cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Geografi (Berkala)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
Peranan Pendidikan dalam Inovasi Rekayasa Biologi Bidang Pertanian di Pedesaan Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v6i1.2043

Abstract

Secara umum pendidikan selain berperan dalam mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan, juga berperan dalam sosialisasi, yaitu membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, di dalam kehidupan bermasyarakat, serta sebagai transformasi pembaharuan, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baru seperti rekayasa biologi untuk diabdikan bagi perbaikan kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu dalam masyarakat pedesaan, perlu ditunjang dengan beberapa komponen, berupa lembaga-lembaga yang ada di masyarakat desa, seperti, LKMD, PKK, dan Karang Taruna, serta SDM pendukungnya seperti Penyuluh Pertanian, Guru, Pamong Desa, dan masyarakat desa sendiri.
HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Zakiyatul Lutfiyah; Sugeng Utaya; Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.353 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.5908

Abstract

Abstrak: Prestasi belajar merupakan hasil akhir usaha belajar. Prestasi belajar bisa diukur melalui simbol angka. Pada tingkat perguruan tinggi, prestasi belajar bisa dilihat berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK). IPK dengan kategori pujian menjadi tujuan semua mahasiswa. Prestasi belajar sangat mempengaruhi hasil lulusan sarjana yang berkualitas. Hal itu termasuk dalam fungsi prestasi belajar, maka diperlukan pengetahuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memberikan sumbangan terbesar. Minat menjadi guru merupakan faktor instrinsik yang penting dalam prestasi belajar mahasiswa pendidikan geografi Universitas Negeri Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa. Rancangan penelitian kuantitatif menggunakan eksplanatory. Hasil analisis menggunakan uji korelasional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Jadi nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Hasil analisis korelasional diketahui bahwa 0,465 yang berarti ada hubungan minat menjadi guru dengan prestasi belajar.Kata Kunci: minat menjadi guru dan prestasi belajarAbstract: The learning achievement is the end result of learning effort. The learning achievement can be measured through number symbols. At the college level, academic achievement can be seen based on grade point average (GPA). CPI by category compliments the goal of all students. The learning achievement greatly affect the outcome of qualified graduates. It was included in the function of learning achievement, the necessary knowledge to determine what factors contributed most. Interest in becoming a teacher is an intrinsic factors that are important in the achievement of students of geography education, State University of Malang. This study aims to determine the relationship of interest to be a teacher with students' achievement. Quantitative research design using explanatory. Results of analysis using correlation test showed a significance value of 0,000. So the significance value 0,000 < 0,05, then H0 is rejected. The results of correlation analysis known that 0,465 meaning there is interest in becoming teachers with academic achievement.Keywords: interest in becoming a teacher and learning achievement
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waktu Bekerja Wanita Pedesaan di Luar Rumah di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso Budijanto Budijanto
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (1996)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v3i1.1916

Abstract

Tujuan penelitian dalam studi ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pencurahan waktu kerja wanita di pedesaan, sebagai studi kasus di desa Tegalgondo, kecamatan Karangploso. Sebagai sampel responden adalah ibu-ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah. Pemilihan responden secara acak sederhana (simple random sample) sebanyak 150 ibu rumah tangga. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yaitu jumlah anggota rumah tangga, pendidikan kepala keluarga, dan ibu rumah tangga, luas areal yang digarap, status pemilikan lahan, dan pendapatan kepala keluarga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pencurahan waktu kerja wanita pedesaan di luar rumah. Sumbangan efektif terbesar diberikan oleh variabel jumlah anggota keluarga.
Dana Inpres Desa Tertinggal - IDT dan Perannya Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Miskin di Desa Fajar Baru Lampung Selatan Budiyono Budiyono
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i2.2014

