cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20889321     EISSN : 25025295     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, dengan frekuensi penerbitan 3 edisi pertahun, yaitu Januari, Mei, dan September. Jurnal Teknik Sipil telah terbit sejak tahun 2011, dengan edisi pertama Volume 1, Nomor 1, September 2011. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil telah menerbitkan 6 Volume, dan 1 Volume Special Issue. Untuk Volume 7, Jurnal Teknik Sipil akan terbit 2 kali setahun, yaitu Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 290 Documents
FAKTOR DOMINAN DAN STRATEGI PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RAWAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR Erwin Ferdinansyah; Azmeri Azmeri; Eldina Fatimah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.294 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10051

Abstract

Abstract: Baitussalam sub-district is one of the areas vulnerable to water in the district of Aceh Besar. During this time the District community Baitussalam it difficult to obtain a continuous flow of clean water. This is due to the remote location of the water source so as to obtain clean water, people need a lot of time and effort. Villagers District of Baitussalam were not served with clean water Regional Water Company (PDAM) Tirta Mountala, using ground water as clean water. Problems arise when the dry season, the ground water level has decreased, even loss of water discharge at all. This study aims to identify the dominant factors that may affect the distribution of water supply and analyze the strategy of water supply clean water prone villages in the subdistrict of Aceh Besar district Baitussalam. This research was conducted with questionnaires and interviews. Observations were made on the District community Baitussalam unserved water from PDAM Tirta Mountala. The results showed that the dominant factor affecting the distribution of clean water in District Baitussalam is an area that will be served by PDAM Tirta Mountala, and the allocation of increased funding water infrastructure. Strategy clean water supply in villages prone to water in the District Baitussalam is a set of service areas by PDAM Tirta Mountala towards building water treatment, then allocate increased funding water infrastructure, improve the discharge source of clean water related water needs in each village, and do development of Drinking Water Supply system (SPAM). Abstrak: Kecamatan Baitussalam merupakan salah satu kawasan rawan air bersih yang ada di Kabupaten Aceh Besar. Selama ini masyarakat Kecamatan Baitussalam mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang kontinu mengalir. Hal ini disebabkan karena lokasi yang jauh dari sumber air sehingga untuk mendapatkan air bersih, masyarakat membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Masyarakat desa Kecamatan Baitussalam yang tidak terlayani air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala, menggunakan air tanah sebagai air bersih. Permasalahan timbul saat musim kemarau, muka air tanah mengalami penurunan, bahkan kehilangan debit air sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor dominan yang dapat mempengaruhi distribusi penyediaan air bersih dan menganalisis strategi penyediaan air bersih di desa rawan air bersih pada Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Pengamatan dilakukan pada masyarakat Kecamatan Baitussalam yang belum mendapatkan pelayanan air dari PDAM Tirta Mountala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi distribusi air bersih di Kecamatan Baitussalam adalah luas wilayah yang akan dilayani oleh PDAM Tirta Mountala, dan alokasi dana peningkatan prasarana air bersih. Strategi penyediaan air bersih di desa rawan air bersih pada Kecamatan Baitussalam adalah menetapkan wilayah pelayanan oleh PDAM Tirta Mountala terhadap bangunan pengolahan air bersih, kemudian mengalokasikan dana peningkatan prasarana air bersih, meningkatkan debit sumber air besih terkait kebutuhan air pada masing-masing desa, dan melakukan pengembangan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM).
HUBUNGAN EMPIRIS DAYA DUKUNG TANAH DASAR MENGUNAKAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) DAN CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) RENDAMAN UNTUK DISAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA Burhanuddin Burhanuddin; Junaidi Junaidi
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.804 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i3.9994

