cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
FIKkeS
ISSN : 19786735     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDSMAHASISWA S-1 KEPERAWATAN SEMESTER VIII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Ahmad Faizin; Edy Soesanto; Ernawati -
FIKkeS Vol 6, No 2 (2013): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.814 KB)

Abstract

Prevalensi HIV/AIDS bagaikan gunung es, kasus yang nampak hanya permukaan belaka, namun kejadian yang sesungguhnya terjadi jauh lebih besar dari pada kasus yang nampak. Mahasiswa Keperawatan merupakan calon tenaga kesehatan yang akan bekerja di sarana kesehatan. Setiap tenaga kesehatan harus mempunyai pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS. Pengetahuan pencegahan HIV/AIDS dalam pelayanan kesehatan salah satunya yaitu Universal Precaution.Tujuan penelitian ini yaituUntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS Mahasiswa S-1 Keperawatan semester VIII Universitas Muhammadiyah Semarang.Jenis penelitian adalah Deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan Kuesioner. Jumlah populasi 123 responden. Sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dan responden yang mengikuti penelitian ini sebanyak 122 responden. Uji statistik yang digunakan meliputi tendensi sentral.Hasil penelitian menunjukan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan Sangat baik meliputi penggunaan baju pelindung, pengelolaan kain, peralatan layanan pasien, pembersihan lingkungan, resusitasi pasien, penempatan pasien. Sedangkan pada tingkat pengetahuan baik tentang pencegahan HIV/AIDS, meliputi mencuci tangan. Tingkat Cukup meliputi penggunaan sarung tangan, kaca mata, masker muka, dan masker wajah. Dan tingkat pengetahuan kurang dalam penggunaan instrument tajam. Usia responden terdiri dari usia 20-24 tahun, dengan usia paling banyak adalah 22 tahun (50.4%). Jenis kelamin responden terbanyak yaitu perempuan (65.57%). Sebagian besar responden mendapatkan informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS dari perkuliahan (90.2%).Berdasarkan hasil penelitian tersebut sebaiknya institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan pengetahuan Universal Precaution terhadap Mahasiswa keperawatan tentang pencegahan HIV/AIDS.Kata Kunci: Pengetahuan, HIV/AIDS, Pencegahan HIV/AIDS.Kepustakaan: 47 (1980-2012)
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL Sri Wahyuni
FIKkeS Vol 8, No 2 (2015): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.586 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue family (Fla Viviridae) dengan genusnya flavirus. Desa Poncorejo merupakan salah satu desa endemis penyakit ini, terdapat 27 kasus rawat inap dan 4 diantaranya terdapat di wilayah RW III Desa Poncorejo. Tingginya kasus DBD di desa ini salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pengetahuan Ibu tentang DBD di RW III Poncorejo Gemuh Kendal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode survey, populasi dan sampel penelitian adalah semua ibu di RW III dengan jumlah ibu 51 orang dari 2 RT yang ada di Desa Poncorejo, dengan tehnik sampel proportional random sampling. Variabel adalah pengetahuan ibu tentang DBD di RW III Desa Poncorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Uji statistik menggunakan analisa univariat, yang menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang diteliti, yaitu gambaran pengetahuan ibu tentang DBD berdasarkan karakteristik dari ibu yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden di Desa Poncorejo mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap penyakit DBD dengan jumlah sebanyak 29 orang (56,9%). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 22 orang (43,1%). Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang DBD. Kata kunci : Pengetahuan, Demam Berdarah DenguePustaka : 34 (2001-2011).
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI PADA IBU BEKERJA DI ASRAMA POLISI KALISARI SEMARANG KECAMATAN SEMARANG SELATAN Desi Ariyana Rahayu
FIKkeS Vol 1, No 2 (2008): Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.357 KB)

