cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 437 Documents
Penerapan Metode Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Ilustrasi di Kelas VIII SMP GKPI Padang Bulan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Rookuli Lubis dan Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1037

Abstract

ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP GKPI Padang Bulan Medan. Dari hasil wawancara dengan guru seni budaya ditemukan bahwa para siswa belum pernah diajarkan menggambar ilustrasi lingkungan sekolah secara langsung di lapangan, belum pernah mendapatkan pengalaman belajar dari lingkungan keadaan sekolah mereka sendiri dan hasil belajar siswa dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah dengan menerapkan metode Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar menggambar ilustrasi siswa kelas VIII-2 SMP GKPI Padang Bulan Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP GKPI Padang Bulan Medan dengan jumlah 29 siswa. Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Penilaian Siswa, Tes Unjuk Kerja, Catatan Lapangan dan dokumentasi. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh adalah hasil belajar pada tiap siklus terjadi peningkatan, pada siklus pertama nilai pre test yang di peroleh sebesar  10,3% siswa yang tuntas dengan jumlah siswa 3 orang dan nilai rata-rata siswa sebesar 50,4 dan mengalami peningkatan pada saat post test siklus I menjadi 44,8% siswa yang tuntas dengan jumlah siswa 13 orang, dan nilai rata-rata siswa sebesar 67,6. Pada saat siklus II terjadi peningkatan dari post test siklus I ke post test siklus II menjadi 82,7% yang tuntas dengan jumlah siswa 24 orang, dan nilai rata-rata siswa sebesar 79,7. Dengan demikian terjadi rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sebesar 36,2%. Dengan demikian, akhirnya dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Explicit Instruction di duga akan dapat meningkatkan hasil belajar menggambar ilustrasi di SMP GKPI Padang Bulan Medan dan dapat diterima keberlakuannya untuk dapat digunakan dalam pembelajaran menggambar ilustrasi.
MOTIF TRADISI WAYANG KHAS BALI PADA PENCIPTAAN SENI KERAMIK I Wayan Mudra; I Gede Mugi Raharja; I Wayan Sukarya
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.14813

Abstract

AbstrakPara pencipta karya keramik di Indonesia terlihat telah berusaha mengangkat muatan tradisi khas Indonesia untuk mengimbangi dominasi kuasa produk keramik image Cina yang ada di Indonesia. Wayang khas Bali adalah salah satu motif tradisi yang sering dipilih dalam menciptakan karya-karya kriya keramik ini. Penulisan atikel ini bertujuan untuk membahas penciptaan karya-karya keramik yang terinspirasi dari motif wayang khas Bali. Penelitian ini memfokuskan bahasan pada jenis-jenis karya yang diwujudkan, teknik pembentukan, teknik penerapan ornamen, tokoh-tokoh wayang khas Bali yang divisualkan dan kualitas garapan dari karya-karya tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi, analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya-karya yang diwujudkan pada penciptaan keramik ini jenisnya terdiri dari guci dalam berbagai variasi dan ukuran, tempat lampu, dan dalam bentuk lukisan. Teknik pembentukan karya dikerjakan dengan teknik putar dan slab, dan penerapan ornamen dikerjakan dengan teknik lukis, ukir, dan toreh. Tokoh-tokoh wayang yang dominan dipilih dalam penciptaan ini, diambil dari seri ceritera Ramayana maupun Mahabrata, misalnya tokoh Rama, Sinta, Laksmana, Anoman, Bima, dan Arjuna. Kualitas garapan karya masing-masing pencipta cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kerapian garapan dan kerumitan bentuk ornamen. Simpulan yang dapat disampaikan bahwa karya-karya keramik hasil ciptaan ini mampu menjadi pembeda ditengah maraknya keramik bernuansa Cina di Indonesia.Kata Kunci: ornamen; wayang; penciptaan; seni; keramik.AbstractThe ceramic creators in Indonesia seems to have tried to lift the content of the typical Indonesian tradition to offset the power dominance of the Chinese image ceramic products in Indonesia. The Balinese puppets were one of the traditional motifs often chosen to creating these ceramics crafts. The article writing aims discussed the ceramic work's creation inspired by Balinese puppet motifs. This research focused on the types of works that are realized, the formation techniques, the applying ornaments techniques, the character figures that visualized and the quality of the works. The data collection method was done by observation and documentation, data analysis done with qualitative descriptive. The results showed that the ceramic works embodied consisted of jars in various variations and sizes, places of lights, and in the form of paintings. The technique forming work is done with swivel and slab techniques, and the ornaments application was done by painting, carving, and incising techniques. The dominant puppet characters chosen in this creation were taken from the Ramayana and Mahabharata stories, for example, the characters Rama, Sinta, Laksmana, Anoman, Bima, and Arjuna. The work quality of each creator was quite good. This can be seen from the neatness of the claim and the form complexity of the ornaments. The conclusions that can be conveyed were that the ceramics produced were able to make a difference in the midst of the rise of Chinese nuanced ceramics in Indonesia.Keywords: ornaments; puppet; creation; art; ceramic. 
ANALISIS GAMBAR EKSPRESI DENGAN MEDIA PENSIL WARNA DITINJAU DARI KECENDERUNGAN OBJEK DAN KESESUAIAN TERHADAP TEORI PERKEMBANGAN ANAK PADA SEKOLAH TK UMAIRA KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2016 Ripase Nostanta Br. Purba; Mesra Mesra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i1.4087

