cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
benny@unissula.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Lingkungan Sultan Agung
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Lingkungan Sultan Agung berisi hasil penelitian dan pemikiran yang berkaitan dengan teknik lingkungan ataupun lingkungan hidup ada umumnya, baik abiotik, biotik maupun cultur. Jurnal ini  pertama kali terbit pada bulan April 2012 (edisi perdana). Jurnal  ini diterbitkan 3 (tiga) kali setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, dan Desember. Setiap edisinya menerbitkan sebanyak 6 (enam) tulisan. Redaksi Jurnal Sultan Agung mengundang kepada segenap penulis untuk berpartisipasi di dalam penulisan jurnal.
Articles 9 Documents
PENENTUAN FAKTOR JAM PUNCAK DAN HARIAN MAKSIMUM TERHADAP POLA PEMAKAIAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Benny Syahputra
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kalasan berada pada propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan majunya pembangunan, arah perkembangan kota di samping ke arah utara juga mengarah ke arah timur, hal ini ditandai dengan bermunculannya perumahan-perumahan baru. Kecamatan Kalasan adalah merupakan salah satu kawasan di daerah sebelah timur Yogyakarta  yang mengalami perkembangan pesat, dan setiap pembangunan perumahan baru menuntut dibangunnya prasarana-prasarana yang mendukung keberadaan perumahan tersebut, seperti sumur dan jaringan distribusi air   (PAM).Penelitian ini bertujuan untuk menghitung faktor jam puncak dan harian maksimum pada pola pemakaian air di Kecamatam Kalasan.Teknik sampling dilakukan  secara Sampel Acak Proporsional Distratifikasi (Stratified Proportional Random Sampling). Pengambilan secara acak  distratifikasi adalah untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi dalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam, dan tiap lapisan tersebut akan diambil secara acak, tetapi setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Kalasan (Purwomartani, Selomartani, Tamanmartani, dan Tirtomartani) diambil sampelnya secara proporsional sebanyak 200 responden yang didapatkan dari perbandingan antara jumlah kepala keluarga tiap-tiap kelurahan  dengan total kepala keluarga seluruh kelurahanPemanfaatan air  per kapita di Kecamatan Kalasan telah menyamai seperti pemanfaatan air di kota kecil yang ditetapkan oleh  Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum sebesar 130 liter/orang/hari. Pemanfaatan air jam puncak sebesar 266,73 liter/hari, yang berada pada pagi hari antara jam 06.00 sampai dengan 08.00 WIB, sedangkan pemanfaatan air pada harian maksimum sebesar 774,09 liter/hari yang berada pada hari Minggu. Faktor jam puncak di Kecamatan Kalasan sebesar 1,30 dan faktor harian  maksimum   sebesar 1,26, jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, faktor jam puncak 1,5 sedangkan harian maksimum 1,1. Hal ini artinya faktor jam puncak dan harian maksimum yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum,  tidak dapat digeneralisir di Kecamatan Kalasan. Kata kunci : Pola pemakaian air, Jam puncak, harian maksimum
PEMANFAATAN ALGAE CHLORELLA PYRENOIDOSA UNTUK MENURUNKAN TEMBAGA (Cu) PADA INDUSTRI PELAPISAN LOGAM Benny Syahputra
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 2, No 2 (2012): Journal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ion tembaga (Cu) termasuk ion yang berbahaya apabila dibuang ke badan air karena bersifat toksik. Pengolahan kadar Cu dapat dilakukan dengan memanfaatkan algae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume algae yang paling efektif dan efisien dalam menurunkan kadar tembaga (Cu) limbah cair pelapisan logam. Penelitian ini dilakukan dengan cara memvariasi volume algae (Chlorella pyrenoidosa 400 ml/l, 600 ml/l, 800 mI/I dengan waktu pengamatan 7 hari. Sampel limbah diambil sebanyak 4 liter per ember dengan jumlah ember 12 buah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (CRD) dengan 3 kali ulangan. Analisis kandungan tembaga (Cu) dilakukan sebelum dan sesudah pengamatan selama 7 hari di laboratorium Hasil penelitian menunjukkan, rata rata kadar tembaga (Cu) pada saat sebelum perlakuan adalah 3,29 mg/L, rata rata akhir setelah perlakuan dengan variasi volume algae Chlorella pyrenoidosa 800 ml/l kadar tembaga, (Cu) turun menjadi 0,29 mg/L, sedangkan rata rata efisiensi tingkat penurunan kadar tembaga, masing masing perlakuan adalah 400 ml/l = 83,38 %; 600 ml/l = 88,44; 800 ml/l = 90,97 %. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang paling efektif dari 3 perlakuan yang dilakukan adalah dengan variasi volume algae Chlorella pyrenoidosa 800 ml/l. 
