cover
Contact Name
Massuhartono
Contact Email
mass.hartono@gmail.com
Phone
+6282281153700
Journal Mail Official
mass.hartono@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jambi Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi, Kodepos: 36363
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
ISSN : 26144506     EISSN : 26144492     DOI : https://doi.org/10.30631/jigc
JIGC Journal of Islamic Guidance and Counseling is a Journal of Islamic Guidance and Counseling published by the department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah State Islamic University of Jambi biannually June and December. The EISSN number of this journal is 26144492, while its PISSN is 26144506. This journal has been indexed by Garuda portal of The Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Republic of Indonesia. The editor warmly welcomes contribution from scholars of related discipline submitting their articles to this journal through OJS. The major issues of this journal are as follows: Guidance and counseling, Philosophy of Islamic Guidance and counseling, Islamic Psychology, Islamic Counseling, or every specific issue related to guidance and counseling
Articles 55 Documents
Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling Suprihatin Suprihatin
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 1 No 1 (2017): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v1i1.2

Abstract

Guidance and counseling is a process of assistance or assistance provided by counselor (counselor) to the individual (counselee) through face-to-face meetings or mutual relations between the two, so that the counselee has the ability or ability to see and find problems and be able to solve the problem itself. Guidance and counselor / counselor counselor in juridical in the National Education System is stated as one of the qualifications of educators parallel to teachers, lecturers, guardians and tutors as mentioned in Law No. 20 of 2003 on National Education System Article 1 point 6. Based on Government Regulation Number 19 Year 2005 on National Education Standards Article 28 point 3 and Law of the Republic of Indonesia Number 14 Year 2005 regarding teachers and lecturers are presented four competencies of educators as learning agents covering pedagogic competence, personality competence, professional competence, and social competence . Competence is a set of knowledge, skills and behaviors that must be owned, experienced and mastered by teachers or lecturers in performing professional duties. Professional competence in the Regulation of the Minister of National Education No. 27 of 2008 includes a teacher of BK who mastered the concept and praxis assessment to understand the condition of needs, and the problem of the counselee; Master theoretical framework and praxis guidance and counseling; Designing guidance and counseling programs; Implement a comprehensive guidance and counseling program; Assessing the process and results of guidance and counseling activities; Have awareness and commitment to professional ethics; Mastering the concepts and praxis of research in counseling and guidance. The successful implementation of counseling and guidance services will be closely related to the implementation competencies of the BK teacher/counselor as the person providing the assistance, including the combination of knowledge, academic, personal qualities, and skills in helping.
Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Edi Kusnadi
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 1 No 1 (2017): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v1i1.4

