cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
ISSN : 23018372     EISSN : 25497081     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (e-ISSN : 2549-7081) provides a medium for those who want to publish their scientific articles from either research results or innovations in the fields of midwifery and health
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG PRAKTIK SADARI(PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI RW 03 KELURAHAN BULUSTALAN SEMARANG Wahyu Umiyati; Ratih Sari Wardani; Novita Nining Angraini
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.599 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.65-73

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian terbesar pada kaum wanita di dunia termasuk di Indonesia, namun penyakit kanker payudara merupakan keganasan yang dapat dicegah sedini mungkin dengan berbagai cara, salah satunya yang paling efektif yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang wanita usia subur (WUS) di RW 03 Kelurahan Bulustalan ditemukan 6 orang tidak tahu dan 4 orang tahu tentang SADARI. Hal ini dikarenakan belum pernah ada sosialisasi dari tenaga kesehatan, oleh karna itu perlu dilakukan penyuluhan tentang SADARI. Tujuan : Mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap WUS tentang praktik sadari terkait kejadian kanker payudara sebelum dan sesudah penyuluhan RW 03 Kelurahan Bulustalan. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experiment atau eksperimen semu, dengan rancangan yang digunakan adalah “One Group Pre Test dan Post Test Design”. Populasi dalam penelitian ini wanita usia subur di RW 03 Kelurahan Bulustalan sebanyak 50 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Variabel bebas adalah Penyuluhan tentang praktik SADARI dan Variabel terikat adalah pengetahuan dan sikap WUS tentang praktik SADARI. Analisis Bivariat menggunakan uji (wilcoxon). Hasil : sebelum dilakukan penelitian WUS memiliki pengetahuan tentang SADARI sebanyak (57,5%), dan sikap yang dimiliki WUS sebelum penyuluhan juga tidak mendukung sebanyak (60%), dan setelah dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan SADARI pada WUS meningkat menjadi baik yaitu (100%), dan  sikap WUS terhadap SADARI setelah penyuluhan menjadi mendukung sebanyak (52,5%). Ada perbedaan pengetahuan tentang praktik SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan p-value 0,000, dan ada perbedaan sikap tentang praktik SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan p-value 0,000. Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap WUS tentang Praktik SADARI sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang SADARI. Kata Kunci : pengetahuan, sikap, SADARI, Penyuluhan.
DUKUNGAN SUAMI PADA AKSEPTOR KB IUD DI DESA CARUBAN KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL Sri Rahayu; Rini Edi Hastuti
Jurnal Kebidanan Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.24 KB) | DOI: 10.26714/jk.6.1.2017.1-5

Abstract

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002), maka Departemen Kesehatan RI menetapkan kebijakan dalam penurunan AKI. Dalam upaya mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis Empat Pilar Safe Motherhood yang salah satu isinya yaitu program Keluarga Berencana (KB). Maka dari itu pemerintah menyediakan berbagai macam kontrasepsi yang salah satunya adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Akan tetapi kontrasepsi paling banyak digunakan para peserta KB aktif adalah suntik 2.659 (56,71%), pil 1.042 (22,22%) dan kondom 19 (4,05%). Desa Caruban memiliki PUS sebanyak 768, peserta KB aktif adalah 612 (77,8%) dan yang drop out 23 (3,75%). Tujuan penelitian mengetahui dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada akseptor wanita di Desa Caruban Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah dukungan suami dan variabel terikat adalah penggunaan kontrasepsi IUD. Sampel penelitian 86 akseptor pengguna kontrasepsi IUD. Pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menggambarkan suami mendukung penggunaan Kontrasepsi IUD 48 (55,8%), sedangkan suami yang tidak mendukung hanya 38 (44,2%). Analisis bivariat didapatkan 48 (55,8%) yang mendapat dukungan suami menggunakan kontrasepsi IUD, sedangkan yang mendapat dukungan suami tetapi tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 39 responden (45,3%). Hasil uji statistik nilai p value 0,004 berarti ada hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada akseptor wanita. Disarankan para akseptor KB menggunakan kontrasepsi IUD dan suami diharapkan mendukung dan mendampingi ibu agar mengikuti keluarga berencana.
PERBEDAAN TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN NORMAL PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DI RB NUR HIKMAH DESA KUWARON GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 Durotun Afifah; Budi Mulyono; Ninik Pujiati
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.21 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.19-26

