cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA RACANA
ISSN : -     EISSN : 24772569     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 509 Documents
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Geotekstil Woven Akibat Pengaruh Termal Menggunakan Metode Elemen Hingga. (Hal. 61-72) Fauzi, Imron Maulana; Hamdhan, Indra Noer
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 2: Juni 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.006 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i2.61

Abstract

ABSTRAKAda beberapa jenis perkuatan tanah untuk mengantisipasi longsoran yang sering digunakan di Indonesia seperti halnya geotekstil. Analisis stabilitas dilakukan pada lereng timbunan dengan kemiringan 1V:1H, 1V:1,5H dan 1V:2H dengan membandingkan kondisi lereng timbunan tanpa perkuatan geotekstil, lereng timbunan dengan perkuatan geotekstil serta lereng timbunan dengan perkuatan geotekstil yang dipengaruhi oleh termal menggunakan software PLAXIS 2D 2017. Analisis pengaruh termal dilakukan dengan memvariasikan besaran nilai suhu dan parameter termal tanah (kapasitas, konduktivitas dan ekspansi). Terjadi penurunan stabilitas lereng timbunan dengan perkuatan geotekstil yang diakibatkan oleh semakin besarnya nilai suhu termal dan terjadi peningkatan stabilitas lereng dengan perkuatan geotekstil akibat meningkatnya nilai ekspansi termal, sedangkan nilai konduktivitas dan kapasitas termal tidak berpengaruh.   Kata kunci: lereng timbunan, geotekstil, stabilitas, suhu, parameter termal tanah. ABSTRACTThere are several types of soil reinforcement to anticipate landslide that are often used in Indonesia as well as geotextile. The stability analysis is carried out on the slope of the embankment with a slope of 1V:1H, 1V:1,5H and 1V:2H by comparing the slope conditions of the embankment without geotextile reinforcement, slope of embankment with geotextile reinforcement and slope of embankment with geotextile reinforcement that influenced by thermal using PLAXIS 2D 2017. The thermal effect analysis is carried out by varying the value of temperature and soil thermal parameters (capacity, conductivity and expansion). There is a decrease in the stability of the embankment slopes with geotextile reinforcement caused by the increasing thermal temperature value and an increase in slope stability with geotextile reinforcement due to the increase of thermal expansion value, while the conductivity and thermal capacity have no effect.Keywords:  embankment slope, geotextile, stability, temperature, thermal soil parameter.
Pemodelan 3D pada Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Metode Deep Mixed Column (Hal. 26-35) Permatasari, Widya Yunita; Hamdhan, Indra Noer
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 2: Juni 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.66 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i2.26

Abstract

ABSTRAKMasalah yang sering dijumpai pada konstruksi yang dibangun diatas tanah lunak adalah masalah penurunan. Melihat kondisi tersebut maka harus dilakukan perbaikan tanah untuk mengurangi penurunan yang terjadi. Banyak metode perbaikan tanah yang dapat dilakukan, salah satu metode perbaikan tanah yaitu dengan menggunakan deep mixed column. Fungsi utama dari penggunaan deep mixed column adalah mengurangi penurunan di bawah timbunan. Ada berbagai macam pola penggunaan deep mixed column yang sering digunakan, namun pola yang digunakan pada pemodelan ini adalah pola persegi. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Program PLAXIS 3D AE yang berbasis Elemen Hingga. Pemodelan deep mixed column dilakukan dengan berbagai jenis variasi jarak (1,4 m ; 1,6 m ; 1,8 m dan 2 m) dan diameter (0,4 m ; 0,6 m dan 0,8 m). Hasil pemodelan yang telah dilakukan menunjukan bahwa penggunaan deep mixed column dapat mengurangi penurunan sebesar 93,44 %.Kata kunci: tanah lunak, penurunan, perbaikan tanah, deep mixed column. ABSTRACTProblems that often found is construction built on soft soil is settlement problem. As on that condition, to decrease the settlement, soil improvement should be provided. Many kinds of soft soil improvement can be used, one of them is using deep mixed column. Main function of using deep mixed column is to decrease the settlement under embankment. There are lots of pattern in using deep mixed column that commonly used, none the less the pattern that used in this modeling is rectangular pattern. This analysis was done by using PLAXIS 3D with finite element method based. The deep mixed column was modeled with some variation of distance (1.4 m : 1.6 m : 1.8 m and 2 m) and diameter (0.4 m : 0.6 m and 0.8 m). The result of the modeling showing that using deep mixed column could decrease 93.44 % of settlement.Keywords: soft soil, settlement, soil improvement, deep mixed column.
Studi Penggunaan Batu Kapur Kalipucang sebagai Substitusi Sebagian Agregat Halus Beton Aspal Jenis AC-BC (Hal. 45-55) Budiman, Lucky; Sukirman, Silvia
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 1: Maret 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.874 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i1.45

