cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Kajian Awal Varietas Kedelai Tahan Naungan untuk Tanaman Sela pada Perkebunan Kelapa Sawit Lisa Mawarni
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.25 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan varietas kedelai toleran naungan dan  mengidentifikasi karakter pertumbuhan dan komponen hasil  yang terkait sifat toleransi kedelai terhadap penaungan. Desain percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (split plot) berdasarkan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Tingkat penaungan sebagai Petak Utama dengan 4 taraf perlakuan: 0 % = tanpa penaungan,  30 %,  50 %  dan  70%. Anak Petak  dengan 6 varietas : Anjasmoro, Pangrango, Kerinci, Dempo, Tanggamus dan Nanti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penaungan dan varietas mempengaruhi semua parameter secara nyata sedangkan interaksi kedua faktor tersebut secara nyata terdapat pada panjang tanaman, jumlah cabang produktif dan berat kering 100 biji. Berdasarkan hasil biji per tanaman (g) diperoleh bahwa varietas Nanti mempunyai indeks toleransi kecil sedangkan Pangrango mampu toleran pada penaungan 70 %. Varietas Anjasmoro mampu bertoleransi pada tingkat penaungan 30 % dan 50 %. Kata kunci: kedelai, varietas, toleran naungan
Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) pada Kolam Biofiltrasi Air Irigasi Dengan Menggunakan Tanaman Air (Aquatic Plant) Murdhiani Murdhiani; T. Sabrina; Sumono Sumono
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.293 KB)

Abstract

Abstrak Penggunaan tanaman air dapat digunakan untuk mengurangi konsentrasi logam berat timbal di air irigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman eceng gondok, semanggi air dan Azolla serta pengaruh laju debit air irigasi dari kolam biofiltrasi dalam menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) dalam air irigasi. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 2 (dua) faktor dengan 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah debit air kolam biofiltrasi yaitu 0.6 l/det/ha (0.3 ml/det/m2), 1.1 l/det/ha (0.55 ml/det/m2), 1.6 l/det/ha (0.8 ml/det/m2). Faktor kedua adalah jenis tanaman  yaitu tanpa tanaman (kontrol), tanaman eceng gondok, tanaman semanggi air, dan tanaman Azolla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman air eceng gondok, semanggi air dan Azolla memberi pengaruh terhadap penurunan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air dan tanah. Tanaman Azolla, tanaman air yang paling berpotensi digunakan dalam menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air irigasi. Debit yang lebih efektif menurunkan logam berat timbal (Pb) pada debit 0.3 ml/det/m2, namun pada debit 0.8 ml/det/m2 adalah perlakuan debit yang besar dan tanaman Azolla juga mampu menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air irigasi. Kata kunci: timbal, air irigasi, tanaman air
Potensi Rhizobium dan Pupuk Urea untuk Meningkatkan Produksi Kedelai (Glycine max L.) pada Lahan Bekas Sawah Nanda Mayani; Hapsoh Hapsoh
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.992 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk  mengetahui potensi Rhizobium asal lahan bekas sawah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di lahan bekas sawah Desa Meunasah Alue Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe propinsi Aceh, dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah Rhizobium yang terdiri atas tiga taraf dosis yaitu : Tanpa Rhizobium, Rhizobium Indigenous, dan Rhizobium Introduksi. Faktor kedua adalah nitrogen (N) yang terdiri atas: Tanpa pemberian N, pemberian N 25 kg/ha, dan Pemberian N 50 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Rhizobium nyata meningkatkan produksi yaitu  bobot kering biji per plot dan bobot 100 biji dimana bobot biji kering dan bobot 100 biji tertinggi diperoleh pada aplikasi Rhizobium Indigenous. Aplikasi dosis Nitrogen meningkatkan produksi dan memberikan pengaruh yang nyata yaitu untuk bobot biji kering per plot tertinggi dicapai pada aplikasi dosis nitrogen sebanyak 25 kg/ha. Kata Kunci: kedelai, Rhizobium, pupuk urea,  lahan bekas sawah.
Perbaikan Sifat Tanah Kebun Kakao pada Berbagai Kemiringan Lahan dengan Menggunakan Teknik Biopori dan Mulsa Vertikal Rina Maharany; Abdul Rauf; T. Sabrina
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.601 KB)

