cover
Contact Name
Muhammad Fathurrachman Mantali
Contact Email
alfaro.mantali@gmail.com
Phone
+6282114898369
Journal Mail Official
fajr.unimman@gmail.com
Editorial Address
Program Studi FARMASI Universitas Muhammadiyah Manado Jln. Pandu Pangiang Lingk.3
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian
ISSN : -     EISSN : 29870526     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal ini memuat berbagai bidang ilmu farmasi seperti: 1. Obat Herbal 2. Farmakognosi dan Fitokimia 3. Farmasetika 4. Teknologi Farmasi 5. Kimia Farmasi 6. Farmakologi dan Toksikologi 7. Biologi Farmasi 8. Mikrobiologi Farmasi dan Bioteknologi 9. Farmasi Klinik dan Komunitas 10. Manajemen Farmasi
Articles 20 Documents
Uji Toksisitas Ekstrak Etil Rimpang Golobe (Hornstedtia alliaceae) Terhadap Larva Artemia salina Leach. Dengan Metode Brine Shirmp Lethality Test Rifani Hutami Supardi; Ahlan Sangkal
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan rimpang golobe (Horntedtia allianceae) merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang lazim digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional, namun belum ada penelitian untuk meneliti potensi toksisitas rimpang golobe. Rimpang golobe mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksisitas ektrak rimpang golobe terhadap larva Artemia salina Leach. Dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang ditunjukkan dengan nilai Lethal Consentration-50 (LC50). Penelitian eksperimental ini menggunakan 300 ekor larva udang (Artemia salina Leach) yang dibagi menjadi 6 kelompok, terdiri dari kontrol negatif dan 5 kelompok seri konsentrasi ektrak, masing-masing terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 5 kali untuk tiap kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan I (P1) diberi sediaan uji ekstrak etil asetat rimpang golobe dengan konsentrasi 50 ppm, kelompok perlakuan II (P2), diberi sediaan uji dengan konsentrasi 100 ppm, kelompok III (P3) diberi sediaan uji dengan konsentrasi 250 ppm, kelompok IV (P4) diberi sediaan uji dengan konsentrasi 500 ppm dan untuk kelompok V (P5) diberi sediaan uji dengan konsentrasi 100 pmm. Data kematian Artemia salina Leach diananlisis dengan menggunakan probit untuk mengetahui nilai LC50. Hsasil penelitian ini menunjukkan harga ekstrak etil asetat rimpang golobe adalah 251, 28 ppm dengan grafik regresi linier dan 216,382 ppm dengan analisis probot SPSS. Hal ini menjukkan ekstrak etil asetat rimpang golobe memiliki potensi toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach menrut metode BSLT yang ditunjukkan dengan harga LC50 < 1000 ppm.
Pemanfaatan Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) Dari Danau Tondano Untuk Penyembuhan Luka Insisi Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Ahlan Sangkal
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) dipercaya dapat digunakan untuk menyembuhkan luka, salah satunya luka insisi. Ikan gabus mengandung albumin yang fungsinya dapat membantu pembentukan sel. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap proses penyembuhan luka insisi. Penelitian ini menggunakan fase minyak dari ekstrak ikan gabus dan dibuat dalam tiga kelompok konsentrasi yaitu konsentrasi 10%, 20%, dan 30%. Tikus putih (Rattus novergicus) yang digunakan sebanyak 8 ekor, dan kemudian diberi perlukaan pada bagian punggungnya. Hasil dari penelitian berdasarkan analisis data menggunakan independent sample t-test dengan bantuan Microsoft excel yaitu nilai t.hitung sebesar 5,692 dan t.tabel 4,302, maka dapat dikatakan t.hitung lebih besar dari t.tabel yang artinya pada kelompok perlakuan konsentrasi 30% memiliki manfaat dalam penyembuhkan luka insisi pada tikus putih.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta Linn.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Muhammad Fathurrachman Mantali; Hamidah Sri Supriati; Febrianika A. Kusumaningtyas
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patikan kebo (Euphorbia hirta Linn.) merupakan salah satu tanaman gulma yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan, kajian toksisitas suatu bahan obat diperlukan untuk menjamin keamanan penggunaannya, untuk itu dilakukan penelitian toksisitas dengan menggunakan herba patikan kebo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan akut ekstrak etanol herba patikan kebo dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian eksperimental ini menggunakan 300 ekor larva udang (Artemia salina Leach.) yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan 5 kali replikasi, kelompok terdiri dari kontrol negatif dan 5 kelompok seri konsentrasi ekstrak (50, 100, 500 1000 dan 1500 bpj). Data kematian Artemia salina Leach dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear untuk mengetahui nilai Lethal Consentration 50 (LC50). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak etanol herba patikan kebo adalah 388,69 bpj dengan grafik regresi linier. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba patikan kebo memiliki potensi toksisitas akut menurut metode BSLT yang ditunjukkan dengan nilai LC50 < 1000 bpj.
