cover
Contact Name
Yusuf Hidayat
Contact Email
yusufhid@gmail.com
Phone
+6289608848173
Journal Mail Official
journaintisabi@gmail.com
Editorial Address
Jalan Raya Ciamis Banjar No. 141 KM.3 Bojong Sari, Dewasari, Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Intisabi
ISSN : -     EISSN : 3024935X     DOI : https://doi.org/10.61580/itsb
Core Subject : Education,
Jurnal INTISABI berisi tulisan tentang gagasan konseptual, kajian dan penerapan teori, penulisan praktis, dan hasil penelitian pendidikan dan pengajaran sekolah dasar dan madrasah serta pendidikan anak usia dini. Jurnal INTISABI menjadi wadah bagi peneliti, guru, dosen dan pemerhati pendidikan. Jurnal ini diterbitkan dua kali per tahun yaitu bulan September dan Maret. Ruang Lingkup mencakup beberapa penelitian yaitu: 1. Media Pembelajaran Berbasis Digital di PIAUD dan MI/SD; 2. Psikologi Siswa PIAUD dan MI/SD; 3. Sistem Pembelajaran Online di PIAUD dan MI/SD; 4. Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Guru PIAUD dan MI/SD; 5. Manajemen Pendidikan di PIAUD dan MI/SD; 6. Pendidikan Islam untuk Siswa MI/SD; 7. Desain Kurikulum untuk PIAUD dan MI/SD; 8. Pengembangan dan Desain Pembelajaran di PIAUD dan MI/SD; 9. Strategi Pembelajaran di SD 10. Pendidikan Inklusif di PIAUD dan MI/SD; 11. Science 12. Child Development Psychology, 13. Parenting, 14. Child Development Assessment, 15. Institutions PIAUD managers
Articles 5 Documents
KEBIJAKAN ASESMEN KOMPETENSI MADRASAH INDONESIA (AKMI) PADA SATUAN MADRASAH IBTIDAIYAH Rahmat Hidayat
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.1

Abstract

Kebijakan Asesmen Kompetensi adalah kebijakan Pemerintah dalam rangka memetakan mutu pendidikan pada seluruh sekolah dan program kesetaraan, baik pada jenjang dasar maupun menengah. Di Kementerian Agama, Kebijakan Asesmen Kompetensi diadopsi dan dikembangkan menjadi Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Artikel ini bertujuan untuk membahas Kebijakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) pada Satuan Madrasah Ibtidaiyah. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil penelitian diperoleh bahwa Kebijakan AKMI di Madarasah Ibtidaiyah telah diatur secara terperinci dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Tahun 2021 and 2022 yang mana meliputi 17 (tujuh belas) poin. Ketujuh belas poin tersebut dijelaskan secara terperinci dari mulai poin pendahuluan sampai dengan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan AKMI. Selanjutnya, kebijakan AKMI diberlakukan dengan tujuan mengukur kompetensi peserta didik madrasah pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. Selain itu, Sedangkan fungsi dari kebijakan AKMI adalah untuk: (a) mendiagnosis kompetensi peserta didik dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran; (b) bahan pemetaan mutu pendidikan madrasah, (c) bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah, khususnya pada satuan Madrasah Ibtidaiyah.
METODE BERMAIN: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI ERA KURIKULUM MERDEKA Ani Herniawati
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.2

