stabilitas yaitu formula I dengan konsentrasi CMC-Na 3% karena memenuhi perameter uji homogeitas, uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar dan uji viskositas. Hasil daya hambat formula optimum FI sebesar 4,47 mm termasuk respon hambatan lemah. Hasil analisis SPSS berdasarkan uji one way anova pada nilai ph p>0,05. Sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan p<0,05.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.) Dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940 Anna L Yusuf; Davit Nugraha; Panji Wahlanto; Marlina Indriastuti; Rian Ismail; Farah A Himah
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.913 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.149

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Jerawat merupakan penyakit kulit berupa peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes. Salah satu tanaman yang secara empiris dan berdasarkan data ilmiah memiliki khasiat antijerawat adalah buah pare (Momordica Charantia L.). Dalam ekstrak buah pare terkandung flavonoid yang diduga dapat berperan sebagai senyawa aktif sediaan antijerawat. Penelitian ini. Tujuan: untuk memformulasikan sediaan gel ekstrak buah pare dengan perbandingan basis carbopol 940 1,4%, 1,7%, 2% dan melakukan uji evaluasi sediaan gel memenuhi standar. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Evaluasi sediaan gel meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, uji sineresis dan uji cycling test. Data yang diperoleh diolah dalam analisis statistika ANOVA one way dan Krusskal wallis untuk mengetahui adanya pengaruh variasi carbopol 940 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak buah pare dapat diformulasikan dalam sediaan gel dan memenuhi uji evaluasi sediaan. Ketiga Formulasi memenuhi syarat uji homogenitas hasil yang didapat homogen. Uji Ornanoleptik pada ketiga formulasi didapat hasil bau khas buah pare, warna coklat kekuningan, tekstur kekentalan sedang. Uji pH pada formulasi 1 dan 2 hasil dengan rata-rata pH 6,1 formulasi 3 dan kontrol (+) pH 6. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian bahwa penggunaan carbopol 940 sebagai basis berpengaruh terhadap kestabilan fisik dari viskositas, pH, daya lekat dan daya sebar sediaan gel.
Penetapan Kadar Tanin Dalam Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan Dan Rebusan Dengan Spektrofotometer UV-Vis Lisna Listiana; Panji Wahlanto; Susan Sintia Ramadhani; Rian Ismail
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.687 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.152

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Tanin merupakan senyawa aktif Tujuan penelitian ini untuketabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Daun mangkokan mengandung senyawa alkaloid, tannin, saponin dan flavonoid. Tujuan: Tujuan penelitian ini untukMengetahui berapa besar kadar tanin yang terkandung dalam daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan dan rebusan. Metode: Daun mangkokan di ekstraksi dengan perasan dan rebusan lalu diuji kualitatif dengan pereakasi FeCl3 lalu di identifikasi menggunakan metode spektrofotometer. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas Panjang gelombang maksimum yaitu 675 nm. Hasil: Berdasarkan hasil skrining fitokimia rebusan daun mangkokan dan perasan daun mangkokan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tanin ditandai dengan warna hijau kehitaman. Pada uji kuantitatif panjang gelombang maksimum asam galat dengan pelarut aquades yaitu 675 nm, sehingga diperoleh kurva baku asam galat adalah y = 0,1081x + 0,1352 dengan nilai r = 0,9903. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kadar tanin metode rebusan daun mangkokan 0,38% ; 0,30% ; 0,29% dengan rata-rata 0.32%. Kesimpulan: metode perasan 0,86% ; 0,61% ; 0,52% dengan rata-rata 0.66%. Perbandingan dari kedua metode yang digunakan lebih tinggi senyawa tanin yang terkandung adalah pada metode perasan.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Kombinasi Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) dan Daun Kluwih (Artocarpus Camansi) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Mencit (Mus Musculus) Arini Nurul Haqqi; Wahyuni Wahyuni
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 1 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.432 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.168

