cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 498 Documents
Pemetaan Lahan Kritis di Kawasan Muria untuk Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan yang Berbasis pada Sistem Informasi Geografis (SIG) Hendy Hendro , Zed Nadhi, Sri Budiastuti, Djoko Purnomo
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2014): Juni
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.288 KB) | DOI: 10.22146/ipas.5685

Abstract

Pemetaan dan Invetarisasi Lahan Kritis Kawasan Muria dimaksudkan untuk menyusun sistem database sebagai ruang pengalokasian data-data tentang lahan kritis di Kawasan Muria. Mengingat dikawasan Muria saat ini luasan lahan kritis yang ada cukup besar dan apabila dibiarkan dan tidak ditangani akan mengakibatkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan. Di dalam pembuatan pemetaan Lahan kritis ini digunakan perangkat lunak berbasis sistem informasi geografis (GIS). Database sarana dan prasarana bidang lahan kritis tersebut dikelola dalam sistem informasi yang dapat divisualisasikan dan di update, sehingga mudah disimpan dan digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan kebutuhan.Metode kerja yang dilakukan untuk analisa lahan kritis adalah berdasarkan atas Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis tahun 2004 oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) dan Surat Direktur Jenderal RLPS No. S.296/V-SET/2004 tanggal 5 Oktober 2004.Kata kunci : pemetaan, kritis, Kawasam Muria, database
Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Marfin Lawalata, Dwidjono Hadi Darwanto, dan Slamet Hartono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.435 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6169

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Metode penelitian menggunakan analisis DEA (Data Envelopment Analysis) dengan asumsi output oriented digunakan untuk mengukur skor efisiensi dari masing-masing usahatani yang diamati. Selanjutnya menggunakan analisis regresi Ordinary Least Squares (OLS) untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul masuk dalam kategori inefisien. Berdasarkan perhitungan DEA-CRS, sebanyak 11 (18,33%) usahatani bawang merah telah efisien, sedangkan dengan perhitungan DEA VRS sebanyak 18 (30%) usahatani bawang merah telah efisien. Luas lahan, umur petani, pendidikan, dan pengalaman usahatani memiliki pengaruh dan signifikan terhadap tingkat efisiensi teknisKata Kunci : Efisiensi Relatif, DEA
A Study of Carbon Dioxide Emission in Different Types of Peatland Use in Kalimantan Nyahu Rumbang
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.686 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6170

Abstract

Study of carbon dioxide emissions in different types of peatlands use in Central and West Kalimantan has been conducted in January-June 2006 and January-April 2007. The study represents 4 types of land use in Central Kalimantan as treatment: 5 years for chinesse cabbage, 10 years for chinesse cabbage, 5 years for sweet corns, and 10 years for sweet corns. As for the treatments in West Kalimantan, they include corn field, Aloe vera field, oil palm plantation, and rubber plantation. Carbon dioxide was measured using infrared gas analysis (model EGM-4, PP systems, Hitchin, UK). In Central Kalimantan, the highest CO2 is emitted from sweet corn plants (arable land for 10 years) by 0.79 g CO2/m2/hour, chinesse cabbage plants (for 5 years) by 0.73 g CO2/m2/hour, chinesse cabbage plants (for 10 years) by 0.67 g CO2/m2/hour and, the least, sweet corn plants (for 5 years) by 0.41 g CO2/m2/hour. The highest CO2 emission from West Kalimantan is released from rubber plants at 1.22 g CO2/m2/hour, followed by palm oil plants by 0.96 g CO2/m2/hour, Aloe vera plants by 0.68 g CO2/m2/hour and corn plants by 0.35 g CO2/m2/hour. Groundwater table depth are the most important factors among other factors that influence CO2 emissions. Groundwater table depth indicated a positive correlation with CO2 emissions in all types of peatlands use. C-organic production of sweet corn plants at 11.66 t C/ha/year is higher than that of chinesse cabbage plants at 1.64 t C/ha /year. Corn plants produce organic-C was 11.66 t C/ha/year, equivalent to the amount of loss of C through CO2 emissions by 11.29 t C/ha/year.Keywords: peat, types of land use, carbon, CO2 emission
Pengaruh Jenis Pupuk dan Tinggi Genangan Air Terhadap Perkembangan Populasi Wereng Batang Padi Cokelat pada Tanaman Padi Don H. Kadja
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.147 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6171

