cover
Contact Name
Rahmat Syah
Contact Email
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Editorial Address
Jalan Edutown BSD City Serpong, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten 15339
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
VIJJACARIYA: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis
ISSN : 24426016     EISSN : 29855284     DOI : -
Vijjacariya Journal is a journal that contains Buddhist religious and religious education. The theme raised relates to the Development of Buddhist Education and Education. Vijjacariya journal is published regularly 2 times a year. 1. Development of Buddhist Education and Education 2. Learn and teach Buddhism 3. Development of Buddhist curriculum 4. Buddhist religious education technology 5. Evaluation of Buddhist religious education
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2016): June 2016" : 7 Documents clear
Membangun Daya Nalar Dalam Penullsan Artikel Ilmiah Joatia Manollan Mulyana Mulyana
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengembangan, penyusunan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi sebagai suatu lembaga ilmiah, yang pada akhirnya akan menentukan kualitas lulusannya. Jurnal ilmiah merupakan sarana yang efektif untuk mempublikasikan artikel ilmiah kepada kalangan yang lebih luas. Agar jurnal ilmiah dapat diterima kalangan nasional maupun internasional, maka aspirasi, wawasan, dan gaya selingkung harus mengacu pada mandat nasional maupun internasional. Artikel yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, selain ditulis dengan cara ilmiah yang benar, juga harus mengikuti pedoman yang dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah yang dituju. Agar artikel yang akan dikirimkan sesuai kriteria dan diterima jurnal, setidaknya harus memenuhi tiga unsur, yaitu kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya khusus (gaya selingkung) yang dipersyaratkan oleh jurnal di mana artikel akan dikirim.   Regenerate  
Pengelolaan Pendidikan Keagamaan Buddha dengan Model Intensive Class (Study di Sekolah Minggu Buddha Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya) Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengurus Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya menyelenggarakan sekolah Minggu Buddha dengan model intensitas tinggi. Kelas ini diselenggarakan karena masih banyak anak yang tidak mendapatkan Pendidikan Agama Buddha di sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses dan area yang dikelola oleh pengurus dalam menyelenggarakan pendidikan keagamaan Buddha di sekolah Minggu Buddha Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dengan model intensitas tinggi. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan mulai bulan Agustus hingga Desember 2015. Narasumber terdiri dari pengurus, guru, dan siswa sekolah Minggu Buddha. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian dapat disimpulkan: proses pengelolaan pendidikan keagamaan Buddha dengan model intensitas tinggi dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dalam berbagai bidang, termasuk pembelajaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pembiayaan.
Peran Mahasiswa STABN Sriwijaya Dalam Upaya Bela Negara Setia Darma
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya Mahasiswa Pertahanan Negeri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data berupa pendapat para mahasiswa dalam upaya untuk membela negara, gagasan para pemikir yang dikumpulkan dari kuesioner, dan hasil dari berbagai sumber dalam literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan peran mahasiswa Perguruan Tinggi Buddha Negeri Sriwijaya dalam upaya mewujudkan pertahanan negara seperti berperilaku baik, menjaga lingkungan dan seni budaya, menunjukkan sikap peduli dan berdedikasi kepada masyarakat dan negara, mengikuti upacara bendera, belajar seni tradisional, menyanyikan lagu kebangsaan, berbicara dalam bahasa Indonesia, mengenakan batik, hidup atau bekerja bersama, menggunakan produk Indonesia, mengadakan kegiatan seni daerah dan mempromosikannya, memberikan prioritas pada diskusi dan konsensus dalam pengambilan keputusan. Peran Pemerintah diperlukan, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur, institusi, dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan dan melestarikan cinta tanah air dan negara, kemudian peran Pemerintah dalam menyediakan fasilitas, distribusi, dan administrasi peluncuran perdagangan, memberikan apresiasi terhadap seni dan budaya, melakukan kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta di masyarakat secara lebih luas untuk memberikan prioritas dan meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik, benar, dan juga melestarikan budaya nasional.    
Dhammasekha Dalam Perspektif Yuridis Pendidikan Nasional (Suatu Kajian Berdasarkan Konsep Pendidikan Alternatif Sebagai Agenda Reformasi Menuju Pendidikan Berbasis Masyarakat, Keunggulan Budaya Lokal Dan Karakter Agama Buddha) Yuriani Yuriani
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Holding Dhamasekka Education adalah pendekatan inovatif dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia dalam melaksanakan Peraturan Presiden (PP) nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan dan Agama, yang berisi sebagai berikut: pelaksanaan "wajib belajar 9 tahun" bagi warga negara, penyediaan fasilitas yang sesuai untuk Pendidikan Buddha di setiap Provinsi, dan penempatan kerja bagi semua lulusan secara umum dan khususnya bagi alumni Universitas Buddha Sriwijaya. Pembahasan mengenai Dhamaseka dari sudut pandang hukum Pendidikan Nasional biasanya mencerminkan studi tentang konsep Pendidikan Alternatif (sebagai agenda reformasi). Pembahasan tentang Dhamasekha juga erat kaitannya dengan hakikat, filosofi, sejarah Pendidikan Nasional, dan bentuk lembaga yang ada sebelumnya, karena menunjukkan bahwa semuanya memiliki dasar, prinsip, dan tujuan yang serupa dalam mengorganisasi Pendidikan Dhamasekka. Akhirnya, lembaga Dhamasekka ini dapat diarahkan untuk menjadi Pendidikan Formal Berbasis Masyarakat (Peraturan Presiden/PP No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan) berdasarkan nilai-nilai moral Buddha, guna menciptakan kemungkinan untuk mengubahnya menjadi "Model Pembelajaran Masa Depan Modern" dalam mencapai tujuan dan maksud Pendidikan Nasional.