Abstract

ABSTRAKPerkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat, berfungsi melayani beban lalu lintas. Agregat yang biasa digunakan untuk perkerasan jalan adalah batu pecah dan bahan lainnya. Batu kapur adalah batuan sedimen yang terusun dari kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri dan konstruksi. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui karakteristik batu kapur dan penggunaan batu kapur Kalipucang sebagai substitusi agregat halus dari campuran beton aspal jenis AC-BC, dengan penambahan batu kapur sebanyak 50% dari dari agregat halus. Berdasarkan hasil analisis data pengujian didapatkan nilai stabilitas dari beton aspal substitusi batu batu kapur lebih tinggi dibandingan dengan campuran beton aspal tanpa batu kapur, yaitu 1.800 kg untuk campuran substitusi batu kapur dan 1.600 kg untuk campuran tanpa batu kapur. Sifat volumetrik beton aspal dari kedua campuran yaitu    dan  memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.Kata kunci: laston AC-BC, batu kapur, substitusiABSTRACTThe pavement street is a mixture between of aggregates and binders,the function is serving the traffic load. The aggregate commonly used for street pavement are broken stone and other materials. Limestone is sedimentary rock are composed of calcium carbonate (caCO3) in the mineral form of calcite.Limestone is one of a mineral an industry that is much used by the industrial and construction sectors. The purpose of this research include to know characteristic limestone and the use of limestone Kalipucang as a substitution of fine aggregate from a mixture of asphalt concrete of AC-BC,by the addition of limestone 50% of the fine aggregate. Based on the results of data analysis testing obtained the value of the stability from concrete asphalt  the substitution of limestone higher than being with a mixture of asphalt concrete without limestone, that is 1,800 kg to mixed the substitution of limestone and 1,600 kg to mix without limestone. Volumetric properties of asphalt concrete of two mixetures is    and meet specifications which has been determined.Keywords: laston AC-BC, limestone, substitution
Studi Pemanfaatan RAP Dan Aspal Elvaloy Pada Campuran Laston AC-BC (Hal. 14-25) Seno, Ardi; Sukirman, Silvia; Zurni, Rahmi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.789 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i1.14

Abstract

ABSTRAKDalam meningkatkan kualitas jalan secara efektif, efisien, dan ekonomis dilakukan penelitian diantaranya dengan pemanfaatan RAP. KAA sesuai gradasi target adalah 5,5%, oleh karena itu dibuat benda uji dengan kadar aspal 4.5%, 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, dan 7% pada benda uji, maka diperoleh nilai KAO sebesar 6,1% yang hasil tersebut menjadi acuan untuk pembuatan benda uji selanjutnya. Pengujian untuk benda uji dengan campuran RAP sebanyak 5%, 7,5%, dan 10% dengan menggunakan KAO 6% diperoleh nilai VIM dan VMA campuran yang menggunakan agregat RAP 5% dan 7,5% cenderung menurun, bertambahnya kadar RAP memungkinkan agregat RAP mampu mengisi pori campuran serta rongga agregat pada campuran. Nilai stabilitas dengan menggunakan agregat RAP semakin meningkat. Meningkatnya nilai stabilitas dipengaruhi oleh nilai VIM dan VMA yang semakin kecil, tetapi agregat RAP 10% menunjukan nilai sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan agregat RAP 7,5% menghasilkan campuran aspal beton terbaik.Kata Kunci: Laston AC-BC,  aspal Elvaloy,  RAP ABSTRACTIn improving the quality of roads in an effective, efficient, and economical research including the use of RAP. KAA according gradation is the target of 5.5%, therefore, made the specimen with a bitumen content of 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, and 7% in the test object, the obtained value KAO 6.1% the result is a reference for the preparation of the next test object. Testing for specimens with a mixture of RAP as much as 5%, 7,5%, and 10% by using KAO 6% VIM and VMA values obtained mixture using RAP aggregate 5% and 7,5% decline, increased levels of RAP allows aggregate RAP able to fill pores and cavities aggregate mixture in the mix. Value stability using RAP aggregate increase. Increasing the value of stability is affected by the value of VIM and VMA are getting smaller, but the aggregate 10% RAP showing the opposite value. These results indicate that the use of 7,5% RAP aggregate produce asphalt concrete mix bestKeyword: Laston AC-BC, ELvaloy Asphalt, RAP
Analisis Stabilitas Tubuh Bendungan Raknamo (Hal. 95-104) Putra, Dwi Nanda; Susantin, Sri Hetty
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 3: September 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.949 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i3.95

