cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL ITENAS REKARUPA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Interaksi Simbolik Dalam Tiga Lukisan Kaca Karya Haryadi Suadi Sapari, Rizal
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.107 KB)

Abstract

Haryadi Suadi adalah maestro lukisan kaca khas Cirebon. Meskipun Haryadi seorang akademisi di lingkungan seni modern, Haryadi berperan penting di dalam mengembangkan seni lukis kaca khas Cirebon, tempat kelahirannya. Karya Haryadi Suadi merupakan substasiekspresi yang menekankan pada berbagai interpretasi atau pengalaman hidup penciptanya. Komunikasi seni yang terjadi dalam penyajian-pameran karya seni lukis kaca tradisi Haryadi Suadi berkorelasi dengan etnografi singkat lukisan kaca khas Cirebon. Lukisan yang dijadikan studi kasus kajian adalah lukisan berjudul Buroq, Kalacakra dan Sang Keadilan. Metode dan Teori yang digunakan adalah interaksi simbolik Herbert Blumer dengan metode kualitatif untuk menguraikan makna estetika simbolik tiga karya tersebut. Kata kunci: lukisan kaca, Haryadi Suadi, Interaksi Simbolik, Komunikasi Seni. ABSTRACT Haryadi Suadi is a Cirebon glass painting maestro. Although Haryadi was an academic in the modern art environment, Haryadi played an important role in developing the unique glass painting of cirebon, his birthplace. haryadi suadi's work is an expression substrate that emphasizes various interpretations or life experiences of its creator. the art communication that takes place in the presentation of glass painting works of the haryadi suadi tradition correlates with a brief ethnography of cirebon glass paintings. paintings used as case study studies are paintings titled buroq, kalachakra and the justice. the method and theory used are herbert blumer's symbolic interaction with qualitative methods to describe the symbolic aesthetic meaning of the three works. Keywords: Three Works of Haryadi glass painting, Symbolic Interaction, Communication of Art.
Kajian Faktor-faktor Pembentuk Lingkungan Kerja pada Desain Interior Coworking Space di Kota Bandung Maemanah, Shafira; Larasati, Dwinita; Adhitama, G. Prasetyo
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.866 KB)

Abstract

Coworking space pada dasarnya merupakan tempat kerja bersama bagi para profesional yang bekerja mandiri namun membutuhkan interaksi sosial. Tempat ini berkembang luas secara global, termasuk di Indonesia. Di Kota Bandung jumlah coworking space terus bertambah, namun setelah ditinjau ulang, beberapa tempat tutup atau sepi pengunjung. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengembangan coworking space dari segi kenyamanan pengguna saat bekerja di dalamnya. Faktor-faktor yang diteliti adalah pengaturan spasial, jenis furnitur, kebisingan, penghawaan yang mempengaruhi temperatur, pencahayaan, dan suasana yang dihadirkan dari tampilan visualnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memberikan saran pengembangan desain interior yang dapat diterapkan di Kota Bandung. Sampel yang diambil adalah 3 tempat dengan pemilihan nonprobabilitas. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan observasi di masing-masing tempat dan wawancara pengguna untuk mengetahui persepsinya sebagai data pendukung. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa faktor pembentuk lingkungan kerja belum diterapkan secara optimal untuk kenyaman penggunanya.Kata kunci: desain interior, lingkungan kerja, coworking space, bandungAbstractCoworking space is basically a shared workplace for professionals who work independently but require social interaction. This place is growing globally, including in Indonesia. In the city of Bandung,the number of coworking space continues to grow, but after pre-field research, some places closed or have quiet visitors. This research is conducted as an effort to develop coworking space in terms of user's comfort while working in it. Factors studied are spatial arrangement, type of furniture, noise, air circulation that affect temperature, lighting, and atmosphere presented from visual appearance. The purpose of this research is to review and provide suggestions for interior design development that can be applied in Bandung. Three places were taken as samples with non-probability selection. This research method is done qualitatively by doing observation in each place and user interview to know perception as supporting data. The results show that some of the factors that form the working environment have not been optimally applied for user’s convenience.Keywords: interior design, working environment, coworking space, bandung
Kajian Pelaksanaan Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Itenas (periode 2013-2016) Januarsa, Aditya
Jurnal Rekarupa Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.41 KB)

