cover
Contact Name
Iwan Hermawan
Contact Email
jbippp@brin.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbippp@brin.go.id
Editorial Address
Organisasi Riset Tata Kelola, Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional Gedung Sasana Widya Sarwono Lantai 03, Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 10, DKI Jakarta, Indonesia 12710
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan
Published by BRIN Publishing
ISSN : 19799187     EISSN : 25282751     DOI : https://10.55981/bilp
Core Subject : Economy,
First published in 2007, the Scientific Bulletin of Trade Research (BILP) is a scientific journal issued by the Agency for Trade Policy and Development (BPPP), Ministry of Trade (Kemendag). However, since mid-2022, the management of BILP has been transferred to the National Research and Innovation Agency (BRIN). BILP is expected to serve as a medium for disseminating research and analysis results, as well as a reference for academics, practitioners, policymakers, and the general public. BILP publishes research and analysis results on the trade sector and/or related sectors, in both Indonesian and English. It is published twice a year in July and December, and is available both physically (as needed) and online through the open journal system (OJS
Articles 16 Documents
PENGARUH NON-TARIFF MEASURES TERHADAP EKSPOR INDONESIA KE BEBERAPA NEGARA UNI EROPA Dwika Arga Gunawiredja
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 16 No. 2 (2022): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2022.1

Abstract

Keberhasilan GATT/WTO dalam meliberalisasi perdagangan internasional membuat pengenaan tarif menurun signifikan. Proteksi tarif perlahan ditinggalkan dan saat bersamaan digantikan oleh penggunaan non-tarif (Non-Tariff Measures/NTM) khususnya Technical Barrier to Trade (TBT) dan Sanitary and Phytosanitary (SPS) oleh negara-negara maju seperti Jerman, Perancis, Inggris, dan Italia. Dengan menggunakan pendekatan gravitasi dan inventoris dengan coverage ratio, serta menggunakan variabel lag dan lead, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (i) dampak sebelum dan sesudah NTM ditetapkan oleh keempat negara EU tersebut terhadap ekspor Indonesia dan (ii) melihat waktu yang diperlukan eksportir untuk memenuhi standarisasi yang ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara signifikan Produk Domestik Bruto (PDB) negara importir berpengaruh positif, sedangkan jarak berpengaruh negatif terhadap ekspor Indonesia. TBT berpengaruh positif di tahun yang sama saat TBT dilayangkan. SPS berpengaruh negatif satu tahun setelah SPS dilayangkan, sedangkan dua tahun setelahnya berpengaruh positif. Eksportir memerlukan waktu hingga dua tahun untuk memenuhi standarisasi SPS yang ditetapkan sehingga ekspor kembali meningkat. Lamanya waktu yang diperlukan menunjukkan kemungkinan teknologi milik produsen untuk mencapai standar yang kurang efektif. Oleh karenanya disarankan agar pemerintah membantu produsen dalam pengembangan teknologi yang diperlukan untuk komoditas yang potensial untuk diekspor dan pembelaan bila ada perlakuan yang tidak adil terkait dengan standar NTM yang diterapkan.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP IMPOR PROVINSI ACEH BERDASARKAN HASIL CLUSTERING NEGARA ASAL IMPOR Ulva Zakia; Samsul Anwar; Ina Yatul Ulya
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 16 No. 2 (2022): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2022.3

Abstract

Abstrak Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap sektor perekonomian nasional termasuk Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan negara-negara asal barang impor yang masuk ke Provinsi Aceh tahun 2019 dan 2020 dengan mengkaji pengaruh pandemi terhadap realisasi nilai impor Provinsi Aceh. Penelitian menggunakan data sekunder berupa nilai impor Provinsi Aceh yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Pengelompokkan dilakukan dengan metode K-means clustering dengan 3 cluster yaitu tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 negara yang dianalisis, realisasi nilai impor Provinsi Aceh sebelum pandemi sangat didominasi oleh 4 negara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand dan dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Nilai impor Provinsi Aceh pada masa pandemi justru mengalami peningkatan yang signifikan. Namun demikian, jumlah negara pemasok dengan nilai ekspor yang rendah ke Provinsi Aceh pada masa pandemi semakin bertambah karena adanya kebijakan pembatasan kegiatan sosial di masing-masing negara. Pemerintah Aceh perlu memberikan perhatian khusus bagi kelompok negara dengan nilai ekspor rendah, terutama negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjaga hubungan perdagangan internasional.
TREN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN NEGARA-NEGARA PRODUSEN KOPI TERBESAR DI DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA Muhammad Ibnu; Novi Rosanti
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 16 No. 2 (2022): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2022.5

