cover
Contact Name
Sumarwati
Contact Email
watik_uns@ymail.com
Phone
+628164272262
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret, Gd. E lt. 1 Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
BASASTRA
ISSN : 23026405     EISSN : 27149765     DOI : -
Core Subject : Education,
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is published twice a year in April and October (ISSN 2302-6405) contains scientific articles on language, literature, and its relation to teaching, about linguistics and applied linguistics studies, about the literary studies, and about the literary teaching and learning. The articles are written in both Indonesian and foreign languages. Articles that include the analysis, study, and application of theory, research results, and discussion of the literature.
Articles 201 Documents
ANALISIS PENYIMPANGAN PRAANGGAPAN DAN SKEMATA WACANA HUMOR PADA PENAMPILAN KOMEDI TUNGGAL RYAN ADRIANDHY Muhammad Fakhruzzahid
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8, No 2 (2020): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the deviation of prejudice, schemata, and the material context of Ryan Adriandhy's solo comedy performance. This study uses a pragmatic approach in describing the research data in linguistic units by referring to the theory of prejudice deviations (Yule, 2014), Piaget regarding schemata development, and discourse context (Hymes in Widodo). The data in this study are Ryan Adriandhy's speech on Stand-up comedy performances that contain preconceived deviations and schemata in seven different performances. The data in this study were obtained using the observation method and transcribed using the note-taking technique. In analyzing the data, the authors used qualitative data analysis procedures with the results presented in an informal explanation. The results of the research carried out were (1) the deviation of presuppositions found in Ryan Adriandhy's Stand-up comedy performance, namely: structural and general presupposition deviations, (2) schemata development that occurred in Ryan Adriandhy's Stand-up comedy performance, including two ways, namely: assimilation and accommodation, and (3) The discourse context contained in Ryan Adriandhy's stand-up comedy performance is divided into several constructions. It can be seen from the context of the show, the persona of the comic, and each item of the material.
NILAI SOSIAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KUMPULAN CERPEN LUPA 3NDONESA KARYA SUJIWO TEJO SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA Achmad Bashori; Sarwiji Suwandi; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.48688

Abstract

Degradasi moral banyak terjadi di kalangan remaja Indonesia. Upaya untuk memperbaiki moral dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra di sekolah.  Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) nilai sosial dalam kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo, (2) nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo, dan (3) pemanfaatannya sebagai materi ajar sastra di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analysis. Data penelitian berupa kutipan dialog dan monolog yang menunjukkan nilai sosial dan pendidikan karakter serta catatan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia. Sumber data berupa kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo dan informan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat dan wawancara. Validitas data berupa triangulasi teori dan sumber. Analisis data menggunakan model analisis data interaktif. Hasil penelitian ini, yaitu  (1) terdapat  nilai sosial berupa tolong-menolong, empati, toleransi, kerja sama, dan kepedulian; (2) memuat nilai pendidikan karakter yaitu keadilan, pengendalian diri, syukur, kerendahan hati, cinta, dan kebijaksanaan; dan (3) nilai sosial dan pendidikan karakter dalam cerpen dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar sastra di SMA kelas XI pada KD 3.8 dan 4.8. Nilai sosial dan pendidikan karakter dalam cerpen dapat digunakan sebagai contoh untuk siswa mengenal kemudian mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
COMPARISON BETWEEN OF THE “BUMI MANUSIA” NOVEL BY PRAMOEDYA ANANTA TOER AND “BUMI MANUSIA” FILM BY HANUNG BRAMANTYO Novia Nur Afsani; Sumaiyah Menjamin; Herman J. Waluyo; Budhi Setiawan
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.50829

Abstract

Popular novels always attract the attention of producers to make them into films with or without changes. The purpose of this research is to describe (1) comparison between the novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer and Hanung Bramantyo's Bumi Manusia film from the ecranisation process (shrinking, adding, and change of variation) to the plot, setting, and character and (2) relevance of comparison results between novel and film Bumi Manusia as learning material at senior high school (SHS) or vocational high school (VHS). This research includes qualitative research with main data source is the novel and film Bumi Manusia. The sampling technique for this research uses purposive sampling. The data analysis technique used is interactive analysis. The results of the study can be described as follows: (1)The ecranisation of the novel to the film Bumi Manusia consists of 45 shrinks, 28 additions, and 35 changes in variations. In the plot ecranisation consists 33 shrinks, 18 additions, and 21 changes to variations. In setting ecranisation, consists 6 shrinks, 2 additions, and 8 changes in variation. In character ecranisation there are 6 shrinks, 8 additions, and 10 changes in variation. (2)Bumi Manusia novel can be an alternative to literary learning, especially novels in SHS or VHS because it has relevance to learning of the basic competency 3.9 dan 4.9 in class XII 2013 curriculum.
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DALAM FILM FREEDOOM WRITERS DAN LASKAR PELANGI MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER Febriyanto Arif Nugroho; Abdillah Nugraha
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.55542