Abstract

Pelaksanaan tugas akhir di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Nasional Bandung selalu dianggap sebagai sebuah proses yang sangat rumit dan sulit. Hal tersebut dapat dilihat dari track record pelaksanaan yudisium sebelum tahun 2013, yang selalu melewati batas tenggat waktu serta mendekati pelaksanaan wisuda. Jurusan selama ini selalu menjadikan alasan kurangnya waktu yang disediakan untuk tugas akhir semester ganjil, sehingga selalu mengambil jadwal semester berikutnya. Hal tersebut menyebabkan efek domino yang mempengaruhi stamina dosen, koordinator, dan mahasiswa ketika mengikuti penjadwalan tugas akhir yang tidak memiliki waktu jeda panjang. Kajian ini berusaha merumuskan relasi antar variabel yang menentukan atau mempengaruhi proses tata kelola tugas akhir di jurusan DKV Itenas.Kata kunci: Manajemen Tugas Akhir, Desain Komunikasi VisualABSTRACTThe implementation of the final project assignment in the Departement of Visual Communication Design (DKV) Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas), often be regarded as a difficult and very complicated process. It can be seen from the track record of yudisium before 2013, which always past the deadline and close to the graduation. The lack of time during odd semester always become the main reason. Overlapping schedule within the next semester caused the domino effect that affects the stamina of lecturer, coordinator, and students within the departement. This study attempted to formulate a relationship between variables that determine or influence the governance process of the final assignment in the Department of Visual Communication Design Itenas.Keywords: Final Project Management, Visual Communication Design
Tinjauan Pembentukan Kawasan Heritage Budaya Kampung Glam di Singapura dengan Pendekatan Analisis Morfologi dan Tipologi Bangunan Primayudha, Novrizal
Jurnal Rekarupa Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.275 KB)

Abstract

Singapura merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kawasan heritage multikultural, melalui eksistensi situs kawasan-kawasan cagar budaya China, Melayu, India serta beberapa etnik lain yang juga menetap di sana. Upaya pembentukkan kawasan ini dapat dieksplorasi melalui kajian morfologi kawasan dan tipologi bangunan untuk mengungkap nilai-nilai budaya dan perilaku masyarakat pada awal pembentukkan kawasan hingga dapat terus  eksis  saat ini. Kampong Glam merupakan  salah satu kawasan heritage kebudayaan yang merupakan sebuah bukti eksistensi kebudayaan Melayu dan Arab yang telah menjadi bagian dari keragaman budaya yang ada di negara ini. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk memahami upaya pelestarian kebudayaan lokal di Singapura dengan  mengungkap temuan-temuan  terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pola pembentukkan kawasan serta klasifikasi elemen arsitektural dengan pendekatan metode morfologi dan tipologi bangunannya. Kata Kunci : Kawasan Heritage Budaya, Morfologi dan Tipologi, Kampong Glam Abstract Singapore is a country that has a lot of areas of multicultural heritage, through the existence of sites of cultural heritage areas of China, Indonesia, India and some other ethnic groups are also settled there. Efforts to form the region can be explored through the study of the morphology of the area and typology of the building to reveal the cultural values ​​and behavior of people in the early formation of the region to be able to continue to exist today. Kampong Glam is one of ​​cultural heritage area, which is a proof of the existence of the Malay and Arab culture that has become part of the diversity of cultures that exist in this country. Therefore, this study was made to understand local cultural preservation efforts in Singapore to unveil the findings of the factors that influence the formation of the pattern of the region as well as the classification of architectural elements with the approach of morphological method and typology of the building. Keywords: Cultural Heritage Region, Morphology and Typology, Kampong Glam
Hasil Uji Beda Warna Bahan Alami Sebagai Salah Satu Alternatif Pewarnaan pada Bahan Kain Batik ., Purwanto
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.553 KB)