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan menggunakan kombinasi 2 faktor: jenis pupuk (kompos gulma siam dan pupuk konvensional), dan tingkatan pengairan (air tergenang terus-menerus (5 cm), air macak-macak (0 cm), dan intermitten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perlakuan dengan kompos gulma siam memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pupuk konvensional. Perlakuan kompos dengan sistem pengairan macak-macak memberikan hasil yang terbaik pada semua perlakuan yang diberikan, walaupun menunjukkan perbedaan yang nyata hanya pada variabel berat basah tanaman (66 ± 4, 50 g), lama hidup nimfa dan imago Nilaparvata lugens. Lama hidup nimfa yang paling panjang terdapat pada perlakuan kompos macak (21,33 ± 3,21 hari), walaupun tidak berbeda secara nyata dengan perlakuan yang lain, namun berbeda secara nyata dengan perlakuan konve genang (14,67 ± 0,58 hari). Pada stadia imago lama hidup yang paling singkat adalah pada perlakuan kompos macak (9,33 ± 0,58 hari) dan yang paling panjang adalah pada perlakuan konve genang (14,67 ± 2,08 hari).Kata Kunci: Nilaparvata lugens, pupuk, tinggi genangan
Permintaan Gula Kristal Mentah Indonesia Rutte Indah Kurniasari, Dwidjono Hadi Darwanto, dan Sri Widodo
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.876 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula kristal mentah impor dan memproyeksikan permintaan gula kristal mentah di masa yang akan datang. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode analisis regresi Ordinary Least Square (OLS) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula kristal mentah impor. Selanjutnya digunakan analisis trend untuk mengetahui kecenderungan trend permintaan gula kristal mentah impor dimasa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan gula kristal mentah impor adalah produksi gula kristal putih Indonesia, konsumsi gula nasional dan harga gula kristal mentah dunia. Impor gula kristal mentah akan terus meningkat per tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah konsumsi gula nasional, selama Indonesia tidak berupaya untuk mulai memproduksi gula kristal mentahnya sendiri. Trend impor gula kristal mentah oleh Indonesia cenderung naik atau meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil analisis trend, dapat diperkirakan bahwa Indonesia pada tahun 2020 jumlah impor gula kristal mentahnya bisa mencapai 1.219.979 ton.Kata Kunci: Analisis Regresi, Tren Analisis, Gula Kristal Mentah Impor
Penggunaan Fungsi Pedotransfer untuk Memperkirakan Permeabilitas Tanah di Sumatera Selatan dan Riau Puspita Harum Maharani, Bambang Hendro Sunarminto, dan Eko Hanudin
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.989 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh di Sumatera Selatan dan Riau dari tekstur tanah, porositas dan kedalaman tengah profil. Permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh merupakan salah satu parameter sifat fisik tanah untuk memprediksi pergerakan air di dalam tanah dan zat terlarut yang berada dalam air tanah. Sebagian besar data permeabilitas tanah yang dianalisis di laboratorium dianggap tidak praktis, membutuhkan banyak waktu dan biaya. Permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh berhubungan erat dengan kandungan fraksi lempung,porositas dan kedalaman tengah horizon. Penelitian ini dilakukan menggunakan 78 set tanah dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan dan Pekanbaru Provinsi Riau pada Mei 2012 sampai juni 2013 dan dianalisis di laboratorium menggunakan alat permeameter. Hasil penelitian menunjukkan mendekati keberhasilan pada pendugaan nilai permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh dari data kandungan fraksi lempung, porositas dan kedalaman tengah horizon. Hasil yang diperoleh dari hubungan linier berganda pada data dengan R2 = 0,675. Persamaan regresi linier berganda Log Ks = -7,245 + 0,077 clay + 0,084 porositas - 0,011 kedalaman tengah horizon.Pada persamaan regresi Log Ks di dapatkan lempung merupakan fraksi penyusun tekstur tanah, porositas merupakan sifat fisika tanah yang menggambarkan struktur tanah dan kedalaman tengah pada tiap horizon tanah merupakan kedalaman horizon pada tiap lapisannya, dan permeabilitas tanah dinyatakan dalam satuan cm/jam. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kandungan clay memberikan hasil yang paling signifikan terhadap permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh dan faktor kandungan clay merupakan parameter yang paling efektif terhadap perhitungan permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh.Kata kunci : Permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh, kandungan fraksi clay, porositas, kedalaman tengah profil
Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga Nia Kurniawati
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.771 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6175

Abstract

Penelitian lapangan secara terbatas telah dilakukan untuk mengetahui dampak keberadaan tumbuhan berbunga pada kelimpahan dan keragaman artropoda termasuk serangga musuh alami padi. Dua perlakuan, yaitu ditambah tumbuhan berbunga dan tanpa tumbuhan berbunga diaplikasikan di lahan penelitian Fakultas Pertanian UGM di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan berbunga meningkatkan keragaman artropoda termasuk serangga musuh alami secara signifikan, serta memberikan hasil padi yang cenderung lebih tinggi, di samping juga mampu menurunkan insiden serangan hama, misalnya penggerek batang padi.Kata Kunci : tumbuhan berbunga, musuh alami, keragaman, kelimpahan
Pengaruh Irradiasi Sinar Gammapada Pertumbuhan Kalusdan Tunas Tanaman Gandum (Triticum aestivum L.) Laela Sari, Agus Purwito, Didy Sopandie, Ragapadmi Purnamaningsih, dan Enny Sudarmanowa
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.021 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6176

