cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
KUAT TEKAN BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR KALI NOELEKE Lado, Yandrianus; Utomo, Sudiyo; Hunggurami, Elia
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.616 KB)

Abstract

Pasir adalah material penyusun beton dan mortar. Penggunaan pasir sebaiknya harus sesuai dengan spesifikasi yang ada agar tercapai mutu yang diinginkan. Kali Noeleke, Kecamatan Mollo Selatan adalah salah satu tempat yang menyediakan pasir untuk kegiatan pembangunan di Kota SoE dan sekitarnya. Pasir ini banyak digunakan karena jarak lebih dekat dan harga yang lebih murah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan dari beton dan mortar yang menggunakan pasir Kali Noeleke sebagai agregat halus. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr dan 1PCC : 8Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Kuat tekan beton yang menggunakan Pasir Kali Noeleke sebagai agregat halus lebih tinggi dari beton yang menggunakan Pasir Takari pada berbagai variasi campuran dan umur perawatan, demikian juga pada benda uji mortar, untuk semua variasi komposisi campuran dan umur perawatan rata-rata nilai kuat tekan mortar yang menggunakan Pasir Kali Noeleke lebih besar dari pada Pasir Takari.Sand is significant concrete and mortar compiler. Advisable sand purpose shall correspond to that aught specification is attained quality which is wanted. Noeleke River, South Mollo District is one of place which provide sand for development activity at SoE Town and its vicinity. This sand a lot of is utilized since nearer distance and cheaper price. This study aims to know compressive strength of concrete and mortar that utilize Noeleke River Sand as aggregate of ground.  The diameter and high of cylindrical concrete is 15 cm and 30 cm. Pressing strong point one is plotted as big as 15 MPa and 25 MPa. The mortar cube has size 5x5x5cms with composition 1PC: 4Psr, 1PC: 6Psr and 1PC: 8Psr. Curing time for concrete and mortar be 7 days, 14 days and 28 days. compressive strength concrete that using Noeleke River Sand as aggregate of ground for each quality plan and curing time is larger than concrete using Takari sand., and so do on mortar, for each composition and curing time average mortar compressive strength which using Noeleke river Sand is larger than mortar using Takari sand.
PENGGUNAAN PASIR BESI SEBAGAI AGREGAT HALUS BETON PEMBERAT PIPA MINYAK/GAS LEPAS PANTAI Dasalaku, Anggrainy P. W.; Sina, Dantje A. T.; Bella, Rosmiyati A
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.292 KB)

Abstract

ABSTRAKPasir besi merupakan potensi alam yang terdapat di Pantai Pasalai Malli, KecamatanMamboro, Kabupaten Sumba Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Timur dalam jumlahyang sangat banyak yaitu mencapai 100 juta ton. Pasir besi memiliki bobot yang beratsehingga dapat dimanfaatkan sebagai agregat halus pada beton pemberat pipa. Hasilpenelitian, dengan metode ACI memperoleh berat jenis dan kuat tekan beton pemberatsebesar 2722.868 kg/m3 untuk kekuatan 38.14 MPa. Beton ini memenuhi persyaratanabsorpsi beton pemberat di bawah 5% yaitu maksimum 4.29%.
PENGARUH PENGGANTIAN SEMEN OLEH ABU SABUT BUAH SABOAK TERHADAP KEKUATAN MORTAR Karya, Muhamad Y.; Hangge, Elsy E.; Pah, Jusuf J. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.255 KB)

