cover
Contact Name
Sofyan Mustoip
Contact Email
sofyanmustoip@gmail.com
Phone
+628818241383
Journal Mail Official
sofyanmustoip@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III Tuparev-Cirebon Tlp. 0231-246215
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
EduBase: Journal of Basic Education
ISSN : -     EISSN : 27221520     DOI : https://doi.org/10.47453/edubase.v5i1.2020
Core Subject : Education,
Journal of Basic Education (Edubase) is an international peer-reviewed journal that publishes original research papers and reviews in the field of basic education conducted by educational practitioners such as teachers, lecturers, basic education observers, basic education policy makers and students. This journal is dedicated to promoting global scientific and technological progress by providing a platform for researchers, scientists and academics to publish their research findings and share their knowledge with the wider scientific community. Edubase receives input from researchers, scientists and academics around the world on topics including: Basic Education: Learning Strategies, Learning Models, Learning Methods, Learning Media, Teaching Materials, Learning Resources, and School Management in the basic education domain. All submissions to Edubase undergo a rigorous peer review process to ensure the quality and validity of published research. This journal encourages the submission of papers that present innovative and original research, and contribute to the development of new theories, methodologies and techniques in the field of elementary education science. Edubase is committed to promoting open access to scientific research and aims to make research accessible to a wider audience, including researchers and students in the global arena, especially developing countries who may not have access to expensive scientific journals. This journal also seeks to foster collaboration and partnerships between researchers around the world and facilitate the exchange of ideas and knowledge between scientific disciplines.
Articles 86 Documents
Gerakan Literasi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri I Jumapolo Karanganyar Ani Restuningsih
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 1 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pendidikan dari tahun ke tahun selalu meningkat pesat. Di Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan konsep baru yaitu kurikulum 13. Salah satu cara yang ditempuh pendidik agar anak-anak dapat menguasai aspek membaca, menulis, dan berhitung dalam melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, maka pendidik selalu menekankan dalam kegiatan literasi baik di sekolah maupun di rumah. Berjalannya literasi dalam proses pendidikan diperlukan dukungan dari seluruh stake holder baik Guru, Siswa, Orang tua siswa serta Tenaga kependidikan. Kurangnya kerja sama antar lini akan membuat proses berjalannya literasi sekolah tidak akan maksimal. Di SD Negeri I Jumapolo merupakan salah satu sekolah daerah yang sudah menanamkan gerakan literasi bagi siswa, tetapi dengan latar belakang siswa yang berada didaerah memerlukan bimbingan yang intensif supaya gerakan literasi sekolah sehingga bisa terlaksana dengan maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan GLS di SD Jumapolo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan desain studi kasus. Instrument penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah sudah berjalan secara optimal sehingga memberikan dampak yang positif terhadap minat membaca siswa SD Negeri I Jumapolo, hal ini tercermin dari aktivitas membaca buku bacaan oleh siswa di lingkungan sekolah. Hal pendukung yang membuat GLS berjalan lancar adalah kegiatan membaca 15 menit, peran aktif warga sekolah, pengawasan yang diberikan guru dan lingkungan yang mendukung literasi disekolah.
Implementasi Metode Montessori Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 di Kelas 3 SD Holistik Islam Terpadu Awliya Yuriska Dewi Suwarno Putri
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 1 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i1.253

