cover
Contact Name
Angga Defrian
Contact Email
journalatechi@gmail.com
Phone
+6282188861002
Journal Mail Official
journalatechi@gmail.com
Editorial Address
journalatechi@gmail.com
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
atech-i
ISSN : -     EISSN : 30258677     DOI : https://doi.org/10.55043/xxxx
The Atech-i journal contains primary articles originating from agricultural technology research, namely agricultural and food machinery engineering, agricultural building engineering, mechanical engineering, renewable energy technology, biocomposite technology, food technology and agricultural products, and agricultural industrial technology. Atech-i is published twice a year, in March and September.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Analisis Perubahaan Penggunaan Lahan di Kota Payakumbuh Rio Valery Allen; Muhammad Syahfitra
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.9

Abstract

Perubahaan penggunaan lahan Kota Payakumbuh mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perubahaan penggunaan lahan yang cukup pesat berimplikasi pada meluasnya kebutuhan ruang. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui perubahaan penggunaan lahan selama periode tahun 2013 hingga tahun 2023. Mengklasifikasikan jenis-jenis kelas penggunaan lahan yang terjadi dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hasil analisis SIG diketahui kelas penggunaan lahan yang ada di Kota Payakumbuh adalah berupa Hutan, Badan Air, Ladang, Perumahaan / Pemukiman, Sawah, Semak / Lahan Terlantar, dan Tanah / Lahan Kering. Hasil analisis kelas penggunaan lahan Kota Payakumbuh diketahui bahwa sawah merupakan kelas penggunaan lahan paling luas dengan luas areal mencapai 14,82 km2 atau mencapai 19,87% dari luas keseluruhan wilayah Kota Payakumbuh. Kelas penggunaan lahan paling sedikit di Kota Payakumbuh adalah badan air, dengan luas wilayah 8,06 km2 atau 10,81% dari luas wilayah keseluruhan. Perubahaan kelas penggunaan lahan paling besar terjadi pada kelas tanah / lahan kering yang bertransformasi menjadi semak / lahan terlantar pada tahun 2023.
Pemanfaatan POC Pada Budidaya Selada Sistem Hidroponik Deep Flow Technique (DFT) Zulfakri; Angga Defrian
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.10

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari bahan organik yakni tumbuhan, hewan dan bakteri yang telah melalui proses rekayasa, dapat berupa padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik dan baik untuk pertumbuhan tanaman selada. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair (POC) pada teknologi hidroponik DFT budidaya tanaman selada dan mengetahui pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada pada hidroponik sistem DFT setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) pada budidaya tanaman selada sistem DFT dapat dilakukan dan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada, berdasarkan dari data pengamatan pertumbuhan tanaman selada POC dengan EC 1800 μs/cm adalah yang terbaik dibandingkan dengan yang lain yaitu 17,6 cm, dengan jumlah daun 8,2 helai, dan rata-rata berat produksi 52,34 gr
Pengaruh Pemberian Pupuk KNO₃, Boron, dan MKP terhadap Pertumbuhan Cabai Hias Pelangi (Capsicum Annum L.) Var. Bolivian Rainbow Famela Saskia; Rizki; Rina Alfina
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.11

Abstract

Cabai pelangi memiliki variasi buah dengan warna yang cerah dan berbeda-beda, menyerupai warna pelangi. Upaya perusahaan dalam memenuhi permintaan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, berupa tanaman cabai pelangi dengan kisaran tinggi 10 - 25 cm, serta memiliki banyak buah dengan warna buah yang menarik dan memiliki daun yang rimbun. Untuk mendapatkan cabai pelangi dengan pertumbuhan yang optimal tersebut maka perusahaan mengembangkan cabai pelangi dengan menggunakan pupuk MKP, KNO₃, Boron. Tujuan dari percobaan ini adalah (1) Mengetahui pengaruh pupuk KNO₃, Boron, MKP terhadap pertumbuhan tanaman cabai Pelangi, (2) Mengetahui jenis pupuk terbaik untuk pertumbuhan tanaman cabai pelangi. Percobaan ini dimulai dari 15 April 2023 sampai 13 Mei 2023 di PT. Bina Usaha Flora. Perlakuan percobaan dengan perlakuan (A) pupuk MKP 0,5 g, (B) pupuk KNO₃ 0,3 g, (C) pupuk Boron 0,5 g, (D) campuran MKP, KNO₃, Boron (E) Kontrol dengan masing-masing perlakuan 5 tanaman serta parameter pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah. Pemberian pupuk KNO₃, Boron, MKP berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai pelangi. Pemberian pupuk KNO₃ 0,3 g memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah bunga tanaman cabai pelangi . Pemberian pupuk MKP 0,5 g memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan jumlah daun dan jumlah buah pada tanaman cabai pelangi.
Rancang Bangun Mesin Pengupas Talas Yudistira; Rildiwan; Musdar Effy Djinis; Zulnadi; Sandra Melly; Irwan A
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.13