Abstract

Pohon saboak banyak tumbuh di Pulau Timor tetapi masyarakat belum bisa mengolah dengan baik limbah dari buah saboak tersebut. Abu sabut buah saboak diperoleh dari hasil pembakaran sabut buah saboak, dimana memiliki kandungan silikat dan berpotensi untuk dijadikan alternatif sebagai bahan pengganti campuran pembuatan mortar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu sabut buah saboak terhadap kuat tekan mortar. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan perbandingan penggantian abu sabut buah saboak 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% pada campuran mortar. Setiap persentase campuran menggunakan 5 buah benda uji, yang ditinjau pada umur 7 hari, 14 hari, 21 haridan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum terjadi pada komposisi penggantian abu sabut buah saboak 2,5% dengan peningkatan maksimum kuat tekan sebesar 12,72 MPa pada umur mortar 28 hari. Nilai kuat tekan dibandingkan terhadap mortar  normal, mortar dengan tambahan abu sabut saboak 2,5% dapat meningkat sebesar 5,66%. Berdasarkan SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar pada penelitian ini tergolong mortar tipe S dengan kuat tekan minimumnya 12,5 MPa, cocok digunakan sebagai bahan pembuat bataringan, batako dan plesteran tembok bagian dalam maupun luar.Saboak trees are grown on Timor Island but the community can not properly cultivate the waste from the saboak fruit saboak. Fibers of saboak husk are obtained from the burning of saboak saber, which has silicate content and has the potential to be used as a substitute for mortar mixture. The purpose of this research is to know how far the influence of cement replacement with saboak husk ash to mortar compressive strength. This research is done by making the cube specimen size 5 cm x 5 cm x 5 cm by using the comparison of saboak saboak root replacement 0%, 2 , 5%, 5%, 7.5%, 10% on the mortar mixture. At each percentage of mixture using 5 test specimens, reviewed at 7 days, 14 days, 21 days and 28 days of mortar age. The result of concrete compressive strength test showed that the optimum compressive strength value occurred in the composition of 2.5% saboak saboak ash substitution with a maximum increase of compressive strength of 12.72 MPa at 28 days of mortar age. The compressive strength value was compared to normal mortar, mortar with 2.5% saboak ash ash can be increased by 5.66%. Based on SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar in this research classified mortar type S with minimum compressive strength 12,5 MPa, suitable to be used as material of light brick, brick and plastering of inner and outer wall.
DESAIN SARINGAN PASIR LAMBAT Utomo, Sudiyo; Sir, Tri M. W.; Sonbay, Albert
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.751 KB)

Abstract

Kolhua IPAB is a means of channeling water to the people and surrounding villages Kolhua, however IPAB has a major problem is turbidity. Slow sand filtration (SPL) is a technique used to improve water quality. Runoff and water quality modeling is obtained by making use of PVC pipe 6 ". Flow rate shall be in accordance with SNI 03.3981.2008 and the resulting water quality after filtration should be below the standard of Minister Regulation. 492 in 2010. Based on the results of research with the discharge of springs Kolhua 0.015 m3/second, SPL design thickness of 60 cm of sand obtained by the speed of 0.22 m/h at head 0.15 m and capacity area of the tub filtering is 245 m2 with dimensions of 11 x 22 m, to the thickness of the sand 80 cm is obtained velocity 0.32 m/h at head 0.25 m and capacity area of the tub filtering is 169 m2 with dimensions of 10 x 20 m, to a thickness of 100 cm of sand obtained by the speed of 0.33 m/h at head 0.30 m and capacity area of the tub filtering is 164 m2 with dimensions of 9 x 18m.
PERBANDINGAN RESPON STRUKTUR GEDUNG BERATURAN DUA DIMENSI MENGGUNAKAN RESPON SPEKTRA PSHA, SNI 2002 DAN SNI 2012 Simatupang, Partogi H.; Siagian, Richard B.; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.335 KB)

Abstract

Kota Kupang merupakan ibukota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang termasuk dalam daerah rawan gempa. Pada penelitian sebelumnya dari Aprianto Nomleni (2016) telah mendapatkan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) menggunakan metode Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA). Dari nilai PGA tersebut dibuat grafik respon spectra percepatan terhadap periode. Dengan menggunakan respon spectra tersebut akan dilakukan analisis respon struktur untuk mendapatkan nilai defleksi lateral dari suatu struktur gedung beraturan dua dimensi di Kota Kupang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan respon struktur gedung beraturan 2 dimensi dengan menggunakan hasil penelitian Aprianto Nomleni (2016), respon spectra SNI 2002, dan respon spectra SNI 2012 sebagai beban gempa dengan menggunakan aplikasi SAP2000. Nantinya, akan membandingkan hasil antara ketiganya. Hasil analisis menghasilkan nilai perbedaan defleksi lateral akibat ketiga respon spectra itu berkisar 19,77 % sampai dengan 40,04 %. Nilai maksimum total drift sebesar 0,0003 – 0,0005 yang termasuk pada kategori Immediate Occupancy. Nilai maksimum interstory drift sebesar 0,0001 – 0,0002 yang termasuk pada kategori Immediate Occupancy.Kupang City is the capital of the East Nusa Tenggara Province which is included in earthquake-prone areas. In a previous study from Aprianto Nomleni (2016), the Peak Ground Acceleration (PGA) value was using the Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) method. From the PGA value the response graph is made spectra of acceleration to the period. By using the response spectra a structural response analysis will be carried out to obtain lateral deflection values from a two-dimensional irregular building structure in Kupang City. The purpose of this study was to obtain the response of 2-dimensional regular building structures by using the results of Aprianto Nomleni's research (2016), the response of the SNI 2002 spectra, and the response of the SNI 2012 spectra as earthquake loads using the SAP2000 application. This will later be compared between the three. The results of the analysis produced a difference in lateral deflection between the three response spectra ranging from 19.77% to 40.04%. The maximum value of total drift is 0,0003 - 0,0005 which is included in the category of Immediate Occupancy. The maximum value of inelastic drift is 0,0001 - 0,0002 which is included in the category of Immediate Occupancy.
PENGGUNAAN BATU APUNG DARI KABUPATEN LEMBATA Hunggurami, Elia; Touselak, Yosafat Sepriyanto; Kumalawati, A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.27 KB)