Abstract

Karya film yang bermutu salah satunya ditandai dengan muatan pendidikan karakter yang positif bagi pembacanya. Tujuan  penelitian ini adalah mendeskripsikan latar belakang kedua film tersebut, mengomparasikan nilai pendidikan karakter dalam kedua film tersebut dan menyimpulkan pendidikan karakter dalam kedua film tersebut dalam rangka menumbuhkan dan pengimplementasian pendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis deskripsi komparatif.  Yang menjadi sumber data adalah film “Freedom Writers” dan film Laskar Pelangi. Hasil peneliktian mnunjukkan film Freedom Writers  menggambarkan suatu sekolah mengalami degradasi moral dan minimnya karakter bukan karena salah kurikulum yang digunakan, namun metode pembelajaran yang digunakan. Novel “Laskar Pelangi”  menceritakan kehidupan anak-anak di Belitong. Diawali dengan kisah sedih dunia pendidikan di Indonesia ketika sebuah sekolah yang kekurangan siswa akan segera ditutup. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantong, Belitung Timur. Bercerita tentang kehidupan anak-anak di desa Belitung. Antusiasme siswa untuk belajar sangat tinggi meskipun kondisi di sekolah sangat sederhana. Kedua film tersebut merepresentasikan upaya peningkatan mutu pendidikan karakter dengan cara yang berbeda.
PEMAKAIAN VARIASI BAHASA SLANG DI KALANGAN REMAJA KABUPATEN BREBES Pedriwati Pedriwati; Mulasih Mulasih; Moh Shofiuddin Shofi
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.55563

Abstract

Seperti halnya kaum remaja di daerah lain, remaja di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes memiliki variasi bahasa sebagai alat komuniaksi, termasuk bahasa slang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pemakaian variasi bahasa slang oleh remaja tingkat SMA/SMK Se-Kecamatan Bumiayu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan wawancara. Sumber data dari penelitian adalah data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yakni teknik simak, rekam, catat, dan teknik studi pustaka. Teknik penyajiannya menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian ditemukannya 60 kata bahasa slang yang dipakai oleh remaja tingkat SMA/SMK Se-Kecamatan Bumiayu, sebagai berikut:  ghosting, telmi,  BTW,  salfok/galfok,  garing,  kuper,  kepo,  jones,  LDR, PAP, PCC,  salting,  move on,  kidding,  baper, santuy,  selo, nongki, kudet, bokap, mamen, OTW, yoi/yaul/yomes, anjay/anjir/anjrot, (bulshit, bucin, sotoy, lo/gue, gabut, GWS, OOTD, WTF, japri, PHP, COD, PHO, kuy, gelay, typo, bro/bre, TTM, woles, insecure, gaskeun, shareloc, bocil, boctu, overthinking, VC, ilfil, lebay, alay, prank, pelakor, ashiaap, gaes, slur, (kolab, sans, dan buset.
UNSUR PEMBANGUN CERPEN TEH DAN PENGKHIANAT KARYA IKSAKA BANU SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA Fridha Fadhlurrahma; Ani Rakhmawati; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.55613

Abstract

Identifikasi unsur pembangun cerita pendek menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik melalui pembelajaran sastra di sekolah. Penggunaan cerpen-cerpen yang tidak mutakhir dapat berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran teks cerpen serta minimnya pengetahuan peserta didik mengenai ragam jenis cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat) dan ekstrinsik yang membangun cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu serta (2) pemanfaatan hasil analisis unsur pembangun cerpen Teh dan Pengkhianat sebagai materi ajar teks cerpen di SMA kelas XI. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Sumber data berupa dokumen cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dan instrumen penilaian materi ajar versi BSNP serta dua orang informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis dokumen dan wawancara terstruktur. Uji validitas data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dibangun oleh unsur-unsur intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang dan amanat) dan ekstrinsik (latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan kondisi lingkungan tempat cerpen dikarang) yang kesemuanya saling berhubungan; (2) hasil analisis unsur pembangun cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar teks cerpen di SMA dalam bentuk modul pembelajaran Bahasa Indonesia dan memenuhi kriteria materi ajar versi BSNP.
KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS CERPEN SISWA SEKOLAH DASAR Ghina Kamilah Siregar
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56010