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan objek gambar ekspresi media pensil warna dan kesesuaian terhadap teori perkembangan anak pada sekolah TK Umaira Kotamadya Medan Tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Maret 2016 sampai Mei 2016. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui aspek penilaian dan ciri perkembangan anak. Populasi penelitian adalah hasil karya dari 95 orang siswa dan sampel yang diambil dengan teknik Cluster random Sampling yaitu sebanyak 48 sampel karya dari 48 anak. Hasil temuan pada penelitian anak-anak TK Umaira adalah objek rumah sebanyak 22 (45,8%), manusia sebanyak 19 (39,5%), bunga sebanyak 12 (25%), pelangi dan awan sebanyak 6 (12,5%), pohon sebanyak 6 (12,5%), binatang sebanyak 4 (8,3%), tangga sebanyak 4 (8,3%), mobil sebanyak 3 (6,25%). Kata Kunci: Gambar Ekspresi, Pensil Warna,
TINJAUAN GAMBAR EKSPRESI OBJEK MANUSIA BERDASARKAN TEORI LOWENFELD MENGGUNAKAN KRAYON OLEH ANAK TK B METHODIST BERASTAGI Crosby Sitepu; Azmi Azmi; Anam Ibrahim; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.17022

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan gambar ekspresi objek manusia dari indikator bentuk, warna, dan kerapian melalui menggambar menggunakan krayon yang dilaksanakan di TK B Methodist Berastagi berdasarkan teori Lowenfeld. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Objek penelitian ini yaitu kemampuan menggambar ekspresi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menggambar ekspresi objek manusia dengan krayon berdasarkan teori Lowenfeld pada peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi adalah baik. Karakteristik gambar ekspresi karya peserta didik TK B 3 Methodist Berastagi telah memiliki konsep cerita sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan kedaan lingkungan sekitar mereka, seperti didalam ruang lingkup keluarga dan kelas mereka.  Kata Kunci: gambar, ekspresi, anak, TK, lowenfeld.AbstractThis study was designed to describe the ability of images that depict human objects from indicators of shape, color, and neatness through drawing using crayons conducted at Kindergarten B Methodist Berastagi through Lowenfeld's theory.This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 26 students at the Kindergarten B 3 Methodist in Berastagi, Berastagi District, Karo Regency, North Sumatra Province. The object of this research is the ability to draw expressions. Data collection methods used are observation and documentation. Data analysis uses descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study indicate that the ability to draw human object expressions with crayons based on Lowenfeld's theory of students in TK B 3 Methodist Berastagi is good. Characteristic images of expression by Kindergarten B 3 Methodist Berastagi students have a concept of the story in accordance with the imagination and also in accordance with the circumstances of their environment, such as in the scope of their families and classrooms. Keywords: image, expressions, children, kindergarten, lowenfeld..
FENOMENA URBAN DAN BUDAYA MERANTAU SEBAGAI RANGSANG CIPTADALAM KARYA SENI LUKIS Imam Teguh Sugi Yetri; Yuniarti Munaf; Dharsono Dharsono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11058