Abstract

Abstract: Subsoil (sub grade) is the lowest layer in highway construction. The reliability of the pavement thickness design is highly dependent on the accuracy of the carrying capacity of the ground. The carrying capacity of the foundation soil known in the value of California Bearing Ratio (CBR) can be determined by Dynamic Cone Penetrometer (DCP) equipment. The working principle of DCP is very simple and economical in the field. However, since 2013 the Ministry of Public Works has issued a 2013 Pavement Design Destruction Manual (MDP) which requires the use of CBR values from laboratory test results with 4 day immersion samples. The problem that occurs is the time and cost of testing the sample. CBR immersion with 4 days of immersion will take longer. The cost of sampling, sample preparation and sample testing are also more expensive than testing with DCP tools. With this background, this study aims to find an empirical relationship between the value of ground support capacity (CBR) of both tools (DCP and CBR immersion). This research is a preliminary study of Road Laboratory of Faculty of Engineering Unsyiah and is expected to be developed by multiplying future research samples for more precise results. Empirical values obtained after the research is: CBR Dcp = 1.083 + (0.347 x CBR Lab) Abstrak: Tanah dasar (sub grade) merupakan lapisan terbawah pada konstruksi jalan raya. Kehandalan disain tebal perkerasan sangat tergantung pada keakuratan nilai daya dukung tanah dasar. Daya dukung tanah dasar yang dikenal dalam nilai California Bearing Ratio (CBR) dapat ditentukan dengan peralatan Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Prinsip kerja DCP sangat sederhana dan ekonomis dilakukan di lapangan. Namun, sejak tahun 2013 Kementerian Pekerjaan Umum mengeluarkan Manual Disain Tebal Perkerasan (MDP) 2013 yang menyaratkan penggunaan nilai CBR dari hasil uji laboratorium dengan sampel rendaman 4 hari. Permasalahan yang terjadi adalah waktu dan biaya pengujian sampel. CBR rendaman dengan 4 hari perendaman akan memakan waktu yang lebih lama. Biaya pengambilan sampel, penyiapan sampel dan pengujian sampel juga lebih mahal dibandingkan dengan pengujian dengan alat DCP. Dengan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan secara empiris antara nilai daya dukung tanah dasar (CBR) dari kedua alat tersebut (DCP dan CBR rendaman). Penelitian ini merupakan studi awal dari Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Unsyiah dan diharapkan dapat dikembangkan dengan memperbanyak sampel penelitian dimasa mendatang untuk hasil yang lebih presisi.  Nilai empiris yang didapatkan setelah dilakukan Penelitian adalah : CBR Dcp = 1.083 + (0.347 x CBR Lab)
POLA GERUSAN LOKAL AKIBAT PERLAKUAN PADA ABUTMEN JEMBATAN Nina Shaskia; Maimun Rizalihadi
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.953 KB) | DOI: 10.24815/jts.v8i2.14055

Abstract

Kegagalan struktur bangunan jembatan akibat gerusan lokal sangat sering terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan gerusan lokal agar struktur jembatan tetap aman. Salah satu penyebab terjadinya gerusan lokal adalah  terhalangnya aliran sungai akibat keberadaan abutmen jembatan. Terganggunya pola aliran sungai ini menyebabkan terjadinya gerusan di sekitar abutmen jembatan yang pada akhirnya dapat merusak keseluruhan struktur jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perilaku gerusan lokal akibat perlakuan pada abutmen jembatan. Model abutmen yang digunakan pada penelitian ini adalah abutmen tipe vertical-wall dengan ukuran lebar 12 cm, tebal 4,5 cm, dan  tinggi 80 cm. Perlakuan pada abutmen dilakukan dengan menempatkan orifice dan dengan membelokkan abutmen dengan sudut 90°. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan flume dengan panjang 15,46 meter, lebar 0,50 meter dan tinggi 1,00 meter yang pada dasarnya diberi lapisan pasir setebal 10 cm dengan karakteristik d50 = 0,379 mm dan  sg = 2,786. Pengamatan dilakukan pada debit konstan 2,65 l/det selama 60 menit untuk setiap kali running dan diukur dengan menggunakan point gauge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pada abutmen berpengaruh terhadap kedalaman dan distribusi gerusan yang terjadi. Akibat dibelokkan 90°, kedalaman gerusan pada titik 1, 3, dan 4 berturut-turut berkurang sebanyak 17,8 %, 20,5 %, dan 24,3 %; sedangkan akibat penempatan orifice, kedalaman gerusan pada titik 1, 3, dan 4 berturut-turut berkurang sebanyak 21,6 %, 24,3 %, dan 30,4 %.
ANALISIS DEFORMASI DAN RETAKAN STRUKTUR TEROWONGAN DENGAN PEMODELAN PSEUDOSHELL Nirwal Mahdi Abdullah; Muttaqin Hasan; Husaini Husaini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.828 KB)