REKLAMASI PANTAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN FISIK DI WILAYAH KEPESISIRAN KOTA TERNATE Herry Djainal
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to study the reclamation process and investigate the impact of coastal reclamation to the spatial growth and also the change of space  function in coastal area of Town Ternate. The research method being used is descriptive qualitative. Technique or way of data collecting was done through the survey of institutional secondary data, that supported or equiped by the primary data which conducted through interview and field checking. Sampel taking and determination of checkingpoint in field was done by purposive sampling. Analysis model of the coastal reclamation process was presented in the form of tables of frequency and percentage, while verification of the affect of coastal reclamation was conducted phenomenal descriptively.The result of the research indicate that the coastal reclamation process in Sub-District Gamalama has taken place before the releasing of governmental policy of Town Ternate to do the coastal area settlement of Town Ternate in the year 2001. From 56 respondent which doing reclamation; 97,6 % are the firm, while the society member are 2,4 % from total vast of the reclamation land. The one that owning the permission of coastal reclamation of 99,96 % and the 0,04 % do not have the permission of reclamation with  total land of 192 m2. Whereas 67,86 % using talud, while which do not use the talud was counted of 32,14 % with vast land of 1625 m2 or equal to 0,31 %.The affect of coastal reclamation and the change of space function cover of :  a) the change of flow pattern had not been identified yet, but from the existing data, the sea outflow around the research area always chopp round to follow the ebb situation. b) floods that happened in three location are more dominant influenced by the bad urban drainage system, coastal reclamatin do not influence directly to the floods. c) coastal reclamation given the negative impact to depth of the sea and sedimentation, have been occured the change of the depth of sea water at the waterworks around reclamation land, with the depth of water only reaching 1,5 metre, though its deepness ought to exceed 3 metre. d) occured the wide addition of land of 97.312,25 m2, but the land being used are more dominant for the using of bussiness place. e) had been occured the change of land/spastial function either in existing location or at the plan location that previously represent the coastal area that become the center of the town-economy service.Key Words : Reclamation, Environmental, Coastal Area
PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH Bambang Gunawan
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 2, No 2 (2012): Journal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan komplek, disatu sisi kebutuhan air bersih meningkat sejalan dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk, sedangkan disisi lain perencanaan yang dilakukan belum optimal. PDAM Tirta Meulaboh sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan dan permintaan sambungan baru yang terus meningkat sementara ketersediaan sumber air baku cukup besar. Ketidak mampuan PDAM Tirta Meulaboh untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan bisa mungkin diakibatkan sistem jaringan yang belum sesuai dengan standar perencanaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem jaringan air bersih PDAM Meulaboh dan merencanakan pengembangan ke depan serta diharapkan menjadi bahan masukan bagi PDAM Tirta Meulaboh. Penelitian ini merupakan studi kasus pada sistem jaringan air bersih PDAM Tirta Meulaboh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pada instansi terkait, dan melakukan studi pustaka. Alat bantu analisis yang digunakan adalah Sotfware WaterNet versi 1.6. Hasil running dari beberapa perlakuan menunjukkan penambahan kebutuhan pada zona 1 sebesar 50 persen menyebabkan tekanan menurun di bawah nol (negatif) terutama pada zona 2 dan zona 3. Dari beberapa perlakuan dapat disimpulkan kurang baiknya pengaliran air pada jaringan PDAM Tirta Meulaboh karena adanya kehilangan air yang cukup besar pada zona 1.Kata Kunci : Sistem Jaringan, Simulasi, WaterNet
KONDISI GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI KAITANNYA DENGAN DEGRADASI LINGKUNGAN DI KOTA SEMARANG - Soedarsono
