cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 362 Documents
PENGARUH LAHAN BERKONTUR TERHADAP TATANAN RUANG LUAR DAN RUANG DALAM PADA DESAIN RUMAH TINGGAL Utami, Utami; Oktavianus, Yosa Gunawan; Putera, Hanung Norenza; Hardianto, Rahmat Permadi Yogo
REKA KARSA Vol 2, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.3 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i2.493

Abstract

Abstrak Kota bandung mengalami pertumbuhan di semua bidang. Terutama di bidang  pembangunan infrastruktur. Dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk, merubah   lahan – lahan hijau  menjadi daerah pemukiman. Daerah lahan hijau mempunyai fungsi yang penting sebagai lahan resapan untuk mencegah banjir. Seperti pada kasus analisa bangunan rumah tinggal tipe alea di Pramestha Resort Town di Dago Giri Bandung, di bangun di daerah perbukitan dengan kondisi berkontur yang sebenarnya fungsi dari kawasan seputar Dago Giri  adalah sebagai lahan terbuka hijau. Oleh karena itu, bangunan ini diperlukan agar dapat diketahui bagaimana pengaruh dari pengolahan lahan di daerah berkontur terhadap tatanan  ruang  di dalam dan di luar bangunan, secara khusus pada bangunan  rumah tinggal agar fungsi dari kawasan sebagai lahan resapan air hujan tetap terjaga. Dengan Metoda penelitian analisis deskriptif, yaitu penggambaran suatu kondisi sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan (observasi) dan studi documenter. Dari hasil analisa, ditemukan beberapa kekurangan dalam perencanaan bangunan ini. Seperti luas koefisien dasar bangunan (KDB) bangunan yang melebihi acuan dari pemerintah daerah, tingginya biaya konstruksi yang diakibatkan oleh perencanaan yang kurang matang dan kurang terpenuhinya acuan Green Building yang ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia. dapat disimpulkan bahwa perencanaan bangunan di lahan berkontur sebaiknya memiliki data lahan secara lengkap seperti, kondisi tanah, kontur, akses dengan lingkungan sekitar. Hal ini diperlukan agar setiap informasi yang didapat dapat diolah dan diterapkan sesuai dengan  acuan perencanaan terutama tata ruang dan prinsip arsitektur berkelanjutan. Sehingga bangunan yang terbangun akan menjadi sesuai dengan acuan tata ruang dan prinsip arsitektur berkelanjutan dengan baik. Kata kunci : lahan berkontur,rumah tinggal, tatanan ruang, arsitektur berkelanjutan  Abstract Bandung city experienced growth in all areas . Especially in infrastructure development . With the high rate of population growth , changing green land into residential areas . The area of green land has an important function as a catchment area to prevent flooding . As in the case of the analysis of residential building types in Pramestha Alea Resort Town in Dago Bandung Giri , built on hilly terrain with a contoured shape that the actual function of the area around Dago Giri is as green open land . Therefore , the building is necessary in order to know how the influence of land management in the area contoured to the fabric of space inside and outside the building , particularly in residential buildings that region as a function of land - resa rain water pan is maintained. With descriptive analysis method , namely the depiction of  reality through observation ( observation ) and documentary studies . From the analysis , it was found several deficiencies in the planning of this building . Such as building a building coverage area ( BCR ) buildings that exceed the reference of local government , the high cost of construction diakibat - right by poor planning and lack of fulfillment of reference set by the Green Building Green Building Council Indonesia . it can be concluded that the building plans in contoured land should have a complete data field , soil conditions , contour , access to the surrounding environment . This is necessary so that any information obtained can be processed and applied in accordance with the planning especially spatial reference and the principle of sustainable architecture . So the building that is built will be in accordance with the spatial reference and the principle of sustainable architecture well . Keywords : contoured land , residential , room configuration , sustainable architecture
Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal pada Rumah Susun Leuwigajah Cimahi Tyas, Widji Indahing; Nabilah, Fairuz; Puspita, Annisa; Syafitri, Suci Indah
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.194 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.628