Abstract

Abstract: The increasing development of infrastructure such as building tunnels in support of improved transport system that takes some analysis of the behavior of the tunnel in preventing damage. The object of research is the shotcrete lining tunnel Sieberg, Austria developed using construction methods New Austrian Tunnel Method (NATM). This study aims to determine the behavior that causes damage such as cracks and displacement by performing two analyzes are analyzed using a pseudoshell model developed by Shi (2009) with a thickness of pseudoshell is 0.06 m. Some of the data used was taken from a previous study conducted by Lackner and Mang (2003) which is also located in the tunnel Sieberg, Austria. Data collected in the form of secondary data will be analyzed using the software ATENA V5. The results obtained are in pseudoshell modeling, for a distributed load partial left side of the tunnel, the amount of deformation modeling pseudoshell thickness 0.06 m is 42,75 mm.Keywords : Tunnels, NATM method, PseudoShell Model, Dummy Load, ATENA V5, Cracked, Displacement.Abstrak: Meningkatnya pembangunan infrastruktur seperti bangunan terowongan dalam mendukung sistem transportasi yang meningkat sehingga diperlukan beberapa analisa terhadap perilaku terowongan dalam mencegah terjadinya kerusakan. Objek penelitian adalah lapisan shotcrete terowongan Sieberg, Austria yang dikembangkan dengan menggunakan metode konstruksi New Austrian Tunnel Methode (NATM). Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku yang menyebabkan kerusakan seperti retakan dan displacement dengan melakukan analisis yaitu menggunakan model Pseudoshell yang dikembangkan oleh shi (2009) dengan ketebalan pseudoshell sebesar 0,06 m. Beberapa data yang digunakan diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lackner dan Mang (2003) yang juga berlokasi di terowongan Sieberg, Austria. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang akan dianalisa menggunakan perangkat lunak ATENA V5. Hasil yang diperoleh adalah pada pemodelan pseudoshell, untuk beban merata sebagian sisi kiri terowongan, besaran deformasi dengan pemodelan pseudoshell dengan tebal 0,06 m adalah 42,75 mm.Kata kunci : Terowongan, Metode NATM, Pemodelan Pseudoshell, Beban Dummy, ATENA V5, Retak, Displacement.
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG OLEH QUANTITY SURVEYOR (STUDI KASUS: PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PROYEK APARTEMENT THE ACCENT JAKARTA) Vivi Ariani; Martalius Peli; Dinni Fadhilah Fitri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.999 KB) | DOI: 10.24815/jts.v7i2.10078

