cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Teknik Mesin "TEKNOLOGI"
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 192 Documents
Studi Termodinamika Air, Methanol dan Ethanol untuk Aplikasi Kolektor Surya Menggunakan Pipa Kalor Djuanda Djuanda; Amiruddin Amiruddin; Muhsin Z. Muhsin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 16, No 1 Apr (2017): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.972 KB)

Abstract

Salah satu alat yang dapat mengubah radiasi matahari menjadi bentuk energi termal adalah kolektor surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima kolektor surya tidak kontinyu tetapi berfluktuasi karena adanya hambatan cuaca. Salah satu cara untuk mengatasi fluktuasi radiasi maka digunakan kolektor surya pipa kalor uap bersirkulasi, sehingga kalor dapat segera dipindahkan secara cepat. Fluida kerja yang dipergunaan juga bersifat khusus, oleh karena itu diperlukan kajian khusus mengenai sifat termodinamika dari fluida kerja yang digunakan. Kajian meliputi sifat entalpi, tekanan, konduktifitas, dan viskositas fluida. Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengkaji sifat termodamika menghasilkan beberapa studi fluida kerja yaitu air, methanol dan ethanol. Temperatur fluida diberikan antara 30 sampai 100⁰C. Dengan meningkatnya temperatur fluida maka tekanan dan entalpi fluida akan semakin tinggi sedangkan viskositas akan menurun. Entalpi uap dari fluida cenderung konstan seiring dengan meningkatnya temperatur. Entalpi terbesar dihasilkan oleh air kemudian oleh ethanol dan methanol. Kata kunci: absorbsi, pendingin, hidrokarbon, mineral oil, termofisik
ANALISIS PEROLEHAN BEBAN KALOR DARI DINDING TERHADAP BESARNYA BEBAN KALOR PADA AIR CONDITIONER Irfan, Andi Muhammad
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 3 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kenyamanan suatu lokasi yaitu bentuk dan ukuran ruangan, warna dominan ruangan, penempatan obyek-obyek dalam ruangan, penghuni ruangan, pemilihan unit mesin pengkondisian udara dan yang tak kalah pentingnya adalah sirkulasi udara dalam ruangan tersebut. Kenyamanan suatu lokasi sangat penting untuk ditinjau karena dengan kondisi lingkungan yang sejuk dan nyaman mampu memberikan inspirasi-inspirasi baru bagi orang yang berada pada tempat tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk menghitung beban pendingin sistem pengkondisian udara yang dipengaruhi oleh faktor perolehan beban kalor dari dinding pada ruangan perkuliahan EJ 106 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulakan bahwa besarnya beban kalor/pendingin ruangan EJ 106 dari perolehan kalor dinding adalah pada pukul 11.00 adalah 51,24 Watt, pada pukul 12.00 adalah 58,46 Watt, pada pukul 13.00 adalah 75,66 Watt dan pada pukul 14.00 besar perolehan kalor dinding adalah 99,71 Watt. Kata kunci: Beban kalor, dinding, AC
Analisis Kekuatan Sambungan Las Titik Pada Plat Aluminium Tri Agus Susanto
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 3 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Las titik mempunyai beberapa keuntungan diantaranya waktu lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan relatif sedikit dan hasil yang tidak lagi memerlukan penyelesaian lanjut. Hal ini disebabkan karena las titik hanya menyatukan dua atau lebih logam dengan cara menekan kedua elektroda pada beberapa bagian dari permukaan logam hingga menyatu, karena hanya pada bagian tertentu saja yang dilas, maka kecil sekali kemungkinan perubahan bentuk pada plat, ini sangat mempengaruhi kekuatan dan ketangguhan dari logam tersebut. Sedangkan  hasil yang didapatkan, menunjukkan bahwa hanya pada posisi/letak titik horisontal terhadap gaya tarik, dengan kekuatan σmax. = 1.1239 N/mm2. Sedangkan posisi yang paling buruk adalah posisi diagonal terhadap gaya tarik, dengan kekuatan σmax. = 1.0367 N/mm2.  Kata kunci: Pelat Aluminium, Letak Titik Sambungan, Kekuatan tarik
Distribusi Tegangan Pada Ujung Retak Dengan Metode Elemen Hingga . Mardin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 2 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode elemen hingga adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan teknik yang rumit, salah satu permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan metode konvensional adalah tegangan pada ujung retak.      Perhitungan dilakukan dengan cara analitik dan numerik dengan posisi tinjauan sepanjang penampang bidang retak pada q = 0, dan  untuk q =p . Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tegangan pada ujung retak menunjukkan bahwa semakin dekan dari ujung retak tegangan semakin besar dan akan mengecil pada posisi yang jauh dari ujung retak.  Faktor intensitas tegangan dari spesimen diperoleh dengan cara ekstrapolasi dan menunjukkan hasil antara faktor intensitas tegangan dengan menggunakan simpangan lebih baik dari pada hasil faktor intensitas tegangan dengan menggunakan persamaan tegangan, hal ini disebabkan karena simpangan berubah secara teratur pada setiap titik nodalnya, sedangkan tegangan mempunyai posisi dari bentuk elemen, dimana untuk elemen segitiga berada pada titik 2/3 atau 1/3 dari sisinya, sehingga jarak tegangan dari ujung retak peningkatannya tidak seragam. Kata kunci : Elemen linier, Fortran, Tegangan, Simpangan, Retak, Faktor Intensitas Tegangan
Analisis Kekuatan Sambungan Las Metal Inert Gas (MIG) pada Logam Aluminium Paduan AA6063 dengan Variasi Arus Listrik Asrul Asrul; Kusno Kamil; Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 18, No 1 Apr (2018): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1637.842 KB)

