cover
Contact Name
Bakhtiar
Contact Email
supremasi@unm.ac.id
Phone
+6281354993337
Journal Mail Official
supremasi@unm.ac.id
Editorial Address
Jurusan PPKn FIS UNM, Gedung FIS UNM Lt. 1 Jalan Raya Pendidikan No. 1 Kampus UNM Gunungsari Baru, Makassar 90222
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya
ISSN : 1412517X     EISSN : 27209369     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
egal Studies: Criminal law, civil law, constitutional law, human law, customary law, Islamic law, government and regional autonomy. Pancasila and Civic Education: Studies of the state foundation and ideology, democracy, conflict resolution, nationalism, Pancasila and civic education, national character education
Articles 156 Documents
KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA TRAYEK KODE E DI MAKASSAR Firman Muin; Santi Santi
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.622 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v13i2.10022

Abstract

This study aims: 1) To determine the legal awareness of traffic-route public transportation drivers in Makassar E code and 2) To determine the policing effort of the Republic Indinesia- Polwiltabes Makassar in raising legal awareness of traffic-route public transportation drivers in Makassar E code. To achieve these objectives, the researchers used a technique of collecting data through observation, interviews and documentation. Data have been obtained from the results of the study were processed using descriptive qualitative analysis to determine the legal awareness of traffic-route public transportation drivers in Makassar E code. The results showed that: 1) Awareness of the law-traffic public transportation drivers-stretch code E in Makassar still low measured based on legal knowledge, understanding of the law, the attitude of law and legal behavior that they did not know and did not understand the Act No. 22 of 2009 about traffic and road transport but they tend to know and understand the signs of traffic, but less appreciated and less obey the regulation, because it considers the breach as a habit, therefore it can be seen that the lack of legal awareness tends for violations so most The dominant influence of traffic law awareness of city transport drivers E in Makassar route code that behavior. 2) efforts to police the Republic Indinesia-Polwiltabes Makassar in raising awareness of traffic laws transport drivers in the city of Makassar, namely: a. preventive measures that, in order to tackle violations of traffic in the city of Makassar party Satlantas Polrestabes Makassar prevention efforts by conducting patrol-routine patrol / oprasi routine, held a raid of a motor vehicle and implement programs for improving knowledge of traffic in the form of activities: police friend to children , socialization cross-university / go to campus police, road safety, traffic safety campaign, the formation of traffic-related organizations as well as the automotive, KTL (Region traffic Code), driving schools, and others. And b.Upaya Tilang repressive ie, if follow-heavy offense, causing an accident, it can also be given sanctions in the form of imprisonment in accordance with Law No. 22 of 2009 on traffic and road transport.
MEMPERKUAT MODAL SOSIAL DI KALANGAN UMAT ISLAM PADA ERA POST TRUTH Abdul Rahman; Alfin Dwi Rahmawan
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.736 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v14i2.13148

Abstract

Indonesia kontemporer dihadapkan pada berbagai macam permasalahan ditengah perkembangan demokrasi. Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuanteknologi informasi menjadikan masyarakat dapat menjalin komunikasi secara cepat, dantidak terikat oleh ruang dan waktu. Akan tetapi, kemajuan dalam bidang teknologiinformasi telah memunculkan permasalahan yakni kemunculan sikap saling curiga antarasatau kelompok dengan kelompok yang lain, termasuk pada kalangan masyarakat Islamyang berujung pada konflik terbuka. Menghadapi fenomena tersebut, maka disinilah letakpentingnya merajut kembali modal sosial yang ada di kalangan umat Islam agar dapatterjadi hubungan harmonis dengan berbagai kelompok.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PELAJARAN PKN DI SMA NEGERI 1 WATANSOPPENG Hasnawi Haris; Fitriani B
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.276 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v13i1.10012