Abstract

Abstract : Cost Estimating of the upper structure on each construction project is usually done by the civil engineer or architect. However, as the development of science, new professions such as Quantity Surveyor have shifted the task of civil engineering or architects in making cost estimates. The QS profession is a profession that has the ability to analyze the cost and practical components of theproject's physical construction work in a successful way so as to apply its analytical results in solving the problems typical for each project. The case study of this research is the top structural work on the accent Apartments built on an area of ± 3,300 m2 with a building area of ± 27,000 m2. Research methodology by literature study and The Accent volume calculation using standard measurement method (SMM), while for unit price partly taken from the reference of PU Permen 2007. From the analysis of volume calculation and unit price analysis, the total cost of the structural work top of Rp. 51,162,851,482.23 with the price per m2 is 2.084,412.47 / m2. Duration of implementation is for 16 months. For cash flow, cash in consists of a 10% down payment, 5% retention, monthly employment progress minus downpayment and retention, and an office cash loan of Rp.6,000,000,000.00 in which the cash is Rp.2,000,000,000.00 per month.Keywords : cost estimating, quantity surveyor, volume, upper structure, ApartementAbstrak: Estimasi biaya pekerjaan struktur atas pada setiap proyek konstruksi biasanya dilakukan oleh civil engineer atau arsitek. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, profesi baru seperti Quantity Surveyor telah menggeser tugas civil engineering atau arsitek dalam melakukan estimasi biaya. Studi kasus penelitian ini adalah pekerjaan struktur atas pada Apartemen The Accent yang dibangun pada lahan seluas ±3.300 m2 dengan luas bangunan ±27.000 m2. Metodologi penelitian dilakukan dengan cara studi literatur dan melakukan perhitungan volume menggunakan standar measurement method (SMM), sedangkan untuk harga satuannya sebagian diambil dari acuan Permen PU 45/PRT/M/2007.  Dari hasil analisa perhitungan didapat total biaya keseluruhan pekerjaan struktur atas sebesar Rp. 51,162,851,482.23 dengan harga per m2 nya adalah 2,084,412.47/m2. Durasi pelaksanaan adalah selama 16 bulan. Untuk cash flow, cash in terdiri atas uang muka sebesar 10%, retensi sebesar 5%, progress pekerjaan bulanan dikurangi uang muka dan retensi, dan peminjaman kas kantor sebanyak Rp.6,000,000,000.00 yang mana cairnya dana adalah sebesar Rp.2,000,000,000.00 per bulannya.Kata kunci : Estimasi biaya, Quantity Surveyor, Volume, Struktur atas, Apartemen
KAJIAN KONSEP OPERASIONAL PEMELIHARAAN GEDUNG SMA BINA GENERASI BANGSA MEULABOH ACEH BARAT Edi Mawardi; Teuku Budi Aulia; Abdullah Abdullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.924 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10041

Abstract

Abstract: Building school as a public facility which is a means of education for the smooth process of teaching and learning. With the concept of operational maintenance of the building is less good because the various functions of building facilities declined and affect the quality and comfort of the building. If the damage to building components is left then slowly the service life of the building will decrease. Seeing the function of the building of the Senior High School (SMA) Bina Generasi Bangsa Meulaboh, it should have got the concept of good maintenance operations so that the reliability and feasibility of buildings in the architecture, structure, and utilities are maintained and functioning optimally. The objectives of the study were to find out the operational concept of building maintenance, to identify the percentage of damage, to estimate the maintenance cost and maintenance priority sequence. Analytical methods used statistical methods The result of the analysis is heavy damage happened to utility component equal to 84,04%, moderate damage at component of architecture equal to 50,24% and light damage to structural component equal to 1,56%. The calculation for maintenance cost of 13.08% of the price of the construction of the state building, in accordance with the Ministerial Decree No.24 / PRT / M / 2008 of the building entered the category of light maintenance.. The result of hammer test test shows that the compressive strength value of the structural component is low below that required by SNI 03-2847-2002 for the 225 kg / cm² multi-storey building. Abstrak: Bangunan sekolah sebagai faslitas umum yang merupakan sarana pendidikan untuk kelancaran proses belajar mengajar. Dengan konsep operasional pemeliharaan gedung yang kurang baik menyebabkan berbagai fungsi fasilitas gedung semakin menurun dan mempengaruhi kualitas dan kenyamanan gedung. Apabila kerusakan komponen gedung dibiarkan maka secara perlahan umur layan gedung akan berkurang. Melihat fungsi dari bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA)  Bina Generasi Bangsa Meulaboh, maka sudah seharusnya bangunan ini mendapat konsep operasional pemeliharaan yang baik agar keandalan dan kelayakan bangunan secara arsitektur, struktur, maupun utilitas tetap terjaga dan berfungsi secara optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsep operasional pemeliharaan gedung, mengidentifikasikan persentase kerusakan,  memperkirakan besarnya biaya pemeliharaan  dan urutan prioritas pemeliharaan. Metode analisis yang digunakan metode statistik. Hasil analisis tersebut kerusakan berat terjadi pada komponen utilitas sebesar 84,04%, kerusakan sedang pada komponen asitektur sebesar 50,24% dan kerusakan ringan pada komponen struktural sebesar 1,56%. Perhitungan untuk biaya pemeliharaan sebesar 13,08% dari harga pembangunan gedung  negara, sesuai dengan permen PU No.24/PRT/M/2008 gedung tersebut masuk katagori pemeliharaan ringan. Hasil pengujian hammer test menunjukan bahwa nilai kuat tekan pada komponen struktural tergolong rendah dibawah yang disyaratkan SNI 03-2847-2002 untuk bangunan bertingkat 225 kg/cm².
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE GAMPONG KUTA ATEUH BERDASARKAN KAPASITAS SALURAN TERHADAP PENATAAN RUANG KOTA SABANG Liza Zulaini; Alfiansyah Yulianur; Eldina Fatimah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.803 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10067