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan rumah susun di kota-kota besar seperti di Kota Bandung terus berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat hunian untuk penduduk Kota Bandung. Rumah Susun Leuwigajah merupakan rumah susun skala kecil dimana kenyamanan didalamnya didasarkan pada kenyamanan tiap unit kamar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa bangunan rumah susun dari aspek kenyamanan thermal nya. Kajian objek studi kasus yang akan dianalisis adalah Rusunawa Leuwigajah Cimahi, karena bangunan tersebut masih baru dan belum lama beroperasi, mengingat proyek rumah susun tersebut merupakan salah satu usaha pemerintah Kota Cimahi dalam rangka penataan kawasan kumuh dengan menciptakan sebuah tempat tinggal yang baik dari segi estetika.Metoda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara pada penghuni serta menganalisis menggunakan software Ecotect untuk pencahayaan alami. Selain itu untuk mendapat pengetahuan arsitektural bahwa dalam merancang bangunan tidak hanya aspek estetika saja yang diperhatikan, tetapi aspek kenyamanan juga menjadi acuan dari perancangan sebuah rumah susun sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali.   Kata Kunci:rumah susun, kenyamanan thermal Abstract The need of a public housing in a large city such as Bandung kept developed as the increase of the inhabitant of Bandung. Leuwigajah public housing is a small-scale public housing where the pleasures inside are based on the pleasure of each units. The purpose of this research is to analized the building from the thermal condition. The object of this research is leuwigajah public housing, because it is a newly build and it is newly operated, remembering that the building is a Cimahi Government project in order to arranging the low area of this city with build a nice and neat housing. The methods used are direct observation, interviewing the residents and using Ecotect software tpo analized the lighting inside the buiding. In order to gain an architectural knowledge, to build a building, not just an aecthethic is important, but also a thermal condition, for make a better housing to live. Keywords: public housing, thermal condition
Desain Ruang Luar Ditinjau Dari Pola Aktivitas Dalam Optimalisasi Lahan Pada Rusunawa Muhsin, Ardhiana; Wibisono, M. Azhar; Zahara, Trina; Keisha, M. Reidina
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.999 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1385

Abstract

Desain Ruang Luar Ditinjau Dari  Pola Aktivitas Dalam Optimalisasi Lahan Pada Rusunawa   Ardhiana muhsin, triana zahara, muhamad azhar wibisono, Mochamad reidina keisya Jurusan Teknik Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email : trianazahara@gmail.com   Abstrak Tumbuhnya kantong-kantong kumuh baru perkotaan. Hal ini telah mendorong  pemerintah terutama pemerintah daerah agar dapat memanfaatkan lahan seoptimal mungkin untuk pemenuhan kebutuhan perumahan berupa pembangunan perumahan secara vertikal bagi masyarakat berpenghasilan rendah yaitu Rumah Susun. Seperti halnya pada Kelurahan Cigugur Tengah Kota Cimahi yang merupakan salah satu wilayah padat dan kumuh. Penelitian ini bertempat di Rusunawa Cigugur-Cimahi bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana mengoptimalkan ruang luar seperti pemanfaatan lahan-lahan kosong yang tersedia agar dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan pola aktifitas  penghuni rumah susun tersebut. Data dikumpulkan dari satu sampel rumah susun di Rusunawa Cigugur Tengah. Kajian dengan metoda analisis deskriptif terhadap data lapangan yang diperoleh dan literatur terkait, menunjukan bahwa desain ruang luar yang optimal dapat digunakan sebagai sarana sosial seperti tempat anak-anak bermain, tempat berkumpul warga, dsb. Kata kunci: bangunan rumah susun, ruang luar, pola aktifitas penghuni rumah susun. Abstract The increasing number of new slums in urban area had encourage the government, especially local government to optimize the land for fulfill housing needs by built vertical housing for low-income people such as in Middle District of Cimahi, West Java which is dense and lot of slums area. This research placed in Rusunawa Cigugur-Cimahi is aim to discuss optimizing open space area and its uses and match as well as the occupant activities. All data were collected from one building that act as a sample in Rusunawa Cigugur-Cimahi.  The method of this research is using a descriptive analysis from field data, obtained and related literature, to indicates that the optimal design for open spaces can be used as social facilities such as a children’s playground, a gathering place for the resident, etc. Keywords: public vertical housing, open space, activity of the occupant.  
Kajian Hubungan Antar Fungsi pada Kawasan Cihampelas Walk Bandung Parliana, Dewi; Adiatma, Odi; Baumar, Muhammad Said; Putra, Rizki Ananda
REKA KARSA Vol 1, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.816 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i3.291