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Situation of Geography of Town Semarang in corridor of development of Central Java represent the nodes four gateway, that is north corridor where position of geography of Town Semarang as provincial capital of Central Java  located in north coast of jawa, south corridor of up at dynamic town like Regency Magelang, Surakarta recognized with corridor Merapi - Merbabu, east corridor up at Regency Demak / Grobogan and west to the Regency Kendal. Town Semarang is one among metropolis in Indonesia and become the provincial capital Central Java. Wide of prefecture 373,7 km², consisted by 16 sub district and 117 chief of village, having strategic geographical position as governance center. Geology condition in Town Semarang lapped over by formation stratigrafi: Alluvium (Qa), Rock of Fire of Gajah Mungkur ( Qhg), Volcano Rock Multiply The Gesik (Qpk), Bullion Formation (Qpj), Resin Formation (Qtd), Frangible Times; Rill Formation (Qpkg), Formation Kalibening (Tmkl), Formation Kerek ( Tmk )            Geology Structure of Semarang city generally in the form of fault, anticline, and breaking. Consisted by the existing Fault type of normal fault, fault shift and fault go up. While for the type of existing anticline cover the Structure of Anticline Bergota, Anticline Candi, and Anticline Karanganyargunung. and for the structure of breaking which is there inTown Semarang that is Breaking of Tinjomoyo I, II And Breaking Jomblang-Jangli Pursuant to process of geomorphology and material of compiler of divisible geomorphology Town Semarang for four set of geomorphology that is set of geomorphology of floods plain, river / fan the aluvial, coastal plain / delta and set of geomorphology of fold mountain. Process the geomorphology that happened [in] Town Semarang [is] decay process, erosion, slide, deposisi material, flooding, precipitation and abrasi. Effect of process the sedimentation that happened at coastal plain aluvial between year 1840 until year 1991 there is coastline growth of equal to 303 meterSeveral things of related to environmental degradasi in Town Semarang for example ground water potency, diffusion reduction irrigate the, ground water intake, changing of ground water condition, landsubsidence, ground, critical farm erosion, erosivitas rain ( R), erodibilitas land;ground ( K), farm erosion Keyword : Geology, Geomorphologyi, Environmental Degradation
PRILAKU PENGGUNA JAMBAN KELUARGA PADA LINGKUNGAN PERUMAHAN PENDUDUK KOTA PADANG Nasfryzal Carlo; Nurhasan Syah; - Fachruddin
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian prilaku pengguna jamban keluarga terhadap lingkungan perumahan penduduk kotaPadangtelah dilakukan dengan metoda statistik deskriftif melalui menyebaran kuisionare. Fokus penelitian adalah masyarakat yang bermukim di wilayah pantai yang mendapatkan program penyehatan lingkungan pemukiman propinsi Sumatera Barat pada tahun 1991-1994 di Kelurahan Purus Kecamatan PadangBarat. Peubah bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan (X1), sikap (X2), dan budaya (X3), serta peubah terikatnya adalah prilaku pengguna jamban. Dengan 87 sampel dari 1.900 populasi diperoleh bahwa pendidikan kesehatan menunjukan hubungan yang negatif dengan prilaku, sementara sikap dan budaya menunjukan hubungan yang positif dan siknifikan terhadap prilaku pengguna jamban. Hal ini menunjukan bahwa prilaku pengguna jamban tidak dipengaruhi oleh pendidikan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat setempat. Namun ketiga-tiga pubah tersebut secara bersama-sama menunjukan hubungan yang positif dan siknifikan terhadap prilaku pengguna jamban dengan nilai regresi Y = 6,239 + 0,127X1 + 0,232X2 + 0,824X3. Hasil ini menunjukan bahwa semakin baik pendidikan masyarakat, sikap, dan budaya secara bersama-sama maka semakin baik pula prilaku mereka dalam menggunakan jamban yang sudah ada. Oleh sebab itu disarankan agar masyarakat di kawasan penelitian tidak lagi membuang tinja di sembarang tempat (pantai dan draenase) serta kepada instansi pemerintah yang terkait dalam melaksanakan program sejenis supaya memahami sifat dan karakteristik masyarakat dimana program-program tersebut akan diaplikasikan sehingga pembangunan yang dilakukan menjadi tepat guna. Kata kunci: budaya, pengguna jamban, dan prilaku
TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Rosianan Indrawati