Abstract

Abstract: Gampong Kuta Ateuh is the center of settlement and government office areas concerned to guard its territory against flooding inundation, so it is necessary a representative drainage handling. The purpose of this research is to evaluate the performance of drainage network of Gampong Kuta Ateuh based on channel capacity on existing spatial condition, and to evaluate the performance of drainage network based on channel capacity on Sabang City Spatial Condition. Based on the result of performance evaluation of drainage network at Gampong Kuta Ateuh on existing spatial condition based on channel capacity obtained 2 (two) unsafe channel segment which yield minus value (-) for Qs-QT. Based on spatial arrangement that is at least the proportion of 30% RTH (Green Open Space) of each DTH produces 5 (five) unsecured channel segments, this shows current RTH Kota Sabang 30%. A value of the runoff coefficient (C) has a range between 0,5453 and 0,5025. Spatial arrangement of this research has resulted in many channels damaged by the arrangement of road landscapes that do not follow the Ministerial Decree No.05 / PRT / M / 2012 on Tree Planting Guidance on Road Network Systems. The path of plant on the road should be placed on the edge of traffic lane and pedestrian path, after the pedestrian path then the channel. Abstrak: Gampong Kuta Ateuh merupakan pusat permukiman dan kawasan perkantoran pemerintah yang berkepentingan untuk menjaga wilayahnya terhadap banjir genangan sehingga perlu penanganan drainase yang representatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja jaringan drainase Gampong Kuta Ateuh berdasarkan kapasitas saluran terhadap kondisi tata ruang existing, dan mengevaluasi kinerja jaringan drainase berdasarkan kapasitas saluran terhadap kondisi Penataan Ruang Kota Sabang. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja jaringan drainase Gampong Kuta Ateuh pada kondisi tata ruang existing berdasarkan kapasitas saluran diperoleh 2 (dua) ruas saluran yang tidak aman dimana menghasilkan nilai minus (-) untuk Qs-QT. Berdasarkan penataan ruang yaitu minimal proporsi 30% RTH (Ruang Terbuka Hijau) dari tiap DTH menghasilkan 5 (lima) ruas saluran yang tidak aman, hal ini menunjukkan saat ini RTH Kota Sabang 30%. Nilai Koefisien aliran (C) berdasarkan penataan ruang saat ini adalah paling tinggi 0,5453 sedangkan berdasarkan penataan ruang dengan proporsi minimal RTH 30% adalah 0,5025. Penataan ruang dari penelitian ini menghasilkan bahwa banyak saluran yang rusak akibat penataan lanskap jalan yang tidak mengikuti Permen PU No.05/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan. Jalur tanaman pada jalan sebaiknya diletakkan ditepi jalur lalu lintas, yaitu diantara jalur lalu lintas kendaraan dan jalur pejalan kaki. Setelah jalur pejalan kaki kemudian saluran.
KAJIAN BEBAN AKTUAL KENDARAAN PADA KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN WEIGH IN MOTION (WIM) Rita Martina; Sofyan M. Saleh; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.463 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i3.10029

