cover
Contact Name
Rangga Sururi
Contact Email
rekalingkungan@itenas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
rekalingkungan@itenas.ac.id
Editorial Address
PHH. Street Mustapa 23 Bandung 40124
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Reka Lingkungan
ISSN : 23376228     EISSN : 27226077     DOI : https://doi.org/10.26760/rekalingkungan
Core Subject : Social,
Fokus keilmuan dari Jurnal Reka Lingkungan meliputi Teknologi dan Manajemen dari bidang Teknik dan Ilmu Lingkungan. Beberapa ruang lingkup dari Jurnal meliputi sebagai berikut, namun tidak terbatas pada lingkup dibawah ini: 1. Ekologi, 2. Kimia Lingkungan 3. Teknik Lingkungan 4. Ilmu Lingkungan 5. Kesehatan Lingkungan dan Toksikologi 6. Manajemen Lingkungan 7. Polusi lingkungan dan pembersihannya 8. Persampahan dan B3 9. Kualitas air dan pengolahan air minum dan air limbah 10. Mikrobiologi lingkungan 11. Pengelolaan sumber daya air 12 Polusi udara 13. Remediasi
Articles 246 Documents
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor SIREGAR, KHAIRIL IRFAN; HARTATI, ETIH; HALOMOAN, NICO
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.973 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i1.27-37

Abstract

Abstrak Kecamatan Tanah Sareal merupakan Kecamatan terbesar ketiga di Kota Bogor dengan luas wilayah Kecamatan sebesar 1.884 Ha. Jumlah penduduk tahun 2016 di Kecamatan Tanah Sareal sebesar 226.906 jiwa. Terdapat 6 Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal berstatus risiko tinggi sanitasi. Kecamatan Tanah Sareal akan diproyeksikan menjadi Pusat Kota baru di Kota Bogor. Berdasarkan RTRW Kota Bogor 2011-2031 akan direncanakan sistem penyaluran air limbah domestik dengan sistem offsite sanitasi dengan lokasi IPAL di Kecamatan Tanah Sareal. Sehingga dibutuhkan sistem penyaluran air limbah domestik Kecamatan Tanah Sareal. Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan jaringan pipa induk  dan lateral sistem penyaluran air limbah domestik di Kecamatan Tanah Sareal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan ini, yaitu proyeksi penduduk, perencanaan jalur, perhitungan debit, perhitungan dimensi pipa, dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya. Rancangan umum sistem penyaluran air limbah domestik mengacu pada Master Plan Air Limbah Kota Bogor dengan Periode desain 20 tahun. Jalur perencanaan sistem penyaluran air limbah di Kecamatan Tanah Sareal memiliki total panjang saluran 7.418 m, sistem pengaliran secara gravitasi, diameter pipa induk antara (600-1000) mm, debit minimum sebesar 1,13 m3/detik, waktu pengaliran sampai IPAL 5,88 jam, debit 1.403  L/detik, Manhole yang digunakan sebanyak 424 unit, dan Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp. 34.688.256.575,55.Kata kunci: Kecamatan Tanah Sareal, Limbah Domestik, Sistem Offsite Sanitasi.AbstractTanah Sareal Sub-district is the third largest sub district in Bogor City with the area of District is 1,884 Ha. Based on RTRW Kota Bogor 2011-2031 will be built sanitation offsite system with Waste Water Treatment Plan (WWTP) location in Kecamatan Tanah Sareal. The purpose of this plan is to plan the pipeline network and lateral domestic waste water sewerage system in Tanah Sareal Sub-district. The steps taken in this planning are population projection, pipeline planning, water discharge calculation, pipe dimension calculation, and calculation of Budget Plan. The general design of domestic waste water sewerage system refers to Bogor City Wastewater Master Plan. The sewerage system in Tanah Sareal Sub-district has a total length of 7.418 m channel, gravity sewerage system, pipe diameter between (600-1000) mm, minimum discharge of 1.13 m3 / sec, the flow time up to WWTP 5.88 Hour,  flow discharge 1,403 L/sec, Manhole used 424 units, and Budget Plan Rp. 34.688.256.575,55.Keywords: Tanah Sareal Sub-district, Domestic Wastewater, Sanitation Offsite System,.
Pengolahan Limbah Cair Hotel Aston Braga City Walk dengan Proses Fitoremediasi menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok SITOMPUL, DEBORA FRANSISKA; SUTISNA, MUMU; PHARMAWATI, KANCITRA
Jurnal Reka Lingkungan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.012 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v1i2.105-114