Abstract

The district is an area with the greatest potential pumice in East Nusa Tenggara. Pumice limited usage and the potential availability of the shows that pumice has not been used optimally. Seeing its potential, then another attempt to capitalize on this pumice is used as an alternative to coarse aggregate in normal concrete mix. This will affect the quality of the concrete, so this study aims to determine the compressive strength and split tensile strength of concrete when coarse aggregate in concrete partially substituted by using a pumice stone. Specimens used were as many as 60 concrete cylindrical specimens with 30 MPa compressive strength plan. Pumice stone is used on concrete with substitution of the broken stone. Substitution percentage was 15%, 25%, and 50%. Concrete testing is given 3 different treatment that uses natural pumice stone, pumice stone after the coating as well as the addition of chemicals given in the form of sikafume and sikament Ln. Based on test results, the concrete with substitution levels of 15%, 25%, and 50% lower compressive strength, whereas when given some treatment increases the compressive strength.
PENGARUH MASA PERAWATAN (CURING) MENGGUNAKAN AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON Hunggurami, Elia; Utomo, Sudiyo; Wadu, Amy
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.664 KB)

Abstract

Dalam proses pembuatan bangunan di daerah pantai, kontak dengan air laut terkadang tidak dapat dihindari. Ditambah lagi dengan keterbatasan pasokan air tawar ke lokasi proyek membuat penggunaan air laut untuk beberapa pekerjaan beton pun dimungkinkan, salah satunya untuk perawatan (curing) beton.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh curing air laut terhadap kuat tekan beton dan absorpsi air laut pada beton. Dalam penelitian ini digunakan benda uji beton dengan variasi mutu beton normal yaitu 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa dengan durasi curing 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Kuat tekan beton yang mengalami curing dengan air laut untuk masa curing 7 hari untuk mutu 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa secara berturut-turut lebih tinggi 3,18%, 2,65%, dan 1,74% dari pada beton yang mengalami curing dengan air tawar, sedangkan untuk masa curing 14 hari kuat tekan beton yang mengalami curing dengan air laut untuk mutu 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa secara berturut-turut lebih rendah 4,09%, 2,98%, dan 1,12% dari pada beton yang mengalami curing dengan air tawar, dan untuk masa curing 28 hari kuat tekan beton yang mengalami curing dengan air laut untuk mutu 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa secara berturut-turut lebih rendah 4,31%, 3,56%, dan 2,85% dari pada beton yang mengalami curing dengan air tawar.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT DAUN GEWANG (CORYPHA UTAN LAM) TERHADAP KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH BETON Ndoen, Vista G.; Sina, Dantje A. T.; Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.255 KB)