Abstract

Abstract: Road infrastructure plays an important role as land transportation in Aceh. The transport mobility in Aceh province west coast highway kept increase every year. So that, the construction of the road had got load (traffic volume and axle load) increased every time. The addition of traffic load caused the level of damage to the road construction was increasing. Early damage can happen immediately, if the load exceeded the standard load plan. So that needed to be examined to the weight of the vehicle on the construction of theAceh province west coast highway by using Weigh In Motion (WIM). The goal is to identify the actual condition of the vehicle burden on the construction of roads (traffic volume and axle load) which occurred on roads Bts. Kota Banda Aceh-Aceh Barat and to reviewgovernment policy to the road maintenance management and to instruct management of road infrastructure maintenance. This studywas located at Simpang Rima point. The research method was descriptive- analysis, Weigh In Motion was used as the primary means of data collection. The data measured by WIM, including the data types of vehicles, speed, vehicle length, weight and configuration of the vehicle wheelbase. The data was analyzed to obtain the value of Destroyer Road factor (Vehicle Damage Factor - VDF) of each type of vehicle. From the results of flattenering during the measurement of axis load it was obtained the average of Equivalent Standard Axles (ESA) factor of each type of vehicle for each road was being reviewed. Results of this study are indicative of the occurrence of overloading the vehicle 2-axis and 3-axis truck type. It indicated that the direction of road maintenance was appropriate with the direction of government policy. The Value of International Roughness Index (IRI) are in the good category is between 4- 8, precisely 5.03. While the value of Surface Distress Index (SDI) was less than 50 m / km.Abstrak: Infrastruktur jalan memegang peranan penting sebagai prasarana transportasi darat di Aceh. Mobilitas arus transportasi lintas Barat Provinsi Aceh terus meningkat tiap tahunnya. Sehingga konstruksi jalan dari waktu ke waktu mengalami pembebanan (volume lalulintas dan beban sumbu) yang terus meningkat. Penambahan beban lalulintas mengakibatkan tingkat kerusakan terhadap konstruksi jalan semakin meningkat. Kerusakan dini dengan segera dapat terjadi, apabila beban lalulintas melebihi beban standar rencana. Sehingga perlu dilakukan kajian terhadap beban kendaraan pada konstruksi jalan lintas Barat Provinsi Aceh menggunakan Weigh In Motion(WIM). Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi aktual beban kendaraan pada konstruksi jalan (volume lalulintas dan beban sumbu) yang terjadi pada ruas jalan Bts. Kota Banda Aceh-Aceh Barat dan mengkaji kebijakan pemerintah terhadap manajemen pemeliaraan jalan serta mengarahkan manajemen pemeliharaan infrastruktur jalan. Penelitian iniberlokasi pada ruas jalan titik Simpang Rima. Metode penelitian adalah analisis deskriptif, Weigh In Motion digunakan sebagai alat pengumpulan data primer. Data yang diukur oleh WIM antara lain data jenis kendaraan, kecepatan, panjang kendaraan, konfigurasi berat dan jarak sumbu kendaraan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk memperoleh nilai Faktor Perusak Jalan (Vehicle Damage Factor – VDF) dari tiap jenis kendaraan. Dari hasil perataan selama pengukuran beban sumbu diperoleh faktor Equivalent Standard Axle (ESA) rata-rata dari setiap jenis kendaraan untuk masing-masing ruas jalan yang ditinjau. Hasil penelitian ini adalah indikasi terjadinya overloading pada kendaraan jenis truk 2 sumbu dan 3 sumbu.Hal ini mengindikasikan bahwa arahan pemeliharaan jalanadalah pemeliharaan rutin telah sesuai dengan arahan kebijakan pemerintah. Nilai International Roughness Index (IRI) berada pada kategori baik yaitu antara 4-8, tepatnya dengan nilai 5,03. Sedangkan nilai Surface Distress Index (SDI) lebih kurang dari 50 m/km.
KAJIAN KERENTANAN BENCANA BANJIR BANDANG DI GAMPONG BEUREUNUT KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR Riza Erwin; Azmeri Azmeri; Nazli Ismail
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.488 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10058

