cover
Contact Name
Rahmat Syah
Contact Email
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Editorial Address
Jalan Edutown BSD City Serpong, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten 15339
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
VIJJACARIYA: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis
ISSN : 24426016     EISSN : 29855284     DOI : -
Vijjacariya Journal is a journal that contains Buddhist religious and religious education. The theme raised relates to the Development of Buddhist Education and Education. Vijjacariya journal is published regularly 2 times a year. 1. Development of Buddhist Education and Education 2. Learn and teach Buddhism 3. Development of Buddhist curriculum 4. Buddhist religious education technology 5. Evaluation of Buddhist religious education
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2023): June 2023" : 5 Documents clear
Internalisasi Wawasan Kebangsaan Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha Dan Budi Pekerti (Studi Fenomenologi Pada Peserta Didik Kelas IX Di Sekolah Menengah Pertama Swasta (Smps) Perguruanbuddhi) Yayang Hadikusno
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya internalisasi kebangsaan dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dan juga masih terjadinya fenomena yang tidak menggambarkan pemahaman wawasan kebangsaan dikalanganpeserta didik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan, menjelaskan, dan menguraikan (mendeskripsikan) internalisasi wawasan kebangsaan dalam Mata Pelajaran PendidikanAgama Buddha dan Budi Pekerti pada peserta didik kelas IX di SMPS Perguruan Buddhi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan atau informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah (informan pendukung), pendidik (informan kunci), dan peserta didik (informan utama) kelas IX SMPS Perguruan Buddhi Tangerang tahun ajaran 2022/2023. Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik nontes, yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data model M.B. Miles, A.M. Huberman, dan Johny Saldaña (1994). Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa definisi internalisasi wawasan kebangsaan diterjemahkan berdasarkan sudut pandang masing-masing, namun pada hakikatnya memiliki kesesuaian dalam menginterpretasikan. Internalisasi wawasan kebangsaan didenifisikan sebagai suatu proses tahapan atau rangkaian dalam pengenalan, penanaman, pembinaan, dan penguatan secara berkelanjutan serta mendalam mengenai informasi, pesan, dan nilai-nilai luhur yang menyangkut nasionalisme. Materi atau bahan ajar tentangwawasan kebangsaan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di kelas IX bersumber dari kitab Dhammapada, buku Paritta, dan buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas IX. Materi ataupun bahan ajar yang dipilih sangat erat kaitanya, bersesuaian, dan mengandung nilai-nilai wawasan kebangsaan. Penanaman pengetahuan tentang wawasan kebangsaanyang telah dilakukan oleh pendidik yaitu dengan menunjukan sikap sopan santun, saling memberikanucapan pada perayaan hari raya, salam dengan sikap anjali, mengucapkan selamat pagi/siang, dan Namo Buddhaya, memberikan arahan pada saat apel pagi, dan upacara bendera. Adapun tujuanya adalah agar seluruh warga sekolah bisa selalu menjaga kerukunan dan keharmonisan. Upaya internalisasi wawasan kebangsaan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yang dilakukan oleh pendidik yaitu dengan pengenalan, penanaman, bimbingan dan penguatan mengenai nilai-nilai luhur Dhamma yang selaras dengan wawasan kebangsaan kepada peserta didik. Upaya yang telah dilakukan oleh pendidik bertujuan agar peserta didik memiliki kesadaran mengenaipentingnya menjadi pelajar yang kuat dalam karakter Pancasila sebagai generasi penerus bangsa. Praktik atau contoh yang dilakukan pendidik dan peserta didik dalam internalisasi wawasan kebangsaan salah satunya yaitu dengan mengikuti dan mempraktikkan aturan tata tertib sekolah. Etika dan norma yang berlaku di masyarakat juga diterapkan dalam praktik wawasan kebangsaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SMPS Perguruan Buddhi, baik di dalam kelas, cetiya, maupun di luar kelas.
Kesulitan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1 Sutini Sutini; Muawanah Muawanah; Purnomo Ratna Paramita
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas, guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, serta siswa kelas I dan kelas IV. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji credibility, uji transferability, uji defendability, dan uji confirmability. Teknik analisis data menggunakan Miles, Hubermen, dan Saldana (2014). Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wali kelas, guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, serta siswa kelas I dan kelas IV Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti memahami Kurikulum Merdeka dari perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran yang fleksibel dan berfokus pada kompetensi siswa; (2) kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yaitu disebabkan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dihadapi guru seperti keterbatasan pengalaman, masih beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka, dan kurangnya pemahaman guru terkait orientasi materi. Faktor eksternal yang dihadapi guru seperti kesulitan beradaptasi dengan buku digital.; (3) upaya guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam mengatasi kesulitan penerapan Kurikulum Merdeka adalah mencari informasi di google, bertanya sama teman, dan saling berdiskusi dengan teman sejawat.