Analisis Kualitatif Kandungan Merkuri (Hg) Dalam Krim Wajah Yang Beredar Di Kota Manado Julia Megawati Djamal; Muhammad Fathurrachman Mantali
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krim wajah merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya dengan khasiat dapat menyamarkan noda hitam pada kulit. Pada prakteknya krim wajah sering ditambahkan bahanbahan berbahaya seperti merkuri (Hg). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah krim wajah yang beredar di Kota Manado mengandung merkuri (Hg). Sampel krim wajah yang diteliti sejumlah 15 sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pada proses pengujian, sampel krim wajah di destruksi dengan 25 mL aquadest dan larutan aqua regia yang merupakan pencampuran dari 75 mL HCl dan 25 mL HNO3 dengan melakukan uji kualitatif menggunakan pereaksi KI 0,5 N. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 sampel krim wajah yang di uji terdapat 13 krim wajah yang mengandung merkuri (Hg) dengan terbentuknya endapan berwarna merah jingga.
Uji Efektivitas Antihiperglikemi Ekstrak Etanol Buah Takokak (Solanum torvum Swartz) terhadap Hewan Uji Tikus Putih yang Diinduksi Glukosa Rahmat Ismail; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus adalah sekelompok penyakit metabolik, disebabkan adanya kelainan pada sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Penyakit ini ditandai dengan kenaikan kadar gula darah. Buah takokak (Solanum torvum Swartz) sejak dahulu telah dimanfaatkan sebagai antioksidan, antihipertensi, antipiretik, antimikroba, anti kanker, beberapa masalah reproduksi, dan juga sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihiperglikemik ekstrak etanol buah takokak pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi glukosa. Ekstrak diperoleh dari proses maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 3x24 jam. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 3 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol negatif (Na-CMC), kelompok kontrol positif (Metformin) dan kelompok uji ekstrak buah takokak konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Setiap tikus diinduksikan glukosa secara peroral, lalu 30 menit kemudian kadar glukosa tikus diukur. Selanjutnya, tikus diberikan perlakuan sesuai kelompok uji lalu dilakukan pengamatan pada menit ke 30,60, dan 120. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah takokak konsentrasi 5% memberikan efek penurunan gula darah pada tikus sebesar 27%, dan ekstrak konsentrasi 10% sebesar 25%. Kelompok ekstrak konsentrasi 20% memiliki efek penurunan kadar gula darah tertinggi yaitu sebesar 33%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah takokak mempunya efek sebagai antihiperglikemik pada tikus putih.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Sebagai Laksansia pada Tikus Putih Rahmat Ismail; Wahyuni Hapit; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obstipasi atau sembelit adalah suatu permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan kurang baiknya kondisi ketika buang air besar yang disebabkan karena kakunya feses. Biji alpukat dipercaya memiliki efek untuk melembekkan feses sehingga waktu transit feses dapat dipercepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas senyawa laksansia yang terdapat pada ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan metode transit intestinal terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Biji buah alpukat dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 3x24 jam hingga didapatkan ekstrak pekat. Pengujian aktivitas laksansia dilakukan terhadap 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol positif (Dulcolax), kelompok kontrol negatif (Na-CMC), dan tiga kelompok uji yang menggunakan ekstrak biji buah alpukat 20%, 40%, dan 60%. Masing-masing kelompok perlakuan terlebih dahulu diinduksi dengan Gambir 600mg/200 g BB selama 2 hari untuk memberikan efek sembelit. Selanjutnya seluruh kelompok perlakuan diberikan 1 mL suspensi norit sebagai marker. Setelah 25 menit, tikus dibedah untuk dipotong bagian pylorus sampai ke rektum, lalu direnggangkan dan diukur panjang usus seluruhnya, dan panjang usus yang dilalui marker. Penetapan efektivitas laksansia dilakukan dengan membandingkan % rasio jarak marker dan panjang usus antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol biji alpukat persetujuan 60% memiliki efek pencahar pada tikus putih dengan nilai 86,39%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa senyawa dalam biji buah alpukat memiliki efektivitas terhadap peningkatan motilitas usus tikus putih.