Abstract

Dalam belajar bahasa Indoensia sebagai bahasa kedua, kesalahan berbahasa selalu ditemukan pada bahasa para pelajar, terutama pelajar pemula. Penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks cerita pendek untuk siswa SD, (2) penyebab kesalahan, dan (3) upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel karangan teks cerpen siswa di SDN 096 Manyabar, Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Metode pengumpulan data  yang digunakan adalah analisis dokumendan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan bahasa dalam karangan siswa meliputi kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf; (2) penyebab kesalahan berbahasa yang dominan adalah tidak penguasaan bahasa siswa yang rendah, pendidikan tidak memberi contoh berbahasa yang benar, pengaruh dialek bahasa siswa, kurangnya latihan menulis pada siswa, dan kurangnya waktu untuk menulis; (3) upaya untuk mengurangi kesalahan bahasa dalam teks cerpen siswa adalah: meningkatkan  penguasaan kaidah bahasa siswa, memperbanyak latihan menulis atau mengarang, menerapkan prosedur revisi yang tepat, dan melaksanakan pembelajaran mengarang dengan pendekatan proses atau siklus.
REPRESENTASI ISU PERBEDAAN AGAMA DALAM FILM CINTA TAPI BEDA (2012): KAJIAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE Nisa Meisa Zarawaki; R. Myrna Nur Sakinah; Dadan Rusmana
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56110

Abstract

Karya sastra merupakan media untuk menggambarkan atau merepresentasikan isu-isu yang ada di realitas sosial. Salah satu media sastra yang berfungsi sebagai refleksi sosial adalah film. Film memiliki tanda serta simbol yang di dalamnya seringkali terkandung makna atau maksud tertentu, dan hal tersebut dapat dianalisis menggunakan semiotika. Salah satu film yang mengandung isu-isu sosial adalah film Cinta Tapi Beda (2012). Penulis menggunakan teori semiotika Saussure untuk menganalisis tanda dan simbol yang ada dalam film ini. Dengan teori tersebut, penulis menemukan simbol-simbol terkait isu perbedaan agama, diantaranya pasangan beda Agama, diskriminasi Agama, dan pluralisme Agama. Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deksriptif serta analisis isi. Adapun teori yang digunakan yaitu teori Agama dan kepercayaan oleh Durkheim, teori dari Hercock mengenai diskriminasi Agama, dan teori dari Diana L. Eck mengenai pluralisme. Didapatkan 2 scene yang menyimbolkan perbedaan Agama, 3 scene diskriminasi Agama, serta 4 scene yang menyimbolkan pluralisme Agama.
REPRESENTASI KONSEP CINTA PADA FILM FIVE FEET APART (2019): KAJIAN SEMIOTIKA PIERCE Nisya Nayazha; Dadan Rusmana; R. Myrna Nur Sakinah
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56115

Abstract

Film merupakan salah satu jenis karya sastra yang menyajikan bentuk cerita fiksi dalam dimensi yang berbeda melalui media visual dan audio. Semua gambar, suara, gerak tubuh, dan semua hal yang ditampilkan dalam film berfungsi sebagai media pembuat makna dan pengiriman pesan di antaranya dapat berupa tanda-tanda. Penelitian ini menganalisis salah satu genre sastra, yaitu film Five Feet Apart (2019). Tema percintaan digambarkan serta direpresentasikan cukup kuat di film ini dan hal tersebut dapat diketahui melalui tanda yang ada di setiap scenenya. Penelitian dan kajian ini memiliki tujuan untuk dapat mendeskripsikan tanda-tanda yang merepresentasikan konsep cinta Robert Sternberg pada tokoh utama dalam film Five Feet Apart dan makna berdasarkan triangle meanings theory Pierce dalam merepresentasikan konsep cinta pada tokoh utama dalam film Five Feet Apart.. Peneliti menggunakan metode kualitatif yang sifatnya deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Pierce untuk menganalisis tanda yang digunakan dalam penggambaran intimacy, passion dan commitment berdasarkan teori Robert Sternberg yang diungkapkan dan digambarkan dalam film. Hasil yang didapatkan berupa  tanda-tanda dan objek yang berkaitan dengan konsep cinta Sternberg seperti kedekatan, komunikasi, ekspresi bahagia, gairah dan sebagainya. Selain itu, melalui analisis interpretant terdapat 10 scenes merepresentasikan makna intimacy, 7 scenes makna passion, serta 1 scenes makna commitment.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Irma Martina; Ratu Wardarita; Siti Rukiyah
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56394

Abstract

Salah satu nilai karakter yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar adalah rasa ingin tahu. Penenlitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara signifikan model discovery learning terhadap tingkat rasa ingin tahu siswa kelas VII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiman kuasi. Yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII  yang berjumlah 194 anak didik, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 85 siswa yang terdiri dari kelas VII B dan VII C. Penentuannya dilakukan dengan  sampling purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan analisis dokumen.  Adapun teknik analisis data menggunakan rumus uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan peningkatan rasa ingin tahu siswa di kelas eksperimen atau kelas yang diterapkan model discovery learning dibandingkan  kelas kontrol atau  kelas yang tidak digunakan model discovery learning  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil uji t (2,64) yang lebih besar dibandingkan t tabel (1,99). Dengan demikian, direkomendasikan agar discovery learning lebih banyak diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 

Page 1 of 21 | Total Record : 201