Abstract

Abstrak Cihampelas Walk merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang berada pada koridor jalan Cihampelas. Berdampingan dengan pusat perbelanjaan Cihampelas walk dengan kawasan hunian serta toko-toko di sekitaran ruas jalan Cihampelas. Dikarenakan fungsi – fungsi yang berbeda dan letak fungsi – fungsi tersebut terpisah satu sama lain maka terbentuk sebuah linkage yang menghubungkan fungsi – fungsi tersebut yang berupa sirkulasi, taman dan ruang terbuka. Arsitektur sangat penting dalam proses pembentukan kawasan Cihampelas Walk baik secara fungsi maupun visual. Bagaimana terhubungnya fungsi satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah linkage yang sehingga dimana linkage/hubungan antar fungsi tersebut sangat mempengaruhi kenyamanan pengunjung dan menjadi salah satu parameter bagi pengunjung untuk mengunjungungi Cihampelas Walk. Cihampelas Walk memiliki konsep yang berbeda dengan mall – mall lain dibandung sehingga Cihampelas Walk memiliki daya tarik tersendiri pagi pengunjung. Yang dimana daya tarik tersebut adalah hubungan antar ruang (linkage) pada Cihampelas Walk yang berupa ruang terbuka,taman serta sirkulasi yang didesain menarik. Kata kunci : Fungsi, Alur hubungan bangunan (linkage), Alur fungsi ruang luar Abstract Cihampelas Walk is one of the shopping centers are on the road corridor Cihampelas . Adjacent to the shopping center with residential Cihampelas walk and shops in the surrounding streets Cihampelas. Due to the function - different functions and layout functions - these functions are separated from each other then formed a linkage that connects the function - the function is in the form of circulation , parks and open spaces. The architecture is very important in the formation of both the Cihampelas Walk and visual function . How interlinked functions of one another , forming a linkage so that where the linkage / relationship between these functions greatly affect the comfort of visitors and become one of the parameters for visitors to mengunjungungi Cihampelas Walk. Cihampelas Walk has a different concept to the mall - another mall dibandung so Cihampelas Walk has its own attraction morning visitors. Which is where the attraction is the relationship between space ( linkage ) on Cihampelas Walk the form of open space , parks and attractive designed circulation. Keywords: function , building relationships groove (linkage) , groove outer space function
KAJIAN DESAIN GEDUNG GRHA WIKSA PRANITI TERHADAP TATA KELOLA AIR BERKELANJUTAN Wahadamaputera, Shirley; Abdullah, Abdullah; Bayoe, Jeffray Enokh; Ramadhan, Fachri Abdau; Rahmadita, Michael
REKA KARSA Vol 2, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.711 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i2.458

Abstract

Abstrak Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sitem drainase yang kurang baik, sehingga sering mengakibatkan banjir dibeberapa daerah kota yang biasa disebut banjir ‘cileuncang’. Gedung Grha Wiksa Praniti merupakan bangunan yang dibangun PuslitbangKim dan dirancang dengan memperhatikan aspek lingkungan, berdasarkan konsep yang memecahkan masalah air limpasan permukan dengan cara memanfaatkan air hujan sebagai sumber cadangan air bersih di samping sumber PDAM dan Sumur Bor. Konsep yang mendukung lingkungan berkelanjutan ini dapat dijadikan contoh dan diperhatikan oleh perencana sejak tahap awal perencanaan. Guna mengetahui aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain bangunan  dengan konsep pemanfaatan air berkelanjutan, dilakukan kajian terhadap gedung ini. Metoda kajian analisis deskriptif terhadap teori tentang desain gedung serba guna, pengolahan air hujan, pengolahan air kotor, dan penempatan alat pada desain bangunan dan lahan dibandingkan dengan penerapan. Analisis di lapangan menunjukkan bahwa bangunan dengan konsep desain pengolahan air yang berkelanjutan akan berpengaruh terhadap penataan zona ruang luar dan zona ruang dalam pada sebuah desain bangunan. Kata kunci:    Pemanfaatan Air Berkelanjutan, Desain Zona Ruang Luar Dan Zona Ruang Dalam. Abstract Bandung is a city with a poor drainage system , which often results  floods in some areas of the city called ' banjir cileuncang ' . Grha Wiksa Praniti PuslitbangKim built and designed  based on the concept which solves problems surface water runoff by utilizing rainwater as a source of clean water reserve in addition to the PDAM and Drilling taps water . This concept would  be a good example to  support a sustainable environment concept and should be considered by planners since the early stages of planning . A study on Grha Wiksa Praniti conducted to find out  aspects which  needed to be considered in designing a building with the concept of sustainable use of water . Find outs through a  descriptive analysis method which   compares  theory  and application on  designing a multi-purpose building , rain water treatment , sewage treatment , and placement of tools in the design of buildings and site analysis, indicates that building with the concept of sustainable water treatment design will affect the arrangement of  inside out  space zonning in the building design. Keywords: Sustainable Water Utilization, inside building zonning, outside building zonning
KAJIAN PERKEMBANGAN TATANAN MASSA BANGUNAN PADA KAMPUNG VERNAKULAR “KAMPUNG MAHMUD” Adriansyah, Pebby; Lestari, Nia Yunia; Herdi, Herdi; Akbara, Emiral; Soewarno, Nurtati
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.045 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.604