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji dana IDT dan perannya dalam peningkatan pendapatan keluarga miskin di desa Fajar Baru Lampung Selatan. Titik tekan kajian pada besarnya dana IDT dan cara pengembaliannya, jenis usaha dan besarnya pendapatan, kendala atas usahanya, dan perannya dalam pemenuhan kebutuhan pokok keluarga.Metodologi penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasinya berjumlah 286 KK miskin penerima dana IDT. Karena keterbatasan peneliti dan homogenitas populasi, maka diambil sampel 10 % (29 KK). Pengumpulan data dikerjakan dengan teknik observasi dan wawancara, dan instrumennya berupa kuesioner. Data disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) sebanyak 68,96 % KK menerima dana IDT sebesar Rp. 165.000,00 dan sebanyak 31,04 % KK menerima dana IDT sebesar Rp. 250.000,00. Pengembaliannya secara bergilir dan diperuntukkan bagi keluarga miskin yang belum mendapat dana IDT; (2) jenis usaha ternak kambing sebanyak 82,76 % KK dengan basil Rp. 33.542,00/KKJtahun, sedangkan 17,24 % KK untuk usaha dagang hasilnya Rp. 236.000,00/KKJtahun; (3) kendala usaha ternak kambing yaitu anaknya sering mati dan hasilnya lama, dan pada usaha dagang berupa terbatasnya modal; (4) dana IDT di desa Fajar Baru belum dapat mengentaskan kemiskinan karena hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok minimal antara 25,20 % - 24,81 %.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI STRUKTUR BUKU CAMBRIDGE FUNDAMENTALS OF GEOGRAPHY UNTUK KELAS XI SMA/MA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG Lintang Prawindia; Ach. Fatchan; I Komang Astina
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.108 KB) | DOI: 10.17977/pg.v21i1.5428

Abstract

Abstrak:Tujuan utama penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar pada Mata Pelajaran Geografi SMA Kelas XI Materi Sebaran Barang Tambang. Penelitian ini mengadaptasi model Dick and Carey menjadi lima tahap, yaitu: (1) mengidentifikasi kompetensi inti dan kom-petensi dasar, (2) melakukan analisis bahan ajar, (3) mengembangkan bahan ajar, (4) revisi, dan (5) uji coba produk. Berdasarkan hasil uji coba, persentase pada masing-masing aspek yaitu: gambar (81,8%), bahasa (81,1%), materi (81,6%), desain (85,4%). Secara keseluruhan kelayakan produk memperoleh ni-lai sebesar 82,4% (baik). Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa produk bahan ajar layak digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci:pengembangan, bahan ajar, sebaran barang tambang
Unsur Hara Bagi Kehidupan Tanaman Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (1995)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v2i2.1865

Abstract

Kebutuhan penyediaan unsur hara tahunan tergantung dan jenis atau spesiesnya, di samping juga dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup dalam tanah sects bahan induk. Penyediaan unsur hara yang tidak tepat, baik kekurangan atau kelebihan, akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman yang ditandai oleh beberapa gejala tertentu. Oleh karena itu, seorang petani harus mengetahui dan memahami benar karakter jenis-jenis tanaman yang diusahakan. Artinya para petani dituntut mengetahui jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang ditanamnya, sehingga dapat memaksimalkan produksi juga menjaga kesuburan dan kelestarian tanah pertanian. Kondisi tanah sangat mempengaruhi perkembangan akar tanaman pertanian. Tanah yang subur dan gembur biasanya sangat baik bagi perkembangan skat tanaman. Lebih lanjut, tanaman yang tumbuh di tanah tersebut akan menampakkan perkembangan yang optimal bagi tanaman jika diba­rengi tersedianya unsur hara yang memadai.
PEMANFAATAN SISTEM INFROMASI GEOGRAFI UNTUK PEMODELAN SPASIAL PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Purwanto Purwanto; I Komang Astina; Yusuf Suharto
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.772 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i1.5008

