cover
Contact Name
Bagus Muhammad Ihsan
Contact Email
baguss1415@gmail.com
Phone
+6285659274496
Journal Mail Official
baguss1415@gmail.com
Editorial Address
Jl. Lapan, Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78242-Kalimantan Barat-Kampus A Poltekkes Kemenkes Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
ISSN : 25979523     EISSN : 25979531     DOI : https://doi.org/10.30602/jlk
Poltekkes Kemenkes Pontianak. This Journal particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical laboratory Technology. It covers the parasitology, bacteriology, virology, hematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry, and any sciences that cover sciences of medical laboratory area
Articles 102 Documents
Pengaruh Suhu Penyeduhan terhadap Kadar Protein pada Susu Formula Menggunakan Metode KJELDAHL Dian Kartika Ningrum; Gervacia Jenny Ratnawati; Indah Purwaningsih
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2018): November 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.884 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v2i1.317

Abstract

Abstract: Formula milk is a liquid or powder with a specifc formula given to infants and children. Serves as a substitute for breast milk. Formula milk has an important role in baby food because it often acts as the only source of nutrition for infants. Milk includes a high quality protein source. The purpose of this research is to determine the effect of temperature brewing on protein content in formula milk using the KJELDAHL method. This research was an experimental research using quasi-experiment. The samples in this research were 25 samples consisting of 5 treatments with repetition of each treatment 5 times. The examination method used in this research is a Kjeldahl method. From these results, the data obtained were analyzed statistically using a simple linear regression test. The results obtained in this study were the mean protein content of formula milk that was brewed at 40˚C, 50˚C, 60˚C, 70˚C and 80˚C respectively were 5,38%, 5,52%, 5.82%, 5.62% and 5.43%. Based on the results of statistical tests obtain p-value (0.139)> α (0,05) which means that Ha is rejected. Of the result it can be concluded that there is no effect of temperature brewing on protein content in formula milk using KJELDAHL method.Abstrak: Susu formula adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Susu termasuk sumber protein berkualitas tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu penyeduhan terhadap kadar protein pada susu formula dengan menggunakan metode kjeldahl. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan quasi experiment. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 sampel yang terdiri dari 5 perlakuan dengan pengulangan setiap perlakuan sebanyak 5 kali. Metode pemeriksaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode KJELDAHL. Dari hasil tersebut, data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu rata-rata kadar protein pada susu formula yang diseduh pada suhu 40˚C, 50˚C, 60˚C, 70˚C dan  0˚C berturut-turut adalah 5,38%, 5,52%, 5,82%, 5,62% dan 5,43%. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p (0,798) > α (0,05) yang berarti bahwa Ha ditolak. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh suhu penyeduhan terhadap kadar protein pada susu formula menggunakan metode KJELDAHL.
Pengaruh Lamanya Penyimpanan Serum pada Suhu 20-80 0c Selama Satu Minggu terhadap Kadar Kolesterol Total Laila Kamila; Slamet Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.198 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.90

Abstract

Abstract: Laboratory examinations are essential to establish diseases diagnosis so the results should be accurate. Therefore, it is necessary to control the pre-analytic, analytic and post-analytic. Cholesterol examination is one of the ways to establish the diagnosis of DM, Heart and hypertension. This study was aimed to determine the effect of duration of serum storage at a temperature of 2°-8°C for a week with total cholesterol levels. Samples were checked daily for a week. The samples of this study were the 2nd and 3rd grade of Health Analyst’s students who lived in the male dormitory where total samples were 5 samples. The study was conducted from March to June 2013. Each sample was checked for total serum cholesterol levels which stored at a temperature of 2°-8°C for a week. This examination used CHOD-PAP method. From the results of data analysis with Friedman Test method, it was determined that total cholesterol levels in serum which stored at temperature 2°-8°C for a week obtained Chi-Square value = 28.827 and p = 0.000 where showed that there was effect of duration of serum storage at temperature 2°-8°C for a week with total cholesterol level.Abstrak: Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosa penyakit sehingga hasil harus akurat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian terhadap pra-analitik, analitik dan pasca analitik. Pemeriksaan kolesterol merupakan salah satu upaya untuk menegakkan diagnosa penyakit DM, Jantung, dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya penyimpanan serum pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu terhadap kadar kolesterol total. Sampel diperiksa setiap hari selama 1 minggu. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 dan 3 Analis Kesehatan yang tinggal di asrama putra dengan jumlah sampel sebanyak 5 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013. Masing-masing sampel diperiksa kadar kolesterol total pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu. Pemeriksaan ini menggunakan metode CHOD-PAP. Dari hasil analisis data dengan metode Friedman Test, diketahui bahwa kadar kolesterol total pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu didapatkan besaran nilai Chi Square = 28,827 dan p = 0.000. Hasil uji signifkansi Chi Square metode Friedman test menunjukkan bahwa p < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lamanya penyimpanan pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu terhadap kadar kolesterol total.
PENGARUH DAYA HAMBAT PERASAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium Sativum L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi Eko Naning Sofyanita
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.177 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.630

