cover
Contact Name
Rahmat Syah
Contact Email
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.vijjacariya@stabn-sriwijaya.ac.id
Editorial Address
Jalan Edutown BSD City Serpong, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten 15339
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
VIJJACARIYA: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis
ISSN : 24426016     EISSN : 29855284     DOI : -
Vijjacariya Journal is a journal that contains Buddhist religious and religious education. The theme raised relates to the Development of Buddhist Education and Education. Vijjacariya journal is published regularly 2 times a year. 1. Development of Buddhist Education and Education 2. Learn and teach Buddhism 3. Development of Buddhist curriculum 4. Buddhist religious education technology 5. Evaluation of Buddhist religious education
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2017): December 2017" : 7 Documents clear
Kesantunan Bahasa Penyiar Radio Buddhis “Amerta” dalam Menguatkan Integrasi Nasional Lery Prasetyo
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IRadio Amerta binaan MNSBDI terletak di tengah masyarakat Muslim, namun diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini berpotensi menyumbangkan penguatan integrasi nasional melalui kesantunan bahasa penyiamya. Penelitianini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk prinsip kesantunan bahasa DI dan (2) menganalisa penggunaan kesantunan bahasa penyiar Radio Amerta FM dalam menguatkan integrasi nasional. Ini adalah penelitan Kualitatif dengan data berupa kata-kata yang ditranskripsikan. Data berasal dari berbagai sumber yang diperlolah melalui wawancara responden, observasi, dokumen 5 dan sebagainya. Penelitan ini menghasilkan empat bentuk kesantunan bahasa penghargaan/ kemurahan, simpati, dan kesederhanaan / Bentuk kesantunan bahasa penghargaan/ kemurahan paling dominan. Hal ini. menandakan bahwa para penyiar Radio Amerta FM sangat menghormati para pendengar setianya. Terdapat beberapa aspek yang dapat menjawabnya yaitu pelibatan kearifan lokal', "penghindaran. e istilah sensitif dan “penggunaan eulemisme', serta 'paralingulstik yang baik. Keberadaan Stasiun. Radio Amerta FM, Purworejo merupakan salah satu pelaksanaan dari strategi Integrasi Nasional, yaitu Strategi Pluralis.
Etika Komputer dan Implikasinya pada Pembelajaran di Era Modern Heriyanto Heriyanto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urgensi etika komputer deism prom pembelajaran adalah bagaimana mempertahankan sosial kemanusiaan melalui pedlaku penggunaan teknoloei secara tenor dengan menjunjung tinggi caracara ihniah dan academic value. Bagaimana etika komputer dan implikasinya dalam pembelajaran di era modem menjadi permaszdahan dalam kajian int. Tujuan kajian  ini adalah mendcskripsikan etika komputer dan implikasinya pada pembelajaran di era modem. Tercapainya tujuan kajian memberikan gambaran nyata penerapan etika komputer beseita implikasinya pada pembelajaran.Kajian inl menggunakan tekals analisis sintesis wacsna, dengan mempertimbangkan unsur teks, konteks. dan wacana. Sapiens yang dilakukan mempakan kelanjutan dari proses analisis dalam upaya mciskonstruksi teks den konteks, dengan menggunakan perbandingan isu-Isu dan fakta dalam rangka menjelaskan implikasi etika komputer pada pembelajaran di era modern. Penelidan terdehulu, kasus, dan data yang didapntlian dari internet menjadl unsur panting dalam memenuht subtansi teks dan konteks. Hasil kapan menggambarkan implikasi etika komputer pada pembelajaran di era modem menyentuh pada beberapa aspek proses pendidikaA yaitu: a) Penetspan kurikulum yang terintegrasi dengan pendidikan etika !computer, b)Kebebasan akademik dengan pemanfaatan komputasi humanisUk dan memperhatikan batasan.batanin sosial, c) Membuat kebijakan dan manajemen untuk penggunaan teknologi dan komputer lam mendukung proses pembelajaran, d) hlemenuhi kebutuhan akses informasi akademik dengan care-card yang benar dan eds. e) Penlaku etis pemanfaatan teknologl digital dan komputer dalam psnerapan melody, strategi. dan pendekatan pembelajaran, sera Q Perilaku etis dalam membuat dan nwnggunakan media pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi digital dan komputer.