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam dalam penelitian ini yaitu mengkaji kesesuaian lahan untuk wisata pantai dan menentukan prioritas  pengembangan pantai di Kabupaten Tuluangung. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan analisis Sistem Informasi Geografi yaitu pemodelan spasial dengan cara skoring. Analisis dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap I untuk mencari pantai yang sesuai untuk wisata, dan tahap II untuk mencari pantai yang paling prioritas untuk dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 pantai di Kabupaten Tulungagung sebanyak 8 (delapan) pantai memiliki tingkat kesesuain S1 yaitu sesuai dan 2 pantai S2 (sesuai dengan faktor pembatas). Dari pantai yang sesuai tersebut dianalisis lebih lanjut untuk mempeoleh pantai yang paling prioritas untuk dikembangkan. Hasil analisis tahap II pantai yang paling Prioritas untuk dikembangkan yaitu pantai Bayem, Klatak, dan Gerangan. Ketiga pantai tersebut memiliki skor 290, 275, dan 260. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa pantai tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Sedangkan pada Prioritas II yaitu pantai Sidem, dan Prioritas III pantai Brumbun, Nglarap, Sine, dan Gemah.Kata Kunci: SIG, Pemodelan Spasial, Pengembangan
PENGARUH FORMASI GEOLOGI TERHADAP POTENSI MATA AIR DI KOTA BATU Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.486 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5063

Abstract

Abstrak: Salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dieksplorasi dan meningkatkan pendapatan asli daerah adalah potensi mata air yang digunakan untuk suply air bersih penduduk. Peningkatan kebutuhan air bersih sangat dipengaruhi oleh yaitu karakteristik penduduk, kepadatan penduduk, letak daerah, penggunaan lahan serta keadaan iklim. Faktor yang mempengaruhi potensi air tanah adalah kondisi daerah resapan terutama tata guna lahan yang berpengaruh langsung terhadap begian air hujan yang masuk kedalam tanah sebagai sumber air tanah dan Geologi (formasi batuan) yang bersifat permeable berbeda dibandingkan pada batuan intrusi yang bersifat impermeable serta bentuk lahan dan kemiringan lereng (topografi) juga mempengaruhi potensi air dalam tanah.Kata Kunci : Formasi geologi, Potensi, Recharge Area.
Alternatif Model Pengembangan Wilayah Untuk Membendung Urbanisasi Sumarmi Sumarmi
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1972

Abstract

Pada mulanya jumlah penduduk kota masih dalam batas daya dukung lingkungan, tetapi lonjakan jumlah penduduk yang mendiami kola mulai menimbulkan masalah karena daya serap ketenagakerjaan dan daya layan pengelola kota sudah kewalahan mengbadapi tantangan tersebut. Banyak usaha telah dicoba mencegah serbuan pendatang, tetapi gejala urbanisasi demikian kuatnya sehingga pertumbuhan penduduk kota sulit dikendalikan. Selama faktor-faktor pendorong dan penarik masih ada serta perbedaan kondisi sosial ekonomi antara kola dan desa masih mencolok, maka mustahil arus urbanisasi dapat dihentikan. Untuk membendung arus urbanisasi perlu disusun model pengembangan wilayah yang memungkinkan pusat-pusat pertumbuhan bisa dimanfaatkan dan dinikmati baik oleh penduduk kota maupun penduduk desa.
Kualitas Air Tanah di Kabupaten Purworejo Selatan Bagus Setiabudi Wiwoho
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 7, No 1 (2000)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v7i1.2052

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kualitas air tanah pada daerah kipas aluvial dan dataran aluvial. Teknik pengumpulan data sumur maupun sampel air tanah dilakukan secara acak, sehingga dapat mewakili kondisi daerah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada daerah bentuklahan kipas aluvial memiliki Daya Hantar Listrik, pH, CI, DO, dan BOD lebih baik dibanding dataran aluvial, sedangkan parameter lain seperti N03, Fe, NH3, 804, pada dataran aluvial kualitasnya lebih baik. Curah hujan, kerapatan irigasi, tebal efektif tanah, permeabilitas tanah, gradien hidrolik, tinggi tempat, dan kontur air tanah berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kandungan ion. pada beberapa parameter kualitas air tanah. Proses penguraian bahan organik tidak meyebabkan perubahan kualitas air tanah yang berarti karena proses penguraian terjadi pada situasi aerobik.

Page 1 of 10 | Total Record : 93