Abstract

AbstrakUrban merupakan permasalahan yang besar dan tidak berkesudahan sampai saat ini mulai dari permasalahan sosial, ekonomi, gaya hidup, kriminalitas dan lain sebagainya. Masalah ekonomi merupakan masalah yang sangat besar bagi kaum urban yang kurang pengalaman dan keterampilan untuk bertahan hidup di kota.Sumber inspirasi penciptaan karya lukis ini tidak terlepas dari fenomena yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat dan atas dasar pengalaman estetis. urban dalam penciptaan karya lukis ini adalah sebagai rangsang cipta atau objek penciptaan yang menginspirasi penciptaan. Kajian sumber dilakukan untuk meninjau beberapa karya yang menginspirasi dan mendahului karya-karya yang diciptakan, agar karya yang diciptakan memiliki nilai orisinalitas.Metode yang dilakukan yaitu dengan studi lapangan untuk mengumpulkan data dan fakta tentang objek penciptaan. Data dan fakta tersebut direnungkan kembali untuk menemukan perasaan terhadap objek penciptaan. Perasaan terhadap objek penciptaan merupakan tema atau subject matter penciptaan. Berdasarkan pengamatan serta perenungan yang dilakukan ditemukan perasaan prihatin. Perasaan tersebut diekspresikan melalui media seni lukis, menampilkan spontanitas garis dan warna yang memberikan pesona ekspresi dan emosional. Meskipun bentuk-bentuk yang menginspirasi bersumber dari realitas objektif, namun bentuk-bentuk tersebut diciptakan kembali untuk memperoleh bentuk-bentuk yang kuat sebagai perwakilan dari perasaansubjektif.           Kata Kunci:urban, seni lukis dan ekspresi AbstractMigration is the big comflik and not having an and untl, it is begin from some conflik like siciality, economy,life style, criminality, etc. The economy comflik is the big comflik from migrationer who have minimum experience and skill for survice in the city.Inspiration source of this paintings never irrespective of phenomenon happened in the circles society, and on basis aesthetic experience. Migration for this paintings as motivation to work or object inspiration composition. Examine of source to observe some inspiration works and precede it. in order it have or originality.Method to accumulate data and facta about object of composition. It is to muse again for find feeling of compisition object. It is theme or ( subject matter) composition.Based on the observation and mused be found apprehensive feeling. It is to expression by painting art media, line, and color spontanety forward to give express emotion enchantment. Although the inspiration forms have a resource from object real,however it is to make again for obtain the strong forms like representative subjective feeling. Keywords:migration, painting, and expression
PERANCANGAN PERTUNJUKAN TEATER RAMBUN PAMENAN DALAM POLA TEATER TRADISIONAL RANDAI DENGAN PENDEKATAN TEATER MODERN (WELL MADE PLAY) Ikhsan Haryanto; Yusril Yusril; Martarosa Martarosa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19848