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telaah studi AMDAL yang dilakukan pada pabrik peleburan timah (smelter) PT. Laba-laba Multindo Pangkalpinang Propinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mempunyai tujuan antara lain (a). Identifikasi komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak pabrik peleburan timah; (b). Prakiraan dampak terhadap komponen lingkungan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting; dan (c).Evaluasi terhadap komponen llingkungan yang terkena dampak besar dan penting.Kegiatan pada tahap prakonstruksi pabrik peleburan timah adalah berupa : studi kelayakan, pembebasan lahan, dan pembuatan master plan. Berdasarkan kegiatan pada tahap prakonstruksi tersebut, maka diketahui isu-isu pokok berupa : terjadi keresahan terhadap masyarakat karena adanya pembebasan lahan pada lokasi kegiatan. Pada tahap prakonstruksi ini akan mempengaruhi terhadap sikap  dan persepsi masyarakat. Analisis sikap/persepsi masyarakat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan alat bantu kuesioner.Hasil telaah didapatkan identifikasi dampak besar dan penting sebagai berikut                      (a). Perkiraan dampak yang timbul akibat studi kelayakan mempunyai dampak negatif kurang penting (-1) dengan besarnya dampak sangat kecil  (1); (b). Pembebasan lahan diperkirakan pentingnya dampak adalah negatif kurang penting (-1) dan besarnya dampak sangat kecil (1).Kata kunci : AMDAL, tahap prakonstruksi, pabrik peleburan timah.
PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP POLA PEMAKAIAN AIR DOMESTIK Hermin Poedjiastoeti
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalasan subdistrict is located in Yogyakarta Special Region, in which its development expands to the north as well as to the east. Kalasan subdistrict is one of the eastern areas ofYogyakartawhich is in the developing process of population, sosial, economics, and culture. These developments affect the domestic water utilization that is analyzed based on the type of job, education level, income level, and the type of water source.The objectives of this research are (1) to recognize the needs of domestic water in Kalasan subdistric in different sosial economic level; (2) to recognize the need of water on the peak hour and the daily maximum utilization; (3) to examine the effect of the water source type on the domestic water utilization for daily use.Methods used in this research include interview to gather data based on stratified proportional random sampling. The data analysis covered the descriptive analysis with cross tabulation and statistic analysis with Multiple Regression, and alsoChi Square. The data gathered are the water use by the member of family, the type of job, education level, income level, and the type of the water source.This research get the result that is: (1). Water utilization per capita in Kalasan Subdistrict have come up to like water utilization in small town specified by Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum of equal to 130 litre/capita/day;   (2). Education level in Kalasan Subdistrict have an effect on to domestic water utilization, this matter indicate that the excelsior mount the education, ever greater hence water utilizated, so that mount the high education tend to utilize the water more extravagant; (3). Income level do not have an effect on to domestic water utilization; (4). Domestic water utilization  in Kalasan Subdistrict is not defined by certain type of job; (5). Water utilization  on peak hour in  the morning is 266,73 litre/day, while water utilization on daily maximum is 774,09 litre/day which be at the Sunday, peak hour factor in Kalasan Subdistrict is 1,30 and daily maximum factor is 1,26; (6). Domestic water utilization determined by certain water source type. Keywords  : water utilization, peak hour, and maximum daily water utilization
PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP POLA PEMAKAIAN AIR DOMESTIK Benny Syahputra
Jurnal Lingkungan Sultan Agung Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Lingkungan Sultan Agung
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of the socio-economic conditions of the community can affect the use of domestic water in an area. The purpose of this study was to determine the domestic water demand in the Kalasan Subdistrict at different social and economic levels. The method used in this study includes interviews to collect data based on stratified proportional random sampling. This study obtained the results, namely: (1). The level of education in Kalasan Subdistrict affects the use of domestic water, this shows that the higher the level of education, the greater the use of water, so the higher education level tends to use water more wastefully; (2). Income level does not affect domestic water use; (3). The use of domestic water in the Kalasan Subdistrict is not determined by certain types of work.

Page 1 of 1 | Total Record : 9