Abstract

The 2013 curriculum is a follow-up to the competency-based curriculum (KBK) that was tested in 2004. The 2013 curriculum is competency-based focuses on acquiring certain competencies by students. Therefore, the 2013 curriculum includes a number of competencies, and a set of learning objectives that are stated in such a way that their achievement can be observed in the form of behavior or skills of students as a criterion for success. To determine the success of the implementation of the Montessori method in the 2013 curriculum learning process, it can be viewed from the learning planning, learning implementation, and learning evaluation. This research uses qualitative research with data collection techniques using observation, interviews, and documentation which is tested by data validity test. The results showed that the implementation of the Montessori method carried out at the Awliya Integrated Islamic Holistic Elementary School, especially in achieving the values ​​of the National education goals for students, has been implemented properly and is in accordance with the Montessori principles in the implementation process and is also in accordance with the development of school age children. When viewed from the principles in the 2013 Curriculum, the Montessori method is considered to have fulfilled all the principles of the 2013 Curriculum Abstrak Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum 2013 mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Untuk mengetahui keberhasilan dari implementasi metode Montessori dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 dapat ditinjau dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diuji dengan uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa implementasi metode Montessori yang dilaksanakan di SD Holistik Islam Terpadu Awliya khususnya dalam pencapaian nilai-nilai tujuan pendidikan Nasional pada peserta didik sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Montessori dalam proses pelaksanaannya dan juga sesuai dengan perkembangan anak usia sekolah. Jika dilihat dari prinsip yang ada pada Kurikulum 2013, metode Montessori dirasa sudah memenuhi semua prinsip-prinsip Kurikulum 2013.
Eksplorasi Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar: Studi Kualitatif Sofyan Mustoip; Umi Sumiati As; Abdus Salam Dz
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 1 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter dianggap sebagai hal yang penting untuk diberikan kepada siswa di sekolah dasar. Sebagai institusi yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak, sekolah harus mampu memberikan pendidikan karakter yang efektif agar siswa dapat menjadi individu yang berkarakter baik. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi yang lebih mendalam tentang implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar melalui pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami implementasi pendidikan karakter di dua Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Cirebon. Subjek penelitian meliputi guru, siswa, dan orang tua di kedua sekolah tersebut. Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis melalui teknik analisis tematik dengan tahapan pengkodean, pengelompokan, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Dasar Negeri A dan B memiliki pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan pendidikan karakter. Adapun beberapa faktor internal, antara lain: kepemimpinan yang baik, komitmen guru dalam melaksanakan pendidikan karakter, sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan pendidikan karakter, dan beberapa faktor eksternal, meliputi: dukungan orang tua siswa, kurikulum pendidikan karakter yang jelas dari pemerintah, kondisi sosial dan lingkungan sekitar sekolah.
Implementation the School Literacy Movement (GLS) within an Independent Curriculum for Lower Primary School Grades Siti Nur Hidayati; Ludfi Arya Wardana; Faridahtul Jannah; Laode M. Al-Fateh Arifin
EduBase : Journal of Basic Education Vol 5 No 1 (2024): EduBase: Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v5i1.1998

Abstract

Purpose: This research aims to explain the status of the implementation of the School Literacy Movement (GLS) within the framework of the independent curriculum in the lower classes of SDN Curahgrinting 3 Probolinggo. Methods: This research uses qualitative research methods. This study focuses on the perceptions of school principals, teachers, and students regarding the implementation of GLS, as well as teachers' strategies for overcoming related challenges. The five subjects examined included the school principal, class I and II teachers, and class I and II students. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation, then analyzed through data reduction, presentation and verification. Results: The findings show that the implementation of GLS at SDN Curahgrinting 3 Probolinggo, especially in classes I and II, is in the habituation and development stage. Evaluation strategies primarily include formative evaluation and open communication with students and parents. Conclusion: The habituation stage is carried out with activities that last 30 minutes to one hour, establishing a reading corner, and providing additional classes. Furthermore, during the development stage, communal reading activities in the classroom and library. This research highlights the evolving nature of GLS integration in the independent curriculum. These insights contribute to understanding the direction and implications of implementing GLS in primary education, as well as guiding future initiatives in the promotion of literacy within an educational framework.
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Video Terhadap Materi Sejarah Kebudayaan Islam Abu Bakar As-Shiddiq Sang Pembenar Kelas V MI/SD Dina Safira; Hamdan Husein Batubara
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 2 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i2.391