Abstract

Pengelolaan limbah tanaman kakao masih belum ditangani dengan tepat, salah satu upaya pengelolaan yang tepat dalam pengelolaan serasah kakao adalah dengan membenamkannya ke dalam tanah agar terjadi percepatan pelapukan (secara biopori dan mulsa vertikal) dan memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan kesuburan sifat tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi teknik yang paling tepat dilakukan dalam penempatan serasah kakao terhadap perbaikan sifat tanah di kebun kakao, dan untuk mengevaluasi pengaruh kemiringan lahan terhadap sifat tanah di perkebunan kakao, untuk mengevaluasi interaksi antara penempatan serasah kakao dan kemiringan lahan terhadap sifat tanah di perkebunan kakao. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot Design) dengan 3 (kali) ulangan. Faktor pertama adalah kemiringan lahan yaitu lahan datar, lahan landai dan lahan miring. Faktor kedua adalah penempatan serasah kakao yaitu tanpa pemberian mulsa (kontrol), penempatan serasah secara biopori, dan penempatan serasah secara mulsa vertikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penempatan serasah kakao berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat tanah dikebun kakao terutama penempatan serasah kakao secara mulsa vertikal. Perlakuan kemiringan lahan berpengaruh nyata terhadap sifat tanah kebun kakao, yang lebih baik adalah pada kemiringan lahan datar. Interaksi antara perlakuan penempatan serasah kakao dan kemiringan lahan berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah di kebun kakao. Kata kunci: biopori, mulsa vertikal, sifat fisik, kimia, biologi tanah
Penggunaan Ekstrak Biji Pinang untuk Mengendalikan Hama Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) pada Tanaman Padi Wiwik Yunidawati; Darma Bakti; B. Sengli J. Damanik
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.451 KB)

Abstract

Aplikasi ekstrak pinang dapat digunakan untuk mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi ekstrak pinang yang efektif pada populasi keong mas tertentu. Penelitiaan dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan April 2011 di Rumah Kasa Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman dan Agens Hayati Tanjung Morawa di UPT Balai Benih Induk Padi Murni Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 (dua) faktor dengan 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah Ekstrak pinang  yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu tanpa ekstrak pinang, 30 cc dan 40 cc/l air ekstrak pinang. Faktor kedua adalah populasi keong emas terdiri dari 4 (empat)  taraf (tanpa keong mas, 8, 16 dan 24 ekor keong mas/16 m2.  Pengendalian hama keong mas terbaik dijumpai pada pemberian ekstrak pinang sebanyak 40 cc/l air. Adapun jumlah populasi keong mas yang diinvestasikan pada tanaman padi memberi pengaruh terhadap persentase tanaman terserang, sehingga menyebabkan jumlah anakan per rumpun menurun. Perlakuan ekstrak pinang dan jumlah keong mas yang diinvestasikan pada tanaman padi,  tidak menunjukkan hubungan yang nyata terhadap  jumlah anakan per rumpun. Kata kunci: ekstrak pinang, keong mas, tanaman padi, kontrol.
Uji Efektifitas Beberapa Jamur Entomopatogen dan Insektisida Botani terhadap Spodoptera exigua Hubn. pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Yuswani Pangestiningsih
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.962 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas jamur entomopatogen (Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae) dan insektisida botani (ekstrak daun mimba, ekstrak daun mindi dan ekstrak daun tembakau) terhadap persentase serangan Spodoptera exigua Hubn. Pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian dilaksanakan di lahan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut) Gedung Johor, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 30 m dpl. Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2008 sampai bulan Juni 2008. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial dengan 6 perlakuan yang masing-masing diulang 4 kali yang terdiri dari kontrol/ tanpa perlakuan, B. bassiana, M. anisopliae, ekstrak mimba, ekstrak mindi, dan ekstrak tembakau. Parameter  yang diamati adalah persentase serangan (%) dan produksi bawang merah (kg/plot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur entomopatogen dan insektisida botani berpengaruh sangat nyata pada pengamatan 1-5 MSA (minggu setelah aplikasi) terhadap persentase serangan Spodoptera exigua Hubn. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa percobaan yang paling efektif adalah dengan menggunakan Beauveria bassiana dibandingkan dengan menggunakan perlakuan yang lain dengan rataan persentase serangan yaitu 6,25%. Rataan persentase serangan tertinggi hinggaterendah pada pengamatan terakhir masing-masing adalah kontrol (34,45%), ekstrak tembakau (15,70%), ekstrak mindi (14,60%), M. anisopliae (11,25%), ekstrak mimba (11,15%), dan B. bassiana (14,28%). Rataan produksi bawang merah tertinggi hingga terendah masing-masing adalah B. bassiana (12,25 ton/ha), M. anisopliae (10,40 ton/ha), ekstrak mimba (9,94 ton/ha), ekstrak mindi ( 9,20 ton/ha), ektrak tembakau (8,82 ton/ha), dan kontrol (6,95 ton/ha). Kata kunci: Spodoptera exigua, jamur entomopatogen, insektisida botani
Pertumbuhan Ubi Jalar (Ipomoea batatas. L) Varietas Sari dan Beta 2 Akibat Aplikasi Kompos dan Pupuk KCl Linda Tri Wira Astuti; Hapsoh Hapsoh; Luthfi Aziz Mahmud Siregar
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.911 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh varietas unggul, kompos, dan dosis pupuk K terhadap pertumbuhan ubi jalar.Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Sumatera Utara pada bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan petak-petak terpisah terdiri atas 3 (tiga) faktor dan 3 (tiga) ulangan. Petak utama adalah varietas ubi jalar (V) terdiri atas 2 taraf, yaitu: Varietas Sari dan Varietas Beta 2. Anak petak adalah Kompos terdiri atas 3 taraf, yaitu :  Tanpa Kompos, kompos jerami 12 ton/ha dan kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) 10 ton/ha. Anak-anak petak adalah Dosis Pupuk K terdiri atas 4 taraf, yaitu : 0 kg/ha KCl, 75 kg/ha KCl, 150 kg/ha KCl, dan 225 kg/ha KCl. Hasil penelitian menunjukkan pemberian 225 kg/ha KCl menghasilkan pertumbuhan yang paling baik. Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dapat meningkatkan kadar C organik, dan Kdd dalam tanah. Kompos ini juga dapat meningkatkan bobot kering dan luas daun, tetapi tidak berbeda nyata dengan kompos jerami. Pertumbuhan, Varietas Sari lebih baik dibandingkan dengan Varietas Beta 2. Pertumbuhan yang terbaik adalah pada interaksi Varietas Sari, kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan 150 kg/ha KCl. Kata kunci: ubi jalar, kompos, pupuk K
Pengaruh Media Tanam dan Pupuk Daun terhadap Aklimatisasi Anggrek Dendrobium (Dendrobium sp) Sri Wardani; Hot Setiado; Syafruddin Ilyas
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.947 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tumbuh aklimatisasi dan jenis pupuk daun terhadap pertumbuhan pada proses aklimitasiasi anggrek Dendrobium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan Maret 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis media tumbuh aklimatisasi (arang sekam, cocopeat, dan campuran antara arang sekam dan cocopeat). Faktor yang kedua adalah jenis pupuk daun (pupuk majemuk foliar I dan pupuk majemuk foliar II). Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertambahan tinggi planlet, pertambahan diameter batang, pertambahan jumlah daun, pertambahan berat total, saat muncul tunas, jumlah tunas, berat akar, volume akar dan jumlah klorofil daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi jenis media tumbuh aklimatisasi dengan jenis pupuk daun berpengaruh nyata terhadap parameter saat muncul tunas dan jumlah tunas. Kata kunci: acclimitazation, orchid, Dendrobium sp
Perlakuan Perendaman Bibit Dengan Menggunakan Larutan Giberelin Pada Dua Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jasmani Ginting
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.145 KB)

