cover
Contact Name
Agung Suharyanto
Contact Email
suharyantoagung@gmail.com
Phone
+628126493527
Journal Mail Official
suharyantoagung@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Sumatera UtaraUniversitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Sumatera Utara, 20221, Telp.(061) 6625973 Fax. (061) 6614002, Mobile: 08126493527 E-mail:anthropos@unimed.ac.id
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
ANTHROPOS: JURNAL ANTROPOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA (JOURNAL OF SOCIAL AND CULTURAL ANTHROPOLOGY)
ISSN : 24604585     EISSN : 24604593     DOI : 10.24114
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya(Journal of Social and Cultural Anthropology) is a Journal of Social and Cultural Anthropology for information and communication resources for academics, and observers of Social and Cultural Anthropology, Educational Social and Cultural Anthropology/Sociology, Methodology of Social and Cultural Anthropology/Sociology. The published paper is the result of research, reflection, and actual critical study with respect to the themes of Social and Cultural Anthropology/Sociology. All papers are blind peer-review. The scope of Anthropos is the Science of Social and Cultural Anthropology/Sociology. Published twice a year (Juli and January) and first published for print and online edition in July 2015
Articles 161 Documents
Oukup sebagai Pengobatan Tradisional Studi Antropologi Kesehatan pada Masyarakat Karo Tumpal - Simarmata
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 1, No 1 (2015): ANTROPOS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v1i1.5072

Abstract

Asal-mula Oukup muncul ditengah-tengah masyarakat Karo sejak lebih dari 100 tahun lalu yang dibawa oleh guru sibaso (dukun) yang mengetahui ramuan-ramuan pengobatan pada masyarakat entis Karo dan terus berkembang serta diminati masyarakat Karo dalam menyembuhkan penyakit. Dalam berOukup ada tiga hal yang dilakukan yakni sebelum Oukup, saat Oukup, dan sesudah Oukup. Oukup adalah salah satu pengobatan tradisional masyarakat etnis Karo yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat untuk menyembuhkan penyakit. Ada 21 jenis rempah-rempah yang digunakan dan ditambah dengan ratusan rempah yang telah dibungkus untuk Oukup yang dipercaya sangat baik untuk kesehatan. Ada berbagai macam penyakit yang bisa disembuhkan dengan Oukup, yang dahulunya Oukup ini hanya diperuntukkan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan untuk menambah kesegaran dan stamina buat ibu-ibu yang baru melahirkan tersebut. Meskipun masyarakat etnis Karo tidak secara keseluruhan mengetahui sejarah munculnya Oukup dan jenis-jenis ramuan yang digunakan, tetapi Oukup sebagai pengobatan tradisional semakin digemari masyarakat untuk menyembuhkan penyakit atau sekedar untuk mengembalikan stamina. Kata Kunci: Oukup, Pengobatan, Tradisional, Etnik Karo, Kesehatan.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Listening Team pada Mata Pelajaran IPS Zubaidah Matondang
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 3, No 1 (2017): ANTHROPOS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v3i1.7492

Abstract

This study aims to determine whether the use of learning model Listening Team can improve student learning outcomes. This research is a classroom action research conducted at SD Negeri 101768 Lesson Year 2015/2016. Subject of this research is student of class III which amounted to 24 people. Technique of collecting data is done by test method and observation method. Effectiveness research indicators in this assessment include student activities during learning activities and students' learning completeness in a classical way. The results showed the effectiveness of student learning reviewed through learning mastery that is equal to 83.3%. Increase in review through the learning activities of students is 92%. Based on the details of the results of the above research, then learning to use learning model Listening Teams in third grade students SD N 101768 TP 2015/2016 can improve student learning activities and improving student learning outcomes in terms of mastery of student learning classically on money history materials in Social Studies subjects.
Analisis Perubahan Orientasi Mata Pencaharian dan Nilai Sosial Masyarakat Pasca Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Lahan Industri Ismi Andari; Agus Suriadi; R Hamdani Harahap
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 4, No 1 (2018): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v4i1.9968

