Articles
100 Documents
Pengaruh Rokok Terhadap Terbentuknya STAIN
Pariati Pariati;
Sitti Alfah;
Ayu Wijaya;
Nurhaedah Iskandar;
Andi Adam;
Sangkala Sangkala
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2361.989 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i1.15
Perokok adalah orang yang merokok atau menghisap rokok, dimana rokok memiliki kandungan bahan kimia seperti tembakau berupa tar yang dapat menyebabkan terjadinya stain atau perubahan warna gigi. STAIN adalah perubahan warna pada permukaan gigi menjadi coklat kekuning kuningan sampai hitam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap terbentuknya STAIN atau perubahan warna gigi. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian studi literature, dimana metode studi literature mencari data yang digunakan berasal dari teksbook journal artikel ilmiah, literature riviewe yang berisikan tentang Gambaran Perokok terhadap Terbentuknya STAIN (perubahan warna gigi). Kesimpulan bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan terjadinya STAIN atau perubahan warna gigi menjadi coklat kekuning kuningan sampai hitam.
Deskriptif Kebiasaan Megosok Gigi Malam Hari Dengan Status Caries Gigi Pada Anak Kelas VI di SD Negeri Minasaupa
Fitriani Fitriani;
Nurwiyana Abdullah;
Hadijah Alimuddin;
Ayu Wijaya Fabliana;
Andi Agustang
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4362.742 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i1.16
Menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu menyikat gigi sebelum tidur yang berperan penting dalam pencegahan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Mulut merupakan suatu tempat yang ideal bagi perkembangan bakteri, karena temperature kelembapan dan sisa makanan. Dalam usaha menjaga kebersihan gigi dan mulut sebaiknya diberikan dari usia sekolah dasar karena usia tersebut merupakan saat ideal untuk melatih kemampuan anak menyikat gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengtahui kebiasaan menggosok gigi malam hari dan status karies anak kelas III, IV dan V di SDN Minasa Upa. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik purvosipe sampling. Hasil penelitian tentang gambaran kebiasaan menggosok gigi pada malam hari dengan status karies pada anak kelas III, IV dan V dapat disimpulkan bahwa anak yang menggosok gigi pada malam hari mrmpunyai karies yang lebih sedikit dibandingkan siswa yang tidak menggosok gigi pada malam hari.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Merokok di SMA N 1 Liang Kabupaten Banggai Kepulauan
Naomi Malaha;
Muh Rusdi;
Muhammad Syafri;
Rahmat Pannyiwi;
Yenni Sima;
Rezqiqah Aulia Rahmat
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4309.074 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i1.17
Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian. Indonesia merupakan Negara berkembang dengan tingkat penggunaan rokok yang cukup tinggi. Jumlah perokok usia 15 tahun sebanyak 34,8% dengan prevalensi pria 67% dan perempuan 2,7%. Prevalensi perokok remaja di Provinsi Sulawesi Tengah menunjukan bahwa saat ini rokok yang dihisap oleh remaja yaitu sebanyak 24,6%. Di Kabupaten Banggai Kepulauan persentase perokok pada laki-laki sebesar 52,5% dan perempuan sebesar 6,9%. Pada perokok baik laki-laki maupun perempuan, sebagian besar merokok pertama kali pada usia remaja yaitu berkisar antara 15-19 tahun sebanyak 36,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku merokok pada remaa di SMA Negeri 1 Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Metode penelitian ini menggunakan pendektan Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang merokok sebanyak 40 responden (38,09%). Variable Independen yaitu pengetahuan dan variable dependen perilaku merokok siswa. Data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner. Uji statistic menggunakan program SPSS versi 16 dan hasil uji statistic Chi-Square dengan tingkat kepercayaan p < α (0.05) yaitu pengetahuan dengan perilaku merokok remaja (p=0,033). Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan analisa multivariate untuk melihat faktor yang paling mempengaruhi perilaku merokok pada remaja.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Diare di Desa Paisubatu Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan
Yenni Sima;
Asmiana S. Ilyas;
Sitti Herliyanti;
Dewi Sartika MS;
Naomi Malaha;
Hasliani Hasliani
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (8372.759 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i1.18