Abstract

Sistem produksi dan perdagangan kopi di dunia telah berubah dalam dua dekade terakhir. Namun, jarang studi yang mengaitkan perubahan tersebut secara langsung dengan tren produksi dan perdagangan negara-negara penghasil kopi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memprediksi tren produksi dan perdagangan di sepuluh negara produsen kopi terbesar di dunia, dan (2) mengidentifikasi jalan (pathway) yang berpotensi meningkatkan keberlanjutan (sustainability) produksi dan perdagangan kopi Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series FAOSTAT (1993 - 2020) yang diproyeksikan 10 tahun (sampai 2030) dengan metode double exponential smoothing. Penelitian ini memprediksi bahwa produksi dan perdagangan kopi dunia akan semakin dinamis. Beberapa negara (seperti Guatemala, Brazil, dan Ethiopia) diprediksi akan memperluas areal kopinya dengan tingkat pertumbuhan yang cukup signifikan, sementara negara lain (seperti Vietnam dan Kolombia) diprediksi akan mengejar pertumbuhan yang tinggi dalam hal nilai ekspor biji kopi olahannya. Selain itu, beberapa negara (seperti Meksiko, Peru, dan Indonesia) diprediksi akan lebih fokus pada konsumsi domestik dalam negerinya. Dinamika tersebut memiliki implikasi pada produksi dan perdagangan kopi Indonesia. Namun, Indonesia secara makro memiliki modal institusional yang relatif baik, yaitu lingkungan pendukung untuk investasi (misalnya dalam hal ukuran pasar, ketersediaan infrastruktur, dan keterbukaan perdagangan) yang berpotensi mendukung keberlanjutan produksi dan perdagangan kopinya.
KOMPARASI DAYA SAING MINYAK SAWIT INDONESIA DENGAN MALAYSIA DI PASAR PAKISTAN DAN KAWASAN SEKITAR DAN DETERMINAN EKSPORNYA Muhammad Firdaus; Toni Irawan; Widyastutik; Fahmi A Salam
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 16 No. 2 (2022): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2022.6

Abstract

Pakistan dan kawasan sekitarnya yang memiliki potensi pasar yang besar, mendorong Indonesia untuk meningkatkan ekspornya ke negara tersebut. Indonesia dan Pakistan telah meratifikasi perluasan PTA di tahun 2018. Tujuan studi ini adalah untuk membandingkan kinerja ekspor minyak sawit Indonesia dan Malaysia, serta mengidentifikasi determinan ekspor minyak sawit ke Pakistan dan pasar sekitar. Model panel spasial digunakan untuk memperoleh faktor yang berpengaruh. Hasil analisis menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam produk turunan minyak sawit seperti RPO dibandingkan Malaysia. Faktor ekonomi yaitu GDP merupakan determinan terpenting dalam mendorong ekspor. Untuk mempertahankan nilai ekspor minyak sawit ke Pakistan, Indonesia perlu mempertimbangkan investasi pada industri pengolahan CPO di Pakistan.  
PENGARUH PERJANJIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN INDONESIA Ulfa Anggraini; Masruri Muchtar; Pardomuan Robinson Sihombing
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 17 No. 1 (2023): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2023.8