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari apa yang disebut dengan istilah sosial dan ekonomi, baik secara sengaja atau tidak sengaja di masyarakat. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan desain studi kasus di desa industri Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencemarian dibagi menjadi tiga tahap: pertama, harga tinggi untuk lahan, bagi para petani untuk menjual tanah mereka dan menjadi petani non-beras, kedua, mereka merasa bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kebutuhan hidup mereka karena tidak ada harga dari beras dan gaji mereka sangat mahal, dan mereka dapat dibayar dengan uang di pabrik. Mereka dapat memproses uang setiap minggu; oleh karena itu, mereka menjual tanah mereka kepada pemilik pabrik dan bekerja untuk mereka sebagai pekerja pabrik. Demikian pula nilai-nilai sosial yang diberikan, dalam pikiran dan konsep untuk memberikan informasi ekonomi dan keuangan untuk sekolah anak-anak mereka. Perubahannya juga terjadi pada nilai-nilai pendidikan di mana orang-orang memiliki kebijakan yang berbeda dalam mengirim ke sekolah setelah transfer positif.
Harmoni Sosial Berbasis Kearifan Lokal “Doa Arwah” pada Masyarakat Perbatasan Indonesia-Timor Leste Sri Suwartiningsih; Daru Purnomo
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 5, No 2 (2020): ANTHROPOS JANUARI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v5i2.15132

Abstract

Indonesian citizens in the border of Indonesia and Timor Leste, particularly in Humusu-Wini village, NTT and the Sakato-Nepane district Oecusse, East Timor. Although these two areas are separated by different status of the country, the communities there always interact and visit each other. This research aims to explain local wisdom which motivates social harmony in the Indonesian border community of Timor Leste. To achieve these objectives, this study prioritizes methods such as participant-observation or direct participatory observation, interviews, literature review, and documents. The conclusions in Humusu Wini village, Insana Utara district, East Nusa Tenggara. From the results of the study, it was obtained that the local wisdom "Doa Arwah" as one of the ties of kinship between citizens who are now in different countries or across countries, so as to create social harmony
Akulturasi Budaya pada Upacara Perkawinan Masyarakat Jawa di Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat Nurjannah Nurjannah; Arti Galuh Ayu
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 2, No 2 (2016): ANTROPOS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v2i2.5279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akulturasi budaya Jawa dan Melayu Perlis dalam proses perkawinan masyarakat Jawa di Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat pada umumnya. Untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan narasumber tokoh-tokoh masyarakat dan adat. Data dikumpulkan dengan teknik: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Perlis terbentuk karena adanya migrasi dari Perlis Malaysia yang bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Desa Perlis juga menjadi tujuan migrasi oleh kelompok etnis Jawa dari Pulau Jawa yang kemudian terjadi interaksi yang mengakibatkan kontak budaya yaitu Akulturasi. Akulturasi ini terlihat pada proses perkawinan pada masyarakat Jawa yang telah mengadopsi budaya Melayu Perlis. Corak akulturasi pada proses perkawinan masyarakat Jawa di Desa Perlis terlihat pada malam sebelum prosesi inti dilakukan yaitu pada saat malam berinai dan bersanding satu. Proses tersebut tidak dilakukan oleh masyarakt Jawa yang tinggal di Kecamatan Brandan Barat ataupun yang tinggal di Pulau Jawa. Akulturasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adanya migrasi, interaksi, adaptasi dan perkawinan campuran. Kata Kunci: Akulturasi Budaya; Masyarakat Jawa; Upacara Perkawian.
Teater Rakyat Gemblak: Mulai dari Hiburan hingga Unsur Nasionalisme Agus Sulton; Alifiulahtin Utaminingsih
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 3, No 2 (2017): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v3i2.8308

Abstract

Gemblak merupakan teater rakyat Jawa yang berkembang di Jombang dan umumnya di Jawa Timur. Seni pertunjukan Gemblak sering dipentaskan saat ada acara hajatan atau ritual-ritual di pedesaan. Di zaman sekarang Gemblak kurang diminati oleh masyarakat umum, terutama rakyat perkotaan. Hal inilah yang menjadi dasar teater gemblak dirasa penting untuk dilakukan penelitian dari unsur nilai-nilai yang ada di dalamnya. Kemudian memanfaatkan kerja William R. Bascom dan Alan Dundes dalam menggali nilai lebih dari teater rakyat Gemblak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta.
Global Interreligious Dialogue: Diplomasi Kultural Dalam Kebijakan Dialog Agama Bilateral Indonesia Tyas Pramudita Indraning
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 5, No 2 (2020): ANTHROPOS JANUARI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v5i2.14114