Abstract

Sambungan las dapat berpengaruh terhadap pemilihan arus pengelasan dan bahan tambah dengan logam induk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kekuatan sambungan las aluminium paduan AA6063 terhadap variasi arus listrik yaitu 150 ampere, 155 ampere dan 160 ampere menggunakan kampuh V sudut 60° dengan las MIG. Data hasil pengujian uji tarik dengan menggunakan standar ASTM B 557M 02-a dengan nilai tegangan tarik tertinggi diperoleh pada pengelasan dengan menggunakan arus 155 ampere, yaitu 13,03 kg/mm² dan nilai tegangan tarik paling rendah pada arus 160 ampere 9,47 kg/mm². Hasil pengujian nilai kekerasan tertinggi pada arus 160 ampere yaitu 87,09 BHN. Kata kunci: Sambungan las, kuat arus listrik, pengujian tarik, pengujian kekerasan
Peningkatan Kualitas Biji Kakao Pascapanen Pada Musim Hujan Melalui Modifikasi Proses Pengeringan Rusdi, Muhammad
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 9, No 1 Apr (2009)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan mutu kekeringan biji kakao hasil perkebunan rakyat dari kadar air ± 12 % (musim kemarau) dan ± 25 % (musim hujan) menjadi < 7,5 %. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah meningkatkan mutu biji kakao kering hasil produksi tradidisional agar dapat bersaing dengan produk kakao dari Negara eksportir lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: penelitian  direncanakan 2 tahun, kegiatan tahun pertama antara lain; melakukan pengujian mutu biji kakao hasil produksi petani, kegiatan ini meliputi analisis kandungan kadar air dengan menggunakan metoda oven 150 ºC, kandungan aroma (metil pirazin) dengan teknik kromatografi gas (perego et al. 2004). Uji lainnya seperti kadar lemak, kadar jamur, kadar kulit dan kotoran serta pengamatan fisik dan warna. Kegiatan selanjutan adalah merancang alat pengering buatan yang menggunakan uap air sebagai energi untuk mengeringkan biji kakao, temperatur dalam kotak pengering dipertahankan maksimum 60ºC. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa alat pengering biji kakao hasil penelitian dapat mengeringkan biji kakao sampai 7,15% dalam waktu 30 jam dan 5,64% dalam waktu 35 jam, serta telah memenuhi standar mutu kakao SNI 01-2323-2000. Kata Kunci: Biji kakao, pengeringan, mutu.
Analisis Tegangan Lentur ST 42 Pada Proses Pengelasan Melalui Proses Pendinginan yang Bervariasi ., Samnur; ., Mursalim; Mahande, Ridwan Daud
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 2 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengujian bending dengan menggunakan mesin uji universal di Laboratorium Uji Bahan Teknik Mesin UNM terhadap spesimen ST 42 yang sebelumnya telah melalui proses penyambungan dengan las kemudian didinginkan dengan media pendingin yang berbeda. Kampuh las yang akan diuji adalah kampuh las V yang merupakan jenis kampuh las yang paling banyak dipakai dalam dunia konstruksi dan media pendingin yang digunakan adalah media pendingin air, oli dan udara.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian, sedangkan analisis inferensial menggunakan analisis anava satu jalur untuk n1 = n2 = n3, dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas berupa uji Chi-Kuadrat dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkanterdapat perbedaan tegangan lentur maksimum dari spesimen dengan jenis pendinginan yang berbeda tersebut, namun berdasarkan hasil analisis data,perbedaan tersebut tidak signifikan atau perbedaannya sedikit sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi. Kata Kunci : Uji Bending, Tegangan Lentur
Model Simulasi Sebagai Alat Optimasi Produksi (Sebuah Studi Kasus) Sultan Zubair Sultan