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak diberbagai Negara termaksud Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian pertahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahunnya. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun. Dari data kejadian diare di Desa Paisubatu selama empat tahun terakhir menunjukan peningkatan kejadian setiap tahunnya. Pada tahun 2014 terdapat 38 kejadian diare, tahun 2015 sebanyak 41 kejadian, tahun 2016 sebanyak 46 kejadian dan pada tahun 2017 sebanyak 54 kejadian diare. Tujuan penelitian ini untuk mengethui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit diare di Desa Paisubatu Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Observasional Analitik. Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang terkena diare di Desa Paisubatu pada tahun 2017 yang berjumlah 57 KK. Hasil penelitian dari responden sebanyak 57 responden. Variable Independen yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku. Variable dependen adalah penyakit diare. Data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner. Uji statistic menggunakan program SPSS Versi 16 dan Hasil uji statistic Chi-Square dengan tingkat kepercayaan ρ<α (0,05). Kesimpulan : berdasarkan analisis Chi-Square didapatkan pola bahwa ketiga variable independen yakni pengetahuan, sikap dan perilaku mempunyai hubungan yang erat dengan kejadian diare di Desa Paisubatu. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas ketiga variable independen lebih kecil dari nilai alfa (0,05).
Pengetahuan Ibu Tentang Metode Kanguru di BPM Lestari Gowa Kabupaten Gowa
Yuslinda Yuslinda;
Nurhaedah nurhaedah;
Nurekawati Nurekawati;
Amina Ahmad;
Syarifah Masita;
Rezqiqah Aulia Rahmat
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4536.252 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i1.19
Berat Bayi Lahir Rendah(BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram sampai dengan 2.499 gram (Maryunani, 2013). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan (Proverawati, 2012). Berdasarkan data di BPM Lestrai Gowa Jumlah Kelahiran bayi mulai dari Januari 2014 sampai Desember 2014 sebanyak 64 kelahiran hidup dan angka kelahiran premature sebanyak 8 dan pada tahun 2014 tidak ada kematian. Dan berdasarkan data di BPM Lestari Gowa jumlah Kelahiran bayi mulai dari Januari 2015 sampai Desember 2015 sebanyak 61 kelahiran hidup dan angka kelahiran premature sebanyak 4 dan pada tahun 2015 tidak ada kematian. Suatu metode perawatan bayi premature yang haru diketahui oleh ibu yaitu metode kanguru yang mampu menjamin bayi untuk mendapatkan kehangatan. ASI, cinta dan proteksi ibu yang selanjutnya akan menjamin tumbuh kembang bayi secara optimal sehingga mampu menurunkan angka kematian Neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang metode kanguru pada bayi premature di BPM Lestari Gowa. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian in adalah Survey Cross Sectional. Survey Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.
Analisis Faktor Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping Asi Dengan Status Gizi Balita
Nugrawati, Nelly;
Fitriani, Fitriani;
Marzuki, Maryam;
Samila, Samila;
Syam, Rosida;
Ekawati, Nur;
K, Hairuddin
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (59.694 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i2.20
Air Susu Ibu ( ASI ) adalah makanan terbaik untuk bayi, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit, setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk mencegah penyakit dan anti body yang lebih efektif di banding dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula. Timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan dan penanggulangannya harus dari beberapa faktor. Pendidikan yang minim, pengetahuan orang tua, motivasi, dan partisipasi. Minimnya pendidikan pada orang tua terutama pada ibu akan mempengaruhi pengetahuan sehingga anak dapat mengalami masalah gizi. Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Observasional Analitik yaitu dimana peneliti hanya melakukan observasi atau mengamati subjek penelitian dan mencari data yang berkaitan dengan penelitian tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti. Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan Cross sectional, yaitu dengan pengambilan data, pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat dalam waktu yang bersamaan. jumlah sampel yang digunakan. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang Status Gizi Anak dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden terdapat 41 orang atau 68,3% responden yang mempunyai status gizi berkategori baik dan hanya 19 orang atau 31,7% yang status gizinya berkategori kurang baik atau masih tidak baik.
