cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X Nadia Kurnia Putri; Sugih Arto Pujangkoro; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.694 KB)

Abstract

PDAM X selalu berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan penurunan motivasi kerja karyawan yang dapat diketahui dari ketidakhadiran karyawan sebesar 28,06%. Penelitian ini menggunakan metode Expectancy Theory. Metode Expectancy Theory digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi sedang (33,33%), sedangkan karyawan yang bekerja pada motivasi tinggi (20,00%). Faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji yang meningkat dengan total nilai motivasi 20,63. Saran bagi perusahaan adalah menyediakan kotak saran agar para karyawan dapat menyampaikan keluhan mereka selama bekerja.
ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS PADA PT. X Tania Alda; Khawarita Siregar; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.163 KB)

Abstract

PT. X selalu berusaha memenuhi kebutuhan stakeholder perusahaan dengan melakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pada penelitian ini, kebutuhan stakeholder perusahaan (Stakeholder Requirement) diteliti guna mengetahui key performance indicators (KPI) yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan oleh pihak perusahaan. Pengukuran kinerja terbaik adalah dengan mempertimbangkan stakeholder perusahaan dan mengidentifikasi kebutuhan stakeholder tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan stakeholder perusahaan (Stakeholder Requirement) dan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan. Metode yang digunakan yaitu metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) yang dikombinasikan dengan metode Analytic Hierachy Process (AHP), Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System. Integrasi antara metode IPMS, AHP, OMAX dan Traffic Light System digunakan untuk menentukan KPI yang menjadi prioritas dalam perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak perusahaan. Dari hasil penelitian, diperoleh 4-KPI tergolong merah yang memerlukan perbaikan dengan indikator yaitu pemanfaatan aset secara optimal, jumlah kerjasama yang sesuai dengan kontrak, jumlah kegiatan sosial perusahaan dan jumlah kritik dan saran dari masyarakat. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu perusahaan harus menjalin keakraban dengan masyarakat seperti melakukan kegiatan penanaman pohon bersama dan mengadakan program kemitraan dengan UKM.
PENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ T Fariz Hidayat; Sugih Arto Pujangkoro; Anizar M.Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.171 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan lebih memilih pelayanan yang praktis, pelayanan yang bermutu, sarana dan prasarana yang lengkap dan tenaga kerja yang berkualitas dan professional. Rumah Sakit XYZ perlu melakukan pengukuran beban kerja dikarenakan  jumlah pengunjung dari tiap tahun mengalami kenaikan rata – rata 8 % pada tiap poliklinik. Dampak psikis yang terjadi akibat perawat harus melayani pasien yang berlebih seperti perawat menjadi gampang marah kepada pasien dan perawat bekerja dengan tergesa-gesa dalam melayani pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur beban kerja mental perawat pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit XYZ. Penelitian dilakukan dengan metode Nasa-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index). Hasil dari NASA-TLX menunjukan bahwa kebutuhan mental yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik Internist. Untuk kebutuhan fisik yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik fisioterapi. Sedangkan untuk kebutuhan waktu yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik bedah dan mata. Masing-masing beban mental perawat berada pada kategori tinggi. Berdasarkan pada hasil penelitian beban kerja ini diharapkan manajemen rumah sakit dapat melakukan pembagian tugas dan pengalokasian perawat dengan lebih baik.
EVALUASI DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PT. XYZ Katarina Sri Rejeki; Sukaria Sinulingga; Ukurta Tarigan
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.105 KB)

