cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dimensi Interior
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Artikel merupakan kajian bidang desain interior, Artikel yang dikirim ke jurnal Dimensi Interior adalah artikel yang tidak sedang dikirim ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Kategori artikel ilmiah hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), dan diskusi. Diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 155 Documents
DESAIN SEBAGAI FENOMENA IDEOLOGI Hidayat, July
Dimensi Interior Vol 5, No 1 (2007): JUNI 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/interior.5.1.pp.34-43

Abstract

Ideology in its basic meaning, according to its etymology, is science of idea. This paper of ideology use ideological approach in discussing design through its generic concept not as political doctrine. Design ideology is a collection of knowledge behind form. Design will become a phenomenon of ideology when it is related with connotative meaning, analysed in ideological semantic level and used by society in certain cultural context. The ideology is related with certain cultural system that is derived from certain religious or other system of belief, life view, traditions, social, economy and natural geographic environment. There are many ideologies represented in design such as rationalism-functionalism, materialism, artificialism, individualism, intuitivism-symbolism, naturalism, spiritualism and communalism. Learning design ideology will give a chance to represent identity with semantic value, not merely as a game of superficial culture without tacit meaning. Through ideological approach and study in representing local identity of building, the implementation of architecture/interior design codes won't be stock at a problematic of periodic and ethnic style. By representing local ideology, the design may still represent its global 'zaitgaist' context in modern style without loosing its local identity. Abstract in Bahasa Indonesia : Secara etimologis, ideologi berasal dari kata idea dan logos, merupakan pengetahuan tentang ide. Kajian ini merupakan apresiasi desain yang mempergunakan pendekatan ideologi berdasarkan konsep awalnya sebagai ide yang ada dibalik bentuk, bukan doktrin politik. Desain menjadi fenomena ideologi pada waktu desain yang memiliki makna konotatif dan dipergunakan oleh masyarakat dari lingkungan budaya tertentu dianalisis dalam kajian semantik. Ideologi berkaitan dengan sistem budaya tertentu yang terbentuk oleh elemen-elemen budaya seperti agama atau sistem kepercayaan, pandangan hidup, tradisi atau adat-istiadat, sistem sosial-ekonomi dan lingkungan alam geografis. Terdapat banyak ideologi yang dapat direpresentasikan dalam karya desain seperti rasionalisme atau fungsionalisme, materialisme, artifisialisme, individualisme, intuitifisme atau simbolisme, naturalisme, spiritualisme dan komunalisme. Pembelajaran tentang ideologi desain akan memberikan manfaat dalam hal representasi identitas sampai pada tataran makna yang ada dibalik bentuk, bukan sekedar permainan budaya permukaan melalui kombinasi berbagai kode-kode langgam desain. Dengan mengeksplorasi dan merepresentasikan ideologi lokal, desain yang ingin menampilkan identitas bisa tetap mempergunakan langgam desain modern (representasi identitas global) yang sesuai dengan semangat jamannya tanpa kehilangan identitas lokal. Kata kunci : ideologi, rasionalisme, fungsionalisme, materialisme, artifisialisme, individualisme, intuitifisme, simbolisme, naturalisme, spiritualisme, komunalisme.
KINERJA VENTILASI PADA HUNIAN RUMAH SUSUN DUPAK BANGUNREJO SURABAYA C. Indrani, Hedy; ,
Dimensi Interior Vol 6, No 1 (2008): JUNI 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/interior.6.1.pp. 9-23