Abstract

Instrumen dalam bimbingan konseling diperoleh dari data tentang kondisi siswa. Secara khusus bertujuan untuk memahami kondisi siswa seperti potensi dasarnya, bakat dan minatnya, kondisi diri, dan lingkungannya serta masalah-masalah yang dihadapinya. Adapun komponen- komponen yang tekait dan sinergi dengan aplikasi instrumentasi adalah instrumen, responden pengguna dan media. Adapun penggunaan media dalam pembelajaran dan kegiatan bimbingan konseling sangat mungkin dilakukan, baik berbasis non teknologi maupun berbasis teknologi. Penggunaan media pembelajaran yang beragam dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling akan sangat membantu konselor dalam pemberian bimbingan dan konseling kepada kliennya. Kecanggihan media teknologi sekarang seperti CD, Film, Vidio, facebook, email, dari you tube, persentase multimedia dan lain sebagainya akan memudahkan konselor memberikan tampilan materi kepada siswanya atau kliennya.
Strategi Terapis dalam Mendidik Kemandirian Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedewi Masjchkun Sofwan Kota Jambi. Neneng Hasanah
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 1 No 1 (2017): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin begitu banyaknya sekarang anak-anak yang mengalami gangguan autisme. Sehingga memerlukan penanganan khusus dalam membantu kemandirian mereka. Dan dalam hal ini diperlukan para terapis yang profesional Di kota Jambi sudah banyak tempat terapi bagi anak-anak yang mengalami autis, antaranya di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedew Maschun Sofwan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan model persampelan dengan metode purposive sampling. Yakni mendapatkan informan berdasarkan pada pertimbangan bahwa ia memiliki pengetahuan tentang obyek penelitian. Tujuan daripada penelitian ini adalah ingin menganalisis bagaimana strategi terapis dalam mendidik kemandirian anak autis di SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan kota Jambi. Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan bahwa Peran Terapis dalam membantu Kemandirian anak autis di SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan adalah: Faktor yang menyebabkan terjadinya autis adalah faktor endogen dan eksogen, faktor endogen adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Faktor eksogen adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Adapun upaya yang dilakukan terapis dalam membantu membina kemandirian anak autis adalah dengan melakukan terapi dengan menggunakann berbagai macam teori dan metode Lovas (ABA) yakni : menggunakan terapi wicara, terapi okupasi, terapi bermain, terapi fisik, terapi sosial dan terapi motorik. Kemudian keefektifan terapis dalam menumbuhkan kemandirian anak autis adalah sangat efektif, hal tersebut terlihat pada banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada anak yang mengalami autis tersebut sehingga dapat membantu pada kemandirian anak tersebut dalam berbagai hal.
Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dalam Meningkatkan Keterampilan Hubungan Sosial Siswa Emi Khalilah
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 1 No 1 (2017): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan keterampilan hubungan sosial siswa yang dilakukan para guru BK untuk menciptakan suasana bimbingan dan konseling yang kondusif bagi siswa, baik itu lingkungan fisik dan lingkungan sosial bimbingan dan konseling. Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial para guru BK menggunakan layanan dasar, layanan responsif dan perencanaan individual. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial di sekolah dapat lebih dioptimalkan dan dikembangkan agar lebih baik, sehingga dapat mengarahkan peserta didik yang dapat menyesuaikan dirinya sendiri sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat di lingkungan masyarakat sekitar
Urgensi Bimbingan Pra Nikah Terhadap Tingkat Pencerian Muhammad Ridho
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 2 No 1 (2018): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v2i1.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Urgensi Bimbingan pra nikah di KUA Kecamatan Muara Tabir. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Bimbingan pra nikah terhadap tingkat perceraian di KUA Kecamatan Muara Tabir. Ingin mengetahiu upaya apa yang dilakukan KUA terhadap bimbingan pra nikah dalam mengurangi tingkat perceraian di Kecamatan Muara Tabir. Hasil penelitian ini menunjukkan Tingginya angka perceraian diantaranya disebabkan, banyak pasangan suami istri (Pasutri) yang tidak mengikuti bimbingan pra nikah. Faktor-faktornya adalah, Terjalinnya kerja sama dengan instansi-instansi yang terkait dengan baik, sehingga akan memperlancar dan membantu, adanya lembaga pendidikan nonformal, peran serta dari tokoh-tokoh agama, Akhirnya peneliti merekomendasikan kepada Ketua Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Tabir dan pasutri agar memperhatikan pasutri mengikuti bimbingan pra nikah selama 10 hari tersebut, para calon pengantin akan diberi materi menyangkut segala aspek kehidupan yang berkaitan tentang pernikahan. Disiplin dalam waktu mengikuti bimbingan.
Efektivitas Peran Mediator Dalam Mencegah Perceraian (Studi Pada Pengadilan Agama Klas IA Jambi) Massuhartono Massuhartono
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 1 No 1 (2017): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v1i1.9