Pengembangan Strategi Pendidikan Anak Usia Dini: Model Pembelajaran Sentra Untuk Mengembangun Multi Kecerdasan (Multiple Intelligences) Yuriani Yuriani
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan pada manusia tidaklah tunggal seperti selama ini yang dipahami oleh benyak orang. Manusia mempunyai multi kecerdasan (multiple Intelligence) yang terkait dengan fungsi otak yang akan menentukan kualitas kecerdasan seseorang. Optimalisasi kecerdasan dimungkinkan bila sejak usia dini, anak telah mendapatkan stimutasi yangt tepat untuk perkembangan otaknya.Anak usia dini merupakan mahkluk unik yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, maka intervensi yang diberikan oleh orang dewasapun hams berbeda pula sesuai dengan laju dan kecepatan belajar anak sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu menumbuhkembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai macam sentra/area yang berbeda untuk menstimulasi berbagai aspek kecerdasan pada anak.Makalah ini menggunakan metode kajian pustaka. Kasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa sentra yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran dan mengacu pada multiple intelligence pada anak usia dint yaitu: a) sentra bahan alam, b) sentra sent, c) serum bermaln pecan sesungguhnya (macro play), d) sentra bermain pecan micro play, e) sentra AA, I) sentra persiapan, dan g) sentra agama.
Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Sikap Spiritual Pendidikan Agama Buddha Dan Budi Pekerti Jenjang SMP Puji Sulani
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indikator pencapaian sikap spiritual dalam pendidikan Buddhis dan karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan tingkat satu. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini mencakup: analisis potensi dan masalah, studi literatur, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, dan pengujian desain. Analisis potensi dan masalah dilakukan dengan survei, wawancara kelompok fokus, dan tinjauan dokumen rencana pelajaran. Hasil analisis potensi dan masalah menunjukkan kesulitan guru pendidikan Buddhis dan karakter dalam menentukan kata kerja operasional dan merumuskan indikator pencapaian kompetensi sikap spiritual. Peneliti kemudian mengembangkan 68 item indikator pencapaian sikap spiritual yang diuji secara internal oleh tujuh pakar pada tahap pertama, dengan skor 29,9; nilai 85,5; dan deviasi standar 2,6. Indikator tersebut kemudian direvisi dan dikembangkan menjadi 80 item dan diuji secara internal pada tahap kedua oleh 15 panelis. Hasil perhitungan kesepakatan pakar menggunakan Indeks Kesepadanan Aiken mendapatkan nilai V 0,9, dan hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha-Cronbach mendapatkan nilai 0,985. Berdasarkan perhitungan tersebut, disimpulkan bahwa indikator pencapaian kompetensi sikap spiritual di sekolah menengah pertama kategori sangat valid dan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga layak menjadi indikator dalam rencana pelajaran.
Brahma Vihara Dan Rasa Ketakutan Pada Era Modern Sapardi Sapardi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peperangan yang terjadi di dunia ini adalah bentuk kebencian, kekejaman, lcekerasan untuk memaksa orang lain tunduk. Hal ini mengesampingkan nilai-nilai cinta kasih dan kasih sayang. Sang Buddha dengan tegas menolak peperangan tersebut, walaupun pada suatu ketika Buddha sendiri pergi ke medan perang dan menjadi orang penengah untuk menghindari terjadinya peperangan antara suku Sakya dan suku Koliya. Kedua suku tersebut saling berhadapan dan sudah bersiap-siap untuk melakukan peperangan terkait dengan perebutan perihal air sungai Rohini. Pada akhimya setelah diberikan pemahaman yang benar kemudian tidak terjadi peperangan. Sang Buddha selalu mengembangkan nilai-nilai cinta kasih kepada siswanya. Brahma vihara atau kediaman luhur, yang terdiri alas Melia (Cinta kasih), Karuna (Belas kasihan), Mudita (Simpati) dan Upekkha (Keseimbangan batin) adalah sebagai nilai estetika internal manusia. Nilai-nilai universal estetis inilah yang seharusnya dikembangkan kepada seluruh umat manusia di dunia tanpa melihat perbedaan suku, agama, negara dan lain sebagainya. Oleh karena itu bahwa persoalan tawuran, peperan saling menghancurkan satu sama lain tidak akan pemah terselesaikan jika satu dengan yang lain selling membalasnya. Adanya peperangan menyebabkan rasa ketakutan, memiliki perasaan curiga mencurigai saw sama lain, dan menimbulkan ketegangan. Sang Buddha bersabda: '"Tidak pemah kebencian dapat dihilangkan dengan membalas membenci; tetapi kebencian akan hilang dengan cinta kasih. ini merupakan Kebenaran Abadi" (Dhammapada 5 atau Majjhimanikaya 128).