Abstract

Talas berpotensi besar dalam pemnfaatan diberbagai bidang baik pangan maupun obat–obatan, talas memiliki nilai ekonomis tinggi ketika dapat diolah dengan baik sesuai kebutuhan pasar. Dalam pengolahan talas, salah satu tahap penting yang harus dilakukan adalah tahap pengupasan untuk membersihkan bagian kulit yang tidak digunakan dan dapat mengurangi mutu produk,serta mempermudah pengolahan ketahap selanjutnya. Setalah dilakukan pengujian pengupasan secara manual pada 1 kg talas dibutuhkan waktu selama 7 menit. Maka dari itu perlu pembuatan mesin pengupas talas. Metoda pelaksanaan penelitian adalah identifikasi masalah, desain alat pengupas kulit talas, pembuatan komponen, uji fungsional dan uji kinerja, Hasil uji kinerja mesin pengupas kulit talas didapatkan kapasitas kerja alat adalah 98 Kg/Jam, dengan waktu pengupasan 3 menit. Jika pengupasan semakin lama maka rendemen akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan terkikisnya bagian daging talas.
Rancang Bangun Mesin Pengiris Adonan Kerupuk Ubi Yefsi Malrianti; Fanny Yuliana Batubara; Fauzan Abdi; Hadijah Putri Maharai; Muhamad Maulana Irpan Sitorus; Rafky; Khairul Febri
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.15

Abstract

Kerupuk adalah makanan kering yang sangat populer di Indonesia. Kerupuk dapat diolah dari berbagai macam bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pengiris adonan kerupuk secara mekanis, menghitung kinerja mesin dan juga menghitung analisa ekonomi teknik mesin pengiris adonan kerupuk secara mekanis. Mesin pengiris adonan kerupuk dirakit dengan komponen rangka, hopper, piringan mata pisau, pisau pengiris, penutup piringan pisau, poros, bearing, pulley, v-belt, outlet dan motor listrik yang berhasil dibuat dengan spesifikasi hasil akhir berbentuk mesin siap pakai dengan panjang 50 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 70 cm, menggunakan putaran motor listrik 1430 rpm. Berdasarkan uji kinerja, diperoleh kapasitas mesin pengiris adonan kerupuk yaitu 182,524 kg/jam, rata –rata persentase kerusakan hasil 3,9% dan rata-rata ketebalan hasil irisan 0,97 mm. Berdasarkan hasil analisa ekonomi mesin pengiris adonan kerupuk didapat total biaya pembuatan mesin adalah Rp. 4.058,000 harga jual Rp. 4.869,600 biaya tetap Rp. 1.460.820/tahun, biaya tidak tetap Rp. 20.084,6594/jam, biaya pokok Rp. 11,432/kg, dan break event point Rp. 3.745,577kg/thn.
Analisis Perubahaan Lahan DAS Tapakis Tahun 2013 Hingga Tahun 2023 Menggunakan Sistem Informasi Geografis Valery Allen, Rio; syahfitra, muhammad
Atech-i Vol. 1 No. 2 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i2.18

Abstract

Abstrak. Perubahaan penggunaan lahan DAS Tapakis Padangpariaman mengalami perubahan yang signifikan. Perubahaan penggunaan lahan yang signifikan berimplikasi pada meluasnya kebutuhan ruang. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui perubahaan penggunaan lahan selama periode tahun 2013 hingga tahun 2023. Mengklasifikasikan jenis-jenis kelas penggunaan lahan yang terjadi dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hasil analisis SIG diketahui kelas penggunaan lahan yang ada di DAS Tapakis Padangpariaman adalah berupa Hutan, Badan Air, Tanah Kosong dan Perumahaan, dan Lahan Pertanian. Hasil analisis perubahan lahan DAS Tapakis diketahui bahwa tejadi penurunan fungsi lahan pada lahan pertanian dan badan air, sedangkan peningkatan fungsi luas lahan terjadi pada tanah kosong dan perumahan serta lahan hutan. Perubahan yang terjadi tidak lepas dari faktor perubahan alam dan faktor manusia.
Analisis Sifat Mekanik Material Plat Baja ST 37 Dengan Metode Brinell Hardness Test: Analisis Sifat Mekanik Material Plat Baja ST 37 Dengan Metode Brinell Hardness Test Taruyun Hudeardo Sinaga, frank; Putra Dairi Boangmanalu, Eka; Fan HT Saragi, Jandri; Bahri Pratama, Angga
Atech-i Vol. 1 No. 2 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i2.19