Abstract

Pemanfaatan daun gewang dipilih karena daun gewang dinilai cukup kuat untuk menahan tarik. Berdasarkan hal ini maka daun gewang diproses menjadi serat dan digunakan sebagai bahan tambahan pada beton untuk menambah kekuatan beton.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat daun gewang (corypha utan lam) terhadap kuat lentur dan kuat tarik belah beton serta untuk mengetahui persentase penambahan serat daun gewang (corypha utan lam) yang tepat untuk mencapai kuat lentur dan kuat tarik belah maksimum.Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah balok beton dengan ukuran 15 x 15 x 60 cm3 dan silinder beton dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Mutu beton f’c = 25 MPa.Jumlah benda uji 72 buah dengan 3 sampel pada masing – masing waktu dan perlakuan.Sampel – sampel tersebut diberi penambahan konsentrasi serat 0,25%, 0,50% dan 0,75% terhadap berat semen dimana serat – serat tersebut telah direndam dalam alkali NaOH 5% selama 2 jam dengan panjang serat 3 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat daun gewang pada campuran beton dapat meningkatkan kekuatan beton dan juga dapat menahan patahan beton.Persentase penambahan serat daun gewang sebesar 0,75% mempunyai nilai kuat lentur 5,96 MPa dan nilai kuat tarik belah sebesar 3,94 MPa. Dengan demikian hasil penelitian penambahan serat daun gewang pada campuran beton menunjukkan nilai maksimum kuat lentur dan tarik belah beton terdapat pada penambahan serat gewang dengan persentase sebesar 0,75% pada umur 28 hari. Utilization of gewang leaf been selected because leaf of gewang assessed strong enough to hold then tensile. Based on this, leaf of gewang processed become fiber and used as an additive concrete to increase concrete strong. Purpose of this research are to know about the effect of the addition of leaf fibers gewang (Corypah Utan Lam) to the bending strength and concrete crack tensile strength and also to know an exact presentation of addition of leaf gewang fiber (Corypah Utan Lam) to get the bending strength optimum and crack tensile strength optimum. The test specimen used in this research are beam concrete with size 15x15x60 cm3+ and the heightof cylinder concrete is 30 cm with diameter 15 cm. Concrete quality f’c = 25 Mpa.The number of test specimen with 72 pieces with 3 specimen on each time and treatment. Specimen are given the addition of fiber concentration of 0.25%, 0.50%, and 0.75% by weight of cement where fibers that has been soaked Alkaline NaOH 5% for 2 hours with a fiber length of 3 cm. The result showed that the addition of gewang fiber that used in the concrete mix can increase the strength of concrete and also holding the crack of concrete.Percentage of 0.75% gewangleaf fiber has a bending strength value of 5.96 Mpa and crack tensile strength value divided by 3.94 Mpa. Thus, the result of additional gewang fiber research of the concrete mixture showed the optimum value bending strength and crack tensile concrete are in addition to the percentage of gewang fiber of 0.75% at 28 days.
KOMPONEN STRUKTUR BETON DENGAN PERKUATAN EKSTERNAL Nge, Fredi L.; Pah, Jusuf J. S.; Sir, Tri M. W.
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.319 KB)

Abstract

Struktur beton seperti balok bila memikul beban yang berlebihan atau tidak sesuai dengan perencanaan awal akan menyebabkan struktur beton tersebut mengalami penurunan daya dukung. Hal ini bisa disebabkan apabila suatu bangunan/struktur tersebut mengalami perubahan/alih fungsi dari yang direncanakan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan membuat tata cara perencanaan dari perkuatan eksternal kemudian dibuat benda uji di laboratorium yang digunakan untuk memverifikasi hasil desain dari tata cara perencanaan. Hasil desain dengan menggunakan tata cara perencanaan pada balok beton tulangan tunggal dengan perkuatan eksternal, kapasitas balok dalam memikul momen sebesar 4905467,88Nmm. Hasil pengujian lentur balok di laboratorium diperoleh kekuatan rata-rata dari 3 balok uji dalam memikul momen yaitu sebesar 4843750,00 Nmm. Hasil uji statistik Student T Test dengan tingkat kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil desain dan hasil pengujian di laboratorium. Dengan menggunakan tata cara perencanaan, maka hasil desain balok beton tulangan rangkap dengan perkuatan eksternal diperoleh kapasitas balok sebesar 6068337,70Nmm. Hasil pengujian lentur dari 3 balok uji memperoleh kekuatan rata-rata balok dalam memikul momen sebesar 6052083,33 Nmm. Hasil uji statistik Student T Test dengan tingkat kepercayaan 95% menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan antara hasil desain dan hasil pengujian di laboratorium.
KINERJA TERMINAL BELLO KUPANG BERDASARKAN KONDISI LALU LINTAS PADA TERMINAL BAYANGAN PEREMPATAN JALUR 40 SIKUMANA-BELLO Frans, John H.; Utomo, Sudiyo; Nubatonis, Marisa N.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.777 KB)

Abstract

Review performance needs to be done because during the last several years, the terminal is not work well,so that people have difficulty to get any transportation for their activities. This research was conducted to find out the feasibility of terminal according the terminal clasification that is Type C,physical performance based on the traffic condition in terminal bayangan, the satisfaction of the customer and the strategy to be implementedto make the terminal work properly.From the result of the feasibility analysis can be concluded that Terminal Bello is quite feasibility to be classified as type C terminal with score equal to 58,93%.The result of physicalperformance analyzes was unsatiesfied yet since from the whole aspect only the location and waiting time that meet the criteria, whereasthe performance considered unsatisfactory which has been evaluated from the road user perception werethe public transportation service and sanitation, from the driver perception were road condition, passengers, information system, parking area, garrage and the regulation of passengers allocation by route. The interview’s result by SWOT quadrant matrix show that Terminal Bello belongs to IV quadrant which means that the terminal is poor to face any big challenge ahead so that the proper strategy needed isminimize weaknesses to avoid threats better

Page 4 of 19 | Total Record : 185