Abstract

Perlakuan perendaman bibit dua varietas kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap pertumbuhan dan produksi. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang berada ±1.340 m dpl dari bulan Desember 2010 sampai Maret 2011 menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri atas 2 varietas yaitu Varietas Granola dan Varietas Selek Tani, faktor kedua konsentrasi giberelin dengan 4 taraf yaitu 0 mg/Liter, 5 mg/Liter, 10 mg/Liter dan 15 mg/Liter. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, Jumlah batang, jumlah klorofil daun, Jumlah umbi per sampel, bobot umbi per sampel, bobot umbi per plot dan produksi per hektar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Varietas Granola (G4) dan Varietas Selek Tani (G7)  berpengaruh nyata terhadap  parameter tinggi tanaman, jumlah batang , jumlah umbi per sampel, bobot umbi per sampel, bobot umbi per plot, dan  produksi per hektar tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter jumlah klorofil daun Giberelin  dengan konsentrasi 15 mg/l berpengaruh nyata meningkatkan jumlah batang hingga  22.7%, jumlah umbi per sampel hingga 30.89 %, bobot umbi per sampel hingga 18.65%, bobot umbi per plot hingga 17.45% , dan produksi per hektar hingga 19.53% tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah klorofil. Interaksi antar kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata untuk semua parameter yang diamati. Kata Kunci : varietas, giberelin, kentang.
Population Density of Damselfly Agriocnemis femina (Odonata: Coenagrionidae) in Manik Rambung Ricefield, Simalungun-Sumatera Utara Ameilia Zuliyanti Siregar; Che Salmah Md. Rawi; Zulkifli Nasution
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.421 KB)

Abstract

The objective of this research was to study effect and correlation of physics-chemistries with density of A. femina. The method using Mark Release Recapture with 8 stations in Manik Rambung Village, Simalungun District. The result showed 2351 individuals of A. femina, consist of male 1345 individuals and female 1006 individuals. Comparison of male and female were 87% and 13%, while score of Lincoln’s indices highest calculated in twelve sampling were 451 individuals. The result of analysis correlation showed humidity given effects on population of density A. femina recapture were 0.432. Keyswords : Density, damselfly, Agriocnemis femina, rice field, Simalungun.

Page 1 of 2 | Total Record : 18