Abstract

Pemanfaatan bahan pewarna sintetis pada kain pembuatan batik saat ini memang sudah banyak digunakan karena proses pengerjaan lebih mudah dan tidak memakan waktu serta warna yang dihasilkan lebih cerah dan bervariasi, namun dengan pemakaian bahan pewarna sintetis ini juga menimbulkan efek samping yang bisa mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Untuk itu saat ini sudah banyak yang memulai menggunakan pewarna alami dalam pembuatan batik. Salah satu hal penting adalah “masalah lingkungan” sehingga pewarna alami dalam pembuatan batik mulai banyak dilakukan, ada lebih dari 150 jenis tanaman yang bisa menghasilkan warna alami diantaranya daun tom/indigofera (Indigoferaferafera Sp.), kulit buah jalawe (Terminaliabellirica) dan kulit kayu tingi (Ceriops tagal). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui beda warna hasil pewarna alami dari fermentasi daun indigofera, ekstraksi dari kulit buah jalawe dan kulit kayu tingi untuk bahan pewarnaan pada kain batik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan proses fermentasi dan ekstraksi bahan alami tersebut, kemudian dilakukan proses  fiksasi (penguncian warna). Hasil penelitian menunjukan bahwa bahan alami indigofera, jalawe dan tingi apabila difiksasi menggunakan tawas akan menghasilkan warna ke arah cerah atau warna muda, sedangkan fiksasi dengan kapur warna akan berubah agak tua dari warna asalnya.  Kata kunci :  batik, fiksasi, pewarnaan alami ABSTRACTThe use of synthetic coloring materials on batik making cloth is now widely used because the process of processing is easier and does not take time and the resulting color is brighter and varied, but with the use of synthetic coloring materials also cause side effects that can pollute the environment and interfere with health . One of the important things is "environmental problems" so that many natural dyes in batik making are starting to be done, there are more than 150 types of plants that can produce natural colors including tom / indigofera leaves (Indigoferaferafera Sp.), Jalawe fruit skin (Terminaliabellirica) and bark high (Ceriops tagal). The purpose of the study was to determine the color differences of natural coloring results from indigofera leaf fermentation, extraction from jalawe fruit peel and high bark for coloring material on batik cloth. The method used in this study is the fermentation and extraction process of natural materials, then the fixation process. The results showed that the natural ingredients of indigofera, jalawe and high when fixed using alum will produce a bright or light color, while fixation with lime color will change a little older than the original color. Then fixation with chalk will lead to older or darker colors.  Keywords : batik, fixation, natural coloring
Analisis Ideologi Visual pada Iklan Cetak Adidas Versi Chu-mu Yen, “No One Gets Up When A Whole World Kicks” Dewi, Agustina Kusuma
Jurnal Rekarupa Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.632 KB)