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku. Masing-masing suku mempunyai adat budaya yang berbeda, salah satunya tercermin dari bentuk sebuah kampung. Kampung  yang dimaksud dalam makalah ini adalah kampung vernakular, yaitu sebuah kampung yang didirikan berdasarkan keadaan alam, tradisi, memiliki citra arsitektur tradisional dan orientasi massa bangunannya disusun berdasarkan hubungan antara manusia dengan lingkungan dan budaya berdasarkan kemampuan dan kecerdasan masyarakat setempat . Kemajuan teknologi meningkatnya kondisi ekonomi mempunyai peran dalam mendorong terjadinya suatu perubahan, demikian pula yang terjadi pada sebuah kampung vernakular. Dengan metoda kualitatif, penelitian ini akan melihat langsung ke lokasi mengenai perubahan tatanan massa bangunan yang terjadi di kampung Mahmud, sebuah kampung vernakular yang terletak di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung. Dengan mempelajari latar belakang sejarah berdirinya kampung, kemudahan aksesibilitas saat ini cenderung memicu terjadinya perubahan di kampung tersebut. Oleh karenanya diperlukan campur tangan pemerintah dan masyarakat setempat untuk dapat melestarikan keaslian kampung vermakular tersebut. Kata Kunci : Kampung vernakular, orientasi massa bangunan, aksesibilitas. Abstract Indonesia is a country that has a wide variety of parts. Each tribe has a different cultural customs, one of which is reflected in the form of a village. Villages referred to in this paper is the vernacular village, a village that was established based on the state of nature, tradition, traditional architecture has the image and the orientation of the building masses are arranged based on the relationship between humans and the environment and the culture based on ability and intelligence communities. Advances in technology have increased the economic conditions led to a role in the changes, so it is with a village vernacular. With qualitative methods, this study will look directly to the location of the mass of the building structure changes that occurred in the village Mahmud, a vernacular village located in Mekar Rahayu village, Kecamatan Marga Asih, Bandung regency. By studying the historical background of the founding of the village, easy accessibility currently tend to trigger the changes the village. Therefore, government intervention is required and the local community to be able to preserve the authenticity of the vermakular village. Keywords: vernacular village, building mass orientation, accessibility.
Perencanaan Tata Ruang Hunian Vertikal ditinjau dari sistem pembuangan air limbah bangunan The Suites@Metro.Bndung Pynkyawati, Theresia; Rosa, Zeila Sifa; Cassia Montana, Tb. Gaia; Fadhlan S, Robbi
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.394 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1376