Abstract

This study aims to determine: 1). Consideration teachers use cooperative learning model STAD on Civic Education in SMA Negeri 1 Watansoppeng; 2). How teachers implement cooperative learning model STAD on Civic Education in SMA Negeri 1 Watansoppeng; 3). Factors that can hinder and support the implementation of cooperative learning model STAD on Civic Education in SMA Negeri 1 Watansoppeng. This research is a qualitative descriptive study. Data obtained by the primary data obtained through direct foray into the field to interview and observation, and secondary data was obtained with an assessment of some of the literature related to the research. The data obtained and analyzed using qualitative descriptive analysis. The results showed that the consideration of teachers implement cooperative learning model STAD on Civic Education in SMA Negeri 1 Watansoppeng are: 1) Make it easier for teachers to know the type of cooperative learning with the simple concept of work; 2) To train students to work together; 3) To train students to interact and communicate well, train students to actively discuss; 4) To train students to avoid individual properties and to be selfish; 5) The teacher must adjust the Basic Competency (KD) in accordance with the model type STAD cooperative learning that lesson material contains many aspects of values, knowledge and skills. As for how teachers use cooperative learning model STAD was in accordance with the steps of cooperative learning model STAD. While the factors inhibiting and supporting the implementation of cooperative learning model STAD, inhibiting factors, namely: 1) Students do not pay attention to the teacher while teaching; 2) Students are more often silent during the discussion; 3) Students are spending less time as efficiently as possible; 4) The number of students in a class; 5) The classroom atmosphere is hot. The supporting factors, namely: 1) Students are happy using cooperative learning model type STAD; 2) Students are taught how to be responsible with lessons task completion; 3) The creation of an intimate relationship in the classroom between teachers and students as well as students with students; 4) Equipped with facilities and infrastructure that support learning and; 5) Teachers who are already capable of using cooperative learning model STAD.
HUKUM DAN SUMBER-SUMBER HUKUM THERESIA NGUTRA
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.382 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v11i2.2813

Abstract

ABSTRAK: Penulisan ini dilatar belakangi oleh perkembangan zaman yang modern yang berdampak langsung terhadap hukum dan perubahannya. Pemahaman terhadap sumber- sumber hukum yang begitu beragam, baik di kalangan masyarakat maupun para ahli bidang hukum sendiri. Ada yang berpendapat bahwa sumber hukum berasal dari pengusa sedangkan yang lainnya menyatakan sumber hukum itu berasal dari masyarakat dan lain sebagainya. Untuk itu penulis ingin menyamakan persepsi tentang dari mana hukum itu berasal. Secara singkat sumber hukum itu sendiri adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan- aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apa bila aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Selain itu sumber hukum mengandung arti “ asalnya hukum” dan “tempat“. Adapula macam- macam sumber hukum antara lain ; (1) undang-undang (2) Kebiasaan(3) Traktat (4) Yurisprudensi (5) Doktrin dan Revolusi yang merupakan sumber hukum formil (sumber hukum yang di lihat dari segi bentuknya) sebaliknya sumber hukum materiil merupakan sumber hukum yang dilihat dari segi isinya misalnya KUH Pidana yang mengatur tentang tindak pidana umum,kejahatan dan pelanggaran dan KUH Perdata mengatur tentang masalah orang, barang, perikatan, perjanjian, pembuktian dan kedarluasan sebagai subjek hukum,  sedangkan sumber tertib hukum Indonesia antara lain; (1) proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 (2) dekrit 5 juli 1959 (3) UUD proklamasi (4) supersemar. KATA KUNCI: Hukum, Sumber Hukum
BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN ISTRI DALAM HUKUM KELUARGA ISLAM PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI’AH Samsidar Samsidar
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.325 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v12i2.10039

Abstract

Masalah pokok yang diungkap dalam tulisan ini.bentuk-bentuk perlindungan istri dalam hukum keluarga Islam perspektif maqasid al-syariah. .Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), maka pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi dokumentasi, yakni membaca dan mengutip kitab-kitab fikih, buku-buku peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan buku-buku lain yang relevan dengan maqasid al-Syari’ah. Untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari bahan kepustakaan, digunakan teknik analisis deskripstif-kualitatif. Teknik analisis ini memberi gambaran tentang alur logika analisis data.Sebagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk perlindungan istri dalam hukum keluarga Islam adalah perlindungan atas pemberian nafkah lahir batin, perlindungan pemenuhan atas hak-haknya berupa perlakuan baik serta hak memperoleh ilmu pengetahuan bermanfaat. Selain itu, perlindungan atas kekerasan fisik, psikis, dan seksualitas. Dalam pandangan maqasid al-Syari’ah, bentuk perlindungan terhadap istri dikategorikan sebagai pemelihaaran akal, jiwa dan keturunan sebagai wujud dari al-maqasid al-Syari’ah dalam tingkatan dharuriyah.
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN AKTA PERKAWINAN DI DESA GANTARANG KECAMATAN KELARA KABUPATEN JENEPONTO Mustari Mustari; Nurhidayat Nurhidayat
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.367 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v11i1.2798