Abstract

Dalam upaya memperkenalkan produk dan jasa kepada konsumen, strategi komunikasi iklan harus di rancang dengan memerhatikan beragam tema dan ide strategi kreatif diterapkan dalam usaha mengambil perhatian konsumen. Dari iklan-iklan yang memukau dengan menampilkan kesan mewah, modern, futuristik, humor hingga iklan yang menampilkan animasi, terdapat pula iklan-iklan yang melakukan pendekatan-pendekatan secara budaya dengan mengangkat kultur masyarakat setempat seperti cerita rakyat, bahasa, kesenian atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat itu sendiri.  “Impossible Is Nothing” diluncurkan oleh Adidas pada Februari 2008 dalam bentuk iklan televisi, iklan cetak serta iklan melalui internet. Slogan ini ditujukan untuk meraih target audiens dalam rentang usia 12 – 24 tahun yang aktif berolahraga. Dalam seri iklan cetaknya yang menggunakan pendekatan modern, slogan ini, ketika menjadi brand official dalam Olimpiade 2008, terbagi dalam beberapa seri yang meng-endorse atlit olahraga, salah satunya adalah Chu-Mu Yen, atlit Taekwondo dari Taiwan yang pertama memenangkan medali pada Olimpiade. Iklan cetak Adidas versi Chu-Mu Yen, “No One Gets Up when A Whole World Kicks” adalah iklan cetak yang akan menjadi objek desain dalam analisis semiotika yang akan menganalisa makna yang terkandung dalam tagline dan headline yang memiliki stopping power dalam menarik khalayak sasaran, sehingga khalayak langsung melihat dan membaca iklan Adidas. Ideologi visual dalam iklan ini akan dikaji secara deskriptif kualitatif setelah penulis melakukan identifikasi pada tanda yang di bangun dalam iklan menggunakan sudut pandang semiotika Charles Sanders Peirce serta penerapan Metafora dan Metonimia pada relasi antar tanda.Kata kunci: Ideologi Visual, Iklan Cetak, Semiotika, Charles Sanders Peirce AbstraCTAs an effort to introduce products and services to consumers, the advertising communication strategy must be designed by looking at the various themes and creative strategy ideas applied in the effort to capture the attention of consumers. From fascinating advertisements featuring luxurious, modern, futuristic, humorous to animated ads, there are also advertisements that take cultural approaches by lifting the culture of local people such as folklore, language, art or customs society itself. "Impossible Is Nothing" was launched by Adidas in February 2008 in the form of television commercials, print ads and advertisements via the internet. The slogan is aimed at reaching the target audience within the 12 - 24 year age range who is active in exercising. In its print ad series using a modern approach, this slogan, when it became the official brand of the 2008 Olympics, is divided into several series that endorse sports athletes, one of them being Chu-Mu Yen, Taiwan's Taekwondo athlete who first won medals at the Olympics. Adidas print ad version of Chu-Mu Yen, "No One Gets Up when A Whole World Kicks" is a print advertisement that will be the object of design in semiotics analysis that will analyze the meaning contained in the tagline and headlines that have stopping power in attracting target audiences, so the audience immediately see and read Adidas ads. The visual ideology in this advertisement will be assessed descriptively qualitatively after the authors identify the signature constructed in the advertisement using the semiotic viewpoint of Charles Sanders Peirce as well as the application of Metaphor and Metonology to the relation between signs.Keywords: Visual Ideology, Print Ads, Semiotics, Charles Sanders Peirce
Kajian Simulasi Desain Rambu Informasi Keselamatan di Tempat Wisata Pantai Parangtritis Berdasatkan Perilaku Budaya Wibowo, Ari
Jurnal Rekarupa Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.154 KB)

