cover
Contact Name
Mirsa Umiyati
Contact Email
mirsa.umiyati2@gmail.com
Phone
+6281237083338
Journal Mail Official
mirsa.umiyati2@gmail.com
Editorial Address
Jl. Terompong No. 24, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Timur., Kota Denpasar
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 24069019     EISSN : 24430668     DOI : 10.22225
Core Subject : Education,
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 2406-9019 (Print ISSN), 2443-0668 (Electronic ISSN) is the Journal of Linguistics who published research articles and of theoretical articles in linguistic science which published by Linguistic Department, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa. The journal is published twice a year every April and October published by Warmadewa Press. This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications, including: Morphology Syntax Phonology Semantic Pragmatic Language Typology Discourse Analysis Translation Comparative Linguistics History Linguistic Anthropology Linguistic Ecology Applied Linguistic Language Learning
Articles 226 Documents
Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan Robert Sibarani
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.884 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.9.1-17

Abstract

Dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana kajian antropolinguistik mampu membedah suatu tradisi lisan dan menghasilkan suatu analisis yang apik dari hubungan keduanya. Dalam pembahasan ada tiga pendekatan utama dalam kajian antropolinguistik yaitu performansi (performance), indeksikalitas (indexicalty), partisipasi (participation),yang  terbukti efektif dalam mengkaji hubungan struktur teks, koteks dan konteks (budaya, ideologi, sosial, dan situasi) suatu tradisi lisan yang dilatarbelakangi unsur-unsur budaya dan aspek kehidupan manusia yang berbeda-beda. Dengan mengacu pada teori Duranti (1977: 14), disimpulan dalam akhir pembahasan bahwa meskipun pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan ‘terkesan’ tumpang-tindih dengan pendekatan linguistik budaya (cultural linguistics) dan etnolinguistik (ethnolinguistics) (lihat Folley, 1997:16 ), namun dengan jabaran penekanan tertentu pada kajian antropolinguistik, yaitu penekanan antropolinguistik dalam menggali makna, fungsi, nilai, norma, dan kearifan lokal suatu tradisi lisan, konsep ketiganya dapat dibedakan. Lebih dari pada itu, pendekatan antropolinguistik mampu merumuskan model revitalisasi dan pelestarian suatu tradisi lisan. Dalam hal inilah  ciri pembeda kajian antropolinguistik dengan pendekatan yang lain terlihat kuat dan menonjol.
I Juragan Anom: (Sebuah Kajian Tekstual) Ida Bagus Putra Yadnya
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.12 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.10.18-34

Abstract

Tulisan ini ditujukan untuk memberikan tinjauan teoretis mengenai konsep konteks situasi dan aplikasi model teoretis Hallday (1985) tentang konteks situasi terhadap teks I Juragan Anom, sebuah teks tradisional Bali berwujud prosa naratif yang tidak saja bisa dipahami sebagai suatu cerita rakyat yang bercerita tentang perjalanan hidup karakter di dalam cerita tersebut yang dikemas dalam struktur kisahan cerita Panji dan memiliki sejumlah kesamaan struktur alur universal dari the Hero of Tradition serta memiliki bobot edukatif bagi pendidikan dan pembinaan anak-anak. Jangkauan pembicaraan dan kajian terhadap teks tersebut terbatas pada (1) kesatuan teks yang mencakup kesatuan struktur dan texture, (2) konteks situasi dan (3) konteks budayanya.
Konstruksi Kausatif Analitik Bahasa Kemak I Wayan Budiarta
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.093 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.11.35-51

Abstract

Artikel ini merupakan bagian dari disertasi penulis. Judul penelitian ini adalah Konstruksi Kausatif Analitik Bahasa Kemak. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana konsttuksi kausatif analitik bahasa Kemak di bentuk. Data penelitian ini diperoleh melalui metode linguistik lapangan yang mencakup elisitasi langsung, perekaman, dan pengecekan elisitasi. Lebih lanjut, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar tanyaan. Di samping pendistribusian daftar tanyaan, data penelitian ini juga dikumpulkan melalui perekaman Data rekaman yang diambil berupa data dalam bentuk teks yang bersumber dari cerita-cerita ataupun percakapan informan atau di antara penutur bahasa Kemak. Metode distribusional (agih) diterapkan dalam menganalisis data penelitian berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam artikel ini . Hasil analisis data penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode infromal berupa penjelasan atau paparan dengan menggunakan kata-kata biasa atau bahasa verbal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konstruksi kausatif analitik bahasa Kemak dibentuk oleh verba kausatif tau ‘buat’ dengan predikat yang ditempati oleh verba intransitif, verba transitif, dan adjektiva. Di samping konstruksi kausatif analitik yang dibangun oleh verba kausatif tau ‘buat’, konstruksi kausatif analitik bahasa Kemak dapat pula dibentuk oleh verba kausatif laka ‘suruh’ yang hanya dapat diikuti oleh verba intransitif dan verba transitif. Konstruksi kausatif analitik dengan predikat verba intransitif dan verba transitif memiliki bentuk alternasi. Bentuk alternasi konstruksi kausatif analitik ini disebabkan adanya perbedaan posisi objek yang bisa hadir setelah verba kausatif  tau ‘buat’ dan laka ‘suruh’ atau setelah verba intranstif dan verba transitif yang menempati posisi sebagai predikat.
Pengaruh Pariwisata Terhadap Bahasa Indonesia Ni Wayan Kasni
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.791 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.12.52-60