Abstract

Pendahuluan: Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori penyakit kronis tidak menular, yang di tandai dengan adanya hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah. Tujuan: Untuk mengetahui konsentrasi berapa dari kombinasi ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) yang efektif dalam menurunkan kadar asam urat mencit (Mus musculus). Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dan selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji one way ANOVA yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II 0,6% b/v, kelompok III 0,9% b/v, kelompok IV 1,2% b/v, kelompok 5 diberi suspensi Allopurinol 0,17% b/v. Hasil: Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 06% b/v, 0,9 % b/v dan 1,2% b/v dapat menurunkan kadar asam urat darah mencit jantan (Mus musculus). Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 1,2% b/v memberikan pengaruh yang baik dibandingkan konsentrasi 0,6% dan 0,9% b/v, tetapi potensinya masih lebih rendah dibandingkan dengan pemberian suspensi allopurinol sebagai pembanding (p<0,05) Kesimpulan: : Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 06% b/v, 0,9 % b/v dan 1,2% b/v dapat menurunkan kadar asam urat darah mencit jantan (Mus musculus).
Uji Efek Antidiare Fraksi Polar dan Fraksi Non Polar dari Eekstrak Etanol Daun Randu (Ceiba petandra L. Gaertn) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) Wahyuni Wahyuni; Arini Nurul Haqqi
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 1 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.911 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.169

Abstract

Pendahuluan: Tanaman randu merupakan tanaman trandisional yang digunakan masyarakat sebagai pengobatan antidiare, dimana senyawa metabolit yang berperan sebagai antidiare pada tanaman randu yaitu flavonoid dan tanin. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek dari ekstrak daun randu (Ceiba  pentandra L. Gaertn) yang difraksinasi dengan pelarut polar dan non polar sebagai antidiare pada mencit jantan (Mus musculus) Metode: penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium menggunakan metode  Pre Test Post Test Only Control Group Design dan selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji one way ANOVA yang dibagi menjadi 5 keompok perlakuan yaitu kelompok I Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II ekstrak etanol 6%, kelompok III fraksi air 6%, kelompok IV fraksi n-heksan 6% dan kelompok V susensi Loperamid HCl sebagai kontrol positif. Parameter yang diambil dalam penelitian ini yaitu waktu terjadinya diare,  frekuensi feses dan konsistensi feses pada mencit jantan (Mus muscuus). Pengamatan dilakukan selama 5 jam. Hasil: Hasil Nilai rata-rata pada kelompok 1 Na.CMC 1% yaitu 13,3, kelompok II ekstrak etanol 6% yaitu 4,6, kelompok III yaitu 7,6, kelompok IV yaitu 12 dan kelompok V yaitu 2,6. Kesimpulan: ekstrak etanol daun randu (Ceiba  pentandra L. Gaertn), ekstrak fraksi air dan ekstrak fraksi N-heksan dengan masing-masing kensentrasi sebanyak 6% sama-sama berefek sebagai antidiare. Dari ketiga kelompok tersebut yang paling efektif sebagai antidiare yaitu pada kelompok ekstrak etanol 6% yang diinduksi Oleum ricini. Sedangkan fraksi N-heksan 6% memiliki efek antidiare terkecil.
Analisis Kandungan Parasetamol pada Jamu Pegal Linu yang Diperdagangkan di Kabupaten Brebes Khofifatul Muamanah; Adita Silvia Fitriana; Galih Samodra; Nur Rahmawati
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 1 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.17 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.171

Abstract

Pendahuluan: Jamu merupakan obat tradisional yang telah digunakan masyarakat Indonesia untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya yaitu pegal linu. Persaingan industri jamu yang semakin ketat menyebabkan beberapa produsen jamu menambahkan bahan kimia obat (BKO) ke dalam jamu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan bahan kimia obat parasetamol serta menentukan kadarnya pada jamu pegal linu yang diperdagangkan di Kabupaten Brebes. Metode: Penelitian ini menggunakan 29 sampel jamu pegal linu dengan merk berbeda yang diperdagangkan di Kabupaten Brebes. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat 4 sampel jamu pegal linu yang positif mengandung parasetamol dengan kadar 0,116%; 0,119%; 0,131%; dan 0,137%. Kesimpulan: Penambahan bahan kimia obat masih dilakukan oleh beberapa produsen jamu yang dibuktikan dengan adanya sampel jamu pegal linu yang positif mengandung parasetamol.

Page 1 of 3 | Total Record : 27