Abstract

AbstrakPerancangan pertunjukan teater Rambun Pamenan ini bertujuan untuk menggarap randai dengan mengadaptasi konsep teater modern. Pola yang digunakan dalam garapan ini adalah pola randai, tetapi untuk aktingnya menggunakan pemeranan presentatif (realistik). Metode penciptaan yang digunakan pada perancangan ini adalah metode pelatihan aktor oleh Richard Boleslavsky. Karya yang dihasilkan dari proses kreatif ini adalah sebuah pertunjukan teater modern dengan pola randai. Perancangan pertunjukan teater modern berbasis tradisi ini merupakan penciptaan formula baru dari berbagai idiom idiom tradisi yang dipergunakan sebagai titik tolak dalam berkarya.Kata Kunci: rambun pamenan, randai, teater modern. AbstractTheater Design Rambun Pamenan is designed to work on randai by adapting the concept of modern theater. The pattern used in this claim is the randai pattern, but for acting it uses a presentative (realistic) cast. The Selection Method used in this design is the actor training method by Richard Boleslavsky. The work produced from this creative process is a modern theater work with randai patterns. The design of traditional theater shows based on tradition is a new formula from traditional idioms which are used as a starting point in the making.Keywords: rambun, pamenan, randai, modern theater. 
HAMBATAN-HAMBATAN BELAJAR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR DESAIN JURUSAN IKK FPP UNP Sherly Septia Suyedi; Yenni Idrus
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12878

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh waktu perkuliahan yang tidak efektif yaitu dapat dilihat dari seringnya dosen pengampu mata kuliah tidak hadir dalam proses pembelajaran. Perbedaan persepsi antara dosen dengan asisten dosennya yang mengakibatkan mahasiswa menjadi bingung dengan apa yang harus dikerjakan. Materi yang diberikan oleh asisten dosen saat belajar mata kuliah Dasar Desain sulit dimengerti oleg mahasiswa dan tidak ada media pembelajaran yang menjadi standar dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa program studi PKK Tata Busana angkatan 2017 yang berjumlah 56 orang. Sampel penelitian adalah semua mahasiswa prodi PKK Tata Busana angkatan 2017 yang telah mengikuti mata kuliah Dasar Desain, yaitu sebanyak 56. Data dikumpulkan dengan kuisioner. Uji coba penelitian menggunakan 60 butir pernyataan, uji coba angket ditemukan 6 pernyataan dibuang karena tidak valid sehingga angket penelitian menggunakan 54 butir pernyataan. Teknik analisa data dengan analisis deskriptif terdiri dari persentase dan TCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan-hambatan belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Dasar Desain Jurusan IKK FPP UNP, dilihat dari minat yaitu kemauan mengerjakan tugas, kemauan bertanya, keaktifan dalam diskusi, memanfaatkan kesempatan bertanya, perhatian terhadap materi kurang, kemauan menambah pengetahuan di luar dalam pembelajaran, kurang serius, tidak membuat catatan pinggir, mencatat informasi dan menggarisbawahi catatan. Sedangkan dari kesiapan belajar, faktor penghambat adalah kondisi kesehatan, mahasiswa lesu, kurangnya hasrat dalam belajar, kurang percaya diri dan kurang membaca buku.Kata Kunci: hambatan, hasil belajar, minat belajar.AbstractThis research is motivated by ineffective lecture time, which can be seen from the frequency of lecturers who are not present in the learning process. Differences in perceptions between lecturers and assistant lecturers which resulted in students becoming confused about what to do. The material provided by the teaching assistant when studying Basic Design courses is difficult to understand by students and there is no learning media that becomes the standard in learning. This type of research is quantitative descriptive. The study population was all 2017 students of the 2017 Fashion Design PKK study program. The research sample is all 2017 Fashion Design PKK students who have taken Basic Design courses, which are as many as 56. Data were collected by questionnaire. The research trial used 60 items of statements, the questionnaire trial found 6 statements discarded because they were invalid so the research questionnaire used 54 items of statements. Data analysis techniques with descriptive analysis consisted of percentages and TCR. The results showed that the learning barriers of students in basic design learning at the FPP UNP IKK Department, seen from the interests of the willingness to do the task, the willingness to ask questions, activeness in discussion, taking advantage of opportunities to ask, lack of attention to material, willingness to increase knowledge outside learning, less serious, not making marginal notes, recording information and underlining notes. Whereas from learning readiness, the inhibiting factors are health conditions, sluggish students, lack of desire in learning, lack of confidence and lack of reading books.  Keywords: hindrance, learning outcome, interest.
PENGARUH STRATEGI PEBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR EKSPRESI DI SMP N.2 SEI BAMBAN T.A 2011/2012 Dewi Ana Marsoit
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 2 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i2.385