Abstract

Abstract: Gampong Beureunut is a village with 323 population which located in District of , Aceh Besar. In the last 20 years, Gampong Beureunut has been repeatedly hit by flash floods  in 1987, 2000 and the latest occured on January 2nd, 2013. The occurrence of flash floods is caused by the break of natural dam at Krueng Teungku groove that is located above the village and the estuary lies right in the Gampong Beureunut so the damage impact of flash floods is quite severe. Referring to the regulation of General Guidelines for Assessment of the Disaster Ratio issued by BNPB No. 2 of 2012, will assess the level of vulnerability of the community in Gampong Beureunut in term of tackling the threat of banjir bandang. There are four indicators to be taken in advance in term of determining the level, they are; social, economic, physical and environmental vulnerability. Based on the results of analysis data which the source information mostly obtained by direct survey to the location of the research found that the vulnerability level of community Gampong Beureunut against the threat of flash floods is medium. This shows that the people of Gampong Beureunut are vulnerable to the threat of flash floods so that some strategies are needed to reduce the vulnerability, among othersthe government should support the existence of gampong institutions that have been formed as disaster information centers, the need for extension, socialization and simulation, improvement of critical facilities and relocation of housing residents who are still in danger zone of flash floods. Abstrak: Gampong Beureunut adalah suatu gampong berpenduduk 323 jiwa yang terletak di Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, Gampong Beureunut telah berulang kali dilanda banjir bandang yaitu tahun 1987, 2000 dan yang terakhir pada tanggal 2 Januari 2013. Terjadinya banjir bandang tersebut disebabkan karena jebolnya bendungan alam di alur Krueng Teungku yang terletak di atas permukiman penduduk dan bermuara tepat di Gampong Beureunut sehingga dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Dengan berpedoman pada Perka BNPB No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana, pada penelitian ini akan ditinjau tingkat kerentanan masyarakat Gampong Beureunut terhadap ancaman banjir bandang. Untuk mendapatkan tingkat kerentanan ancaman banjir bandang, terdapat empat indikator yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu kerentanan sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan.  Dari hasil analisis data yang sumbernya sebagian besar didapat dari survey langsung ke lokasi penelitian, didapat hasil bahwa tingkat kerentanan masyarakat gampong beureunut terhadap ancaman banjir bandang adalah sedang. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Gampong Beureunut rentan terhadap ancaman banjir bandang sehingga diperlukan beberapa strategi untuk mengurangi kerentanan tersebut, antara lain pemerintah harus mendukung keberadaan lembaga gampong yang telah terbentuk sebagai pusat informasi bencana, perlunya dilakukan penyuluhan, sosialisasi dan simulasi, perbaikan fasilitas kritis dan relokasi perumahan penduduk yang masih berada pada zona bahaya banjir bandang.
KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN AGREGAT SIMEULUE DENGAN VARIASI ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70 Firdaus Firdaus; Yuhanis Yunus; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.875 KB) | DOI: 10.24815/jts.v1i3.9999