Abstract

ABSTRAKBendungan Raknamo merupakan bendungan tipe urugan dengan inti tegak pada tubuh bendungan. Bendungan urugan berpotensi mengalami keruntuhan akibat berubahnya tegangan dalam tanah akibat aliran air. Untuk menghindari keruntuhan, maka diperlukan analisis stabilitas yang dihitung secara bersamaan antara aliran air dan deformasi menggunakan metode elemen hingga dan model 2D pada program PLAXIS 2D 2016. Kondisi yang dianalisis yaitu saat selesai konstruksi, muka air normal, muka air maksimum dan muka air minimum, yang akan dikombinasikan dengan beban gempa. Untuk kondisi surut cepat, faktor beban gempa diabaikan. Analisis dengan gempa menggunakan metode gempa pseudostatik. Hasil analisis berupa faktor keamanan (FK) terkritis di hilir terjadi pada kondisi muka air maksimum 1,890 sebelum ada gempa. Faktor keamanan yang dianalisis memenuhi kriteria yang mengacu pada RSNI M-03-2002, dimana nilai faktor keamanan yang diperoleh lebih besar dari kriteria minimum yang disyaratkan.Kata kunci: bendungan Raknamo, analisis stabilitas, faktor keamanan ABSTRACTThe Raknamo dam is an embankment with a center of core rock fill dam. Embankment dam is risky to collapse due to changes of stress while ground water flow. To avoid collapse, it is necessary to do stability analyzes which were calculated simultaneously between water flow and deformation using the finite element method and 2D models in PLAXIS 2D 2016 program. The conditions to be analyzed are after construction, normal water level, high water level, minimum water level, which will be combined with the earthquake load. For rapid drawdown conditions, earthquake loads are ignored. Analysis with earthquake use the pseudostatic earthquake method. The result of analysis in the form of critical safety factor (SF) in the downstream occurred on high water level condition is 1,890. The safety factors analyzed meet the criteria referring to the RSNI M-03-2002, where the value of the safety factor obtained is more than the required minimum criteria.Keywords: the Raknamo dam, stability analysis, safety factor
Kajian Kategori Education pada Pelaksanaan Green Campus di Itenas (Hal. 105-114) Shima, Ratih Dewi; Wimala, Mia; Akmalah, Emma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.686 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.105

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan salah satu terobosan green building dalam mengubah cara pandang dan gaya hidup warga kampus agar sadar akan pentingnya konsep ramah lingkungan. Di antara indikator-indikator pembentuk green campus, kategori education merupakan kategori yang membedakan green campus dengan green building. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan green campus di Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) berdasarkan kategori Education—Greenmetric UI. Data diperoleh dari hasil studi literatur dan wawancara dengan pihak Itenas dan Greenmetric UI, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis kesenjangan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan pelaksanaan pendidikan green campus Itenas (eksisting) dengan nilai rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System (ideal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas memiliki nilai di bawah rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System, terutama pada nilai kategori Sustainability Publication.Kata Kunci: green campus, Greenmetric UI, kategori education ABSTRACTGreen campus is a part of green building to change people’s perspective towards efficient lifestyle and eco-living concept. One category which emphasize green campus on green building is education category. This paper aims to provide the implementation of green campus in of the National Institute of Technology Bandung (Itenas), based on education category (Greenmetric UI). The data were obtained from literature study and interview with Itenas and Greenmetric UI staff. Gap analysis method is used to measure the implementation green campus in Itenas based on education category Greenmetric UI Global Ranking System 2015 average grades and to identify the gap between existing condition and Greemetric UI Standard. The results showed that Itenas has not fulfill the average value based on Greenmetric UI Global Ranking System, especially on Sustainability Publication indicator.Keywords: green campus, Greenmetric UI, education category
Studi Perbandingan Analisis Struktur Rumah 2 Lantai Menggunakan Kayu Glulam dan Kayu Solid Terhadap Beban Gempa. (Hal. 85-94) Taufik, Ramdhan; Desmaliana, Erma; Pribadi, Amatulhay
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 1: Maret 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.492 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i1.85