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Strategi Pembelajaran Kontruktivisme Terhadap Hasil Belajar Gambar Ekspresi di SMP Negeri 2 Sei Bamban. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan sampel berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan tes menggambar ekspresi. Teknik analisis data dilakukan dengan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas  data dan uji homogenitas varians, setelah itu dilakukan uji hipotesis. Hasil uji persyaratan analisis pada uji normalitas data pretest pada kelompok eksperimen yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme diperoleh L0 = 0,133<Ltabel = 1,87 sesuai dengan kriteria penelitian normalitas dengan teknik Lilifors, data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan untuk pretest pada kelompok kontrol yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional diperoleh L0 = 0,1212<Ltabel = 1,87 data ini juga berasal dari populasi berdistribusi normal. Pada uji normalitas data postes pada kelompok SPK1 (Strategi pembelajaran konstruktivisme) diperoleh L0 = 0,1928<Ltabel = 1,87 data postest pada SPK2 (kelompok strategi  pembelajaran konvendional) diperoleh L0 = 0,158<Ltabel = 1,87 data ini juga berdistribusi normal. Pada uji persyaratan analisis uji homogenites varians data pretest diperoleh Fhitung = 1,54< Ftabel = 1,84. Pada kriteria pengujian homogenites varians sampel pretest kelompok SPK1 dan kelompok SPK2 berasal dari populasi yang homogen, sedangkan uji homogenitas data postest diperoleh dan pada kriteria pengujian homogenitas varians sampel data postest dari kedua kelompok juga berasal dari populasi homogen. Pada pengujian hipotesis diperoleh Fhitung = 0,97<Ftabel = 1,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Strategi pembelajaran konstruktivisme terhadap hasil belajar gambar ekspresi di SMP Negeri 2 Sei Bamban. Kata kunci : Pengaruh strategi pembelajaran konstruktivisme terhadap hasil belajar
ANALISIS KERAJINAN SOUVENIR DIORAMA BERBAHAN LIMBAH PADA PENGRAJIN DIKRAF BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN Lisa Andriani Saragih; Zulkifli Zulkifli
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13639