Abstract

ABSTRAKStatus kota Bandung sebagai kota wisata menyebabkan peningkatan jumlah hotel yang memberi dampak terhadap timbulan limbah cair. Limbah cair dari hasil kegiatan perhotelan dapat diolah secara fisika, kimia maupun biologi. Dari ketiga jenis pengolahan ini, pengolahan biologi merupakan cara pengolahan yang paling ekonomis. Pengolahan biologi yang dapat diterapkan dalam kegiatan perhotelan adalah fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan proses dimana tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di akar tumbuhan bermutualisme dan melakukan pengolahan terhadap parameter-parameter yang terdapat pada limbah cair. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah BOD, COD, TSS, pH, bau, dan kekeruhan.  Pada penelitian ini diterapkan tiga jenis perlakuan yaitu perlakuan I (limbah saja), perlakuan II (limbah+ 1 eceng gondok), dan perlakuan III (limbah + 2 eceng gondok).  Waktu kontak yang digunakan adalah 0, 2, 4, 6 dan 8 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan memiliki nilai efisiensi yang tinggi untuk mengolah parameter BOD, TSS dan kekeruhan dengan waktu kontak optimum selama 6 hari, dan secara umum perlakuan III merupakan perlakuan terbaik yang memiliki nilai efisiensi sebesar 84,48 % untuk penyisihan BOD,  89,95% untuk penyisihan TSS, dan 87,76 % untuk penyisihan kekeruhan. Kata kunci : limbah cair hotel, fitoremediasi,eceng gondok
Penyisihan Kekeruhan dan DHL Lindi dengan Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) pada Reaktor Kontinu SARI, DELTA FITRI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.298 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v5i1.%p

Abstract

Abstrak Pengolahan lindi TPA Sarimukti oleh Nuriana (2015) menggunakan AOP kombinasi ozon dan H2O2 1,197 g/L dengan reaktor semi-batch, menghasilkan penurunan kekeruhan 91,59% dan DHL 21,04%. Sistem pengolahan tersebut memiliki keterbatasan kemampuan pengolahan hanya 1 liter lindi dalam waktu 180 menit. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan berupa pengolahan secara kontinu. Perancangan rangkaian reaktor kontinu pengolahan lindi berbasiskan ozon olehKomalasari (2015),menyebutkan bahwa rangkaian reaktor kontinu dengan static mixer, SME 6,25 meter dan ozone contactor 6,8 liter memiliki performa hidraulik paling besar yaitu 87,14%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas rangkaian reaktor kontinu terhadap penyisihan kekeruhan dan DHL lindi dengan AOP kombinasi ozon dan H2O2 1,197 g/L. Static mixer yang digunakan berdiameter 0,8 cm dengan sekat berjarak 0,5 cm sepanjang 20 cm. SME berupa selang berdiameter 1 cm dengan variasi panjang 80 cm, 430 cm, 625 cm dan 780 cm. Ozone  contactor yang digunakan bervolume 1,5 liter dan 6,8 liter dengan variasi resirkulasike-1 dan ke-2.Resirkulasi bertujuan untuk memperpanjang waktu tinggal lindi. Oksigen dari udara bebas dengan debit 4 L/menit disuplai menggunakan aerator dan air compressor ke ozone generator untuk menghasilkan ozon.Rangkaian reaktor kontinu ini menaikkan nilai pH sampel lindi sebesar 3,03-4,77% serta menyisihkan kekeruhan 23,53-32,23% dan DHL 5,09-8,76%. Kata kunci:AOP,reaktor kontinu, static mixer
Efek Perlakuan pH pada Ozonisasi SARI, NANDA NURITA; SURURI, M.RANGGA; PHARMAWATI, KANCITRA
Jurnal Reka Lingkungan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.001 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v1i1.1-12