Abstract

Natural ventilation for dwellings in tropical wet regions is very important for health. The requirement for natural ventilation is measured in air change rate (ACH) constituting of the availability of fresh air, quality of air circulation, heat losses, and unwanted gasses in the room. Wind speed is useful for accelerating evaporative cooling process and thus plays an important role for thermal comfort in the interior room. Local wind conditions affects the ventilation of a building and therefore might cause problems in predicting the natural ventilation and thermal comfort in a high-rise building, especially in the area and orientation of an opening that is not perpendicular to the wind direction. Ventilation parameters that are to be observed are the air flow rate and air change (ACH) that are gained from a simulation using the AILOS software. The results show that if the opening orientation is at the wind shadow zone, the interior space will not receive wind, it obtains sucking pressure instead. The design of an opening should focus on the area of inlet and outlet because when ACH does not increase, consequently internal wind speed becomes low and thermal comfort will not be met. Abstract in Bahasa Indonesia: Keberadaan ventilasi alam pada hunian lingkungan tropis lembab sangat penting bagi kesehatan. Persyaratan ventilasi alam dinyatakan dalam bentuk air change rate (ACH) berupa ketersediaan udara segar, sirkulasi udara yang baik, pengeluaran panas, dan gas yang tidak diinginkan di dalam ruang. Kecepatan angin bermanfaat mempercepat proses evaporative cooling, sehingga sangat berperan dalam menciptakan kenyamanan termal ruang dalam. Kondisi angin setempat mempengaruhi lingkungan penghawaan suatu bangunan, sehingga mungkin timbul permasalahan dalam memprediksi kondisi ventilasi alam dan kenyamanan termal pada hunian rumah susun, utamanya luasan dan orientasi bukaan yang tidak tegak lurus aliran angin. Parameter ventilasi yang akan diamati yaitu air flow rate dan air change (ACH) yang didapatkan dari simulasi dengan menggunakan perangkat lunak AILOS. Hasil menunjukkan bahwa jika orientasi bukaan berada pada wilayah wind shadow maka ruang dalam tidak menerima angin, yang terjadi justru mendapat tekanan hisapan. Desain bukaan perlu memperhatikan luasan inlet dan outlet karena apabila ACH tidak mengalami kenaikan berarti, maka kecepatan angin internal menjadi rendah dan kenyamanan termal tidak terpenuhi. Kata kunci: bukaan, ventilasi alam, kenyamanan termal, rusun di lingkungan tropis lembab.
STUDI GAYA DESAIN PADA INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN PRANCIS (CCCL) DI SURABAYA Latief, Luciana
Dimensi Interior Vol 7, No 1 (2009): JUNI 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/interior.7.1.pp. 65-82

Abstract

The French Cultural Center (CCCL) Surabaya is a building that has a high artistic value of architecture. Because this building was founded in the early 20th century, a period that coincided with the transition from the design style of neo classical to modern, the style used is also very varied. The analysis results show a combination of styles including: Dutch Colonial, Empire Style, Art & Craft, Art Nouveau, Amsterdam School, and the Nieuwe Bowen. Besides a combination of styles, the functional values and meanings are also applied to the interior elements.
Front Matter (Cover, editorial, table of contents) int, int
Dimensi Interior Vol 12, No 1 (2014): JUNI 2014
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/interior.12.1.

Abstract

POTENSI TUMBUH-TUMBUHAN DALAM MENCIPTAKAN RAGAM MATERIAL FINISHING UNTUK INTERIOR Setiawan, Andereas Pandu
Dimensi Interior Vol 1, No 1 (2003): JUNI 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/interior.1.1.pp. 46-60

Abstract

Space always becomes the main study of interior design. It needs various considerations in the side of space shaper elements, space proponent elements, space fill-in elements, and space decorative elements. These element will appropriate with the goals of design if on the whole can appear the finishing. Shape which has the same aims in its concepts.Interior finishing as the final step of a design process determines the asthetic sense of the interior design, moreover it represents uniformity between design shape with interior design concepts. It is very important to creat an interesting finishing appearance of interior elements surfaces. Because of it inventions in field of finishing materials do needs to develop. Plants as natural materials have potentiality to create an enrich various interior finishing. Beside friendly to environments because of its nature which is easy to process by nature, they also can find in every part of Indonesia. Every plant from various interior of variety can be exploited and used as finishing materials. Such as for natural dye, mix materials for surface textures, and also being the main thing to create an interior surface appearance. Abstract in Bahasa Indonesia : Ruang selalu menjadi kajian utama dalam perancangan interior. Dalam perancangannya ruang memerlukan berbagai macam pertimbangan baik dari sisi elemen pembentuk ruang, elemen pendukung ruang, elemen pengisi ruang maupun elemen dekoratif ruang. Elemen-elemen yang tersusun tersebut akan sesuai dengan tujuan perancangan interiornya apabila secara keseluruhan dapat menampilkan wujud finishing yang sesuai dan tepat dengan maksud yang dikandung dalam konsep perancangannya. Mewujudkan penampilan finishing yang menarik dari sebuah permukaan bidang dalam elemen-elemen interior adalah sesuatu yang sangat penting, oleh karena itu adanya penemuan-penemuan baru di bidang material finishing sangat perlu dikembangkan. Tumbuh-tumbuhan sebagai material alami sangat berpotensi untuk menciptakan dan memperkaya perbendaharaan ragam jenis finishing interior. Selain ramah terhadap lingkungan karena sifatnya yang mudah terurai oleh alam, tumbuhan secara mudah dapat dijumpai dan didapati di Indonesia. Semua tumbuh-tumbuhan dari berbagai jenis dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai material finishing untuk interior, baik perannya sebagai pewarna alami, sebagai material campuran pembentuk tekstur permukaan, maupun berperan tunggal sebagai material yang membentuk tampilan sebuah bidang permukaan dalam interior. Kata kunci : material, tumbuh-tumbuhan, finishing, interior.