Abstract

Salah satu instrumen yang saat ini banyak diyakini dapat meningkatkan ekspor adalah melalui Free Trade Agreement (FTA). Selain FTA, faktor lain yang dianggap dapat mempengaruhi ekspor suatu negara meliputi nilai tukar riil dan Gross Domestic Product (GDP) dari negara tujuan ekspor. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FTA, nilai tukar riil dan GDP dari negara tujuan ekspor terhadap kinerja ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan data cross section yang terdiri atas 74 negara tujuan ekspor dengan periode tahun 2020. Penelitian ini dianalisis dengan regresi linear berganda dengan menggunakan STATA 17. Berdasarkan hasil analisis regresi, dapat diketahui bahwa FTA, nilai tukar efektif riil, dan GDP dari negara tujuan ekspor berpengaruh signifikan positif terhadap nilai ekspor Indonesia dengan nilai koefisien kemiringan masing-masing secara berurutan yaitu sebesar 1,446 untuk variabel dummy FTA, sebesar 1,585 untuk variabel REER, dan sebesar 0,9179 untuk GDP. Penelitian ini menemukan bahwa ekspor dari Indonesia kepada negara yang memiliki FTA adalah 324,58 persen lebih besar dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki FTA. Selain itu, penelitian ini juga mengukur pengaruh FTA terhadap impor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya FTA/PTA/CEPA membuat impor Indonesia dari negara-negara tersebut juga meningkat sebesar 301,53 persen dibandingkan apabila tidak adanya FTA/PTA/CEPA. Namun apabila dibandingkan dengan kenaikan ekspor sebagai akibat perjanjian perdagangan internasional, maka dapat diketahui bahwa persentase kenaikan ekspor masih lebih tinggi sebesar 23,05 persen. Artinya, dampak FTA terhadap kenaikan ekspor Indonesia lebih besar dibandingkan kenaikan impornya. Hal ini berimplikasi pada perlunya optimalisasi atau bahkan penambahan perjanjian lain semacam FTA ini apabila Indonesia ingin meningkatkan kinerja ekspornya.
PENGARUH KEBIJAKAN NON-TARIFF MEASURES (NTMs) TERHADAP EKSPOR PULP DAN KERTAS INDONESIA Rissa Hurulaini Ramadhani Nasution
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 17 No. 1 (2023): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2023.9

Abstract

  Non-Tariff Measures (NTMs) banyak dikenakan oleh negara tujuan utama ekspor. Kebijakan NTMs sebagian besar diterapkan dalam bentuk Sanitary and Phytosanitary (SPS) dan Technical Barrier to Trade (TBT). Komoditas Pulp dan Kertas merupakan potensi ekspor Indonesia yang menghadapi kebijakan NTMs dari negara tujuan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh NTMs terhadap ekspor pulp dan kertas Indonesia di negara tujuan utama. NTMs diproksikan menggunakan variabel coverage ratio SPS dan coverage ratio TBT. Pengaruh NTMs terhadap ekspor pulp dan kertas Indonesia diestimasi dengan model gravitasi data panel yang berasal dari data perdagangan ekspor pulp dan kertas bilateral antara Indonesia dengan mitra dagang utamanya pada periode 2005-2019. Model gravitasi diestimasi dengan model fixed effects, Poisson Pseudo Maximum Likelihood, dan Hausman Taylor. Hasilnya menunjukkan bahwa kebijakan TBT dan SPS negara tujuan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor pulp Indonesia. Tetapi kebijakan SPS dan TBT negara tujuan memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kertas Indonesia.
KONTRAKSI EKSPOR IMPOR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA (STUDI KASUS DATA PANEL 34 PROVINSI) Ilham Robbi; Lia. U. Farida
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 17 No. 1 (2023): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2023.10

Abstract

Sejak ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO, COVID-19 membawa dampak terhadap perekonomian dunia. Berubahnya pola perdagangan dunia akibat penyebaran kasus, kematian dan lockdown membuat terjadinya kontraksi ekspor dan impor selama tahun awal pandemi. Indonesia sebagai negara yang menganut keterbukaan perdagangan juga terdampak. Penelitian ini melihat aktivitas ekspor impor selama pandemi dengan menggunakan metode panel dinamis. Dengan data panel 34 provinsi Indonesia tahun 2019-2021 hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi kontraksi ekspor dan impor Indonesia yang diakibatkan adanya pandemi COVID-19 namun hanya bersifat sementara. Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekspor impor positif di awal tahun pandemi masuk kategori level PPKM 1 (rendah) dan 2 (sedang). Adanya pandemi COVID-19 membawa perubahan dalam kegiatan ekonomi yaitu terjadinya transformasi ekonomi menjadi ekonomi digital. Kajian ini merekomendasikan bagi pemerintah untuk segera menetapkan status pandemi menjadi endemi untuk memaksimalkan perputaran ekonomi seperti sebelum pandemi terjadi.
DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA EKSPOR DAN IMPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA: PENDEKATAN ANALISIS INPUT OUTPUT Siska Diana Lomban; Sahara; Zulva Azijah
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 16 No. 2 (2022): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2022.11