Abstract

AbstrakOzon merupakan salah satu oksidator kuat dalam air dan dianggap sebagai desinfektan paling efektif dibandingkan dengan desinfektan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pH pada konsentrasi sisa ozon (C) dan waktu kontak (T) optimum bagi proses penyisihan bakteri coliform dan E. Coli. Semakin tinggi kondisi pH di dalam air maka semakin besar kandungan ion hidroksida didalamnya. Ion hidroksida dalam dekomposisi ozon berperan sebagai inisiator yang  dapat mempercepat pembentukan OH radikal yang bersifat tidak selektif. Sampel air yang digunakan adalah Mata Air Cibanteng dan air Unit Filter PDAM Tirtawening Kota Bandung. Metode yang digunakan untuk mengukur C adalah Indigo Colorimetric. Penelitian dilakukan di Laboratorium Air ITENAS secara semi batch dengan perlakuan pH asam, netral dan basa pada interval waktu kontak 3,5,10 dan 15 menit. Konsentrasi sisa ozon dengan perlakuan pH basa lebih kecil nilainya dibandingkan pH netral dan asamKata kunci : desinfeksi, konsentrasi sisa ozon (C), pH, ozonisasi. AbstractOzone is a strong oxidator in water and is deemed as the most effective disinfectant compared to the others. The aim of this research were raise awareness of the pH in the residual ozone concentration (C) and optimum time (T) for the residual process of coliform bacteria and E. Coli. The higher pH in the water will raised number of hydroxide ions. Hydroxide ions inside the decomposed ozone act as the initiator which could speed up the forming of radical OH who is not selective. The water sample used was Cibanteng Spring Water and output of water filter unit in PDAM Tirtawening Kota Bandung. The method used to measure C was the Indigo Colorimetric. This research was done in water laboratorium ITENAS using the semi batch technique in regards to the acidic, the neutral and the alkali pH during the interval contact time of 3, 5, 10 and 15 minutes. Concentration of residual ozone with alkaline pH treatment is lower than than neutral and alkaline pH treatment.Key words : disinfection, residual ozone concentration (C), pH, ozonation  
Perencanaan Sistem Plambing Air Buangan pada Gedung Newton Residence PUTRIANTI, DEVI AYU
Jurnal Reka Lingkungan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.457 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v4i1.%p

Abstract

Abstrak Sumber pencemar dominan yang mencemari perairan di Kota Bandung adalah air buangan domestik, antara lain berasal dari hotel dan apartemen. Air buangan yang dihasilkan dari gedung Newton Residence adalah greywater dan blackwater. Tujuan penelitian untuk melakukan perencanaan instalasi plambing air buangan dengan menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan. Metode dan standar yang digunakan untuk perencanaan sistem plambing adalah berdasarkan SNI 03-7065-2005 tentang tata cara perencanaan sistem plambing dan GBCI tentang konservasi air. Populasi pada gedung Newton Residence adalah 3.245 orang dengan debit air buangan total yang dihasilkan adalah 614,09 m3/hari. Pipa greywater pada gedung tersebut berdiameter 50mm-125mm, pipa blackwater berdiameter 50mm-150mm dan pipa dari kitchen sink berdiameter 50mm-65mm. Kemiringan pipa air buangan yang berdiameter hingga 80mm adalah 2% dan untuk pipa yang berukuran lebih besar 1 %. Diameter pipa tegak dari lantai 4–lantai 2 menuju STP adalah 125mm. Penggunaan alat plambing dengan label WaterSense dapat menghemat air hingga 32,89%. Total anggaran biaya untuk perencanaan sistem instalasi plambing air buangan sebesar Rp. 995.984.443,62,-. Kata kunci: plambing, air buangan, bangunan ramah lingkungan
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR SEDERHANA Wicaksono, Aditya
Jurnal Reka Lingkungan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.185 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v7i1.47-55