Abstract

Status Bali sebagai daerah pariwisata  sangat memengaruhi bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan komonikasi masyarakat Bali. Oleh sebab itu penelitian ini mencoba untuk menganalisis bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai di bidang perhotelan. Penelitian ini difokuskan pada 4 (empat) rumusan masalah yaitu, (1) Bagaimana bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai oleh para karyawan hotel,(2) Bagiamanakah proses pembentukannya,(3) Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk tuturan tersebut dan (4) dampak apakah yang ditimbulkan terhadap bahasa Indonesia. Teori yang digunakan untuk membedah masalah tersebut adalah   teori Sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Muysken (2000), Hoffmann (1991), Hartman dan Stork (1972). Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai oleh karyawan hotel  dapat dikategorikan sebagai campur kode yang dibentuk melalui penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Ketiga proses pembentukan tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang terkait dengan psikolinguistik dan faktor sosiolinguistik. Campur kode yang terjadi pada guyub tutur karyawan hotel dapat membawa dampak yang positif dan negatif terhadap bahasa Indonesia.
Prototipe Semantis Adjektiva Bahasa Indonesia: Kendala Dan Keunikannya Mirsa Umiyati
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.452 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.13.61-80

Abstract

Bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa nasional yang menjadi bahasa nasional, selain digunakan sebagai bahasa sehari-hari, juga menjadi bahan penelitian bahasa yang tidak habis-habisnya dikaji baik dari sisi semantis, fonologi, morfologi dan sintaksis. Makalah ini menganalisis keunikan sisi semantis, terutama penentuan prototipe semantis adjektiva dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya kendala bagi bahasa Indonesia untuk masuk dalam kelompok-kelompok bahasa tertentu yang sudah dipilah berdasarkan kecenderungan pola prototipe semantis adjektivanya. Namun, analisis selanjutnya justru menunjukkan bahwa kendala dimaksud justru menjadi tabir pembuka ditemukannya varian pengelompokan bahasa-bahasa lain disamping pengelompokan yang telah ditemukan sebelumnya oleh Baker (2011) dan Dixon (2010). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa keunikan adjektiva bahasa Indonesia terletak pada jenis semantis adjektiva warna yang terbelah menjadi dua tipe perilaku, yaitu adjektiva warna yang merupakan salah satu dari prototipe semantis, yaitu prototipe warna, dan adjektiva jenis warna yang bukan merupakan prototipe karena merupakan bagian dari pototipe nilai (value).
Pelanggaran Sendi-Sendi Gaya Bahasa Pada Iklan Tv Desak Putu Eka Pratiwi
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.969 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.14.81-93

Abstract

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut: kejujuran, sopan santun, dan menarik (Keraf, 1991: 113).  Bahasa iklan merupakan bahasa yang sangat kaya, baik gaya maupun pilihan katanya.  Penulis iklan terkenal senang bermain dengan kata-kata dan memanipulasi atau mengubah makna yang sebenarnya sehingga sering terjadi pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan pada iklan TV dan menelaah pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa yang terdapat pada iklan TV.  Data pada penelitian ini diambil dari iklan makanan yang ditayangkan di stasiun TV swasta, yaitu iklan Mie Sedaap Cup, Wafer Tango, dan Energen Sereal.  Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori gaya bahasa dari Keraf (1991).  Hasil penelitian menunjukkan terjadi pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa pada data iklan yang digunakan dalam penelitian ini.  Namun uniknya, pelanggaran tersebut justru membuat iklan-iklan tersebut menjadi lebih menarik.
Dilema Multilingualisme Dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Bahasa Ketut Sudrama; Ida Bagus Putra Yadnya
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.554 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.15.94-107