Abstract

Typhoid fever is a disease caused by Salmonella typhi bacterial infection. This disease is one of the global infections throughout where the level of typhoid resistance to chloramphenicol in Indonesia itself is increasing, and it has even been reported that resistance increases 16% to 81% in 1 year in one location. Single garlic contains an active compound, namely allicin, which is used as an antibacterial which can inhibit the growth of gram-positive and gram-negative bacteria. Therefore, single garlic is expected to be used as an alternative in overcoming the problem of resistance to bacteria Salmonella typhi that causes typoid. This study used the disc diffusion method on MHA agar media to test the inhibition of single garlic juice against Salmonella typhi bacteria. This type of experimental research with descriptive criteria, with 4 repetitions. Results by measuring the diameter of the power area of the test sample in the concentration group of 50%, 75% and 100%. The results of this study the average diameter of the inhibitory power at a concentration of 100% is 25 mm, at a concentration of 75% is 21 mm, and at a concentration of 50 % i.e. 17 mm. The results of statistical tests with simple linear regression showed that p (0.000) <α 0.05 means that Ha is accepted, so it can be stated that there is an effect of various concentrations of single garlic (Allium Sativum L) on the inhibition zone of Salmonella typhi bacteria.
Potensi Pare (Momordica Charantia Linn) Sebagai Antidiabetes nirnadia nirnadia; Laila Kamilla; Herlinda Djohan
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.927 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.942

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun degeneratif yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar gula di dalam darah yang disebabkan oleh kerusakan kelenjar pankreas sebagai penghasil hormon insulin. Pengobatan tradisional untuk terapi diabetes mellitus dianggap lebih aman dan dapat meminimalkan efek samping terhadap tubuh. Pare (Momordica charantia) merupakan tanaman terna semusim yang memiliki aroma bau khas dan rasa yang pahit mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, saponin, steroid, tritepenoid, alkaloid, vicine, polipeptida, momordin, charantin dan polipeptida yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.Tujuan kajian literatur ini adalah mengkaji potensi pare dan mekanismenya sebagai antidiabetes. Pare memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan cara memiliki fungsi sebagai antioksidan untuk menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin, asupan glukosa jaringan, sintesis glikogen otot hati, oksidasi glukosa, menurunkan glukoneogenesis hati, dan menekan absorbsi glukosa pada usus. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang diperoleh dengan melakukan penelusuran sumber pustaka melalui database Google scholar, PubMed, freefullpdf dan Google Book.Berdasarkan hasil kajian literatur didapatkan 16 jurnal, 14 jurnal dengan subjek penelitian terhadap hewan coba dan 2 jurnal secara in-vitro yaitu 1 jurnal terhadap flavonoid dari ekstrak daun pare metode nellson somogyi dan 1 jurnal terhadap isolasi polipeptida k dan minyak dari ekstrak biji pare. Dari 16 jurnal tersebut, 1 jurnal menyatakan bahwa ekstrak etanol pare 2% terhadap hewan coba tikus pada dosis 50 mg/kgBB sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah. Kesimpulan dari hasil kajian literatur didapatkan adanya potensi pare (Momordica charantia) sebagai antidiabetes.
Peningkatan Mutu Laboratorium dalam Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Laboratorium Desye Novita Anggarsari; Anisa Luthfiyyatin Ni&#039;mah; Hanik Malichatin
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2022): November 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.302 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v6i1.981

Abstract

 The laboratory is one of the academic facilities contained in an educational institution. The benefits of the laboratory being used in scientific activities and searching for valid data related to the type of practicum-based learning. In educational institutions there are several types of laboratories such as laboratories (IPA, Engineering, Computers), in the current era laboratories can develop rapidly towards science and technology. In the management of the laboratory premises there are provisions and recommendations that are applied. One of the applications in the laboratory is to provide safety & health directions. Health in the health laboratory related to each individual is related to the practicum, because health problems caused by chemicals result in disruption of productivity levels. Laboratory work safety is the use of personal protective equipment available in the laboratory to protect individuals from the dangers of practices carried out in the laboratory.
Perbedaan Kadar PO43- Pada Air Sebelum dan Setelah Penambahan Cangkang Telur Ayam Emilda Sari; Tika Asriyani; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.812 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.933