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip desain yang terdapat pada karya kerajinan souvenir diorama berbahan limbah pada pengrajin Dikraf. Metode  pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah populasi penelitian 70 karya keseluruhan yang ada pada pengrajin Dikraf. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu sebanyak 10 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip desain yaitu prinsip kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, dan proporsi berdasarkan hasil nilai rata-rata yang telah dinilai oleh 3 tim penilai secara keseluruhan pada karya kerajinan souvenir diorama berbahan limbah sudah diterapkan dengan baik. Penerapan prinsip kesatuan memperoleh nilai baik dengan presentase 80%, cukup baik 10%, dan kurang baik 10%. Penerapan prinsip keseimbangan memperoleh nilai amat baik dengan presentase 10%, baik 60%, dan cukup baik 30%. Penerapan prinsip irama memperoleh nilai baik dengan presentase 50%, cukup baik 40%, dan kurang baik 10%. Penerapan prinsip penekanan memperoleh nilai baik dengan presentase 90%, dan cukup baik 10%. Penerapan prinsip proporsi memperoleh nilai baik dengan presentase 90% dan cukup baik 10%. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesatuan secara keseluruhan baik karena tiap elemennya dikomposisikan dengan baik dan warna pada tiap objeknya terlihat harmonis. Keseimbangan secara keseluruhan baik karna adanya pengaruh arah pandang boneka dan penempatan tiap elemenya terlihat seimbang dan dapat dirasakan melalui kepekaan estetis. Irama secara keseluruhan cukup baik karena tidak memiliki banyak elemen yang disusun rapi dan berulang-ulang. Penekanan secara keseluruhan baik karena adanya kontras warna dan bentuk yang menonjol pada karya. Proporsi secara keseluruhan baik karena pada boneka memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang unik. Potensi pengembangan pada prinsip kesatuan dan irama dilakukan dengan cara menambah jumlah elemen pendukung pada setiap karya. Pada prinsip keseimbangan dan proporsi dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran dan bentuk serta banyaknya elemen pendukung pada karya yang digunakan. Pada prinsip penekaan dilakukan dengan pemilihn bentuk, ukuran serta warna yang menonjol atauapun kontras dari elemen lainnya.Kata Kunci: kerajinan, souvenir diorama, prinsip desain. AbstractThis study a This study aims to describe the design principles contained in souvenir craft diorama made from waste from Dikraf craftsmen. Data collection methods of this study are observation, interviews and documentation. The number of research population is 70 overall works in Dikraf craftsmen. The sampling technique of the study was purposive sampling, which is the sampling technique of data sources with certain considerations as many as 10 samples. The results showed that the application of design principles namely the principle of unity, balance, rhythm, emphasis, and proportion based on the results of the average value that had been assessed by the 3 assessment teams as a whole in the craft of souvenirs diorama made from waste has been applied well. The application of the principle of unity is to get good grades with a percentage of 80%, good enough at 10%, and less than 10%. The application of the principle of equilibrium gets very good value with a percentage of 10%, both 60%, and good enough 30%. The application of the rhythm principle obtains a good value with a percentage of 50%, 40% good enough, and 10% less good. The application of the principle of emphasis obtains good grades with a percentage of 90%, and is good enough at 10%. The application of the principle of proportion obtains a good value with a percentage of 90% and is quite good at 10%. The results of the study explain that overall unity is good because each element is well composed and the color of each object looks harmonious. Overall balance is good because of the influence of the direction of view of the doll and the placement of each element looks balanced and can be felt through aesthetic sensitivity. The rhythm as a whole is quite good because it doesn't have many elements arranged neatly and repeatedly. The overall emphasis is good because of the contrast of colors and shapes that stand out in the work. The overall proportion is good because the doll has a unique body shape and size. Potential development on the principle of unity and rhythm is done by increasing the number of supporting elements in each work. The principle of balance and proportion is done by considering the size and shape and the number of supporting elements in the work used. In the principle of sensitization is done by choosing the shape, size and color that stands out or even the contrast of other elements. Keywords: crafts, diorama souvenirs, design principles. 
ANALISIS KARYA SENI LUKIS RASINTA TARIGAN DITINJAU DARI TEORI KUBISME Rudini Dan Heru Maryono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1075

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karya seni lukis Rasinta Tarigan bila ditinjau dari teori Kubisme. Alat pengumpul data yang dilakukan adalah metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan data menggunakan alat bantu dokumentasi berupa foto-foto lukisan Rasinta Tarigan dan lembar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Karya seni lukis Rasinta Tarigan berbeda dengan lukisan Kubisme pada umumnya. Tema pada lukisan Rasinta Tarigan yaitu budaya Karo yang menceritakan kehidupan masyarakat Karo. Bahan dan alat yang digunakan untuk menciptakan karya lukis antara lain kuas, dengan media kanvas dan cat minyak. Karya lukis Rasinta Tarigan cenderung menggunakan bidang-bidang segitiga yang bertebaran di atas permukaan kanvas. Perbedaan antara lukisan Rasinta dengan lukisan Kubisme yaitu pada lukisan Kubisme lebih menampilkan dimensi ruang, sedangkan lukisan Rasinta hanya menguraikan struktur-struktur dari objek yang dilukis menjadi bidang-bidang segitiga tanpa adanya kesan dimensi dan hanya telihat flat (datar). Arti bidang-bidang segitiga yang ada pada lukisan Rasinta sebagai simbol trinitas yaitu tiga unsur kekuatan yang ada di alam antara lain manusia, alam lingkungan dan Sang Pencipta.

Page 1 of 44 | Total Record : 437