Merdeka Belajar Dalam Perspektif Pendidikan Buddhis Virya Sutta Panya; Ilona Tri Sasana; Septika Setiana; Sutadi Sutadi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju hal ini menyebabkan diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas. Penting untuk  melaksanakan perbaikan dalam layanan pendidikan, salah satunya dengan menerapkan kebijakan merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui pendidikan buddhis dan relevansinya terhadap kebijakan merdeka belajar. Peneliti menggunakan metode library research atau kajian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, dengan demikian peneliti akan mengkaji Tipitaka secara mendalam yang berkaitan dengan pendidikan Buddhis dan kebijakan merdeka belajar melalui sumber primer dari Tripitaka dan sekunder yang berasal dari pendapat maupun pembahasan penulis lain. Hasil dari kajian ini yaitu dapat diketahui bahwa pendidikan buddhis bertujuan untuk menghilangkan penderitaan dengan menjadi manusia yang memiliki berkah utama (pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik). Pendidikan buddhis memiliki relevansi dengan kebijakan merdeka belajar. Kebijakan merdeka belajar yang menjadi fokus kajian yaitu tentang penghapusan USBN, UN, Penyederhanaan RPP, dan fleksibilitas PPDB. Hal ini dibuktikan dari pembahasan-pembahasan yang sudah dibahas terkait merdeka belajar dan pendidikan yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dalam pendidikan Buddhis Sang Buddha menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran untuk menyampaikan Dhamma.
Peran Guru Pendidikan Agama Buddha Dan Budi Pekerti Dalam Pembentukan Sikap Moderasi Beragama Antarsiswa Di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang Septika Setiana; I Ketut Damana; Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di SMP Atisa Dipamkara. Subjek pada penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti serta siswa kelas VII dan VIII di SMP Atisa Dipamkara. Sedangkan objek penelitian ini adalah peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dan melalui tahapan kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion: drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di SMP Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang meliputi: (1) sebagai fasilitator mengajarkan sikap tanggung jawab melalui diskusi kelompok, (2) sebagai pembimbing mengenalkan perbedaan agama yang ada di sekolah, (3) sebagai pengelola kelas mengajak siswa untuk saling bekerja sama tanpa ada rasa saling membeda-bedakan, (4) sebagai demonstrator dengan mencontohkan kepada siswa untuk saling menghargai satu sama lain, (5) sebagai motivator memberikan nasehat-nasehat kepada siswa untuk menghindari tindakan kekerasan dan menghormati budaya yang ada di sekolah. Bentuk-bentuk kegiatan moderasi beragama yang ada di sekolah meliputi upacara bendera, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Dhamma Class, perlombaan antarkelas, gotong royong, dana makan anggota Sangha, field trip, Dhamma Camp, karya wisata, seminar, perayaan hari besar agama Buddha, perayaan Imlek dan Ceng Beng. Kendala yang dihadapi guru dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa yaitu karakter siswa yang berbeda-beda, latar belakang agama dan didikan keluarga yang berbeda-beda serta budaya antasiswa yang sangat beragam. Adapun cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala yang ada yaitu dengan lebih berhati-hati dalam membimbing siswa, mengkondisikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menjadikan kendala yang ada sebagai motivasi untuk memperbaikinya, memberikan pengertian dan pendekatan kepada siswa.
Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Gawai terhadap Afektif Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti di Sekolah Menengah Atas Dharma Putra Tangerang Widya Dwi Permana; Warsito Warsito; Sutadi Sutadi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya penggunaan gawai guna menunjang proses pembelajaran yang telah diterapkan di Sekolah Menengah Atas Dharma Putra Tangerang, tetapi dapat berpotensi terhadap menurunnya afektif siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pemanfaatan gawai terhadap afektif siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SMA Dharma Putra, Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas kumulatif sebesar 0.151 signifikansi 0.05, sehingga menunjukkan tidak adanya pengaruh intensitas pemanfaatan gawai terhadap afektif siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Page 1 of 1 | Total Record : 5