Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Al Khairat Journal of Islamic Education Counseling (JKPI-Al Khairat) is a scientific journal in the field of Guidance and Counseling in Islamic Education and Education in general which is published regularly twice a year. This journal was published by departmen Islamic Guidance and Counseling at the Tarbiyah Faculty of the Islamic Institute Al-Khairat Pamekasan. Manuscripts published in the form of scientific papers relating to: a. Scientific research in the field of guidance and counseling, psychology, and the world of education. b. Problem Solving, conceptual and methodological fields related to guidance and counseling, education psychology and general education, c. Media Guidance and Counseling, d. Guidance and Counseling Management, e. Cyber ​​Counseling, f. Multicultural Counseling, and/ or, g. Study of theories about guidance and counseling, educational psychology and the world of education.
Articles
71 Documents
CLASSROOM MANAGEMENT AND TEACHER INTERVENTION CAN REDUCE STUDENT ANXIETY LEVELS
Muhammad Ihsan Dacholfany;
Bayu Retno W;
Siti Havidotinnisa;
Hegar Harini
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.1
The purpose of this study was to find out the effectiveness of classroom management and teacher intervention in reducing students' anxiety levels at school. The researcher used a qualitative research method with descriptive research. The steps in this research were to collect information or collect classification data, and then perform data analysis, interpretation, and make conclusions and reports. The research was carried out from January 13 to February 14, 2023. The results of the research the researchers conducted showed that anxiety in students can be reduced through good classroom management in several ways, namely through preventive efforts by motivating students to concentrate on lessons and conditioning students to be ready to learn in class; readiness to learn greatly determines student learning activities. Besides these preventive efforts to reduce student anxiety in class in a curative way, this method requires the role of the guidance and counseling teacher by providing counseling to students who have high anxiety using systematic desensitization techniques.
FEATURES OF WORDS USED IN RESTAURANT MENUS: A Sociopragmatic Perspective
Retno Setya Budiasningrum;
Suhardianto Suhardianto;
Jajang Setiawan;
Ali Satri Efendi
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.2
The culinary business has been growing so fast and competitively that it needs specific ways to attract customers. The food names, one thing people can directly see in restaurants or cafes, should be attractive and persuasive as they can be used as an indirect advertisement. This research aims at tracing the features of words used in naming foods for restaurant menus and how they fulfill the function of informing, attracting, and persuading customers. This study used a qualitative method to explore the naming of food on the menus of fifty restaurants in Malang, East Java, Indonesia. The finding showed the words related to the element of the ingredient were mostly found in the naming of dishes on the menus. There were food names consisting of only one feature of the word, such as Krengsengan, Lodeh, and Mendol, which were the traditional food names; however, there were also names that used a combination of those features.
PEMBELAJARAN IPAS MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK
Nur Kayati;
Ipah Budi Minarti;
Joko Siswanto;
Novanto Eka Wahyu
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.3
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki pada abad 21 adalah keterampilan pemecahan masalah. Namun kenyataannya yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran IPAS masih rendah. Hal ini diperkuat dari data hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 6 Semarang yang menunjukkan bahwa peserta didik pasif dalam pembelajaran yakni, belum berani bertanya dan mengemukakan pendapat ketika pembelajaran berlangsung. Kondisi tersebut juga tampak dari hasil nilai kognitif yang menunjukkan 45,71% peserta didik belum tuntas atau 16 dari 35 peserta didik belum memenuhi kriteria ketuntasan (KKM) sebesar 70. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMK Negeri 6 Semarang pada pembelajaran IPAS melalui model Problem Based Learning. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban LKPD berbasis masalah yang dianalisis menggunakan indikator keterampilan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah pada pembelajaran IPAS peserta didik kelas X Busana 1 memiliki rata-rata 65,62 dengan ketegori baik.
HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN TERHADAP KETEKUNAN BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 SUMENEP
Hafifa Nur Asriyatin;
Choli Astutik;
Mafruhah Mafruhah
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.4
Lingkungan merupakan salah satu yang mempengaruhi proses pembentukan karakter anak. Mulai dari unit terkecil dalam lingkungan yakni lingkungan keluarga. Perlakuan yang berbeda dalam tiap keluarga menjadikan pribadi yang berbeda pula. Perlakuan yang berbeda ini dapat ditinjau dari perlakuan orang tua yang berbeda pada tiap urutan kelahiran anak. Harapan orang tua pada anak yang berbeda juga mempengaruhi perlakuan orang tua pada anak tersebut, terlebih dalam hal ini yakni tentang ketekunan belajar anak tersebut. Ketekunan belajar disini mengarah pada tekat dan kekerasan hati untuk tetap belajar demi mencapai cita-cita yang diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan variable bebas yaitu urutan kelahiran (sulung, tengah, dan bungsu) dan variable terikat yaitu ketekunan belajar siswa. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah dengan menggunakan proportional random sampling dan jumlah sampel 78 sampel pada kelas XI SMAN Negeri 2 Sumenep.
STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN
Sita Nurazizah;
Anis Fauzi;
Supardi Supardi
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.5
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran Pendidikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Pendekatan studi literatur memerlukan sejumlah bahan bacaan yang harus dilakukan dengan mengelola bahan penelitian, membuat catatan saat membaca, dan mengumpulkan informasi dari perpustakaan. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa hal tentang adanya korelasi antara pemasaran dan kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran seperti bauran pemasaran ini perlu di terapkan bagi sebuah lembaga pendidikan dengan semaksimal mungkin. Selain itu di dalam penelitian ini membahas tentang kepuasan pelanggan untuk melanjutkan kehidupan suatu lembaga maka pengelola lembaga harus siap dan sigap untuk mengatasi berbagai permasalahan atau keluhan pelanggan dan dapat diselesaikan secara tuntas, dengan begitu pelanggan akan memberikan kepercayaan kepada sekolah. Strategi pemasaran yang baik akan bantu menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal, karena itu pelanggan akan memberikan feedback yang baik bagi sekolah.
CONFIDENTIAL INTERACTION BETWEEN PASSENGERS AND CUSTOMS OFFICERS AT MAKASSAR SULTAN HASANUDDIN INTERNATIONAL AIRPORT
Dennis Irwansyah Djaya;
Andi Alimuddin Unde;
Jeanny Maria Fatimah
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.6
In addition to their other duties as civil servants of the state, customs officers at Sultan Hasanuddin Makassar International Airport are tasked with safeguarding the local populace from the introduction of harmful foreign substances like drugs. According to the latest data from the National Narcotics Agency Survey, one in every 55 Indonesians (between the ages of 15 and 64) has a problem with substance use. One of the customs officers has made stopping the entry of illegal drugs into Indonesia his top priority after learning the truth about these substances. Passenger conduct can be detected through conversation with other passengers. The customs officer must learn about the passenger's background during the conversation to check for illegal items being smuggled. Uncertainty in interpersonal communication arises for customs personnel when they meet people entering Indonesia. The study's goal is to examine the methods used by customs agents to make passenger interactions more certain by reducing ambiguity. Descriptive qualitative research using the interactive model of Miles and Huberman was employed for this study's data collection and analysis. The research concluded that customs officers can lessen communication risks by gathering information about passengers through direct interpersonal communication with passengers and by asking a variety of questions that can describe the passenger profile, as well as through observation of passengers' verbal and nonverbal behavior.
USE OF BIBLIOTHERAPY AS AN EFFORT TO PREVENT NEGATIVE STUDENT BEHAVIOR
Fatimah Malini Lubis;
Wa Ode Nur Ainun;
Musran Munizu;
Apit Fathurohman
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.7
The purpose of this study was to find out the use of bibliotherapy to prevent negative behavior of students at school. The research method used by researchers was qualitative with a descriptive study approach, which was the focus of this research using the counseling technique of bibliotherapy to prevent negative behavior of junior high school students. Data collection techniques carried out included interviews, observation, and documentation studies of several documents related to the research topic. The results of this study indicate that the users of the bibliotherapy technique themselves are guidance and counseling teachers who are professionals, meaning they must be graduates or bachelors in guidance and counseling. While the use of bibliotherapy techniques has proven effective in preventing or reducing students' negative behaviors such as smoking, bullying, being disrespectful to teachers, and fighting, besides that kind of guidance and counseling, teachers use group guidance with discussion techniques. While for bibliotherapy, it is used during individual counseling.