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengetahuan dan pemahaman hukum masyarakat dalam dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang , (2) Sikap hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang, (3) Perilaku hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto dan (4) Upaya-upaya yang harus dilakukan dala kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang, Kec. Kelara, Kab. Jeneponto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Gantarang yang berjumlah  739 KK, dan sampel sebanyak 30 KK yang dilakukan secara sengaja dengan kriteria tertentu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukuan dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto tergolong rendah karena pengetahuan hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 0%, pemahaman hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 20%, sikap hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 40% dan perilaku hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 0%. Upaya-upaya yang harus dilakukan dalam kepemilikan akta perkawinan yaitu: meningkatkan pengetahuan dan pemahaman hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan, memberikan infomasi kepada masyarakat tentang akibat nikah yang tidak dihadapkan KUA, dan dapat menumbuhkan kesadaran  hukum masyarakat untuk tidak melakukan hal yang melanggar hukum.
PENANGANAN KASUS ANAK KORBAN KEJAHATAN PENGANIAAYAAN ( Studi Kasus Pada Polres Bulukumba ) Firman Umar; Irda Irda
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.055 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v12i1.10028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kecenderungan tindak pidana penganiayaan terhadap anak di Kantor Polres Bulukumba. (2) Mengetahui hubungan antara korban dan pelaku kejahatan penganiayaan. (3) Mengetahui kendala yang dihadapi dalam menangani kasus anak korban kejahatan penganiayaan. (4) Mengetahui upaya penanganan yang dilakukan oleh aparat Polres Bulukumba. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui penanganan kasus anak korban kejahatan penganiayaan di wilayah hukum Polres Bulukumba Kabupaten Bulukumba, dan upaya-upaya yang ditempuh oleh pihak Polres Bulukumba dalam penanggulangan tindak pidana kejahatan penganiayaan pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecenderungan yang mengakibatkan kejahatan penganiayaan pada anak disebabkan oleh adanya permasalahan yang terjadi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya dan juga disebabkan oleh adanya tindakan campur tangan dari orang tua akibat turut campur dalam permasalahan anak mereka. Selain itu akibat kelalaian Guru terhadap siswanya dan pengawasan orang tua berada dalam kecenderungan berikutnya. (2) Berdasarkan laporan yang diterima dilapangan ternyata hubungan antara korban dan pelaku merupakan teman dekat , dan ada juga beberapa kasus antara Guru dan siswa serta antara orang tua dengan anaknya. Perlakuan yang didapatkan oleh korban biasanya mengakibatkan trauma dan juga terkadang sampai menimbulkan luka memar (lebam) bagi korban. (3) Kendala yang sering dihadapi dalam proses penanganan adalah kurangnya bukti-bukti dan saksi-saksi yang bisa menguatkan perkara, sehingga proses penyelidikan dan pemeriksaan sulit dilanjutkan. (4) Upaya penaggulangan yang ditempuh oleh pihak polisi dalam penaggulangan kejahatan tindak pidana kejahatan penganiayaan pada anak, meliputi: menerima laporan penganiayaan, melakukan pemeriksaan terhadap, korban, pelaku dan saksi-saksi serta melimpahkan berkas perkara kepada Pengadilan.
PENANAMAN SEMANGAT NASIONALISME PADA SISWA (Studi pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto) Sukri Badaruddin
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.367 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v14i1.13305