Abstract

This study aims to determine the development of video-based interactive learning multimedia on the material of SKI Abu Bakar As-Shiddiq, the corrector of class V MI / SD. Learning media as a part of the learning system must be in accordance with the learning components. The goal is to be optimal in facilitating learning activities. This article aims to explain video-based interactive learning on the SKI material of Abu Bakar As-Shiddiq, the class V MI / SD correct. This study uses the ADDIE model. ADDIE is an overview Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate the process applied to instructional design in order to generate learning. The steps in the research and development design (Research and Development) are described in accordance with the development procedure in designing a learning system. The source of the data needed is primary data by distributing questionnaires. Parties related to the research being carried out, namely the material experts, media experts, and the students concerned. The subjects of this study were students of PGMI 6C UIN Walisongo Semarang. The results of the validation of categorical good learning and interactive videos are suitable for learning. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis video terhadap materi SKI Abu Bakar As-Shiddiq sang pembenar kelas V MI/SD. Media pembelajaran sebagai salah satu bagian sistem pembelajaran harus sesuai dengan komponen pembelajaran. Tujuannya agar optimal dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pembelajaran interaktif berbasis video terhadap materi SKI Abu Bakar As-Shiddiq sang pembenar kelas V MI/SD. Penelitian ini menggunakan model ADDIE. ADDIE adalah an overview Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate process applied to instructional design in order to generate of learning. Langkah-langkahnya desain penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dijabarkan sesuai dengan prosedur pengembangan dalam merancang sistem pembelajaran. Sumber data yang diperlukan adalah data primer dengan cara menyebarkan angket. Pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu dengan ahli materi, ahli media, dan mahasiswa yang bersangkutan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PGMI 6C UIN Walisongo Semarang. Hasil validasi terhadap pembelajaran berkatagori baik dan video interaktif layak digunakan untuk pembelajaran.
Penerapan Metode Blended learning untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta didik Selama Masa Pandemi Covid-19 Annysa Putri Rahmani
EduBase : Journal of Basic Education Vol 3 No 1 (2022): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The covid-19 pandemic has spread across the globe, and Indonesia is no exception. Since the advent of the corona or covid-19 virus, Indonesia has grown in many sectors, no exception to the education sector. Indonesia, which is a developing country, is still struggling with education problems during this pandemic. Many areas of Indonesia are experiencing difficulties between economy and education and the developing technology. At the moment, the government is signaling for various areas such as the red zone, orange zone, yellow and green zone, which means the learners are still performing long-range learning (PJJ) in order to reduce the spread of the covid-19 virus. Meanwhile, the yellow and green zones mean learners are expected to do face-to-face study at schools but not expected. The purpose of this writing is to describe how to apply the blended learning method in raising learners' interest during the pandemic. Blended learning is a combination of learning methods. Among other kinds of learning methods combined are online, offline and independent. It is used appropriately for areas where good signals are hard, including the yellow and the green zones, and include areas that have difficulty coping with their economic problems. The study is conducted with the goal of knowing the effectiveness and efficiency of applying the blended learning method to increase learners' learning interests during the covid-19 pandemic. The study USES a qualitative descriptive method using a library study approach or literature review. Abstrak Pandemi Covid-19 telah menyebar keseluruh negara didunia, tak terkecuali negara Indonesia. Semenjak masuknya virus corona atau virus Covid-19 ini, Indonesia mengalami banyak penurunan di berbagai sektor, tak terkecuali di sektor pendidikan. Indonesia yang merupakan negara berkembang masih mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah pendidikan selama masa pandemi ini. Pasalnya banyak daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan baik perekonomiannya, pendidikannya ataupun perkembangan tekhnologinya. Pada saat ini, pemerintah memberikan tanda untuk berberapa daerah yaitu seperti zona merah, zona orange, zona kuning dan zona hijau, yang dimana zona merah dan zona orange ini berarti peserta didik masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Sedangkan, zona kuning dan zona hijau artinya peserta didik sudah di perbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah tetapi masih belum di wajibkan. Tujuan penulisan ini dibuat yaitu mendeskripsikan bagaimana cara menerapkan metode blended learning dalam meningkatkan minat belajar peserta didik selama masa pandemi. Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan berberapa jenis metode pembelajaran. Jenis metode pembelajaran yang digabungkan antara lain yaitu daring, luring dan belajar mandiri. Metode ini tepat digunakan untuk daerah yang sulit mendapatkan sinyal yang bagus, termasuk daerah zona kuning dan zona hijau, dan termasuk daerah yang kesulitan dalam mengatasi masalah perekonomiannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi penerapan metode blended learning dalam meningkatkan minat belajar peserta didik selama masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi pustaka atau literatur review.
Model Pembelajaran Scramble Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Ditinjau Dari Cognitive Style Siswa Sekolah Dasar Dina Rahma Wardana; Apri Irianto; Reza Rachmadtullah
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 2 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v4i2.1158