PROBLEMS FACED BY HIGH SCHOOL STUDENTS IN PLANNING CAREER FURTHER STUDY AND WORK
Muhammad Subhan Iswahyudi;
Moh. Dannur;
Fatimah Malini Lubis;
Muhammadong Muhammadong
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.8
The goal of this study is to describe the issues that students face when trying to plan their careers, both in school and at work. This study is field research, which means that several high school kids were watched and talked to. The study's results showed that most students had trouble planning their careers because they didn't believe in their own skills and had trouble coming up with ideas or ways to solve problems. Problems: not enough self-confidence, hard to be focused, and hard to take the lead. They don't know much about jobs and have a hard time getting information about jobs after they finish school. Lack of conversation experience, which makes it seem like job talks will be hard, and lack of foreign language skills. It's hard to come up with a list of things that can help with preparing a job. It's hard to get projects done on time, and it's hard for students to do jobs that need good results.
ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN DIFFRERENSIASI PADA KELAS I SEKOLAH DASAR BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA
Romlah Romlah;
Oktaviani Adhi Suciptaningsih
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.9
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang bertujuan untuk menganalisis penerapan pembelajaran diferensiasi pada kelas 1 SD berdasarkan kurikulum merdeka di SD Negeri 3 Dawuhan. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru kelas I pada SDN Dawuhan. Hasil penelitian diperoleh bahwa 1) guru kesulitan dalam melakukan asesmen diagnosis awal terutama pada anak introvert. 2) pemetaan tidka hanya berdasarkan minat dan gaya belajar, namun juga berdasarkan latar belakang pendidikan dan usia. 3) Guru kesulitan ketika memadukan memasukkan strategi diferensiasi pada langkah-langkah pembelajaran pada saat penyusunan RPP. 4) ada salah persepsi bahwa pembelajaran diferensiasi adalah membuat desain pembelajaran yang mirip dengan pendampingan individu. 5) dalam evaluasi, guru-guru merasa kesulitan dalam menilai produk yang dihasilkan peserta didik. Sedangkan tindak lanjurt yang sudah dilaksanakan Kepala Sekolah adalah ; mengikutsertakan guru kelas 1 dalam workshop pembelajaran diferensiasi, melakukan umpan balik dalam supervisi, melakukan bimbingan kecakapan digital dan membentuk FGD ( Forum Grup Diskusi ). Temuan keunggulan pembelajaran berdiferensiasi adlah guru makin kreatif dalam melakukan proses pembelajaran.
PERAN PERILAKU, IKLIM DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Siska Kurnia Putri;
Anis Zohriah;
Supardi
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32806/jkpi.v4i2.10
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peran perilaku, iklim dan budaya organisasi dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan. Metode yang digunakan pada penelitianv ini adalahv kajian pustakav yang berisiv teori teoriv relevan mengenaiv masalah-masalah yang adav dalamv penelitian. Kajian ini menemukan beberapa fakta, antara lain sebagai berikut: Setiap lembaga pendidikan memiliki iklim dan budaya tersendiri yang menjadi ciri khas dari sebuah lembaga atau organisasi. Iklim dan budaya ini dapat membedakan antara masing-masing organisasi dengan organisasi terkait. Organisasi iklim adalah struktur dasar, kondisi kerja, dan karakteristik karyawan dari organisasi mana pun. Sedangkan Budaya organisasi adalah kumpulan kepercayaan dan rasa hormat yang dimiliki bersama oleh semua anggota organisasi. Iklim dan budaya organisasi sangat penting dalam sebuah lembaga atau instansi, agar dapat membentuk sikap, nilai dan pola perilaku seseorang, sehingga para anggota dapat bekerja sama dengan baik untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Dalam kajian ini, disebutkan bahwa perilaku, iklim dan organisasi sebagai penentu kemajuan dari suatu lembaga atau organisasi. Namun, jika ketiga komponen ini lemah, maka akan terjadi penurunan kinerja dan sukar bagi perusahaan atau lembaga mencapai tujuannya.