Abstract

Tujuan utama pemuliaan tanaman adalah memperbaiki varietas yang sudah ada guna mendapatkan varietas yang lebih baik atau unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kisaran Lethal Dosis 20 (LD20) dan 50 (LD50) pada kalus gandum varietas Dewata yang diradiasi sinar gamma. Keberhasilan perlakuan irradiasi sinar gamma sangat ditentukan oleh sensitivitas genotipe tanaman. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli-Desember 2011 di Laboratorium kultur BB-Biogen dan PATIR BATAN. Percobaan disusun secara faktorial dalam lingkungan Rancangan Acak Lengkap 1 x 4, dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah genotipe gandum Dewata. Faktor kedua adalah dosis irradiasi sinar gamma yaitu 0; 7,5; 15; 22,5; dan 30 Gy. Peubah yang diamati pertumbuhan kalus dan persentase tumbuh tunas. Data dianalisis menggunakan Program SAS 9.1. LD20 dan   LD50  ditentukan menggunakan Program Best Curve-fit Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis irradiasi berpengaruh nyata terhadap penghambatan pertumbuhan kalus gandum. Persentase hiduptunasmenurun sejalan dengankenaikan dosis irradiasi.Kelangsungan hiduptunasmenurun drastis bahkan tidak tumbuh sama sekali dan berwarna albino pada dosis 30 Gy. Persentase hidup tunas tertinggi pada dosis 15 Gy. Persentase tumbuh kalus tertinggi terdapat pada dosis 7,5 Gy. Semakin tinggi dosis iradiasi yang digunakan, maka persentase tunas yang tumbuh semakin sedikit atau daya regenerasi semakin rendah. Peningkatan keragaman genetik kalus gandum terdapat pada perlakuan irradiasi antara LD 20 dan LD 50 yaitu  dosis  iradiasi sinar gamma 15 – 22.5 Gy. Model dosis lethal terbaik untuk pertumbuhan kalus berbentuk kuadratik dengan persamaan Y =   86,28 – 6,47 x + 0,13 x2,   LD20 = 0,99 Gy dan LD50 = 6,41 Gy. Sedangkan untuk persentase kalus yang bertunas dan mampu bergenerasi mempunyai persamaan berdasarkan persentase tumbuh kalus Y = 100,28 – 0,87x - 0,05 x2, LD20 = 13,14 Gy dan LD50 = 24,00 Gy.Kata kunci: Gandum (Triticum aestivum), lethal dosis, irradiasi sinar gamma.
Pendugaan Komponen Ragam, Heritabilitas dan Korelasi Klon-Klon Harapan Ubijalar Berkadar Betakaroten Tinggi Wiwit Rahajeng dan St. A. Rahayuningsih
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.567 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6177

Abstract

Ubijalar berkadar betakaroten tinggi mempunyai peranan penting dalam program diversifikasi dan ketahanan pangan. Informasi mengenai komponen ragam, heritabilitas, korelasi, dan path analisis diantara karakter kuantitatif dengan hasil umbi penting untuk mendukung program seleksi dalam pengembangan varietas ubijalar berkadar beta karoten tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengestimasi ragam genetik, heritabilitas, korelasi, dan path analisis pada karakter agronomi untuk menentukan kriteria seleksi klon-klon ubijalar berkadar betakaroten tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April—Agustus 2013, di Srengat, Blitar. Bahan yang digunakan adalah 26 klon ubijalar berkadar beta karotin tinggi. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan semua karakter mempunyai nilai heritabilitas arti luas yang tinggi kecuali jumlah umbi perplot. Ragam genetik yang luas ditunjukkan oleh semua karakter yang diamati. Berdasarkan nilai heritabilitas, ragam genetik, korelasi, dan path analisis karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi klon-klon ubijalar berkadar betakaroten tinggi pada penelitian ini adalah bobot umbi per plot.Kata kunci: ubijalar, komponen ragam, heritabilitas, korelasi, path analisis
Induksi Partenokarpi Pada Tiga Genotipe Tomat Dengan GA3 Anak Agung Adnyesuari, Rudi Hari Murti, dan Suyadi Mitrowihardjo
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2015): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.516 KB) | DOI: 10.22146/ipas.6504