Abstract

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini (1) Bagaimana bentuk-bentuk pembinaan penanaman prinsip-prinsip nasionalisme bagi siswa pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto (2) Bagiamana hambatan penanaman sikap nasionalisme bagi siswa pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto (3) Bagaimana Upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan nasionalisme siswa pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Bentuk-bentuk pembinaan penanaman prinsip-prinsip nasionalisme bagi siswa pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto (2) Hambatan penanaman sikap nasionalisme bagi siswa pada SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto (3) Upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan nasionalisme siswa SMP Negeri di Kabupaten Jeneponto. Penelitian Ini menggunakan pendekatan/metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, observasi, koesioner, wawancara dan fokus group discusssion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses pembinaan semangat nasionalisme perlu dilakukan supaya identitas siswa sebagai warga negara Indonesia tidak menghilang yaitu dengan mengintegrasikan prinsip yang terkandung dalam nasionalisme seperti (a) prinsip kebersamaan yang menuntut setiap warga negara untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, (b) prinsip persatuan dan kesatuan yaitu warga negara harus mampu mengesampingkan kepentingan pribadi atau golongan yang dapat menimbulkan perpecahan dan anarkis (merusak), (c) prinsip demokrasi/demokratis memandang bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. (2) Hambatan yang dihadapi oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan yaitu nasionalisme tidak memiliki materi tersendiri sehingga menyebabkan guru hanya bisa menyisipkan materi disela-sela pelajaran dan Program Sekolah dalam pembinaan semangat nasionalisme siswa masih menghadapi hambatan atau kendala dalam proses pembinaannya bagi siswa. Disadari bahwa kultur masyarakat kita yang beragam dan masih minimnya kegiatan yang berkaitan tentang nasionalisme dalam mendukung terlaksananya kegiatan pembinaan siswa yang dilakukan sekolah serta masih terbatasnya peranan pemerintah dalam membina semangat nasionalisme peserta didik. (3) Upaya yang dilakukan sekolah dalam penanaman naisonalisme yaitu memperingati hari-hari nasional seperti ikut dalam peserta setiap 17 Agustus dan hari-hari nasional lainnya serta pengaktifan organisasi intra dengan ekstrakurikuler.
PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE Andi Kasmawati; Melindah Melindah
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.612 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v13i2.10018

Abstract

This study aims to determine (1) Implementation of Regional Regulation No. 11 of 2008 on the Village Fund Allocation In District Libureng Bone regency. (2) Barriers in Implementing Regional Regulation No. 11 of 2008 on the Village Fund Allocation In District Libureng Bone regency. To achieve these objectives, the researchers used a technique of collecting data through interviews and documentation. This research is a qualitative descriptive study. Sources of data used consist of primary data and secondary data. Data have been obtained from the results of the study were processed using qualitative analysis to determine Implementation of Regional Regulation No. 11 of 2008 on the Village Fund Allocation In District Libureng Bone regency, and Barriers in the Implementation of Regional Regulation No. 11 of 2008 on the Village Fund Allocation In District Libureng Bone District , The results showed that: (1) Implementation of Regional Regulation No. 11 of 2008 concerning Village Allocation Fund (ADD) in District Libureng Bone regency runs quite Good. It can be seen from the planning stage in the form of personnel administration has to be consulted in planning ADD, and do manufacture RPJMDes, as well as the manufacture RKPDes As local regulation of ADD can be a direction to the Executive Team Village in running ADD both in terms of allocation of funds and purpose of use fund. (2) Some of the obstacles encountered in the implementation ADD ie reporting of accountability and weather conditions in the village as the rainy season may hamper the implementation of the development undertaken. Every problem that they get in the process of implementation of ADD in his village can selesaikannya with their guidance and consultation with pihal-parties, such as team Pembina Pembina district and sub-district level teams.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 06 TAHUN 2003 TENTANG PANDAI BACA AL-QUR’AN BAGI CALON PENGANTIN MUSTARI MUSTARI; A Nurauliah M
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.001 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v13i1.10008

Abstract

This study aims to determine, Bulukumba Implementation Regional Regulation No. 6 of 2003 on the Smart Read Quran for the bride and groom in the District KUA Bulukumpa Bulukumba, and civil servants amounted to 3 people in the District Office of Religious Affairs Bulukumpa, to achieve the purpose the researchers used data collection techniques through a qualitative description, documentation, observation, and interviews. Data obtained from the results of the study were processed using qualitative analysis to determine Bulukumba Implementation Regional Regulation No. 6 of 2003 on intelligent read the Qur'an For the bride and groom. In the District KUA Bulukumpa.Hasil research shows that, in the District KUA Bulukumpa in implementing Bulukumba District Regulation No. 6 of 2003 on intelligent read the Qur'an for the bride, include: (1) the implementation of these regulations No. 6 of 2003 on clever read the Qur'an for the bride and groom are still held at KUA in District Bulukumpa, (2) factors supporting the implementation of regional legislation no 6 of 2003 in the Qur'an reading test in the Office of Religious Affairs in the District Bulukumpa Bulukumba.

Page 3 of 16 | Total Record : 156