Abstract

Tendensi penurunan pemberian ASI banyak terlihat di kota-kota besar di lndonesia. Dengan semakin banyaknya wanita yang bekerja pada sektor formal, akan mempengaruhi upaya ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Cuti tiga bulan yang diterima menyebabkan ibu beralih pada susu formula. Sebenarnya tidak tertutup kemungkinan bagi ibu bekeria untuk mernberikan ASI eksklusif, yaitu dengan menyimpan ASl. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Asrama Polisi (Aspol) Kalisari Semarang.Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total sampling dengan 30 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu bekeria yang mempunyai bayi usia 2-6 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskiptif murni dengan analisa data menggunakan analisa univariat.Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Aspol Kalisari Semaiang terdapat 73,33% ibu yang memiliki pengetahuan sedang, 23,33%baik dan 3,33% kurang.Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tingkat pengetahuan ibu bekerja di Aspol Kalisari Semarang mengenai penyimpanan ASI belum begitu baik, sehingga diharapkan agar penyimpanan ASI dapat lebih disosialisasikan sehingga dapat meningkatkan upaya pemberian ASI eksklusif dilndonesia.Kata Kunci : Penyimpanan ASl, lbu Bekeria, Tingkat Pengetahuan
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERSEDIAAN SUMBER ATAU FASILITAS DENGAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA UNTUK MENCEGAH KEPUTIHAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PATI Cahyo Adi Suminar
FIKkeS Vol 4, No 1 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.866 KB)

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja putri salah satunya adalah keputihan. Keputihan yang terjadi dapat bersifat fisiologis (normal) maupun patologis (tidak normal). Perilaku menjaga kebersihan organ genitalia merupakan cara untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan ketersediaan sumber atau fasilitas dengan perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan organ genitalia untuk mencegah keputihan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pati. Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Proses penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1-4 September 2010 dengan menggunakan metode simple random sampling dan jumlah sampel 82 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tinggi ada 48 orang (58,5%), pengetahuan sedang 12 orang (14,6%) dan pengetahuan rendah ada 22 orang (26,8%). Responden yang memiliki sikap mendukung ada 60 orang (73,2%) dan tidak mendukung ada 22 orang (26,8%). Responden yang memiliki sumber atau fasilitas adekuat ada 58 orang (70,7%) dan yang tidak adekuat ada 24 orang (29,3%). Responden yang memiliki perilaku baik ada 59 orang (72,0%) dan perilaku buruk ada 23 orang (28,0%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan ketersediaan sumber atau fasilitas dengan perilaku remaja putri dalam menjaga keberihan organ genitalia untuk mencegah keputihan (p value < 0,05).Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Sumber atau Fasilitas, Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Organ Genitalia, Keputihan.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Afifah Nur Hidayah
FIKkeS Vol 8, No 1 (2015): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.25 KB)

Abstract

Gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien. Salah satu bentuk gangguan jiwa yang terdapat di seluruh dunia adalah skizofrenia. Salah satu gejala yang paling sering muncul pada Skizofrenia adalah munculnya halusinasi yaitu sekitar 70 %. Terapi yang biasa diberikan dalam penatalaksanaan mengatasi halusinasi salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh TAK stimulasi persepsi-sensori terhadap kemampuan mengontrol halusinasi, jenis penelitian ekperimen semu, desain pretest-posttest control group, dengan intervensi TAK stimulasi persepsi-sensori. Penelitian dilakukan pada Januari-Mei 2014 dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 20 (10 kelompok kontrol dan 10 kelompok intervensi). Hasil penelitian tidak ada beda yang signifikan kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol dengan nilai Sig.(2-tailed) 0,129>0,05 dan ada beda yang signifikan kemampuan mengontrol halusinasi antara nilai sebelum pemberian TAK dengan setelah pemberian TAK dengan nilai signifikansi p=0,005<0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh TAK stimulasi persepsi-sensori terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien halusinasi yang ditunjukan dengan p value = 0,000<0,05. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi pendukung pemberian asuhan keperawatan pada pasien halusinasi untuk meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi dengan pemberian TAK stimulasi persepsi sensori yang diberikan secara penuh.Kata Kunci : TAK stimulasi persepsi-sensori, halusinasi.
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOTAH SETAMA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG TUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Dera Alfiyanti; Tri Hartiti; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5549.319 KB)