Abstract

ABSTRAKKondisi geografis Indonesia memiliki struktur tektonik kompleks. Kondisi ini membuat perencanaan rumah tinggal 2 (dua) lantai membutuhkan pertimbangan khusus dari segi kekuatan dan kekakuan. Penggunaan material kayu sebagai bahan konstruksi di Indonesia masih jarang digunakan. Kayu glulam adalah suatu produk kayu rekayasa yang dibuat dari beberapa bilah kayu yang direkatkan dengan arah sejajar serat menggunakan perekat berupa lem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon struktur pada rumah tinggal menggunakan material kayu glulam dan solid dengan bantuan program ETABS 2016. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai periode struktur, gaya geser dasar, dan simpangan antar lantai antara seluruh model menunjukan hasil yang berbeda, perbedaan diakibatkan dari hasil konversi berat jenis dan modulus of elastisity berdasarkan BS EN 1194:1999. Berdasarkan analisis non-linier pushover didapatkan bahwa kayu glulam Nyatoh (kayu kelas III) berada pada level pada kinerja B to IO (Immediate Occupancy), dimana hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan kayu solid Bangkirai (kayu kelas I).Kata Kunci: rumah tinggal, kayu glulam, non-linier pushover ABSTRACTGeographical condition of Indonesia has a complex tectonic structure. These conditions create  2-storyhome-planning that require special consideration in terms of strength and rigidity. The use of wood as a construction material in Indonesia is still rarely used. Glulam wood is a wood products engineering made from wooden slats several glued with the direction of the parallel fibers using adhesives. This research aims to identify the structure of the response at home using basic material glulam and solid wood with the help of ETABS 2016 programs. Based on the analysis that has been done, obtained the value of the structure periode, base shear force, and interstory drift between all models show different results, the difference is due to the results of specific gravity conversion and modulus of elasticity base on BS EN 1194:1999. Based on non-linear pushover analysis, it shows that Nyatoh glulam wood (class III wood) was at the level of the B to IO (Immediate Occupancy) performance, where the results were not much different from Bangkirai solid wood (class I wood).Keywords: home livingstructure, glulam wood, non-linear pushover
Transformasi Gelombang pada Batimetri Ekstrim dengan Model Numerik SWASH Studi Kasus: Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi (Hal. 26-35) Kurniadi, Yessi Nirwana; Windupranata, Wiwin
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1613.528 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i1.26

Abstract

ABSTRAKSWASH adalah model numerik yang dikembangkan oleh Deltares dan DELFT University of Technology. Model ini telah dikaji dalam kemampuannya memodelkan gelombang di daerah nearshore, gelombang pecah maupun run up gelombang. Namun, belum banyak penelitian yang mengkaji model numerik SWASH pada perairan dengan batimetri yang ekstrim. Kemampuan model numerik SWASH untuk simulasi hidrodinamika di daerah pantai pada kondisi ekstrim dikaji pada penelitian ini. Lokasi studi yang dipilih adalah Teluk Pelabuhan Ratu. Pada lokasi ini profil batimetri beragam terdiri dari teluk, tanjung, pantai curam, dan pada lokasi sekitar 500 m sebelah barat daya, kedalamannya mencapai lebih dari 100 m. Kondisi batimetri yang ekstrim ini sangat baik guna menguji dan mengkaji kemampuan model hidrodinamika SWASH. Hasil analisis selama 40 menit waktu simulasi menunjukkan transformasi gelombang, yaitu refraksi, refleksi, shoaling dan interferensi gelombang. Gelombang ekstrim terjadi dari hasil interferensi gelombang dan model numerik tetap stabil pada kondisi ekstrim ini. Model numerik SWASH terbukti dapat memodelkan kondisi hidrodinamika ekstrim pada batimetri ekstrim dengan baik.Kata kunci: SWASH, model numerik, gelombang, batimetri, ekstrim ABSTRACTSWASH model is numerical model developed by Deltares and DELFT University of Technology. The applicability of this model has been investigated for nearshore waves, breaking waves and also wave run up. However, there are still need to test this model into extreme condition. This numerical model has been tested for bathymetry extreme in this research. Pelabuhan Ratu Bay is choosen for this test due to its bathymetry profiles, where there are steep beach, bay, cape, and also a very deep trough. The result shows that in 40 minutes simulation time, there are wave transformation such as refraction, reflection, shoaling, and wave interference. Extreme wave due to wave interference was simulated during simulation and the numerical model was still stable. It is proofed that SWASH model can do the hydrodynamic simulation on extreme wave and also extreme bathymetry profile.Keywords: SWASH, numerical model, wave, bathymetry, extreme
Analisis Daya Dukung Fondasi Dangkal Menggunakan Metode Numerik dan Analitik pada Tanah Lempung Lunak yang Diperkuat dengan Granular Trench. (Hal. 41-52) Robbani, Ega Ahmad; Ikhya, Ikhya
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 4: Desember 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.358 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i4.41