Abstract

Perancangan Tata Ruang Hunian Vertikal Ditinjau Dari Sistem Pembuangan Air Limbah Bangunan The Suites@Metro Bandung theresia pynkYawati, ZEILA SIFA ROSa, TB GAIA c montana, ROBBI FADHLAN S Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email: thres@itenas.ac.id   ABSTRAK Perkembangan kota dapat dilihat dari tingkat pembangunan yang sedang berlangsung, termasuk infrastruktur fungsi hunian. Namun terkadang pembangunan infrastruktur ini juga dapat menjadi suatu permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang terjadi ialah keterbatasan lahan pada kawasan urban, dan solusi yang dapat dilakukan dari keterbatasan lahan ini dengan membuat hunian vertikal. Perancangan tata ruang bangunan yang kurang baik dari segi zona pembuangan, dapat memicu permasalahan sarana pembuangan yang berdampak pada tata ruang dalam termasuk ketinggian lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitif deskriptif kualitatif dengan membandingkan landasan teori tata ruang pada tapak dan bangunan serta sistem pembuangan limbah dengan data lapangan pada bangunan The Suites@Metro. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam merancang tata ruang bangunan hunian vertikal dengan mempertimbangkan ruang-ruang servis untuk mengakomodir kebutuhan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan teori yang ada. Kata kunci: perancangan, tata ruang, hunian, air limbah. ABSTRACT The development of a city can be seen from the level of infrastructure development taking place in an urban district, including residential infrastructure function. Unfortunetely sometimes the development of this infrastructure can also be a complex problem. the problem that occur is a limited land in the urban district, and the solution for a limited land is to make vertical housing. A failed spatial design of the building can trigger wastewater disposal problems in the building and it will lead to building spatial desgin including its elevation. The methods used in this study is analytic descriptive qualitative by comparing the spatial design theoretical either on site or building  and sewerage systems with field data on The Suites@Metro as the object of study. The results are expected to be a reference of a spatial design on vertical residential building considered the service rooms to accommodate the needs of a propered wastewater disposal system according the regulation and theorical. Keywords: design, spatial planning, housing, waste water.
Konsep Dinamis Dalam Formalitas pada Perancangan Sekolah Tinggi Seni Budaya di Kabupaten Bandung Barat Ahdini, Windy; Parliana, Dewi
REKA KARSA Vol 1, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.81 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i2.268

Abstract

Abstrak Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat di suatu kawasan maka semakin maju perkembangan kawasan tersebut. Sarana dan prasarana pendidikan sudah seharusnya dijadikan prioritas di dalam pembangunan di suatu kawasan. Dataran Sunda memiliki berbagai macam kebudayaan yang sarat dengan nilai kesenian. Oleh karena itu pendidikan secara formal mengenai kebudayaan dinilai sangat penting bagi masyarakat di Indonesia. Suatu kompleks pendidikan terdiri dari beberapa bangunan multi massa. Perlu diperhatikan bahwa identitas pendidikan di dalam karakteristik bangunan harus tercermin di dalamnya. Salah satu unsur yang dinilai perlu untuk dicirikan di dalam bangunan pendidikan yaitu unsur fomalitas. Latar belakang lain yang perlu diperhatikan di dalam pembangunan identitas suatu kawasan pendidikan yaitu jenis kegiatan pendidikan yang terlaksana di dalamnya. Sekolah seni budaya terdiri dari beberapa kegiatan seni musik dan tari dimana di dalamnya terdapat unsur dinamis. Sehingga, dalam perancangan sekolah tinggi senibudaya ini diambil tema bangunan dinamis dalam formalitas. Kata kunci: Sekolah Tinggi, Senibudaya, Dinamis dalam Formalitas Abstract Education is a measure of the progress of a nation. The higher education level of the people in an area, the more advanced development of the region. Therefore, the educational facilities should be a priority within the development of the region. Sunda Land have a wide range of cultures that is loaded with the value of the arts. Therefore, formal education of culture considered to be very important for the people in Indonesia. An educational area consists of several multi building mass. It should be noted that educational identity on the characteristics of the building should be reflected in it. One of the elements that is necessarily considered to be characterized in an educational building is a formality element. Another background reason to be considered in the identity development of an educational area is the type of educational activity that is happen in it. School of art and culture consists of several music and dance arts activities which there is a dynamic element in it. Thus, dynamic in formality theme is taken  for the design of sekolah tinggi senibudaya. Keywords: College, Arts and Culture, Dynamic in Formality 
Kajian Fasilitas Pedestrian, Open Space, dan Ruang Di Antara Bangunan pada Kawasan Cihampelas Walk Parliana, Dewi; Firmansyah, Sandi; Wildan, Luthfi; Lubis, Solomon; Yani, Like
REKA KARSA Vol 2, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.076 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i1.449