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis material dari plat baja ST 37 melalui Brinell hardness Test. Metode yang digunakan pada penelitan ini adalah eksperimen dengan mempersiapkan sampel pengujian dengan standart ASTM E-10. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Hasil yang diperoleh pada pengujian pertama nilai HB sebesar 214,62 jejak penekanan 0.37 dan beban 50Kgf. Pada pengujian kedua mengalami penurunan nilai kekerasan, nilai HB yang diperoleh 45,86 dengan jejak penekanan 0.48 dan beban sebesar 50 Kgf. Hasil pengujian ketiga nilai HB sebesar 188,052, jejak penekanan 0,66 dengan beban 59 Kgf. Nilai HB pada pengujian keempat mengalami kenaikan yaitu 113,776 dengan pembebanan 59 Kgf dan jejak penekanan 0,76. Selanjutnya pengujian yang kelima sekaligus pengujian terakhir pada penelitan ini juga mengalami peningkatan nilai kekerasan HB, akan tetapi pengujian ini tidak lebih besar dari pengujian yang pertama, nilai HB yang diperoleh hanya sebesar 90.92 dengan nilai penekanan 1,03 dan beban sebesar 50 Kgf.
RANCANG BANGUN MESIN PENCABUT BULU AYAM TIPE VERTIKAL defrian, Angga; Malrianti, Yefsi; Zulfakri, Zulfakri
Atech-i Vol. 1 No. 2 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i2.20

Abstract

Ayam pedaging atau ayam boiler menjadi salah satu komoditi peternakan di Sumatera Barat. Pencabutan bulu ayam untuk membersihkan ayam dari bulu dan kotoran di beberapa daerah sudah menggunakan mesin pencabut bulu ayam dengan beragam desain. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin pencabut bulu ayam tipe vertikal untuk menjawab permasalahan kekurangan dan kelemahan pada mesin pencabut bulu ayam sebelumya sehingga bisa merontokkan bulu ayam secara efektif dan efesien. Mesin Pencabut bulu ayam tipe vertikal ini dirancang dari besi siku dengan ukuran 3,5 x 3,5cm dengan panjang 59,5 cm, lebar atas 59,5 cm, dan tinggi 50 cm. Rancangan mesin ini terdiri dari rangka, inlet, outlet, gear gardan, V-belt dan pulley, bearing, poros, alas plat, karet plucker dan motor listrik. Kapasitas pencabutan mesin yang dihasilkan pada perlakuan adalah 25 ekor/jam, dengan tingkat kerusakan ±1.41%, Efisiensi penerusan daya sebesar 70,97% dengan waktu perontokan rata-rata 0,015 jam/ekor.
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) TERHADAP PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Mull Arg) ii, YULIATRI; Wulan Sari, Dyah
Atech-i Vol. 1 No. 2 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i2.21

Abstract

Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman karet juga sebagai komoditi unggulan yang menghasilkan lateks. Untuk meningkatkan produkstivitas karet dan menghasilkan lateks yang berkualitas, petani harus menggunkan klon unggul. Seperti penggunaan stum mata tidur karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Produktifitas tanaman karet selain menggunakan klon unggul juga dapat memanfaatkan mikroorganisme yang dapat membantu pertumbuhan tanaman karet, seperti Mikoriza. Penambahan Fungi Mikoriza Abuskular (FMA) dapat digunakan untuk membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman di pembibitan. Penelitian ini mengenai pengaruh pemberian beberapa dosis fungi mikoriza arbuskular (FMA) terhadap pertumbuhan Stum Mata tidur karet (Hevea brasiliensis Muell Agr). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan dosis mikoriza yang tepat untuk pertumbuhan stum mata tidur karet. Variabel yang diamati adalah persentase akar terinfeksi FMA, waktu muncul tunas, panjang tunas, diameter tunas dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dosis 5 gram FMA memiliki derajat infeksi tertinggi yaitu 70%. Pertumbuhan stum mata tidur karet umur 16 MST menunjukkan pertumbuhan yang bervariasi pada semua variabel pengamatan baik tanpa diberi FMA maupun diberi FMA dengan beberapa dosis FMA yang sudah di aplikasikan.
Uji Daya Terima Abon Plant-Based dari Bonggol Pisang Kepok untuk Memenuhi Kebutuhan Pasar Vegetarian Food Ciptaningtyas, Drupadi; Syafa Bunga Azzahra , Aura; Thoriq, Ahmad; Hasta Pratopo, Lukito
Atech-i Vol. 1 No. 2 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i2.22

Abstract

Bonggol pisang, yaitu bagian tanaman pisang yang selama ini sering diabaikan, namun diketahui mengandung serat pangan yang melimpah, hingga saat ini masih belum termanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, 10% dari total populasi penduduk Indonesia memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup vegetarian. Oleh sebab itu, kebutuhan akan sumber pangan dari bahan non hewani menjadi meningkat. Hal ini membuka peluang untuk perkembangan bisnis abon berbahan baku bonggol dari tanaman pisang kepok yang diketahui banyak terdapat di wilayah Indonesia. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan formulasi abon nabati yang berkualitas dan disukai oleh penganut pola makan vegetarian. Tiga waktu penggorengan abon (80, 85, dan 90 menit) serta dua metode penirisan (dengan alat press sederhana dan dengan mesin spinner) digunakan untuk menemukan formulasi abon berbahan baku bonggol pisang kapok terbaik. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi abon plant-based yang paling disukai panelis baik dari segi warna, rasa, aroma, tekstur, dan daya terima secara keseluruhan adalah abon dengan waktu penggorengan 90 menit, jenis penirisan mesin spinner dan kadar air abon 2,8%. Kata kunci:

Page 1 of 2 | Total Record : 12