Abstract

Buah tomat pertenokarpi (tanpa biji) sangat sesuai sebagai bahan utama dalam industri pengolahan tomat agar efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek penyemprotan (konsentrasi-frekuensi) GA3 terhadap partenokarpi dan karakteristik buah tomat. Penelitian dilaksanakan dengan perlakuan penyemprotan GA3 yaitu  ppm (K0), 20 ppm sekali semprot (K1), 30 ppm sekali semprot (K2), 20 ppm tiga kali semprot (K3) dan 30 ppm tiga kali semprot (K4), pada Gamato 3 (V1), ‘Kaliurang 206’ (V2) dan ‘Intan’ (V3). Larutan GA3 disemprotkan pada tandan bunga satu hari sebelum bunga pertama mekar pada setiap tandan. GA3 disemprotkan selang tiga hari sekali untuk tiga kali penyemprotan. Perlakuan diatur dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok. Data dianalisis dengan analisis varian model kontras orthogonal dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan perangkat lunak SAS 9.1.  Hasil penelitian menunjukkan penurunan jumlah biji per buah dipengaruhi oleh genotipe. Gamato 3 merupakan genotipe yang paling responsif dengan menghasilkan biji/buah mendekati nol. Penyemprotan GA3 20 ppm tiga kali telah mencukupi untuk menghasilkan buah tanpa biji pada Gamato 3. Penyemprotan GA330 ppm tiga kali meningkatan kadar PTT namun cenderung menurunan ukuran dan kekerasan buah.Kata kunci : GA3, jumlah biji, padatan terlarut total, partenokarpi, tomat

Page 4 of 50 | Total Record : 498


Filter by Year

1969 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2023): August Vol 8, No 1 (2023): April Vol 7, No 3 (2022): December Vol 7, No 3 (2022): December (In Press) Vol 7, No 2 (2022): August Vol 7, No 1 (2022): April Vol 6, No 3 (2021): December Vol 6, No 2 (2021): August Vol 6, No 1 (2021): April Vol 5, No 3 (2020): December Vol 5, No 2 (2020): August Vol 5, No 1 (2020): April Vol 4, No 3 (2019): December Vol 4, No 2 (2019): August Vol 4, No 1 (2019): April Vol 3, No 3 (2018): December Vol 3, No 2 (2018): August Vol 3, No 1 (2018): April Vol 2, No 3 (2017): December Vol 2, No 2 (2017): August Vol 2, No 1 (2017): April Vol 1, No 3 (2016): December Vol 1, No 2 (2016): August Vol 1, No 1 (2016): April Vol 18, No 3 (2015): December Vol 18, No 2 (2015): August Vol 18, No 1 (2015): April Vol 17, No 1 (2014): Juni Vol 16, No 2 (2013): Desember Vol 16, No 1 (2013): Juni Vol 15, No 2 (2012): Desember Vol 15, No 1 (2008): Juni Vol 14, No 2 (2007): Desember Vol 14, No 1 (2007): Juni Vol 13, No 2 (2006): September Vol 13, No 1 (2006): Maret Vol 12, No 2 (2005): Desember Vol 12, No 1 (2005): Juni Vol 11, No 2 (2004): Desember Vol 11, No 1 (2004): Juni Vol 10, No 2 (2003): Desember Vol 10, No 1 (2003): Juni Vol 9, No 2 (2002): November Vol 9, No 1 (2002): Juni Vol 8, No 2 (2001): November Vol 8, No 1 (2001): Juni Vol 7, No 2 (2000): November Vol 7, No 1 (2000): Juli Vol 6, No 2 (1998): September Vol 5, No 4 (1994): September Vol 5, No 3 (1993): September Vol 5, No 2 (1992): September Vol 5, No 1 (1992): April Vol 4, No 8 (1992): Februari Vol 4, No 7 (1991): September Vol 4, No 6 (1991): Juli Vol 4, No 5 (1989): Februari Vol 4, No 4 (1987): Februari Vol 4, No 3 (1986): Juli Vol 4, No 2 (1986): April Vol 4, No 1 (1986): Februari Vol 3, No 8 (1984): Juli Vol 3, No 7 (1984): April Vol 3, No 6 (1984): Februari Vol 3, No 5 (1982): Desember Vol 3, No 4 (1981): Desember Vol 3, No 3 (1981): Oktober Vol 3, No 2 (1981): Agustus Vol 3, No 1 (1981): Juni Vol 2, No 8 (1980): Oktober Vol 2, No 7 (1980): Juni Vol 2, No 6 (1979): Mei Vol 2, No 5 (1978): Desember Vol 2, No 4 (1978): Juli Vol 2, No 3 (1977): Desember Vol 2, No 2 (1977): Juni Vol 2, No 1 (1976): Desember Vol 1, No 8 (1976): Desember Vol 1, No 7 (1973): Mei Vol 1, No 6 (1972): Juni Vol 1, No 5 (1970): Juni Vol 1, No 1-2 (1969): Agustus-Desember Vol 1, No 4 (1969): Desember Vol 1, No 3 (1969): Mei More Issue