Abstract

Tingginya aktivitas mencuci menggunakan deterjen yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan limbah domestik berupa tingginya kadar ion fosfat (PO) air limbah yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, diantaranya adalah menimbulkan cutrofikasi atau blooming algae yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam perairan sehingga menyebabkan terjadnya kematian ikan dan biota perairan lainnya. Permasalahan lainnya adalah adanya cyanobacteria (blue-green-algae) yang mengandung toksin sehingga membawa resiko kesehatan bagi manusia. Penurunan kadar PO dapat dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan bahan alami seperti cangkang telur ayam Cangkang telur ayam mengandung CaCO sebanyak 94 % dan memiliki 10.000-20.000 pori-pori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu solute dan dapat digunakan sebagai adsorben Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu yang ditentukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 24 sampel. Metode penetapan kadar PO yang digunakan adalah spektrofotometri. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan uji statistik One Way Anova diperoleh nilai sig p-0,715 atau p>0,05 pada tingkat kepercayaan 95% maka Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. 
Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bio-Etanol Dengan Metode Hidrolisis Fisik Menggunakan Panas Dan Tekanan Tinggi Ratih Indrawati; Gervacia Jenny Ratnawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.407 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.148

Abstract

Abstract: The main problem faced by the Indonesian nation is the deficit of oil fuel as asource of fossil energy besides Indonesian also difficulties in handling waste. Organic waste contains starch, sugar, and hemiselulosa. Sugar is fermented into bioethanol as a fuel subtitute. The purpose of this study was to seethe effect of hausehold organic waste hydrolysis to produce large bioethanol, the hydrolysis used was by heating temperatur hydrolysise 1000C and by using presto. Fermentation is carried out using 3 % yeast tape for 6 day. To obtain fermentation ethanol in distilation. From the research results obtained the highest levels of heating using presto of 19,22. Statistical test using wilcoxon test showed a difference with significance value p = 0.00 (p<0.05). This illustrates the influence of warming temperature on the increase of bioethanol content.Abstrak: Masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia mengalami defisit bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi fosil selain itu Indonesia juga kesulitan dalam penanganan sampah. Sampah organik mengandung pati, gula dan hemiselulose. Gula difermentasi menjadi bio-etanol sebagai pengganti bahan bakar. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh hidrolisis sampah organik rumah tangga sehingga menghasilkan bio-etanol yang besar, hidrolisis yang digunakan adalah dengan cara pemanasan suhu 1000C dan denan menggunakan presto. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan ragi tape 3 % selama 6 hari. Untuk mendapatkan etanol fermentasi di destilasi. Dari hasil penelitian diperoleh kadar tertinggi pada pemanasan menggunakan presto sebesar 19,22 . Uji statistik menggunakan Wilcoxon  menunjukan adanya perbedaan dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Hal ini menggambarkan adanya pengaruh suhu pemanasan terhadap meningkatnya kadar bio-etanol.
ANALISIS KADAR ASAM ASETAT (CH3COOH) PADA BUAH PISANG AMBON YANG DIFERMENTASI SELAMA 7, 10, 14, DAN 21 HARI Linda Triana; Gervacia Jenny Ratnawati; Iis Kurniati; Emilda Sari
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.918 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.973

Abstract

Banana trees are plants that come from the humid tropics and include herbaceous plants from Southeast Asia, including Indonesian. Several types of bananas are scattered in various parts of Indonesia, namely Ambon bananas, Ambon moss bananas, Barangan bananas, Emas bananas, Kepok bananas, Lampung bananas, jackfruit bananas, horn bananas, and Raja Bulu bananas.One of the food ingredients that can be processed into processed products that have commercial value is bananas. Processing of bananas consists of two processing groups, that is: processing of unripe bananas and processing of ripe (ripe) bananas. One of the processing of ripe bananas can be done by fermentation. The end products of fermentation include energy, carbon dioxide, ethanol, ammonia, lactic acid, and acetic acid. Normally, acetic acid can be consumed after ripe bananas have been fermented for at least 3 days. Making acetic acid with bananas as raw material is called banana vinegar. This study aimed to observe differences in the levels of acetic acid (CH3COOH) in Ambon bananas fermented for 7, 10, 14, and 21 days. The results of the study on average levels of acetic acid in Ambon bananas fermented for 7, 10, 14 and 21 days were 0.59%, 0.68%, 0.77% and 0.84%. And from the results of statistic (p = 0.062 at the 95% confidence level (p > 0.05)).
Perbedaan Nilai Masa Pembekuan Darah (Clotting Time) dengan Menggunakan Tabung Kaca dan Tabung Plastik Metode Lee and White Ria Wulansari; Wahdaniah Wahdaniah; Suwono Suwono
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.36 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v2i2.333