Abstract

ABSTRAK Kapasitas daya dukung adalah kemampuan fondasi dalam menahan beban struktur diatasnya. Granular trench merupakan salah satu metode perbaikan tanah. Berdasarkan hasil analisis, bahwa semakin besar kedalaman fondasi (D_f) maka semakin meningkat kapasitas daya dukungnya, batasan pengaruh elevasi muka air tanah terhadap kapasitas daya dukung fondasi berada di sekitar kurang dari 1B, nilai kapasitas daya dukung fondasi maksimum berada pada kedalaman granular trench H= 3,5B dan lebar granular trench W= 2B. Terdapat keterbatasan dalam metode analitik Hamed, Das and Echelberger yang disebabkan variabel yang tidak diperhitungkan, sedangkan metode analitik Madhav and Vitkar's selalu menghasilkan nilai kapasitas daya dukung fondasi yang lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya, akan tetapi apabila nilai kapasitas daya dukung direduksi dengan nilai faktor koreksi 0,4-0,5 maka nilai kapasitas daya dukung fondasi akan menyerupai metode numerik. Besarnya peningkatan nilai kapasitas daya dukung maksimum setelah diperkuat granular trench adalah 355,2%. Kata kunci: kapasitas daya dukung, fondasi dangkal, granular trench. ABSTRACT The bearing capacity is the ability of the foundation to withstand the weight of the structure above it. Granular trench were a method of soil improvement. Based on the results of the analysis, that the greater the depth value of the foundation (D_f), the more the bearing capacity were increased, the limit of the influence of groundwater level on the bearing capacity is less than 1B, the maximum bearing capacity is at the depth of granular trench H=3.5B and the width of the granular trench W=2B. There are limitations in the analytical method of Hamed, Das and Echelberger due to variables that are not taken into account, while the Madhav and Vitkar's analytical method always produces a greater capacity bearing capacity of the foundation compared to other methods, but if the bearing capacity value is reduced by the value of the correction factor 0.4-0.5 then the value of the foundation bearing capacity will resemble a numerical method. The magnitude of the increase in the value of the maximum bearing capacity after reinforced trench granular is 355.2%. Keywords: bearing capacity, shallow foundation, granular trench.
Analisis Daya Dukung Fondasi Kelompok Tiang pada Tanah Lempung Cimencrang (Hal. 92-103) Meisari, Yumita; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.914 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.92

Abstract

ABSTRAKFondasi kelompok tiang merupakan penggabungan beberapa tiang menggunakan pile cap. Penentuan kapasitas daya dukung fondasi adalah faktor penting dalam perencanaan, terlebih jika fondasi ditempatkan pada tanah yang relatif berjenis lempung. Fondasi tersebut harus mampu memikul seluruh beban diatasnya. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui nilai kapasitas daya dukung fondasi kelompok tiang. Analisis daya dukung fondasi kelompok tiang dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji di lapangan dengan hasil yang diperoleh dari beberapa metode yaitu metode statik, Meyerhof berdasarkan nilai NSPT dan pemodelan menggunakan bantuan perangkat lunak Plaxis 3D, Group8 3D, serta All Pile. Berdasarkan hasil analisis tersebut, yang paling mendekati dengan hasil uji di lapangan adalah hasil pemodelan menggunakan Plaxis 3D. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil selisih terkecil yaitu 3,93%.Kata kunci: fondasi kelompok tiang, tanah lempung, kapasitas daya dukung, perangkat lunak. ABSTRACTGroup pile foundation is a combination of piles using pile cap. Determination the bearing capacity of the foundation is an important factor in planning, moreover if the foundation was placed on relative clay type soil. The foundation must be able to carrying the whole loads above it. Therefore, the analysis need to be done to identify the value of bearing capacity of group pile foundation. Analysis of group pile bearing capacity was done by comparing the result of test in field and the result obtained from several methode that is static method, Meyerhof method based from the value of NSPT and modelling use software Plaxis 3D, Group8 3D, and All Pile. From the result of the analysis, the closest to the result test in field was the result of modelling used Plaxis 3D. It can be seen from the smallest difference result was 3.93%.Keywords: group pile foundation, bearing capacity, clay soil, software.

Page 1 of 51 | Total Record : 509