Etika dan Sistem Perekonomian Mikro Manurut Ajaran Sang Buddha (Suatu Telaah Hermeneutika) Sapardi Sapardi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini, kita menyaksikan fenomena kejahatan yang sangat mengerikan, seperti penjambretan, penodongan, penipuan, pembunuhan, serta permasalahan dalam dunia politik, dan sebagainya. Salah satu faktor yang berperan dalam fenomena ini adalah permasalahan di dalam keluarga. Bahkan masalah-masalah kecil dapat menjadi sumber masalah yang lebih besar, dan ini bisa mengorbankan nilai-nilai yang luhur yang telah lama kita anut.Secara umum, fenomena ini sering kali terkait dengan hasrat manusia untuk mencari kenikmatan atau hedonisme, yang sering kali berfokus pada pengumpulan materi. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang pesat, yang seringkali tidak diimbangi oleh perkembangan moral yang seimbang. Mengapa hal-hal seperti ini terjadi? Ini adalah keprihatinan bersama yang perlu diatasi dalam kehidupan masyarakat.Ajaran Sang Buddha mengajarkan tentang tata kehidupan yang harmonis, baik kepada para pertapa maupun kepada orang-orang yang hidup dalam pernikahan. Bagi para pemah tangga, ajaran-ajaran ini adalah pedoman dalam menjalani kehidupan, dan telah diuraikan dalam berbagai teks Kitab Suci Tipitaka. Terkait dengan hal ini, teks-teks yang dapat kita temui mungkin hanya sebagian kecil, dan belum tentu selalu sesuai dengan perkembangan zaman modern saat ini.Moralitas dalam ajaran Buddha menjadi dasar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem perekonomian, dan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang benar. Ajaran Delapan Jalan menjadi panduan bagi seseorang untuk memahami cara hidup yang benar, menjalankan tugas dan kewajibannya dalam keluarga dan masyarakat, mengembangkan kasih dan kasih sayang, dan sebagainya. Semua ini membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam ajaran Buddha.   
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Terhadap Rencana Pembelajaran Guru Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penerapan peraturan Menteri Pendidikan pada tahun 2014 adalah untuk menyusun rencana pelaksanaan yang lebih terfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah salah satu hasil dari pengembangan kurikulum yang disiapkan oleh guru dan digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran. Upaya-upaya dalam pelaksanaan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 tahun 2014 terhadap RPP guru dilakukan melalui bimbingan berkelanjutan, pelatihan, dan pelatihan kerja bagi guru.Di sini, kami akan menjelaskan bagaimana pelaksanaan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 703 tahun 2014 terhadap RPP guru. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode penelitian kualitatif dengan studi literatur. Untuk sekolah dan kepala sekolah, ini bertujuan untuk meningkatkan administrasi perangkat pembelajaran guru. Bagi guru, hal ini bertujuan untuk dapat melaksanakan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 703 tahun 2014 dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran sebagai umpan balik untuk memahami kinerja dan faktor-faktor yang memengaruhi sehingga dapat merangsang upaya guru untuk meningkatkan kemampuannya.    
Peran Mahasiswa STABN Sriwijaya Dalam Upaya Bela Negara Setia Darma
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya Mahasiswa Pertahanan Negeri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data berupa pendapat para mahasiswa dalam upaya untuk membela negara, gagasan para pemikir yang dikumpulkan dari kuesioner, dan hasil dari berbagai sumber dalam literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan peran mahasiswa Perguruan Tinggi Buddha Negeri Sriwijaya dalam upaya mewujudkan pertahanan negara seperti berperilaku baik, menjaga lingkungan dan seni budaya, menunjukkan sikap peduli dan berdedikasi kepada masyarakat dan negara, mengikuti upacara bendera, belajar seni tradisional, menyanyikan lagu kebangsaan, berbicara dalam bahasa Indonesia, mengenakan batik, hidup atau bekerja bersama, menggunakan produk Indonesia, mengadakan kegiatan seni daerah dan mempromosikannya, memberikan prioritas pada diskusi dan konsensus dalam pengambilan keputusan. Peran Pemerintah diperlukan, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur, institusi, dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan dan melestarikan cinta tanah air dan negara, kemudian peran Pemerintah dalam menyediakan fasilitas, distribusi, dan administrasi peluncuran perdagangan, memberikan apresiasi terhadap seni dan budaya, melakukan kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta di masyarakat secara lebih luas untuk memberikan prioritas dan meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik, benar, dan juga melestarikan budaya nasional.    

Page 1 of 1 | Total Record : 7