Abstract

Mengetahui perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah semua ibu yang bersalin normal sebanyak 30 ibu, terdiri atas 15 ibu primigravida dan 15 ibu multigravida, dengan teknik total sampling. Analisa data menggunakan T- Independent. Nyeri persalinan pada ibu primigravida sebagian besar mengalami nyeri berat sebanyak 10 orang (66,7%). Responden yang mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang (26,7%) dan nyeri sangat berat sebanyak 1 orang (6,7%). Nyeri persalinan pada ibu multigravida sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 9 orang (60%).Responden yang mengalami nyeri sedang sebanyak 6 orang (40%). Ada perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan (p value = 0,000 < 0,05). Ada perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan.
GAMBARAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN Nuli Nuryanti Zulala
Jurnal Kebidanan Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.613 KB) | DOI: 10.26714/jk.7.2.2018.111-119

Abstract

Inisiasi menyusu Dini (IMD) merupakan intervensi sederhana yang mampu meningkatkan neonatal outcome secara signifikan yaitu mengurangi risiko kematian neonatal , sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan periode lama menyusui.  IMD  dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan dan motivasi bidan/dokter penolong persalinan, didukung  oleh  suami, keluarga, dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan November sampai Desember 2016 di Rumah sakit ‘Aisyiyah Muntilan. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode concevutive sampling sejumlah 72 sampel.  Hasil penelitian menujukan  44% pelaksanaan IMD  dengan benar. Mayoritas pelaksanaan IMD dilaksanakan pada persalinan pervaginam (96.6%), penangan petugas (bidan dan perawat) yang tepat (100%),  dukungan keluarga ( 90.6%), usia kehamilan ≥37 minggu (96.6%) dan berat badan lahir ≥2500 gram (87,5%).
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI RUMAH BERSALIN NURHIKMAH DESA KUWARON GUBUG GROBOGAN Tri Hartini; Ratih Sari Wardani; Nuke Devi Indrawati
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.837 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.77-82

Abstract

Latar belakang: Salah satu cara untuk mencegah infeksi Tetanus Neonatarum, meka tali pusat yaitu menjaga agar luka tali pusat tetap bersih, tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau nanah. Di Rumah Bersalin Nurhikmah Desa Kuwaron 2 bayi ( 5%) dari 40 bayi mengalami infeksi pada tali pusat dikarenakan ibu membubuhkan ramu-ramuan tradisional pada tali pusat bayi. Dari 40 ibu bersalin tersebut 21 ibu (52,5%) menyatakan masih kebingungan dalam merawat tali pusat bayi berdasarkan hal itu perlu dilakukan penyuluhan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat bayi di Rumah Bersalin Nurhikmah Desa Kuwaron Gubug Grobogan.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dan menggunakan rancanganone group pre test – post test. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang bersalin di Rumah Bersalin Nurhikmah Desa Kuwaron Gubug Grobogan sebanyak 56 orang, besar sampel adalah 37 orang dan pengambilan teknik sampel yang dipakai adalahsampling quota sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxson’s.Hasil : Hasil penelitian diperoleh mayoritas pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat sebelum penyuluhan adalah cukup sebanyak31 orang (83,8%). Mayoritas pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat setelah penyuluhan adalah baik sebanyak 31 orang (83,8%). Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p=0,000) Simpulan : Ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusatbayi sebelum dan sesudah penyuluhan.
PELAKSANAAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU PERAH PADA IBU PEKERJA DI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Dwi Wahyuni; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.465 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.55-62