Hubungan Pola Makan Terhadap Penyakit Asam Urat Pada Lansia
Junaidin, Junaidin;
Rasyid, Djusmadi;
Qasim, Muhammad;
Aulia, Rezqiqah;
Sima, Yenny;
Kurniawati, Kurniawati;
Serli, Serli;
Rante, Anshar
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (92.089 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i2.21
Gout atau penyakit asam urat, merupakan suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancangan penelitian analitik yang menganalisis tentang hubungan variabel independen (jenis makanan yang beresiko seperti daging, sayur hijau, kacang; frekuensi kejadian seperti jumlah kejadian asam urat yang dialami dan pola makan yakni keteraturan menu dan jumlah makanan) dengan variabel dependen (kejadian Asam Urat). Hasil penelitian ini dilakukan di Puskesmas dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 60 orang yang diambil dengan pertimbangan bahwa orang tersebut pernah dan sedang terkena penyakit Asam Urat.
Metode Story Telling Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut
Adam, Andi Muhammad;
Prabu Aji, Sulistyani;
Banne Tondok, Santalia;
Yulis, Dian Meiliani;
Pannyiwi, Rahmat;
K, Hairuddin
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (182.435 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i2.22
Story Telling merupakan motivasi untuk mengembangkan daya kesadaran, memperluas imajinasi anak, orang tua. Story telling adalah metode yang menarik bagi anak. Sebab anak menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Kelebihan story telling mampu mengajari anak untuk mendengar, membantu membangun keterampilan komunikasi oral dan tulisan, dan mengembangkan kelancaran, menambah perbendaharaan kata dan membantu meningkatkan kata. Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku seseorang, sekelompok orang atau masyarakat sehingga mempunyai kemampuan dan kebiasaan untuk berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif untuk memberikan suatu keefektifan penyuluhan dengan metode story telling terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang story telling terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang kebersihan gigi dan mulut sebanyak 29 responden. Kesimpulan bahwa kurangnya pengetahuan siswa tentang kebersihan gigi dan mulut sebelum dilakukan penyuluhan dengan metode story telling dan pengetahuan siswa meningkat sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode story telling. Jadi, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan dengan metode story telling lebih efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pada siswa.
Imunisasi Campak Di Puskesmas Bontomarannu
Junaidin, Junaidin;
Nurhaedah, Nurhaedah;
Samila, Samila;
Norma Lalla, Nur Syamsi;
Kurniawati, Kurniawati;
Syam, Rosida;
K, Hairuddin
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (164.097 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i2.23
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena system imun tubuh mempunyai system memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibody untuk melawan vaksin tersebut dan system memori akan menyimpannya sebagai sutau pengalaman. Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa setelah dilakukan imunisasi vaksinasi yang tepat dan cermat sertadidukung kerja sama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka dengan imunisasi campak tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat. Kesimpulan didapatkan bahwa Imunisasi Campak di Puskesmas Bontomarannu., peneliti tidak menemukan kesenjangan dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh, untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.
Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Keaktifan Lanjut Usia
Nursinah, Andi;
Marzuki, Maryam;
Andi Latif, Sarifudin;
Malaha, Naomi;
Qasim, Muhammad;
Pannyiwi, Rahmat
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (483.297 KB)
|
DOI: 10.59585/bajik.v1i2.24
Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 menyatakan upaya pemeliharaan kesehatan bagi lansia ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan martabat kemanusiaan dalam upaya pemerintah yang telah dilakukan antara lain pendirian home cara bagi lansia berkebutuhan khusus, program usaha ekonomi produktif, serta pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, dimana variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap keaktifan lanjut usia. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dari 68 orang responden sebanyak 38 orang atau 55,9% responden yang meperoleh dukungan yang baik dari keluarga dalam mengikuti posyandu lansia dan 30 orang atau 44,1% responden yang tidak mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga. Kesimpulan didapatkan bahwa kedua variabel independen yakni pengetahuan dan dukungan keluarga mempunyai hubungan yang erat dengan keaktifan mengikuti posyandu. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas kedua variabel independen (X1 dan X2) semuanya lebih kecil dari nilai alfa (0,05).