Abstract

Persaingan diantara perusahaan diukur dari tingkat produktivitas perusahaan tersebut.  Perusahaan banyak gagal dalam merencanakan rencana produksi sehingga produktivitas menurun. Hal tersebut terjadi pada objek penelitian yaitu PT. XYZ. Rencana produksi yang gagal menyebabkan waktu penyelasaian produk tidak tepat waktu. Umumnya keterlambatan pelaksanaan penyelesaian produk terlambat sekitar 80%-90%. Untuk memenuhi permintaan konsumen tepat waktu, perusahaan mengambil kebijakan peningkatan jumlah jam kerja lembur hingga mencapai mencapai 15 jam/minggu dan pada akhirnya meningkatkan biaya produksi. Oleh sebab itu, sangat menarik dilakukan penelitian tentang analisis produktivitas. Produktivitas ditinjau dengan pendekatan Marvin E. Mundel. Analisis produktivitas berfokus pada nilai output yaitu nilai produk yang dihasilkan selama tahun 2011 dan 2012. Kemudian dibandingkan dengan nilai input yaitu biaya tenaga kerja, bahan, dan energi, serta depresiasi dan perawatan mesin selama tahun 2011 dan 2012. Dari hasil pengukuran produktivitas total perusahaan pada tahun 2011 adalah 0,95 dan tahun 2012 meningkat menjadi 1,01. Produktivitas parsial tenaga kerja meningkat 4,38, produktivitas parsial bahan meningkat 0,21 dan produktivitas parsial energi meningkat 5,05. Penyebab rendahnya produktivitas perusahaan adalah keterlambatan bahan baku. tingginya jam kerja pekerja. dan peralatan kerja yang kurang mendukung. Evaluasi produktivitas menggunakan metode Productivity Evaluation Tree (PET) menghasilkan pengurangan nilai input melalui perhitungan jumlah tenaga kerja aktual sehingga produktivitas total meningkat 0,07.
PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI PADA PT. XYZ Atania Pandia; Sukaria Sinulingga; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.465 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perakitan transformator, yang berproduksi berdasarkan pesanan (make-to-order). Perusahaan sering mengalami keterlambatan penyelesaian order dari waktu yang telah ditetapkan. Pada tahun 2011 terjadi sampai sepuluh kali  keterlambatan penyelesaian order yaitu  satu kali pada bulan Januari, Februari, April, Mei, September, Oktober, dan dua kali pada bulan November dan Desember. Hal ini terjadi disebabkan sistem perencanaan operasional yang kurang terintegrasi dengan mempertimbangkan kapasitas produksi. Dengan adanya jadwal induk produksi yang berfungsi sebagai basis dalam penentuan jadwal proses operasi di lantai pabrik, dan jadwal alokasi sumber daya untuk mendukung jadwal pengiriman produk kepada konsumen, maka perusahaan akan dapat melakukan kegiatan produksi secara terencana dan terkendali. Oleh sebab itu, PT. XYZ memerlukan perencanaan jadwal induk produksi transformator agar dapat melakukan pengendalian kegiatan produksi secara terintegrasi. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan melakukan penyusunan jadwal induk produksi (JIP) dalam upaya memenuhi jadwal pengiriman produk kepada pelanggan. Hasil penyusunan jadwal induk produksi menunjukkan semua produk yang dipesan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan konsumen atau dengan kata lain tidak ditemukan keterlambatan penyelesaian order pada lantai produksi dan juga dapat diperoleh rencana kapasitas kasar yang dibutuhkan perusahaan.
ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT “XYZ” Tiara Rahmania; Elisabeth Ginting; Buchari M.Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.079 KB)

Abstract

PT “XYZ” berusaha untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan operator ditempat kerja yang memiliki potensi bahaya. Namun pada stasiun ekstrusion sering terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error seperti bekerja dalam keadaan terburu-buru, sikap kerja yang salah dan tidak menggunakan APD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa human error yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja pada operator di stasiun ekstrusion. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SHERPA yang digunakan untuk memprediksi human error yang mungkin terjadi dan metode HEART yang digunakan untuk mengetahui probabilitas kegagalan operator dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari penelitian ini, diketahui prediksi human error yang dapat terjadi pada bagian wet area yaitu kelalaian operator dalam menggunakan APD dengan probabilitas sebesar 0,0532. Prediksi error yang dapat terjadi pada bagian talcum area yaitu kelalaian operator dalam menggunakan APD dan task 1.1 yaitu membersihkan talcum powder yang tumpah dengan probabilitas sebesar 0,038. Sedangkan prediksi error bagian packing area yaitu kelalaian operator dalam menggunakan APD dengan probabilitas sebesar 0,0232. Solusi perbaikan yang dapat dilakukan untuk kelalaian operator dalam menggunakan APD yaitu dengan memberikan training secara berkala kepada semua operator dan dilakukan pemeriksaan sebelum operator mulai bekerja. Sedangkan solusi perbaikan untuk task 1.1 yaitu  supervisor melakukan pemeriksaan secara rutin dan mengingatkan operator untuk tetap menjaga kebersihan.
APLIKASI THEORY OF CONSTRAINTS (TOC) DALAM UPAYA UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XYZ Wilianto Wilianto; Nazaruddin Matondang; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.17 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi crumb rubber. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah banyaknya penumpukan (bottleneck) pada lantai produksi. Penumpukan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi dan tidak terpenuhinya target produksi. Rata-rata realisasi target produksi per minggu dari PT XYZ hanya sebesar 85%. Penumpukan tersebut juga mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian throughput mencapai 210 juta rupiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeliminasi penumpukan pada stasiun kerja dengan menerapkan lima prinsip perbaikan berkelanjutan Theory of Constraints (TOC). Penelitian dimulai dengan menentukan waktu baku setiap stasiun kerja, peramalan jumlah permintaan produk, penyusunan Jadwal Induk Produksi (JIP), perhitungan Rough-Cut Capacity Report (RCCR), dan revisi JIP berdasarkan prinsip TOC. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kekurangan kapasitas yang terbesar terjadi pada bulan Agustus 2013 di stasiun kerja 2 dimana kapasitas yang dibutuhkan adalah sebesar 1.820 jam, sedangkan yang tersedia hanya sebesar 1.592 jam. Kekurangan kapasitas tersebut dapat diatasi melalui pengoptimalan JIP menggunakan linear programming. Hasil yang didapatkan setelah revisi JIP yaitu stasiun kerja 2 yang merupakan stasiun kerja bottleneck dapat dioptimalkan menjadi stasiun kerja non-bottleneck. Penumpukan pada stasiun kerja 2 juga dapat dieliminasi dan persentase penggunaan kapasitas pada stasiun kerja ini dapat mencapai 100%.
PENGARUH STIMULAN WARNA DAN BENTUK TERHADAP KECENDRUNGAN PEMILIHAN PRODUK SABUN CUCI BATANGAN Okdivina Sitepu; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.133 KB)