Abstract

Abstract: The period of blood coagulation is the time needed to measure the duration of blood clots. Laboratory examination generally passes through 3 stages: preanalytic, analytic and post analytic stages. At the preanalytic stage should be considered such as the use of glass tubes and plastic tubes. As well as various technical errors tend to shorten or extend the freezing period. This study aims to determine whether there is any difference in the value of clotting time by using glass and plastic tube of Lee and White method. The research method used is Quasi Experiment Design. The sampling technique uses total sampling. The sample in this study is a D-IV level I B Health Analyst who amounted to 47 people. Based on data analysis using Wilcoxon test, the signifcant value of P = 0.000 (P <0,05) then Ho is rejected and Ha accepted which indicate that there is difference of clotting time between glass tube with plastic tube of Lee and White method.Abstrak: Masa pembekuan darah adalah waktu yang diperlukan untuk mengukur lamanya darah membeku. Pemeriksaan laboratorium pada umumnya melewati 3 tahap yaitu tahap praanalitik, analitik dan pasca analitik. Pada tahap pra analitik harus diperhatikan seperti penggunaan tabung kaca dan tabung plastik. Serta bermacam-macam kesalahan teknik cenderung memperpendek atau memperpanjang masa pembekuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai masa pembekuan darah (clotting time) dengan menggunakan tabung kaca dan tabung plastik metode Lee and White. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa D-IV tingkat I B Analis Kesehatan yang berjumlah 47 orang. Berdasarkan Analisis data menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai Signifkan P = 0,000 (P< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan masa pembekuan darah (clotting time) antara tabung kaca dengan tabung plastik metode Lee and White.
Perbedaan Kontaminasi Bacteria Staphylococcus sp di Denominasi Uang Kertas Rupiah di Warung Jalan Adi Sucipto Kota Pontianak Sutriswanto Sutriswanto; Sugito Sugito
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.748 KB) | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.162

Abstract

Abstract: Staphylococcus is a cause of infection. Infection can be transmitted from a source by an indirect through fomite. Paper money can act as transmission of infectious agents, money acts as a fomite. Smaller denominations of value have higher contamination. This study aims to analyze differences in contamination bacterial Staphylococcus sp on denomination of paper money Rp.2.000, 5.000, Rp.10,000 and Rp.20.000 that currently shop on Adi Sucipto street town Pontianak. The research method used in this research is in the form of difference and the sample in this research is denomination of paper money curently with sampling technique using cluster sampling. Checkup of Staphylococcus spon denomination of paper money using rinse method. On these result of study, denomination of paper money Rp.2.000 that is contaminated staphylococcus sp is 80%, denomination of paper money Rp.5.000 that is contaminated staphylococcus sp is 70%, denomination of paper money Rp.10.000 and Rp.20.000 that is contaminated staphylococcus sp is 80%. The data from result of study has been obtained were analyzed statistically by using fisher exact test, the result of p (0,477) >α (0,05) which mean as H1 is rejected. So it can be concluded there is no difference of contamination bacteria staphylococcus sp on denominations of paper money rupiah.Abstrak: Staphylococcus merupakan penyebab terjadinya infeksi. Infeksi dapat ditularkan dari suatu sumber dengan mekanisme tidak langsung melalui fomite. Uang kertas dapat bertindak sebagai transmisi agens infeksius ,uang berperan sebagai fomite. Pecahan uang yang lebih kecil nilainya memiliki kontaminasi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan cemaran bakteri Staphylococcus sp pada pecahan uang kertas Rp.2.000, 5.000, Rp.10.000 dan Rp.20.000 yang beredar di warung jalan Adi Sucipto kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian berbentuk komperatif dan sampel pada penelitian ini adalah pecahan uang kertas rupiah dengan.teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pemeriksaan Staphylococcus sp pada pecahan uang kertas rupiah menggunakan metode rinse. Pada hasil penelitian pecahan uang kertas Rp.2.000 yang tercemar staphylococcus sp adalah 80%, pecahan uang kertas Rp.5.000 yang tercemar staphylococcus spadalah 70%, pecahan uang kertas Rp.10.000 dan Rp.20.000 yang tercemar staphylococcus spadalah 50%. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang telah didapat dianalisis menggunakan uji statistik fisher exact, didapatkan hasil p (0,477) >α (0,05) yang diartikan sebagai H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan cemaran bakteri staphylococcus sp pada pecahan uang kertas rupiah.

Page 1 of 11 | Total Record : 102