Abstract

Terapi bermain adalah bentuk-bentuk pengalaman bermain yang direncanakan sebelum anak menghadapi tindakan keperawatan untuk membantu strategi koping mereka terhadap kemarahan, ketakutan, kecemasan, dan mengajarkan kepada mereka tentang tindakan keperawatan yang dilakukan selama hospitalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah quasy experiment dengan one group pre test and post test design. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengobservasl dua puluh responden yang mengacu pada enam item pernyataan yang tercantum di lembar observasi. Tiap - tiap responden diobservasi dua kali, sebelum dan sesudah pemberian terapi bermain pada dua tindakan keperawatan yang sama. Alat pengolahan data yang digunakan adalah program SPSS 11.0 for windows release. Paired t-test digunakan untuk menganalisa pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain (p value = 0,005 lebih kecil dari a = 0,05) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Peneliti mengharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk melengkapi hasil penelitian ini dengan sampel dan metode yang lebih representatif. Kata kunci : terapi bermain, tingkat kecemasan anak usia prasekolah
RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG Sri Ernawati; Heryanto -; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 5, No 2 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.245 KB)

Abstract

Di era globalisasi, dengan tingkat kebebasan yang longgar dari para orang tua dan ketidaktahuan remaja tentang penyakit menular seksual yaitu salah satunya HIV-AIDS yang banyak terjadi di kalangan remaja. Perkembangan kasus HIV-AIDS sudah menghawatirkan. Jumlah kasus baru HIV-AIDS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pemerintah bersama-sama masyarakat perlu memutus mata rantai penyebaran HIV-AIDS agar penularan penyakit yang berbahaya tersebut tidak semakin meningkat secara nasional dan membahayakan masa depan bangsa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA PGRI 1 Semarang. Berdasarkan data jumlah siswa kelas X, XI dan XII adalah 84 siswa, maka pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling. Variabel indipendent adalah pengetahuan dan ikap remaja tentang HIV-AIDS, sedangkan variabl dependentnya adalah perilaku seks pranikah. Uji statistik yang digunakan adalah person product moment bila datanya normal, namun jika datanya tidak normal menggunakan uji Rank Spearman. Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup yaitu sebanyak 67 siswa (79,8%), sikap positif sebanyak 60 siswa (71,4%) dan perilaku seks pranikah positif sebanyak 69 siswa (82,1%). Hasil analisis data ada hubungan antara hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV-AIDS dengan perilaku seks pranikah. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV-AIDS dengan perilaku seks pranikah di SMA PGRI 1 Semarang. Disarankan hasil penelitian ini akan memacu peneliti untuk melakukan penelitian-penelitian sejenis sehingga literatur tentang kesehatan remaja dengan perilaku seks pranikah terus dapat dilengkapi.Kata kunci : pengetahuan, sikap, Human Imunodeficiency Virus Aqcuired Immuno Deficiency Syndrom, perilaku seks pranikah
STUDI DEKSKRIPTIF KEKERASAN PADA LANSIA DALAM KELUARGA DI DESA TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG Fahri Rismanda
FIKkeS Vol 7, No 2 (2014): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.833 KB)