Abstract

Abstract: Asphalt concrete pavement is depend on the type and composition of aggregate, asphalt, and filler being used. In this study, the aggregate used was an aggregate of Simeulue Island. In this Regency are difficult to find enough hard aggregate because the majority of the rocks there come from the process of particles mineral deposition, rest of the animals and plants which are found in the River (Aribowo, 2014). This research was conducted to find out the level of asphalt mixtures resistance using Simeulue aggregate with asphalt variation percentage of retona blend 55 and pen. 60/70 as a binder. This research begins with an examination of the physical properties of asphalt and aggregate next manufactured specimens based on gradations planning to determine of optimum asphalt content (OAC) with the overlapping method. From the results obtained, the elongation and flakiness index value did not meet the required specifications, those were 35.27% and 14.38%. The soundness aggregate against of Sodium and Magnesium sulfate (Mg2SO4) = 26.43% where is the maximum value required 12%. Aggregate wear value still meets the requirement, that was 23.84% 40%. OAC for AC-WC mixture using 100% RB, 100% Pen, 80% RB/ 20% Pen, 65% RB/ 35% Pen, 50% RB/ 50% Pen. was in the amount of 6.18%; 6.37%; 6.20%; 6.06% and 6.06%. From the Marshall test results in every OAC for all variations of immersion, showed the stability value using RB higher than by using Pen. 60/70. This was because asphalt RB can tie the Simeulue aggregate well compared to asphalt Pen. 60/70. The flow value was higher than the asphalt RB. VIM and MQ value at all immersion variation, using asphalt RB were higher than by using asphalt Pen. The durability value in all types of AC-WC mixture still meets the requirements of the Dept. PU (2010) ≥ 90%. While the durability value of 48-hour immersion already is under 90%.Abstrak: Perkerasan beton aspal sangat tergantung pada jenis dan komposisi agregat, aspal serta filler yang digunakan. Penelitian ini menggunakan agregat dari Kabupaten Simeulue. Pada Kabupaten ini sulit ditemukan agregat yang cukup keras karena mayoritas batuan yang ada berasal dari proses pengendapan partikel mineral, sisa hewan dan tanaman yang terdapat di sungai dan memiliki nilai pelapukan yang tinggi (Aribowo, 2014). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan agregat Simeulue dengan variasi persentase aspal retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat dengan harapan dapat menghasilkan perkerasan yang lebih baik. Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan sifat fisis aspal dan agregat selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji berdasarkan gradasi rencana untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO) dengan metode overlapping. Dari hasil penelitian agregat diperoleh nilai indeks kepipihan dan kelonjongan tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 35,27% dan 14,38%. Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan NaCl dan MgSO4 = 26,43% dimana nilai yang disyaratkan maksimal 12%. Untuk nilai keausan agregat masih memenuhi syarat yaitu sebesar 23,84% 40%. KAO campuran AC-WC menggunakan 100% RB, 100% Pen. 60/70, 80% RB/ 20% Pen, 65% RB/ 35% Pen, 50% Rb/ 50% Pen, masing-masing sebesar 6,18%; 6,37%; 6,20%; 6,06% dan 6,06%. Dari hasil uji Marshall pada setiap KAO untuk semua variasi rendaman, menujukkan nilai stabilitas menggunakan aspal RB lebih tinggi dibandingkan dengan Pen. 60/70. Hal ini dikarenakan aspal RB dapat mengikat agregat Simeulue dengan baik. Nilai flow lebih tinggi dibandingkan aspal RB. Untuk nilai VIM dan nilai MQ menggunakan aspal RB lebih tinggi dibandingkan dengan Pen. 60/70. Nilai durabilitas pertama pada semua jenis campuran masih memenuhi persyaratan Departemen PU (2010) ≥ 90%. Sedangkan nilai durabilitas kedua sudah berada di bawah 90%.

Page 1 of 29 | Total Record : 290


Filter by Year

2011 2022