Abstract

Sektor pertanian berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama di era pandemi Covid-19 dimana banyak sektor lain yang mengalami kontraksi akibat Covid-19, namun sektor pertanian justru mampu tumbuh positif dengan kontribusi ekspor yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja ekspor sektor pertanian pada masa pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja, serta pengganda impor sektor pertanian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis input-output dengan menggunakan data sekunder Tabel Input-Output Indonesia terbaru tahun 2016 dan perubahan ekspor komoditas sektor pertanian tahun 2020. Hasil analisis menunjukkan kinerja ekspor sektor pertanian terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja berdampak positif paling besar pada kelapa sawit, kelapa, serta unggas dan hasil-hasilnya. Sedangkan, komoditas sektor pertanian yang memiliki nilai pengganda impor terbesar adalah hasil pemeliharaan hewan lainnya serta rumput laut dan sejenisnya. Untuk itu agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sektor kelapa sawit, kelapa, serta unggas dan hasil-hasilnya paling berpotensi untuk dikembangkan.
PENGARUH HAMBATAN TARIF DAN SPS PADA PERDAGANGAN PERTANIAN INDONESIA DENGAN NEGARA G-20 Endang Pudji Astuti; Rita Nurmalina; Amzul Rifin
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 17 No. 1 (2023): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2023.12

Abstract

Pemerintah berupaya meningkatkan kinerja neraca perdagangan internasional Indonesia, salah satunya dari sektor pertanian ke negara anggota G-20. Upaya tersebut tidak mudah karena negara anggota G-20 merupakan pasar yang menarik bagi negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberlakuan kebijakan tarif dan Non Tariff Measures (NTMs) khususnya kebijakan Sanitary dan Phytosanitary (SPS) terhadap komoditas pertanian di negara anggota G-20, mengestimasi model aliran perdagangan, dan menganalisis pengaruh kebijakan tarif dan SPS pada aliran perdagangan pertanian antara Indonesia dan negara anggota G-20. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel yang terdiri dari 18 negara anggota G-20 selama 20 tahun yang dianalisis menggunakan model gravity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel GDP Indonesia, GDP negara mitra, populasi negara mitra, tarif impor Indonesia dan SPS Indonesia menjadi faktor yang berpengaruh secara signifikan. Organisasi G-20 dapat mendiskusikan dan mempertimbangkan kebijakan penurunan tarif impor dan menerapkan aturan penerapan SPS yang adil bagi seluruh anggota G-20, sehingga tidak hanya melindungi keamanan dan kesehatan, namun juga dapat meningkatkan perdagangan antar negara anggota.
PENGARUH TINGKAT KEMUDAHAN BERUSAHA TERHADAP KINERJA EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA Niken Larasati Abimanyu; Christina Ruth Elisabeth L. Tobing
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 17 No. 1 (2023): BILP
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/bilp.2023.15

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai dampak tingkat kemudahan berusaha terhadap kinerja ekspor dan impor Indonesia pada periode tahun 2015 hingga 2020. Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai ekspor dan nilai impor Indonesia terhadap 116 negara trading partner. Metode yang digunakan adalah regresi data panel statis menggunakan random effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemudahan berusaha Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ekspor dan impor. Indikator starting a business dan trading across borders tidak berdampak terhadap ekspor dan impor. Namun measurement pada indikator trading across borders yang mengukur proses logistik kegiatan ekspor berpengaruh positif terhadap ekspor dan measurement yang mengukur proses logistik kegiatan impor berpengaruh positif terhadap impor. Perbaikan tingkat kemudahan berusaha diperlukan untuk mengurangi waktu dan biaya yang menjadi penyebab tingginya trade cost pada proses logistik kegiatan ekspor dan impor.

Page 1 of 2 | Total Record : 16