Abstract

Latar belakang :Pengetahuan ibu yang memadai tentang pentingnya pemberian ASIP akan membuat ibu berupaya untuk melaksanakan ASI eksklusif selama 6 bulan kemudian dilanjutkan sampai usia anak 2 tahun. Tujuan: Melakukan eksplorasi pelaksanaan pemberian ASIP pada ibu pekerja di FIKKES UNIMUS. Metode :Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenemonologi yang bersifat retrospektif. Informan penelitian adalah wanita pekerja di lingkungan FIKKES UNIMUS. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kemudian dilakukan analisis dengan teknik kualitatif. Hasil :penelitian menunjukkan ibu mendapatkan informasi ASI perah (ASIP) dari teman. Semua informan menganggap bahwa ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi dan ASIP menjadi solusi untuk wanita pekerja. Pemerahan ASI dilakukan sejak bayi lahir dan mendekati masa cuti habis. ASI diperah dengan cara dipompa untuk memberikan jumlah lebih optimal. Pemerahan ASIP tidak terjadwalkan sesuai teori setiap 2 jam sekali, tetapi menunggu payudara terasa penuh. Sedangkan pemerahan ASIP di rumah pada malam hari dan pagi hari. Penyimpanan ASIP di kantor diletakkan pada lemari pendingin dan lemari pembeku, sedangkan penyimpanan ASIP di rumah lebih banyak pada lemari pembeku dengan memberikan kode pada tiap botol ASIP. Informan menyiapkan ASIP pada lemari pendingin sebelum berangkat bekerja. Kendala yang dihadapi selama praktik pemberian ASIP adalah bendungan ASI, puting susu lecet, dan produksi ASI yang sedikit. Cara mengatasi kendala yang dihadapi antara lain, menjaga pikiran tetap tenang, menjaga asupan makanan, pijat punggung, minum obat pereda nyeri, minum jamu, dan minum vitamin. Informan menyatakan didukung oleh suami dalam pemberian ASIP dalam bentuk pemberian motivasi, pemberian fasilitas seputar ASIP, menemani pada saat memerah. Kebijakan khusus perusahaan mengenai ASIP belum dirasakan oleh informan. Selama memerah ASIP informan tidak mendapat larangan dari pimpinan, tetapi pemerahan dilakukan di laboratorium atau ruang kerja karenan belum tersedia ruang khusus laktasi. Manfaat yang dirasakan selama memberikan ASIP antara lain hemat, daya tahan tubuh bayi bagus, kedekatan emosional anak dengan ibu baik, serta penurunan berat badan pasca melahirkan menjadi lebih cepat. Simpulan : Informan tidak memiliki persepsi negatif mengenai ASIP, tetapi mengeluhkan perubahan bentuk payudara. Perusahaan sebaiknya memberikan ruangan khusus laktasi untuk memudahkan ibu bekerja dalam memerah ASI. Dan kepada informan untuk memberikan informasi ASIP kepada calon ib menyusui terutama wanita pekerja.Kata Kunci: Praktik ASIP
GAMBARAN KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SMP N X SEMARANG Qaulan Nor Suci Barokah; Dewi Puspitaningrum; Lia Mulyanti
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.795 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.78-81

Abstract

Latar Belakang: Mini survei tahun 2015 dilakukan terhadap 2843 responden remaja SMA di kota Semarang, hampir 50% remaja sudah melakukan perilaku seksual. Sekitar 39.6% remaja SMA mempunyai status pacaran dan sekitar 73.3% remaja masih SMP mempunyai status pacaran. Survei PKBI Jawa Tengah, bahwa 63% remaja di beberapa kota besar telah melakukan seks pranikah. Data KTD (kehamilan tidak diinginkan) dari PILAR PKBI Jawa Tengah juga setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2014 sebanyak 67 remaja yang datang konseling meningkat dari tahun 2013 sebanyak 63 remaja yang datang konseling. Tujuan: Mengetahui gambaran konsep diri remaja tentang perilaku pencegahan seks bebas di SMP. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 287 siswa kelas VII SMP dengan sampel 167 siswa kelas VII SMP N 2 Semarang dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang di gunakan berupa proportionate stratified random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan konsep diri positif 52,7% dan konsep diri negatif 47,3%. Sedangkan untuk perilaku pencegahan seks bebas baik 53,9% dan perilaku pencegahan seks bebas kurang baik 46,1%. Kesimpulan: Di temukan konsep diri lebih tinggi pada konsep diri positif, dimana konsep diri positif dapat disamakan dengan evaluasi diri yang positif, penghargaan diri yang positif dan penerimaan diri yang positif . Sedangkan untuk perilaku pencegahan seks bebas lebih banyak perilaku pencegahan seks bebas baik yaitu peranan agama, pembatasan diri, peranan orangtua dan pengetahuan seksual yang baik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KEPUTIHAN FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS DI LAPAS WANITA KELAS IIA KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Rizka Sulistianingsih; Herry Suswanti Djarot; Dwi Wahyuni
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.115 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.91-98