Abstract

The development of learning models can be adapted to the conditions and needs of the learning process so that the atmosphere in the class is not easily bored, students quickly receive learning material and improve cognitive learning styles in solving student problems. This research is a quantitative study with a Quasi Experimental Post-test Only Control Group Design. Participants were 21 students in each class IV-A and IV-B. The data collection technique was in the form of a HOTS question description test after being treated (having carried out the learning process using the scramble method) and the results of observations regarding students' cognitive style ( Field Independent and Field Dependent). Data analysis techniques used the normality test, homogeneity test and hypothesis testing with the help of SPSS version 25. The results showed that (1) there was an influence of the Scramble learning model on the problem solving abilities of science subjects seen from the Cognitive Style of elementary school students (2) Cognitive Style was effective in the scramble learning model because there is an interaction between the scramble learning model and cognitive style on the problem solving abilities of fourth grade students in science subjects. Thus it can be concluded that "There is an Influence of the Scramble Learning Model on the Ability to Solve Problems in Science Subjects Viewed from the Cognitve Style of Elementary School Students".
Kearifan Lokal Masyarakat Serawai dalam Tradisi Nujuh Likur : Relevansi Nilai-nilai Moral untuk Meningkatkan Literasi Budaya Siswa Sekolah Dasar Ady Darmansyah; Atika Susanti
EduBase : Journal of Basic Education Vol 3 No 2 (2022): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v3i2.660

Abstract

The Nujuh Likur tradition is one of the local wisdoms of the Serawai tribe in South Bengkulu Regency. In addition to being a cultural performance, this tradition is full of moral values ​​that can develop the cultural literacy of elementary school-aged children. The objectives of this study include: to describe the procession of the Nujuh Likur tradition, the moral values ​​contained in it, and the relevance of the moral values ​​of the Nujuh Likur Tradition in the thematic Civics Education learning design for elementary school. This research is a qualitative descriptive study with an ethnographic approach. The results showed that the procession of the Nujuh Likur tradition was carried out when entering the 27th night of Ramadan which was marked by the implementation of the lanjaran burning activity in front of the house. Lanjaran, which is a coconut shell, is arranged vertically on wooden stakes that are plugged into the ground and burned. The values ​​contained in the Nujuh Likur tradition are (a) religious, (b) tolerance, (c) responsibility, (d) aesthetics, (e) obeying the rules, (f) cooperation and hard work (gotong royong). There is a relevance to the moral values ​​of the Nujuh Likur tradition in Civics learning class IV Theme 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Theme 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Learning 4. Abstrak Tradisi Nujuh Likur merupakan salah satu kearifan lokal suku Serawai di Kabupaten Bengkulu Selatan. Selain sebagai pertunjukan budaya, tradisi ini sarat dengan nilai-nilai moral yang dapat mengembangkan literasi budaya anak usia sekolah dasar. Tujuan penelitian ini antara lain: mendeskripsikan prosesi tradisi Nujuh Likur, nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, dan relevansi nilai-nilai moral Tradisi Nujuh Likur dalam desain pembelajaran PKn Tematik SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi tradisi Nujuh Likur dilakukan saat memasuki malam ke-27 Ramadhan yang ditandai dengan pelaksanaan kegiatan pembakaran lanjaran di depan rumah. Lanjaran yang merupakan tempurung kelapa disusun secara vertikal di atas patok kayu yang ditancapkan di tanah dan dibakar. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Nujuh Likur adalah (a) religius, (b) toleransi, (c) tanggung jawab, (d) estetika, (e) menaati aturan, (f) kerja sama dan kerja keras (gotong royong). Terdapat relevansi nilai moral tradisi Nujuh Likur dalam pembelajaran PKn kelas IV Tema 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Tema 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Pembelajaran 4.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Pada Murid Sekolah Dasar Waswandi Waswandi; Ernawati Ernawati; Kristiawati Kristiawati
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 2 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v4i2.1191