Pengaruh Pemberian Betametason Terhadap Kenaikan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Wahyuni Hapit; Abulkhair Abdullah; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betametason adalah obat kortikosteroid golongan glukokortikoid. Betametason memiliki efek imunosupresif dan antiinflamasi, obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh serta meredakan gejala peradangan dengan cara mencegah terlepasnya senyawa kimia tubuh yang bisa menyebabkan peradangan atau alergi. Betametason memilik efek samping yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan melalui proses insulin antagonis dan glukoneogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh betametason terhadap kenaikan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus). penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and posttest control group design. Sebanyak 15 ekor tikus jantan dibagi acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberi Na CMC 1%, kelompok kontrol positif (K+) diberi sukrosa dengan dosis 1125 mg/ 200gBB, kelompok betametason dosis 1 (K1) diberikan dosis betametason 0,009 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 2 (K2) diberikan dosis betametason 0,018 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 3 (K3) diberikan dosis betametason 0,036 mg/200gBB. Hasil penelitian pada masing-masing kelompok perlakuan K-,K+,K1,K2,K3 di dapat hasil peningkatan kadar glukosa darah tikus pada waktu 45 menit pertama dan 180 menit terakhir setelah perlakuan yaitu (K-=30, 33,33, 35, 33 mg/dL), (K+=75,33, 85, 95,33, 106,66 mg/dL), (K1=73, 85, 33, 99, 108,33 mg/dL), (K2=78,33, 90, 106,66, 114,66 mg/dL) dan (K3=86,33, 102, 114,33, 132 mg/dL). kelompok tikus betametason dosis 3 (K3) mempunyai peningkatan kadar glukosa darah yang paling tinggi dari semua kelompok yaitu 132 mg/dl. Uji Statistik Anova menunjukan hasil perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil uji lanjut post hoc bonferroni terdapat perbedaan antara kelompok kelompok K- dengan K+, K1, K2 dan K3 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa betametason berpengaruh dalam meningkatkan kadar glukosa darah tikus putih.
Review: Bioaktifitas Senyawa Metabolit Sekunder yang Berpotensi Sebagai Antifertilitas Rizky Agung Tambengi; Maulana Isman Naki; Abulkhair Abdullah
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan suatu permasalahn yang mengalami perkembangan kompleksitas disetiap tahunnya. Secara siginifikan terjadi peningkatan penduduk dari tahun 2018 ke tahun 2019 yaitu sebesar 3 juta per tahun. Review artikel ini dilakukan untuk mengetahui bioaktifitas senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antifertilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (literature review, literature research). Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa kandungan bioaktifitas senyawa metabolit sekunder dari berbagai famili tumbuhan yang berpotensi sebagai antifertilitas dibedakan atas 2 berdasarkan prinsip kerja dari bahan antifertilitas yaitu bersifat sitotoksik (tanin dan abrin) dan yang bersifat hormonal (alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid saponin).
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Bintaro (Cerbera manghas L) Terhadap Larva Artemia salina Leach. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Hamidah Sri Supriati; Muhammad Hidayat; Sandra Lewa
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Bintaro (Cerbera manghas L) merupakan tanaman yang berasal dari family Apocynaceae yang memiliki khasiat antifungi, insektisida, antioksidan, dan antitumor. Cerberin yang terkandung dalam biji buah bintaro merupakan senyawa metabolit beracun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Toksisitas akut ekstrak etanol biji buah bintaro terhadap larva Artemia sallna Leach, dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang ditunjukkan dengan nilai Lethal Consentration-50 (LC50). Penelitian ini menggunakan 300 ekor larva Artemia salina Leach yang dibagi menjadi 6 kelompok, terdiri dari 1 kelompok kontrol negatif dan 5 kelompok konsentrasi ekstrak yaitu 50 ppm, 100 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, dan 1500 ppm. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 5 kali untuk tiap kelompok perlakuan. Hasil pengamatan didapat dari jumlah larva yang mati 24 jam setelah pemberian bahan uji. Berdasarkan data, LC50 Ekstrak etanol biji buah bintaro ditentukan dengan analisis grafik regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan harga LC50 dari ekstrak etanol biji buah bintaro bersifat sangat toksik. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji buah bintaro memiliki potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia salina Leach. menurut metode BSLT.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Bintaro (Cerbera manghas) Terhadap Kutu Rambut (Pediculus humanus capitis) Hamidah Sri Supriati; Abulkhair Abdullah
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pediculus humanus capitis atau dikenali dengan kutu rambut adalah salah satu hewan parasit yang dikenali sebagai ektoparasit. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan ialah biji bintaro (Cerbera manghas) mempunyai banyak kandungan senyawa metabolit, salah satunya cerberin yang berpotensi sebagai bioinsektisida yang dapat digunakan sebagai pedikulosida (memberantas kutu kepala). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari ektrak etanol 96% biji buah bintaro sebagai antikutu rambut. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control design. Sebanyak 90 ekor kutu rambut dibagi menjadi 6 perlakuan dan 3 kali replikasi. Hasil pengujian yang didapat bahwa konsentrasi 40% paling mendekati baik dibandingkan konsentrasi 15%, 20% dan 25%. Hasil uji anova menunjukan hasil yang signifikan yang artinya menunjukan perbedaan waktu kematian kutu rambut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% Biji Buah Bintaro mempunyai efek Antikutu pada konsentrasi 15%, 20%, 25% dan 40%.

Page 1 of 2 | Total Record : 20