Abstract

Kebhinekaan bahasa daerah yang dimiliki dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, serta penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris menguatkan status masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multilingual. Kehadiran beragam bahasa (asing, Indonesia dan daerah) mengindikasikan adanya interaksi antar bahasa yang muncul di permukaan sebagai (1) situasi yang saling mempengaruhi, (2) poliglot, dan (3) konflik atau persaingan bahasa.Situasi kebahasaan seperti ini tentu saja kalau  tidak dicermati dan diantisipasi bisa membawa disharmoni sosial yang sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup bahasa terutama bahasa-bahasa daerah sehingga memerlukan perencanaan bahasa yang tepat dan fleksibel.
Konstruksi Pasif Bahasa Manggarai: Sebuah Analisis Leksikal – Fungsional Jeladu Kosmas
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.548 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.16.108-122

Abstract

Data dalam artikel ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan suatu metode pengamatan, wawancara secara mendalam, dan intuitif. Dari hasil analisis data diperoleh gambaran bahwa konstruksi pasif yang ditemukan dalam bahasa Manggarai adalah konstruksi pasif sintaktis, yang terdiri atas pasif kanonis dan pasif nonkanonis. Pasif morfologis tidak terdapat pada bahasa ini. Hal ini beralasan karena bahasa Manggarai tidak memiliki pemarkah morfologis, terutama afiksasi. Argumen inti satu-satunya dalam konstruksi pasif pada bahasa ini muncul tanpa pemarkahan, sedangkan argumen noninti muncul dengan pemarkahan sintaksis, berupa preposisi le ’oleh’ yang bisa muncul bervariasi menjadi preposisi li dan preposisi l.
[MN] Sebagai Afiks Derivasional Dan Infleksional Dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute Muhammad Sukri
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.646 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.17.123-136

Abstract

Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute (henceforth: BSDK) diangkat sebagai fokus kajian dalam artikel singkat ini karena keunikan yang dimiliki secara morfosintaksis. Salah satu keunikan tersebut adalah perubahan bentuk dasar suatu kata yang bisa terjadi dengan atau tanpa pelekatan afiks tertentu pada kata dasarnya. Bahasa tertentu hanya dapat mengalaminya dengan proses afiksasi, sementara sebagian bahasa yang lain hanya memungkinkan melalui derivasi zero, sedangkan bahasa sasak dialek Kuto-Kute, dimungkinkan melalui keduanya. Keunikan selanjutnya yang dimiliki oleh bahasa sasak dialek BSDK terletak pada afiks [M«N-] yang mampu berfungsi sebagai afiks derivasional dan infleksional. Kemampuannya sebagai afiks derivasional dibuktikan melalui fungsi derivatif {mәN-} ketika melekat dengan BD nomina dan mengubahnya menjadi verba, {mәN-} yang melekat pada verba dan mengubahnya menjadi nomina, serta {mәN-}yang melekat pada adjektiva dan mengubahnya menjadi verba. Adapun {mәN-}berfungsi inflektif ketika dilekatkan dengan BD yang berkategori verba.
Aspek Legibilitas Dalam Penerjemahan Teks Alih Bahasa Agus Darma Yoga Pratama
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.293 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.20.137-154

Abstract

Dalam penerjemahan film (subtitling), aspek legibilitas memiliki peranan penting yang mencakup beberapa kaidah dalam pengaturan teks alih bahasa (subtitle), baik dalam tampilan maupun durasinya. Kesesuaian dan ketepatan aspek legibilitas sangat mempengaruhi kualitas teks alih bahasa dalam sebuah film sehingga seorang penerjemah film tidak hanya dituntut harus menguasai ilmu terjemahan saja, tetapi juga memahami dan menerapkan beberapa aspek legibilitas tersebut. Tampilan teks alih bahasa pada film James Bond 007 Quantum of Solace, ditemukan bahwa jumlah karakter teks alih bahasa antara 35 sampai 40, walaupun terdapat beberapa jumlah karakter yang masih dibawah 35. Posisi teks alih bahasa dari kiri ke kanan, agak dibawah dengan warna putih pucat dan beberapa dengan warna oranye pada saat terjadinya percakapan dengan bahasa Italia. Selain itu, ada juga yang tercetak miring ketika sumber percakapan berasal dari lawan bicara di telpon. Durasi yang digunakan cukup bervariasi dengan hitungan detik sampai seperdetik, ini sangat penting mengingat durasi tampilan teks alih bahasa harus sesuai dengan durasi tampilan gambar pada layar.

Page 1 of 23 | Total Record : 226