Abstract

ABSTRAK                                                   Pasar Sederhana merupakan salah satu pasar yang berada di Kecamatan Sukajadi dimana sangat dekat dengan pemukiman dan berpotensi menimbulkan masalah di lingkungan sekitar ketika tidak ditangani dengan benar. Mengacu pada undang- Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, salah satu cara yang efektif dalam mengurangi jumlah timbulan sampah dari sumbernya di antaranya berupa memanfaatkan kembali sampah dengan teknologi yang dapat membuat sampah memiliki nilai baik ekonomi maupun fungsi. Maksud dari studi ini adalah mengidentifikasi komposisi, timbulan dan karakteristik sampah di lokasi penelitian, untuk menentukan teknologi pengolahan yang tepat sehingga mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA.  Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan obesrvasi, wawancara dan pengukuran dilapangan. Hasil observasi dan wawancara, Pasar Sederhana melakukan pengelolaan dimulai dari pewadahan sampah sampai pemindahan sampah dari wadah kedalam bak kontainer, untuk pengangkutan dilakukan oleh pihak PD.Kebersihan. Sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik sebesar 84%, satuan timbulan sampah sebesar 0,609 Kg/m2/hari dan densitas sebesar 0,178 kg/l. Dari pengukuran karakteristik didapat kadar air sebesar 77%, karbon organik 43,55%, NTK 0,18% dan rasio C/N 242 Berdasarkan pengukuran, sampah pasar sederhana memiliki potensi dimanfaatkan baik sebagai bahan baku pengomposan atau bahan baku biodigester. Tetapi dibutuhkan pre-treatment agar sampah pasar sederhana dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pengomposan ataupun biodigester. Kata Kunci : pengolahan sampah,  pengukuran , Pasar Sederhana. 
Perbandingan Potensi Berat dan Volume Lumpur yang Dihasilkan oleh IPA Badak Singa PDAM Tirtawening Kota Bandung Menggunakan Data Sekunder dan Primer Pratiwi, Riska
Jurnal Reka Lingkungan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.361 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v3i1.%p

Abstract

Abstrak Merencanakan sistem pengolahan lumpur, memerlukan kuantitas lumpur sebagai dasar perencanaan. Kuantitas lumpur dapat dihitung menggunakan data sekunder maupun primer. Perbandingan hasil perhitungan dengan menggunakan kedua data tersebut, diharapkan dapat diperoleh potensi berat dan volume lumpur yang mempresentasikan kondisi sebenarnya, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sistem pengolahan lumpur yang efektif. Kedua jenis data tersebut memiliki kelebihan. Kelebihan data sekunder, informasi yang diperoleh merupakan data deret waktu sehingga lebih representatif, sedangkan data primer merupakan gambaran karakteristik sebenarnya di lapangan. Sehingga kedua data tersebut akan digunakan untuk perhitungan kuantitas lumpur. Data sekunder yang digunakan terdiri dari kapasitas air baku yang diolah, kekeruhan air baku, serta dosis PAC yang ditambahkan, sedangkan data primer yang akan digunakan adalah besarnya persen padatan solid dan specific gravity pada lumpur. Potensi berat lumpur pada kondisi rata-rata sebesar 19.602,12 kg/hari dengan volume sebesar 515,41 m3/hari, sedangkan pada kondisi maksimum berat lumpur sebesar 46.306,03 kg/hari dengan volume 1.217,56 m3/hari. Kata kunci: Berat Lumpur, Volume Lumpur, Data Sekunder, Data Primer.
Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Olifant School SAFIYANTI, ANNISA DWI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.313 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v6i2.%p