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 9, No 1 Apr (2009)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the result of case study of the existing manufacturing system and discusses how simulation is used to improve the manufacturing system performances. In this paper, simulation was used as tools to evaluated utilization of the equipment. Based on simulation, if inter arrival time of raw material is 28 hours (4 days) with capacity 1500 unit, the equipments have queuing time as 3 hours. That time can be used as a periodically preventive maintenance in a production cycle. Keywords : Modelling and Simulation, Extend.
Pemanfaatan Media Pendingin Udara Bertekanan Pada Proses Pembubutan Plastik Polystirene (PS) Di Mesin CNC TU-2A Syaharuddin Rasyid; Abram Tangkemanda
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 1 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas permukaan produk bahan plastik polystirene, mengetahui variabel tekanan udara dan variabel pemesinan yang paling berpengaruh terhadap kekasaran permukaan, mengetahui hubungan (korelasi) antar setiap variabel tekanan udara dan variabel pemesinan, menentukan tekanan udara dan variabel pemesinan yang dapat menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang rendah. Metode pengujian yang dilakukan adalah pengukuran kekasaran permukaan dengan beberapa variabel tekanan udara ( 1, 4, 5, 6, 7 Bar),  variabel putaran mesin (800, 1000, 1200, 1400, dan 1600 rpm), variabel kecepatan pemakanan (60, 80, 100, dan 120 mm/menit), analisa data dengan metode statistik, dan uji validitas data. Kualitas permukaan produk hasil pembubutan telah meningkat setelah menggunakan media pendingin udara bertekanan. Nilai kekasaran permukaan rata-rata yang telah dicapai antara 2,12mm dan 2,28mm, dan nilai kekasaran permukaan rata-rata tanpa menggunakan media pendingin udara bertekanan adalah 3,8 mm. Parameter yang paling dominan berpengaruh dalam pengujian ini untuk plastik polystirene adalah tekanan udara (X3) dengan nilai 0,325 kemudian parameter kecepatan pemakanan (X2) dengan nilai 0,00894 dan terakhir adalah parameter kecepatan potong atau putaran mesin dengan nilai 0,000796. Pemberian tekanan udara pada proses pembubutan  plastik polystirene sangat berpengaruh meningkatkan kualitas permukaan bahan atau menurunkan kekasaran permukaan. Nilai kekasaran terendah terjadi pada tekanan 4 bar, putaran mesin 1200 rpm, dan kecepatan pemakanan 100 mm/menit dengan nilai 1,33 mm. Kata kunci : Pendingin Udara, Plastik polystirene, Kekasaran Permukaan.
Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Peran Kapabilitas Teknologi pada perusahaan Cold Storage di Sulawesi Selatan Arimansyah Sahabuddin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 20, No 1 Okt (2019): Jurnal Teknik Mesin Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh bukti empiris dan menemukan kejelasan tentang fenomena pengaruh penerapan total quality management terhadap peran kapabilitas teknologi berdasarkan survey pada perusahaan Cold Storage di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan proportional cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan permodelan persamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya penilaian responden pada setiap dimensi dari tiap-tiap variabel penelitian berkategori cukup tinggi. Selanjutnya hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: tidak terdapat pengaruh total quality management  terhadap kapabilitas teknologi. Kata kunci: Total Quality Management, Kapabilitas Teknologi. 

Page 1 of 20 | Total Record : 192