Konflik Perilaku Keagamaan nomads dan Fundantentalis Guru Agana Buddha Warsito Warsito
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menyampaikan mated pelajaran guru agama Buddha perlu menggunakan pendekatan psikologis, sesuai dengan later belakang mereka dan menjelaskan mated pokok secara mendalam, terperinci dan jelas. Kondisi dan situasi saat ini dikatalcan kondisi kurang ideal di mane dalam menyampaikan mated pelajaran kepada siswa berlawanan pandangannya. Guru agama Buddha harus menyesuaikan praktik dan gagasan yang sudah ada, dengan menyampaikan pelajarannya sesuai dengan karakter pendengamya (upaya kausalya) yaitu keterampilan yang bijaksana untuk mengubah cara pandang masyarakat. Pada kenyataannya ada guru agama Buddha yang menjelaskan materi pelajaran yang diarahkan pada sekte tertentu karena pedoman yang dijadikan patokan seorang guru adalah perangkat pembelajaran yang diarahkan pada sekte tertentu pub. Hal ini berdampak pada keberlangsungan pendidikan yakni terdapat siswa yang tidak mengikuti ajaran agama Buddha dikarenakan ajaran yang ditanamkan orang tua berbeda dengan yang diajarkan di sekolah. Penanaman sikap dogmatis tens dilakukan sehingga tumbuh sikap-sikap fundamentalis terhadap ajaran agama.Bila dalam ajaran agama dijelaskan mengenai manusia yang memilki potensi untuk berperilaku balk atau bunk Jika potensi perilaku baik seseorangkarena tidak berkembang (melalui pendidikan), maka perilaku manusia dalam hidupnya akan mengalami kemerosotan sehingga akan timbul perbuatan­perbuatan bun* seperti membunuh, mencuri, bean berdusta dan minum­minuman keras.Agar perbuatan bunk dapat dikendalikan.dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama, maka potensi berperilaku baik itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dad sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terintemalisasi dalam did seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia bermoral, yang salah satu karakteristilcnya adalah mampu mengendalikan did dad pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Strategi Sosialisasi Remaja dalam Komitmen Berorganisasi Sekolah Minggu Buddha di Kecamatan Susukan Tri Yatno Tri Yatno
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 2 (2017): December 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelidan ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya proses sosialisasi remaja Buddhis di Kecamatan Susukan dan untuk menganalisis strategi pelaksanaan sosialisasi remaja Buddhis terhadap komitmen berorganisasi di Kecamatan Susukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Akan umma memakai fenomenologi sebagal pendekatan karena adanya sesuatu keunikan dari tingkat kemampuan sosialisasi bagi remaja Sekolah Minggu Buddha di Kecamatan Susukan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan tzianggulasi. Hail dari penelitian ini adalah: proses sosialisasi terjadl karena adanya partisipasi remaja mengikuti organisasi, adanya kebutuhan dalam mengembangkan agama Buddha, dan adanya agen organisasi sebagai wadah berkomunikasi. Strategi pelaksanaan sosialisasi remaja Buddhis dalam komitinen berorganisasi di Kecamatan Susukan terbagi menjadi dua macam, yekni strategi bag' remaja yang mudah bersosialisasi dan remaja yang susah bersosialisasi dalam hal komitmen pada tugasikewanban, komitmen rasa mernilild, komitmen regencrasi, komitmen memelihara umat, komitmen beke4a keras mempertahankan dan mengembangkan Agama Buddha, dan komitmen menanamkan kcyakinan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7