Abstract

Secara biologis usia lanjut adalah individu yang mengalami suatu proses perubahan. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan mental pada usia lanjut. Sehingga usia lanjut rentan mengalami tindak kekerasan atau tindak pengabaian. Menurunnya fungsi fisik dan psikis dari usia lanjut juga akan lebih mudah memberikan peluang untuk terjadinya tindak kekerasan atau pengabaian dari pihak keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tindak kekerasan pada usia lanjut di dalam keluarga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sample. Hasil penelitian didapatkan tindak kekerasan pengabaian fisik dengan nilai mean 35,50, pengabaian ekonomi dengan nilai mean 16,82 , pengabaian psikis dengan nilai mean 17,03. Sebagai orang terdekat dan dipercaya oleh usia lanjut keluarga sangatlah berperan penting terhadap setiap aktifitas dan dan perkembangan kesehatan fisik maupun mental pada usia lanjut. Keluarga diharapkan lebih dapat mengerti tentang kesehatan usia lanjut dan hal-hal yang beresiko untuk terjadinya tindak kekerasan pada usia lanjut. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan keluarga terhadap tindak kekerasan pada usia lanjut.Kata Kunci : Kekerasan Pada Usia Lanjut
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP "ENAM TEPAT" DALAM PEMBERIAN OBAT DI RUANG RAWAT INAP RS Dr. KARIADI SEMARANG Yunie Armiyati; Ernawati -; Riwayati -
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11650.07 KB)

Abstract

Terkait dengan peran kolaborasi, perawat tidak bisa lepas dari kegiatan pemberian obat pada pasien. Pemberian obat pada pasien seharusnya menggunakan prinsip enam tepat agar terhindar dari kesalahan. Enam tepat pemberian obat meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug), tepat dosis (right dosis), tepat waktu (right time), tepat cara (right route) dan tepat dokumentasi (right documentation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip enam tepat dalam pemberian obat diruangan rawat inap RS Dr Kariadi Semarang danmengetahui hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan penerapan prinsip enam tepat dalam pemberian obat diruang rawat inap RS Dr Kariadi Semarang. Desain yang digunakan adalah deskriptif analitik menggunakan pendekafan cross sectional. Responden adalah perawat yang terlibat dengan kegiatan pemberian obat di ruang rawat inap RSUP Dr. Kariadi Semarang sejumlah 70 orang. Data dikumpulkan sebanyk dua kali untuk masing-masing responden dengan melakukan observasi perilaku perawat terkait dengan penerapan prinsip "enam tepat" dalam memberikan obat dengan panduan observasi. Data juga dikumpulkan dengan kuesioner terkait dengan karakteristik perawat. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa semua perawat belum menerapkan prinsip penerapan "enam tepat" dalam pemberian obat secara keseluruhan dengan urutan ketepatan adalah sebagai berikut: (1) tepat dosis, (2) tepat waktu, (3) tepat pasien, (4) tepat pendokumentasian, (5) tepat cara dan terakhir adalah (6) tepat obat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dan lama keria perawat dengan prinsip "enam tepat" dalam pemberian obat. Masih banyak faktor lain yang tampaknya dapat mempengaruhi penerapan prinsip "enam tepat" dalam pemberian obat oleh perawat. Upaya mempertahakan dan meningkatkan penerapan prinsip "enam tepat" dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan perawat berkelanjutan.Kata kunci: prinsip enam tepat pemberian obat, tingkat pendidikan perawat, lama kerja perawat
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEPUASAN PASIEN PASCA OPERASI RAWAT INAP DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Dian Liestriana; Sri Rejeki; Edy Wuryanto
FIKkeS Vol 5, No 1 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.454 KB)

Abstract

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi perawat dalam berinteraksi dengan pasien.Komunikasi menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang diterimanya.Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.Data pasien operasi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan bulan Januari-Desember 2009 sebanyak 777 orang, sedangkan pada bulan Januari-September 2010 sebanyak 723 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 32 orang.Instrumen penelitian yaitu kuesioner dengan analisa data menggunakan uji korelasi person product moment.Hasil uji korelasi person product moment diperoleh ? value sebesar 0,001 < 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Petugas kesehatan sebaiknya mampu menciptakan komunikasi yang aktif antara petugas kesehatan dan pasien.Petugas kesehatan sebaiknya menumbuhkan rasa empati terhadap sehingga dapat melakukan komunikasi interpersonal dengan baik.Kata kunci : Komunikasi Terapeutik, Kepuasan Pasien

Page 1 of 11 | Total Record : 102