Abstract

Wanita yang beranggapan keputihan patologis adalah keputihan fisiologis akan membuat wanita tersebut mengabaikan keputihan yang dideritanya sehingga penyakit yang diderita bisa semakin parah yaitu terjadinya infeksi dari bakteri, virus, jamur, atau juga parasit, yang bisa menyebabkan terjadinya kasus Infeksi Menular Seksual (IMS). Di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009, kasus IMS diobati sebesar 77,80%, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2008 sebesar 98,14%. Jumlah kasus IMS di Kota Semarang pada tahun 2009 berdasarkan laporan tercatat mencapai 2.471 kasus. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap wanita usia subur (WUS) tentang keputihan fisiologis dan keputihan patologis di Lapas Wanita Kelas IIA Kota Semarang.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Populasi adalah seluruh penghuni Lapas Wanita kela IIA Kota Semarang yang berumur 15-49 tahun. Sampel sebanyak 80 orang wanita usia subur dengan menggunakan teknik Sampling jenuh. Data yang dikumpulkan adalah pengetahuan dan sikap WUS tentang keputihan fisiologis dan patologis. Uji statistik yang digunakan adalah Rank Spearman.Sebagian besar WUS mempunyai pengetahuan yang baik tentang keputihan fisiologis danpatologis sebanyak 40 responden (50%) , mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 34 responden (42,5%) dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan yang kurang sebanyak 6 responden (7,5%). Sebagian besar WUS mempunyai sikap positif terhadap keputihan fisiologis dan patologis sebanyak 49 responden (61,3%) dan sebagian kecil mempunyai sikap negatif sebanyak 31 responden (38,3%). Dari uji hubungan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur di dapatkan nila p value = 0,001 yang berarti bahwa ada “hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis”. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis dengan p value = 0,001 .
HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWI TINGKAT SATU PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Menik Sri Daryanti
Jurnal Kebidanan Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.576 KB) | DOI: 10.26714/jk.7.1.2018.7-13

Abstract

Permasalahan gizi yang seringkali dihadapi oleh remaja adalah permasalahan gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Remaja sering kali mengalami masalah terhadap status gizinya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kebiasaan makan. Prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang hubungan kebiasaan makan dengan indeks massa tubuh pada mahasiswi tingkat satu Program Studi Bidan Pendidik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 38 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Kebiasaan makan diukur menggunakan kuesioner sedangkan indeks massa tubuh diukur menggunakan alat pengukur tinggi badan dan timbangan badan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian didapatkan nilai signifikansi 0,835 > 0,05. Ini berarti tidak ada hubungan kebiasaan makan dengan indeks massa tubuh pada mahasiswi tingkat satu Program Studi Bidan Pendidik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diharapkan mahasiswa lebih memperhatikan konsumsi makanan teutama kandungan gizinya.
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI UNTUK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF (Studi Kasus di Puskesmas Candilama Kota Semarang) Iis Sugiyarti; Herry Suswanti Djarot; Siti Nurjanah
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.269 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.22-28

Abstract

Latar belakang: Cakupan pemberian ASI eksklusif terendah di Kota Semarang pada tahun 2011 di Puskesmas Candilama yaitu sebesar 5,1 %. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusifantara lain pendidikan, pengetahuan, ekonomi dan lingkungan. Tujuan: Mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif dengan motivasi untuk memberikan ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Candilama Kota Semarang Tahun 2012. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan crossectional dengan populasi 75 responden, sampel 58 ibu hamil di Puskesmas Candilama Kota Semarang pada bulan Juli-Agustus 2012. Variabel bebas pendidikan dan pengetahuan, variabel terikat motivasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Korelasi Pearson. Hasil: : Pendidikan responden terbanyak SMA yaitu 33 orang (56,9%), pengetahuan terbanyak padakategori baik yaitu 20 orang (34,5%), sedangakn motivasi terbanyak pada kategori sangat baik yaitu 22 orang (37,9%). Analisis hubungan antara pendidikan dengan motivasi untuk memberikan ASI eksklusif diperoleh hasil penghitungan menggunakan Rank Spearman dengan nilai r = 0,558 dan diperoleh nilai p = 0,000 < p = 0,05(α). Analisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif dengan motivasi untuk memberikan ASI eksklusifdiperoleh hasil penghitungan menggunakan Korelasi Pearson dengan nilai r = 0,694 dan diperoleh nilai p = 0,000 < p = 0,05(α). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dan motivasi untuk memberikan ASI eksklusif. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif dengan motivasi untuk memberikan ASI eksklusif.

Page 2 of 25 | Total Record : 247