Abstract

ABSTRAKSecara umum kecelakaan di tempat wisata pantai selatan pulau Jawa cukup tinggi. Sebagian besar kecelakaan tersebut memiliki ciri yang sama yaitu terseret oleh ombak laut selatan. Padahal bila dilihat di lokasi wisata sudah terdapat informasi yang berisi peringatan bahaya ombak pantai selatan berupa informasi keselamatan (signage). Dari kondisi tersebut tampak bahwa signage yang terdapat di tempat wisata pantai selatan cenderung diabaikan oleh wisatawan. Hal ini terbukti dari sejumlah dokumentasi langsung di lapangan. Pertanyaan penelitian ini adalah adakah cara untuk meningkatkan perhatian wisatawan atas signage yang ada. Maka dari itu dilaksanakan kajian yang meliputi proses observasi, pendekatan uji survei, serta analisis atas hasil uji survei untuk mengetahui pendapat wisatawan terhadap informasi keselamatan. Kajian ini memanfaatkan faktor budaya terkait dengan interaksi wisatawan dengan lingkungan yang terdapat di lokasi penelitian. Faktor budaya yang dikaji adalah yang memiliki pengaruh perilaku serta masih diperhatikan oleh wisatawan secara umum yaitu mitos dan artefak budaya. Fokus kajian ini adalah menggali dasar teori atas variabel survei berbasis perilaku yang akan diujikan kepada responden yaitu wisatawan, sehingga bila hal tersebut dapat diujikan dan dianalisa maka terdapat kemungkinan peningkatan perhatian wisatawan pada signage keselamatan. Metodologi dalam kajian ini analisa atas hasil survei menggunakan uji survei kuantitatif atas stimulan visual untuk membuktikan tingkat perhatian wisatawan atas pembaharuan desain signage pada informasi keselamatan wisata tersebut.Kata Kunci: rambu wisata, informasi keselamatan, perilaku budaya.ABSTRACTIn general crash on the south coast of Java island tour is quite high. Most accidents that have the same characteristics are swept away in the southern ocean. In fact, when viewed in the tourist sites that contain information already contained warnings of danger waves south coast of information safety (signage). From these conditions it appears that the signage located on the south coast tourist spots tend to be ignored by tourists. This is evident from a number of documentation directly in the field. This research question is there any way to increase the attention of tourists over the existing signage. Therefore conducted a study which includes the process of observation, survey testing approach, as well as the analysis of the test results to find out the opinion surveys of tourists to the safety information. This study utilizes cultural factors related to tourist interaction with the environment found in the study site. Cultural factors studied is that influence behavior and is still considered by tourists in general that myths and cultural artifacts. The focus of this study is to explore the basic theory of behavior based on survey variables to be tested to respondent that are tourists, so if it can be tested and analyzed so there is an increased likelihood of tourist attention on safety signage. The methodology in this study an analysis of the survey results using test a quantitative survey of visual stimulants to prove the level of attention of tourists on the renewal design of signage on the travel safety information.Keywords: tourist signs, safety information, cultural behavior.
Pemanfaatan Kantong Semen dan Kayu Laser Sebagai Produk Tas untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Nilai Jual di UKM Viora Tanggulangin, Sidoarjo Anam, Choirul; Nugraha, Larasadi Harya; Rochman, Alfan Nur
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.887 KB)

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi pemanfatan kantong semen dalam proses pembuatan produk tas oleh UKM Viora Tanggulangin Sidoarjo dalam meningkatkan nilai jual melalui inovasi desain dan konsep yang kreatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain dengan mengidentifikasi karakteristik kantong semen serta mengkombinasikan dengan material lainnya yaitu kayu yang dibentuk dan dipola dengan teknik laser potong dan grafir. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kantong semen dan kayu dapat dimanfaatkan sebagai produk tas yang kreatif dan inovatif sehingga menjadi produk tas unik yang ramah lingkungan melalui teknik lapisan. Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa kayu dapat ditekuk dengan teknik tertentu dan menjadi kombinasi yang cocok dengan kantong semen. Eksperimen lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa perlakuan terhadap kantong semen agar menjadi material yang berpotensi tidak hanya menjadi produk tas akan tetapi menjadi produk fashion lainnya yang memiliki nilai jual yang tinggi  Kata Kunci : Pemanfaatan, Kantong Semen, Produk Tas  ABSTRACTThis research is held to identify usability value of cement sack in process to produce bags and to identify problems that UKM Viora Tanggulangin , Sidoarjo has to face in order to increase selling value through design innovation and creative concept. This research used experiment design method which is identifying character of cement sack and combine it with wood that formed and pattern made with laser cutting and engraving technique. The results from this research shows that cement sack and wood can be used into bag products so it can become environmentally friendly unique bags through finishing coating. Further research shows that wood which usually has hard characteristic could be bend with certain technique and become suitable material that can be combined with cement sack. Further experiment needs to be done in order to finds out how and what treatments toward cement sack to be stronger material that have potential not only to become bag but also another high valued fashion products. Keywords: Utilization, Cement sack, Bag Product
Persepsi Dasar terhadap Video Game sebagai Aplikasi Pragmatis dan Media Reflektif Priyantoro, Eko
Jurnal Rekarupa Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.226 KB)