Abstract

Hidup berumah tangga, dalam perjalananya akan ada peristiwa-peristiwa yang membahagiakan dan menyedihkan. Apabila kehidupan berumah tangga selalu dalam keadaan bahagia hidup suami-istri akan tentram dan damai sehingga kebahagiaan akan selalu menghampiri kehidupan rumah tangga. Namun apabila kesedihan bahkan pertengkaran yang terjadi di dalam kehidupan berumah tangga maka kehidupan suami-istri tidak akan ada kebahagiaan dan konflik-konflik pun akan terus terjadi yang bisa menimbulkan perceraian. Untuk mengatasi perceraian yang terlalu banyak dibutuhkan seorang mediator di lembaga Pengadilan Agama supaya perceraian bisa berkurang dan tidak mengalami peningkatan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran mediator dalam mencegah perceraian di Pengadilan Klas IA Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode pendekatan kualitatif. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mediator non hakim yang bekerja di Pengadilan Agama klas IA Jambi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan dari pengumpulan data bahwa hasil penelitian ini penulis menemukan fungsi Konselor belum berjalan sesuai dengan teori-teori yang ada dalam Bimbingan dan Konseling, mereka hanya menjalankan sesuai peraturan Mahkamah Agung, kemudian dari efeaktifitas pelaksanaan konseling di Pengadilan Agama belum berjalan dengan baik didukung dengan data yang didapatkan oleh penulis yaitu Untuk tahun 2014 kasus perceraian mencapai 284, berhasil 2, gagal 280, dan ditunda 2. Kemudian untuk tahun 2015 kasus percerain mencapai 234, berhasil 9, gagal 225, ditunda 2.Dan pada tahun 2016 kasus perceraian mencapai 282, berhasil 2 dan gagal 280. Kemudian masih banyak hambatan yang dihadapi oleh konselor seperti kurangnya pengetahuan dan teori yang berhubungan dengan bimingan dan konseling, belum mengetahui tehnik-tehnik dan strategi yang ada di dalam bimbingan dan konseling, yang apabila digunakan bisa mengurangi kegagalan pada saat proses mediasi/konseling sehingga anagka perceraian bisa berkurang khususnya di Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menwarkan pendapat diharapkan pihak Pengadilan Agama bisa mengambil atau memilih sesorang yang lulus atau mempunyai basic tentang bimbingan dan konseling/bimbingan penyuluhan Islam, kemudian pihak pengadilan bisa menyiapkan ruang tunggu atau kursi untuk para pihak yang menunggu giliran mediasi, dan yang terakahir bagi mediator yang sudah ada bisa menambah lagi wawasan tentang ilmu psikologi atau bimbingan dan konseling supaya bisa lebih memahami tehnik-tehnk yang bisa dugunakan dalam proses mediasi.
Terapi Ruqyah dalam Pemulihan Kesehatan Mental Husnul Khatimah
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 2 No 1 (2018): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v2i1.10

Abstract

Pengobatan terapi ruqyah adalah sebagai pengobatan tradisional, yang mengobati dan menyembuhkan suatu penyakit mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan apa yang melatarbelakangi pasien melakukan terapi ruqyah, bagaimana prosesnya dan dampak yang terjadi pada mental pasien. Setiap pasien mempunyai latar belakang penyakit yang berbeda-beda setiap individunya, namun yang mereka alami adalah sama yaitu gangguan mental. Agar proses terapi ruqyah dapat berlangsung efektif, maka ia perlu dilakukan melalui serangkaian tahapan, yaitu (1) tahapan awal, (2) tahapan inti, (3) tahapan akhir. Terapi ruqyah mempunyai 2 dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah dampak yang dialami pasien setelah melakukan terapi ruqyah. Adapun dampak negatifnya adalah reaksi pasien ketika melakukan terapi ruqyah..
Pola Asuh dan Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Ina Ambarwati
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 2 No 1 (2018): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v2i1.11