Abstract

Sabun cuci batangan  yang dihasilkan oleh Kilang Sabun Sinar Morawa hanya berwarna hijau dengan bentuk persegi. Fakta bahwa konsumen mengiginkan variasi warna dan bentuk sabun cuci batangan maka perlu  dilakukan studi untuk menentukan pengaruh stimulan warna dan bentuk terhadap kecendrungan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan.  Objek dalam penelitian ini adalah sejumlah siswa di SD Swasta Teladan (anak usia 6-7 tahun). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dengan memberikan  prototype produk dengan warna (merah, hijau, biru)  dan bentuk  (bear, circle, star) sebagai variabel yang dimanipulasi. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ANAVA dengan persamaan Yijr=m+Mi+Nj+MNij+eijr dimana M menunjukkan warna dan N menunjukkan bentuk. Hasil Perhitungan ANAVA menunjukkan bahwa faktor warna dan bentuk dari sabun cuci batangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan. Selain itu, juga terjadi inkonsistensi yang dapat dilihat dari perubahan jumlah pemilihan warna dan bentuk serta pemakaian sabun cuci batangan. Dari data yang diperoleh menunjukkan  hasil bahwa warna dan bentuk yang dominan dipilih dan dipakai oleh responden adalah warna merah dan bentuk bear. Uji konsumtif dari responden menunjukkan adanya penurunan jumlah penggunaan sabun pada sesi kedua untuk warna merah (69-62 gr), hijau (41-37gr), biru (67-59 gr) dan bentuk bear (89-81 gr), circle (29-25gr), star (59-52gr).
APLIKASI METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ Adi Iswanto; A. Jabbar M. Rambe; Elisabeth Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.873 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi lolly dan cup plastik. Produk lolly yang dihasilkan oleh perusahaan ini sering mengalami kecacatan dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, bahkan jumlah produk cacat melebihi toleransi yang diberikan oleh perusahaan. Ketatnya persaingan saat ini memaksa perusahaan harus membuat suatu konsep rencana yang berorientasi kepada kualitas produk yang akan menjadi suatu keunggulan yang dapat dipergunakan untuk menghadapi persaingan. Pentingnya kualitas merupakan salah satu alasan melakukan penelitian terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana produk lolly telah memenuhi spesifikasi yang telah distandarkan perusahaan dan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan kualitas produk. Metode yang digunakan adalah Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat. Hasil analisa taguchi diolah dengan menggunakan S/N Ratio dan analisis varians. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk lolly adalah suhu pendingin produk pada level 1 dengan suhu 140 C, kecepatan injeksi angin pada level 2 dengan kecepatan 25 m/s dan suhu injeksi bahan baku ke dalam cetakan pada level 1 dengan kecepatan 220 m/s. Hasil penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diperoleh faktor yang paling berpengaruh dan paling besar penyebab kegagalan proses produksi yaitu suhu pendingin produk yang terlalu tinggi dengan nilai RPN terbesar 192.
PERANCANGAN ALAT PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN DENGAN CARA PENGEPRESAN MANUAL YANG ERGONOMIS Imam Ghazali; Mangara M. Tambunan; Nazlina MT
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.647 KB)

Abstract

Sering ditemukan mesin atau alat pemeras kelapa parut dipasar tradisional dikota Medan. Mesin atau alat tersebut dijual dengan harga yang relatif mahal, kurang ergonomis dan dengan kapasitas input yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan rancangan mesin pemeras kelapa parut yang ergonomis, input besar dan murah. Tahapan yang digunakan adalah mendeteksi keluhan musculoskeletal yang diakibatkan oleh pemakaian alat yang sudah ada. Dengan menggunakan Standard Nordic Questionnairre (SNQ) dengan cara menyebarkan kuisioner. Hasil penilaian kuisioner digunakan sebagai dasar untuk merubah dimensi alat agar sesuai dengan anthropometri operator yang akan menggunakan. Setelah rancangan dimensi alat sesuai dengan konsep ergonomi maka dilakukan penyebaran kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup untuk pembuatan Quality Function Deployment (QFD). Kemudian diukur waktu siklus untuk menentukan waktu pemerasan alat pemeras kelapa parut. Berdasarkan perancangan alat kelapa parut yang baru maka diusulkan metode kerja baru yang telah distandarkan berupa standard operation procedure (SOP) alat Pemeras kelapa parut. Dari hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan alat pemeras kelapa parut usulan dapat meminimalkan keluhan Muscoluskeletal pada operator. Hasil santan alat pemeras kelapa parut usulan memberikan hasil lebih banyak 20% dari alat yg lama, alat kelapa parut usulan lebih murah harganya dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang ada dipasaran dan waktu siklus dari alat pemeras kelapa parut usulan lebih cepat 5% dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang lama. Dengan syarat harus menggunakan SOP yang sudah dibuat

Page 4 of 12 | Total Record : 114