Abstract

Abstrak Perkembangan arsitektur sejalan dengan perkembangan masyarakat, budaya dan teknologi. Dalam pembangunan pada saat ini belum memperhatikan aspek lingkungan, dimana buruknya kondisi iklim yang mengakibatkan global warming. Sehingga muncul isu konsep sustainable yang sangat memperhatikan kehidupan masa mendatang  dan mengedepankan 3 aspek, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Penerapannya di bidang arsitektur, yaitu pada site, desain, material dan struktur. Dimana setiap komponennya memiliki syarat-syarat sustainable yang dinilai dalam Greenship. Salah satunya adalah site, dimana terdapat syarat menyediakan fasilitas pedestrian yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum di atas, dan atau dengan stasiun transportasi massal. Kajian fasilitas pedestrian, open space dan ruang di antara bangunan pada kawasan Cihampelas Walk bertujuan untuk mengetahui syarat sustainable pada suatu kawasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pembelajaran kepada masyarakat tentang teori sustainable. Kata kunci: Greenship, sustainable, pedestrian, material, Open space. Abstract Architectural development in line with the development of its society, culture and technology. In construction at the moment isn’t yet paying attention to the environmental aspects, where bad of the climatic conditions that lead to the global warming. So it appears issues of the sustainable concept which is concerned to life of the future and emphasizes three aspects of social, economic and environmental. Its application in the architecture, i.e. on site, design, materials and structures. Where in any of its components have requirements in terms of sustainable value in the Greenship benchmarks. One of them is the site, where on the terms contained of Greenship benchmarks provide pedestrian facilities that are safe, comfortable and free from the intersection of motor vehicle acces to public facilities connect at least three of the components and with the mass transport station. Study of pedestrian facilities, open space, and the space between buildings in the area of Cihampelas Walk aims to find out terms of sustainable in one area. The method used is the qualitative methods. This study is expected to provide benefits of learning to people about sustainable theories. Keywords: Greenship, sustainable, pedestrian, material, Open Space.
Orientasi Bangunan dan Penggunaan Material Pendukung Kenyamanan Termal pada Ruang Dalam Rumah Susun Sewa Sederhana Cingised Raharja, Asep Rendi; Meilina, Rizka Anna; Surendra, Derry; Nurindah, Citra Fatwa; Hidayat, Achsien
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.591 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1346

Abstract

Orientasi Bangunan dan Penggunaan Material Pendukung Kenyamanan Termal pada Ruang Dalam Rumah Susun Sewa Sederhana Cingised   ASEP RENDI RAHARJA , CITRA FATWA NURINDAH, RIZKA ANNA MEILINA, DERRY SURENDRA, ACHSIEN HIDAjAT Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email : citra.fatwa@yahoo.com   Abstrak Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di Indonesia mengharuskan pemerintah melakukan antisipasi dalam pemenuhan kebutuhan tempat tinggal. Persediaan lahan yang terbatas membuat pemerintah memberikan solusi dengan membangun hunian vertikal. Rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun untuk dijadikan alternatif hunian diperkotaan. Pembangunan rumah susun masih perlu dikaji kembali dalam hal kenyamanan bangunan yang berkaitan dengan kondisi iklim di Indonesia. Salah satu rumah susun yang dikelola oleh pemerintah adalah Rumah Susun Sewa Sederhana Cingised. Kajian dilakukan dengan metoda penelitian kuantitatif yaitu membandingkan teori mengenai orientasi massa bangunan dan penggunaan material dengan keadaan di lapangan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan desain yang berkaitan dengan orientasi matahari, orientasi view, orientasi bukaan udara, lokasi bukaan udara, tipe bukaan udara, pengaruh bukaan udara, penghalang dalam ruang, material struktur, material pengisi, dan material finishing sebagai acuan standar kenyamanan termal. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa orientasi massa bangunan dan penerapan material bangunan berpengaruh terhadap kenyamanan termal. Kata kunci: Kenyamanan termal, material, orientasi, rumah susun Abstract The increase of population growth in Indonesia requires the governments act to anticipate fulfillment needs of living place. A limited place of land made the government to provide a solution to build a residential vertically. Flats are a building to be used as an alternative residence in the city. Contruction of flats still need to be examined in terms of comfort building related to the climatic conditions in Indonesia. Rumah Susun Sewa Sederhana Cingised is one of the flats that is maintained by the governments. The study will be conducted by the method of quantitative research, that is compare theories about the mass of building orientation and the material used with the field circumstances. The purpose of this study is to determine the design application related to solat orientation, view orientation, air-openings orientation. Air-openings location, air-openings type, air-openings effect, space barrier, structure materials, fillers, and finishing as the reference of standard thermal comfort. This research concluded that the building mass orientation and application of building materials affect a thermal comfort. Keywords: Thermal comfort, material, orientation, flats

Page 5 of 37 | Total Record : 362