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di pondok pesantren Nurul Huda Desa Mandiangin Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun, dimana pola asuh yang diterapkan masih belum sepenuhnya membentuk karakter santri karena masih ditemukan adanya santri yang bermasalah seperti adanya pencurian dan pelanggaran tata tertib. Adapun juga santri yang dikeluarkan karena tindakan santri itu sendiri yang sudah tidak bisa dikendalikan sehinggan pihak pesantren akhirnya pernah mengeluarkan santri. Dari fenomena tersebut diatas maka dalam penelitian ini, peneliti akan mengfokuskan lebih jauh dan mendalam mengapa pola asuh dalam membentuk karakter santri belum bisa menjadikan karakter santri terbentuk sepenuhnya. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan kualitatif deskriptif, dengan mendeskripsikan Pola Asuh Dalam Membentuk Karakter Santri. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dari penelitian ini maka penulis menemukan bahwa pola asuh yang diterapkan adalah tipe otoriter dan tipe demokratis. Kendala yang dialami pondok pesantren Nurul Huda dalam membentuk karakter santri, kendala pada santri adalah niat, pengamalan ilmu, adaptasi santri dan latar belakang santri. Dan kendala pada pengasuh adalah pengasuh tidak disiplin, kurangnya pengontrolan dan kurangnya pengasuh. Sedangkan upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala. Upaya mengatasi kendaa pada santri adalah pengontrolan, pengganjaran (Hukuman dan penghargaan), pembelajaran akhlak dan pendekatan emosional. Dan upaya mengatasi kendala pada pengasuh adalah pengontrolan, pemberian hadiah dan evaluasi. Hasil dari pola asuh yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Huda adalah terbentuknya karakter jujur seperti; santri tidak menyontek, tidak berbohong dalam perbuatan dan ucapan, dan jujur ketika diberi amanah. Dan karakter displin seperti santri yang masuk tepat waktu, sholat berjamaah, melaksanakan jadwal kegiatan, dan mentaati tata tertib. Walaupun ada karakter jujur dan disiplin sudah terbentuk tetapi ada juga santri yang belum memiliki karakter tersebut seperti karakter tidak jujur; memalsukan uang tabungan dan berbohong. Sedangkan karakter tidak disiplin santri seperti santri telat masuk kelas, tidak tepat waktu, pelanggaran tata tertib seperti mencuri, tidak sholat berjamaah, membawa handphone dan berpacaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bisa diketahui bahwa hasil dari karakter jujur dan karakter disiplin santri yang sudah terbentuk di pondok pesantren Nurul Huda menunjukkan ada santri yang sudah memiliki karakter dan ada juga yang belum memiliki karakter yang diinginkan. Hal ini membuktikan bahwa pola asuh yang diterapkan belum sepenuhnya mampu membentuk karakter santri. Hal tersebut menjadikan suatu tantangan baru bagi para pengasuh agar lebih baik lagi dalam melakukan pembinaan karakter.
Eksistensi, Aktivitas serta Tinjauan Sosio Psikologis Komunitas Punk Kota Jambi Iqbal Kurniawan; Dani Sartika
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 2 No 1 (2018): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v2i1.12

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena anak punk yang semakin meningkat jumlahnya tiap tahun. Anak punk dianggap sebagai anak muda yang berpenampilan aneh, ngeri, mengganggu pemandangan, makhluk luar angkasa, anak salah gaul, pemakai narkoba, tak bermoral, sampah masyarakat, biang keonaran, dan perusuh di mata masyarakat dan pemerintah. Anak punk memilih hidup di jalan terkadang bukan hanya faktor kondisi kesulitan ekonomi namun juga karena mereka menikmati kondisi lingkungan di jalan serta kurangnya pengetahuan agama pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diakukan dengan melakukan survey, wawancara, serta dokumentasi pada saat penelitian di lapangan. Untuk mempermudah pengumpulan informasi maka digunakan teknik random sampling, dimana peneliti memilih responden dari beberapa tempat dan kelompok-kelompok Punk tersebut, yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data hasil penelitian ini. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan bahwa skripsi ini berisi tentang keseharian komunitas punk, bagaimana mereka berkumpul membagi waktu antara keluarga dan komunitas. Serta aktivitas yang mereka lakukan didalam komunitas tersebut seperti mengadakan even atau acara yang berbasis punk. Aktivitas mengamen dan yang lainnya. Dalam melakukan penelitian peneliti banyak menemukan anak punk yang masih bersekolah dan memiliki keluarga. Dan sebagian besar diantara mereka tidak selalu memaknai komunitas punk dengan hal yang negatif banyak dari mereka yang menjadikan komunitas ini sebagai wadah dan tempat mereka berproses mengembangkan diri.
Program Bimbingan Karir dalam Meningkatkan Rencana Keputusan Karir Siswa Risep Maryani
JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) Vol 2 No 1 (2018): JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jigc.v2i1.15

Abstract

Penelitian didasari adanya fenomena kebingungan siswa SMK terhadap karir yang akan diambil. Pendidikan yang sedang ditempuh banyak yang tidak sejalan dengan karir yang sebenarnya diinginkan. Beberapa masalah yang akan diangkat melalui pertanyaan di bawah ini adalah (1) Bagaimana Pengelolaan Bimbingan Karir di SMA Negeri surulangun. (2) Apa kendala Pelaksanaan Bimbingan Karir di SMA Negeri Surulangun (3) Bagaimana Implikasi Pelaksanaan bimbingan karir bagi siswa di SMA Negeri Surulangun?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini dipilih karena memiliki kesesuaian dengan sifat penelitian yang berusaha mengamati aktivitas manusia dalam penerapan bimbingan karir pada siswa kelas XII SMAN Surulangun.