Abstract

This study analyse Indonesia's cultural diplomacy through inter-state religious dialogue. Specifically, this study aims to find out the background of Indonesian cultural diplomacy, bilateral dialogue between religions and cultures and Indonesian bilateral diplomacy. Diplomacy is a way, with certain manners, that is used by a country to achieve the country's national interests in relations with other countries or with the international community. In the context of the former effectiveness of diplomacy, it requires political or economic support or a real economic, political, and military power, but now we know what is called cultural diplomacy, which in fact economic, political and military forces in certain cases is "counter productive". Bilateral dialogue is a conversation between two countries or more in an international discussion forum to improve cooperative relations in the economic, social, political, cultural and religious fields in the framework of creating a harmonious and peaceful religious life in the world including overcoming various global issues indicated threatening world security. Cultural diplomacy is part of public diplomacy (soft power diplomacy) with economic and cultural cooperation. Soft Power is the ability to get what you want by inviting and attracting the sympathy of others.
Eksistensi Warisan Budaya (Cultural Heritage) sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Lingga Kabupaten Karo Tumpal - Simarmata; Yuni Widya Bela Sinurat
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 1, No 2 (2015): ANTHROPOS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v1i2.5084

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu pertama, untuk mengetahui apa saja warisan budaya yang ada di Desa Lingga. Kedua, untuk mengetahui eksistensi warisan budaya (cultural heritage) dan yang ketiga untuk mengetahui peran pemerintah setempat dalam menjaga eksistensi warisan budaya sebagai objek wisata budaya di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menghasilkan data berupa hasil wawancara dari para informan dan menuliskannya secara deskriptif apa yang didapat dari penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang eksistensi warisan budaya Karo. Suku Karo terlebih di Desa Lingga memiliki warisan budaya bangunan tradisional seperti Rumah Adat Karo, jambur, geriten dan sapo ganjang/sapo page. Suku Karo masih bersyukur karena rumah adat tradisional karo yaitu Siwaluh Jabu masih tersisa 2 buah serta warisan budaya lainnya. Rumah adat karo dan warisan budaya lainnya sudah tidak terjaga lagi eksistensinya, sudah mulai memudar. Sehingga potensi objek wisata budayanya pun sudah mulai berkurang dan berdampak terhadap berkurangnya wisatawan mancanegara yang datang berkunjung. Kata Kunci: Eksistensi; Warisan Budaya; Objek Wisata Budaya
Adaptasi Masyarakat Transmigran di Desa Batang Pane II, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara Yuyun Trisna Yuningsih; Nurjannah Nurjannah
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 4, No 2 (2019): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v4i2.11956

Abstract

This study aims to determine the history, driving factors, adaptation, social solidarity, and barriers faced by Javanese and Sundanese ethnic transmigrant communities in adapting in Batang Pane II Village, Padang Bolak District, North Padang Lawas Regency. This study used a qualitative descriptive study with the subject of Javanese, Sundanese, and indigenous ethnic transmigrant communities namely the Batak Angkola sub-community. The results of the study show that the history of their transmigration was a result of the general transmigration program of 1982 under the rule of President Suharto. The driving factor is because you want to improve your standard of living, and get a more prosperous life. The adaptation of the transmigrant community went well, as evidenced by the interaction and communication that took place between each ethnic group. The social solidarity that occurs, can be seen in various kinds of activities carried out jointly, collaborating with each other and establishing cohesiveness in the community. Barriers to adaptation to barren soil environments so that people cannot grow crops other than perennials at the beginning of transmigration. The obstacle in communicating is because each ethnic group has a different language. The conclusion is that transmigrant communities with indigenous people each adapt to each other. The adaptation process does not fully occur naturally, but has been programmed by the government with evidence of laying houses for transmigrants and indigenous people randomly.
Perempuan dan Liminalitas dalam Tradisi Perkawinan Adat di Timor Tengah Selatan Marsel Eliaser Liunokas
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 6, No 1 (2020): ANTHROPOS JULI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v6i1.17047

Abstract

Timorese culture is patriarchal in that men are more dominant than women. As if women were not considered in traditional rituals so that an understanding was built that valued women lower than men. However, in contrast to the article to be studied, this would like to see the priority of women’s roles in traditional marriages in Belle village, South Central Timor. The role of women wiil be seen from giving awards to their parents called puah mnasi manu mnasi. This paper aims to look at the meaning of the rituals of puah mnasi maun mnasi and the role and strengths that women have in traditional marriage rituals in the village of Belle, South Central Timor. The method used for this research is a qualitative research method using interview techniques with a number of people in the Belle Villa community and literature study to strengthen this writing. Based on the data obtained this paper shows that the adat rituals of puah mnasi manu mnasi provide a value that can be learned, namely respect for women, togetherness between the two families, and brotherhood that is intertwined due to customary marital affrairs.

Page 4 of 17 | Total Record : 161