Abstract

AbstrakGedung Olifant School memiliki luas bangunan 10.512 m2 dan terdiri dari 6 lantai merupakan sekolah bertaraf internasional yang berada di kota Yogyakarta. Perencanaan sistem instalasi plambing gedung Olifant School meliputi penyediaan air bersih dingin dan air bersih panas yang memiliki peranan sangat penting dalam pemenuhan aspek sarana dan prasarana yang menunjang sanitasi untuk mendukung proses pemberlajaran pengguna gedung. Perhitungan kebutuhan air dan diameter pipa air bersih dingin dan panas mengacu pada SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-7065-2005. Hasil yang diperoleh untuk total kebutuhan air bersih adalah 51,77 m3/hari dimana kebutuhan air bersih dingin adalah sebesar 27,95 m3/hari, kebutuhan balancing tank sebesar 14,22 m3/haridan kebutuhan air bersih panas sebesar 9,6 m3/hari. Jenis pipa air bersih dingin dan panas yang digunakan adalah pipa PPR (Poly Propylene Random) dengan rentang diameter pipa air bersih dingin 15-100 mm dan air bersih panas 15-40 mm.Kata kunci: plambing, air bersih dingin, air bersih panas, diameter pipa
Pengolahan Air Limbah Industri Tahu menggunakan Sistem DoubleChamber Microbial Fuel Cell vanessa, khanigia
Jurnal Reka Lingkungan Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.976 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v2i1.%p

Abstract

Abstrak Air limbahindustritahumemilikikandungansenyawaorganik yang tinggi.Tanpa proses penanganan yang baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kandungan organik yang terdapat pada air limbah tahu dengan menggunakan sistem Double Chamber Microbial Fuel Cell (DCMFC).DCMFC adalah suatu metode pengolahan limbah dengan memanfaatkan aktifitas mikroba untuk mengkonversi bahan organik   sekaligus memproduksi listrik.Sistem ini menggunakan endogenus dalam air limbah tahu.Percobaan dilakukan selama 48 jam dengan pengukuran terhadap V, I dan pH setiap 4 jam sekali, Biological Oxygen Demand (BOD5) dan Chemical Oxygen Demand (COD) pada awal dan akhir pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses DCMFC yang berlangsung selama 48 jam memiliki efisiensi penyisihanBiochemical Oxygen Demand (BOD5) sebesar 28,9% danChemical Oxygen Demand (COD) sebesar28% dan juga menghasilkan potensial listrik sebesar  0,620 V dan kuat arus sebesar 0,08 A. Kata kunci: air  limbahtahu, Double Chamber Microbial Fuel Cell,, Biochemical Oxygen Demand,Chemical Oxygen Demand.
Perencanaan Unit Pengolahan Air Bersih di Kecamatan Sumedang Selatan Andini, Dita
Jurnal Reka Lingkungan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.862 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v5i2.%p

Abstract

ABSTRAK Pasokan air minum berkualitas di Kecamatan Sumedang Selatan hingga saat ini masih kurang. Hal ini berbanding terbalik dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pertahunnya. Sehingga perlu adanya pemenuhan air minum baik kualitas maupun kuantitasnya. Pemenuhan kualitas yang dimaksud dilakukan dengan membangun unit pengolahan air minum yang baru dengan periode perencanaan selama 20 tahun (2015–2035). Sedangkan pemenuhan kuantitas yaitu dengan memanfaatkan dua sumber yang dapat digunakan yaitu Mata Air Ciguling (40 Lt/det) sebagai sumber eksisting dan Sungai Citekin (195,97 Lt/det) sebagai sumber perencanaan. Dari hasil proyeksi, jumlah penduduk pada tahun 2035 sebanyak 117.758 penduduk, dengan kebutuhan maksimum per hari 177,11 Lt/det. Debit yang akan diolah pada perencanaan ini sebanyak 137,11 Lt/det dari Sungai Citekin karena adanya pengurangan dari Qmin 40 Lt/det di Mata Air Ciguling. Kualitas air Sungai Citekin terdapat 5 parameter yang melebihi standar baku mutu yaitu Total Suspended Solid (TSS), kekeruhan, besi, mangan dan fecal coli. Hasil analisis ditentukan unit pengolahan pada alternatif 1 dengan menggunakan metode Weight Rating Technique (WRT) yaitu intake, koagulasi, flokulasi dengan dosis PAC 40 mg/lt, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi dengan RAB yang diperlukan sebesar Rp 4.500.000.000. Kata kunci: proyeksi penduduk, proyeksi kebutuhan air, desain unit pengolahan

Page 1 of 25 | Total Record : 246