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika murid khususnya di kelas V SD Inpres Pampang 1 Kota Makassar masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar murid dengan menggunakan model kooperatif tipe think pair share murid kelas V SD Inpres Pampang 1 Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah murid kelas V yang berjumlah 25 orang murid. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar observasi dan angket respon murid. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu yaitu: (1) pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata hasil belajar murid kelas V SD Inpres Pampang 1 Kota Makassar yaitu 67 sedangkan pada siklus kedua diperoleh nilai rata-rata hasil belajar lebih tinggi yang mencapai 95. Ketuntasan belajar matematika murid kelas V SD Inpres Pampang 1 Kota Makassar juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, dari 12 (48%) murid mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus II sebanyak 25 (100%) murid mencapai ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar klasikal tercapai, (2) terjadi peningkatan aktivitas belajar murid pada setiap siklus. Hal ini berarti ketuntasan belajar pada siklus II tercapai secara klasikal karena jumlah murid yang tuntas mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan hasil belajar matematika melalui model kooperatif tipe think pair share murid kelas V SD Inpres Pampang 1 Kota Makassar mengalami peningkatan.
Penggunaan Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa di MIN Yogyakarta 2 Shulkhah Shulkhah; Sofyan Mustoip
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 1 (2020): Edubase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i1.39

Abstract

This study aims to see the improvement of students' process skills in MIN Yogyakarta 2 using laboratories. This research is a classroom action research (CAR) consisting of three cycles. The subjects of this study were 39 students in class IV. The data collection technique used was observation while the instrument used was a process skills observation sheet, a student's scientific attitude observation sheet, and a student's performance observation sheet. The collected data were analyzed with qualitative and quantitative techniques. The results showed that the use of laboratories can improve: (1) students' scientific process skills, (2) student performance, (3) scientific attitude. Improved process skills can be seen in the average score of science process skills in students in the first cycle is 13.96 in the low category. In the second cycle increased to 21.84 in the high category. In the third cycle it increased to 26.35 in the very high category. The average performance score of students in the first cycle was 5.167 (very low), the second cycle was 6.872 (moderate) and the third cycle was 9.336 (high). The average scientific attitude of students in the first cycle was 10.256 (low), the second cycle was 14.923 (high) and in the third cycle it increased to 18.128 (very high). Thus it can be concluded that there is an increase in students' process skills through the use of laboratories. Keywords: laboratory; improvement; process skills. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan keterampilan proses siswa di MIN Yogyakarta 2 menggunakan laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah sejumlah 39 siswa kelas IV. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan proses, lembar observasi sikap ilmiah siswa, dan lembar observasi unjuk kerja siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunakan laboratorium dapat meningkatkan: (1) Keterampilan proses sains siswa, (2) Unjuk kerja siswa, (3) Sikap Ilmiah. Peningkatan keterampilan proses dapat dilihat pada rata-rata skor keterampilan proses sains pada siswa pada siklus pertama adalah 13,96 dalam kategori rendah. Pada siklus kedua meningkat menjadi 21,84 dalam kategori tinggi. Pada siklus ketiga meningkat menjadi 26,35 dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata skor unjuk kerja siswa pada siklus pertama 5,167 (sangat rendah), siklus kedua 6,872 (sedang) dan siklus ketiga 9,367 ( tinggi). Rata-rata sikap ilmiah siswa pada siklus pertama adalah 10,256 ( rendah), siklus kedua 14,923 (tinggi) dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 18,128 (sangat tinggi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan keterampilan proses siswa melalui penggunaan laboratorium. Kata Kunci: laboratorium; peningkata; keterampilan proses.