Abstract

Bermain merupakan aktivitas utama anak usia dini. Dengan bermain, anak akan merasa gembira dan menemukan hal baru dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, melalui bermain anak lebih mudah menyerap berbagai hal termasuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. Artikel ini bertujuan memaparkan metode bermain sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak di era Kurikulum Merdeka. Melalui aktivitas bermain, kemampuan kognitif anak berkembang dengan optimal. Selain itu, bermain dapat mengembangkan aspek lainnya, seperti: moral, bahasa, dan perkembangan sosial anak. Selain bersifat alamiah, bermain di PAUD juga selaras dengan konsep Merdeka Belajar yang diadopsi dalam Kurikulum Merdeka. Konsep Merdeka Belajar di PAUD memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih kegiatan belajar yang diinginkan, serta memenuhi hak anak yaitu bermain sesuai dengan minat dan bakat anak. Dalam konteks PAUD, Merdeka Belajar adalah merdeka bermain yang mana di dalamnya terdapat dua jenis bermain, yakni: bermain aktif dan bermain pasif. Melalui kegiatan bermain, anak belajar memecahkan masalah, mengenal sebab akibat, mengenal berbagai konsep bentuk, warna, ukuran, dan jumlah yang dapat menstimulasi perkembangan intelektualnya. Dengan bermain, anak bukan hanya sekedar bermain, tetapi merupakan proses pembelajaran yang dapat memberikan makna dan pengalaman untuk mengenal lingkungannya.
PERMAINAN BALOK ANGKA SEBAGAI METODE STIMULASI PENGENALAN LAMBANG BILANGAN ANAK USIA DINI Anggi Purwa Nugraha
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena belum optimalnya pemanfaatan media balok pada kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kemampuan menganal lambang bilangan anak usia 4-5 tahun melalui penggunaan permainan balok angka dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini merupaklan penelitian kuantitatif eksperimen dengan bentuk desain eksperimennya yaitu Pre-eksperimental Design dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan anak usia dini dan sampel yang berjumlah 15 anak. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni menggunakan observasi. Kemudian teknik analisis data yaitu deskriptif kuantitatif. Instrument penelitian menggunakan pedoman lembar observasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pre-test diketahui dari 15 anak, Perkembangan lambang bilangan anak mencapai  nilai rata-rata 94,53 dengan kategori anak Mulai Berkembang (MB). Setelah diberikan permainan balok mencapai nilai rata-rata 100,60 dengan kategori anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Hal ini juga beardasarkan hasil dari pengujian hipotesis thitung > ttabel dan diperolah dari pengujian yakni 4,38>2,047 dengan angka signifikan sebesar dengan demikian hipotesis Ho di tolak dan Ha diterima sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan permainan balok angka terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan anak usia 4-5 tahun di PAUD Sabilul Huda desa Sukamukti Kecamatan Cisayong.
ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (STPPA) BERDASARKAN PERMENDIKBUD NO. 137 TAHUN 2014 DENGAN PERMENDIKBUDRISTEK NO. 5 TAHUN 2022 Yusuf Hidayat; Lela Nurlatifah
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.4

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan pilar pertama yang harus diperkuat oleh Pemerintah melalui aturan formal dalam rangka mengoptimalkan potensi anak. Artikel ini bertujuan melaporkan hasil analisis komparasi STPPA berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014 dengan Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa STPPA dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 dijadikan acuan sebagai kompetensi dasar yang terdiri dari 6 kemampuan dasar meliputi: (1) nilai agama dan moral, (2) fisik-motorik, (3) kognitif, (4) bahasa, (5) sosial-emosional, dan (6) seni. Sedangkan STPPA dalam Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 dijadikan acuan sebagai Standar Kompetensi Lulusan yang terdiri dari 6 kemampuan dasar meliputi: (1) nilai agama dan moral, (2) nilai Pancasila, (3) fisik-motorik, (4) kognitif, (5) bahasa, dan (6) sosial-emosional. Adapun perbedaan STPPA berdasarkan kedua regulasi tersebut adalah pada aspek perkembangan seni yang diganti dengan aspek nilai Pancasila. Hal ini dikarenakan pemberlakuan Kurikulum Merdeka yang bertujuan memperkuat karakter bangsa melalui penguatan Profil Pelajar Pancasila.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 SINDANGRASA Eka Atika Sari; Ratna Widianti Utami
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.5

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart dengan tahapan refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu soal tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai KKM pada setiap siklus. Pada prasiklus ketuntasan belajar siswa mencapai 41,6%, pada siklus I mencapai 66,6%, dan pada siklus II yaitu 87,5 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023