Abstract

Apresiasi masyarakat terhadap game kian hari kian bertambah. Saat ini video game mudah ditemukan dimana-mana, seiring dengan perkembangan teknologi antarmuka yanghadir dalam berbagai bentuk. Video game adalah media hiburan yang memiliki berbagai aspek rumit mulai dari produk niaga,teknologi, desain, seni, gejala sosial dan lainnya.Pada sejarah awal mula perkembangan video game, desain visual tidak memiliki kekayaan bentuk karena keterbatasan kapasitas teknologi. Eksplorasi bentuk visual dari video game hanya terpusat pada kemasan produk untuk setiap judul game. Beberapa dekade terakhir, teknologi informasi dan komunikasi melaju dengan pesat mendongkrak perkembangan video game. Fungsi video game bukan lagi sebagai alat hiburan eksklusif, namun juga bisa dinikmati setiap individu dalam bentuk gawai yang mudah dibawa. Game telah mengalami perubahan makna dari sekedar produk konsumerisme menjadi wacana pendidikan yang memiliki nilai kontemplasi.Kata kunci: teknologi, desain, seni, video game, eksplorasi, niaga, kontemplasiABSTRACTNowadays people become appreciate game more. Right now video games are easy to find everywhere, along with the fast growth of interface technology that comes in various forms. Video games is an entertainment media that have complicated various aspects, from a commercial products, technology, design, art, social phenomenon to other matters. At the early history of video game development, video game have a poor graphic because of limited technology capacity. Exploration of the visual form of video games is centered only on product packaging for each game title. Visual exploration of video games only focus on product packaging for each game theme. In the last few decades, information and communications technology has been growing rapidly accelerate of video game development. The function of video games is no longer as an exclusive entertainment tool, but can also be enjoyed by each individual in the form of portable devices. Game have a transformation meaning from merely consumerism product to educational discourse that has a value of contemplation.Keywords: technology, design, art, video game, exploration, commercial, contemplation
Pendekatan Desain Interior untuk Hunian Lansia Sebagai Upaya Mengatasi Degeneratif. Studi Kasus Rumah Tinggal Jl. Bukit Dago Utara, Bandung Sati Zein, Anastasha Oktavia
Jurnal Rekarupa Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.578 KB)

Abstract

Semua orang membutuhkan kenyamanan pada rumah tinggalnya, namun kenyamanan untuk lansia membutuhkan pemahaman khusus mengenai kemunduran fisik dan mental yang tentunya berpengaruh terhadap fasilitas di dalam rumah tinggal. Kecelakaan yang  terjadi pada lansia merupakan perpaduan dari menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi dan tidak didukung oleh lingkungan aktifitas, keadaan ini menuntut perhatian lebih terhadap perancangan tempat tinggal lansia untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan. Menurunnya kualitas hidup lansia secara fisik dan mental juga berbeda pada setiap lansia, dengan dukungan keluarga akan membuat kemandirian dalam menjaga diri semakin tinggi, hal ini membuat lansia merasa masih tetap dihormati dan disegani dalam kehidupan sosialnya.   Kata kunci: Lansia, Rumah Tinggal, Degeneratif.     AbstraCT Everybody needs comfort in their home, nevertheless the comfort for elderly people needs special understanding about physical and psychological degeneration which influences to the house facilities. Accidences that happen to elderly people constitute agglutination from decreasing ability to adapt and are not supported by activities surroundings. This situation demands intensified awareness to the house planning for elderly to minimize the accidence. Decreasing quality of life phsically and mentally is different for each  elderly person. Family support will make positive self-supporting, and this  will make them feel respected and honoured.   Keywords: Elderly People, Home , Degenerative.

Page 2 of 11 | Total Record : 106