cover
Contact Name
Utama Alan Deta
Contact Email
utamadeta@unesa.ac.id
Phone
+628993751753
Journal Mail Official
jpfa@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetaahuan Alam Jl. Ketintang, Gd C3 Lt 1, Surabaya 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA)
ISSN : 20879946     EISSN : 24771775     DOI : https://doi.org/10.26740/jpfa
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) is available for free (open access) to all readers. The articles in JPFA include developments and researches in Physics Education, Classical Physics, and Modern Physics (theoretical studies, experiments, and its applications), including: Physics Education (Innovation of Physics Learning, Assessment and Evaluation in Physics, Media of Physics, Conception and Misconceptions in Physics, hysics Philosophy anPd Curriculum, and Psychology in Physics Education); Instrumentation Physics and Measurement (Sensor System, Control System, Biomedical Engineering, Nuclear Instrumentation); Materials Science (Synthesis and Characteristic Techniques, Advanced Materials, Low Temperature Physics, and Exotic Material); Theoretical and Computational Physics (High Energy Physics, Gravitation and Cosmology, Astrophysics, Nuclear and Particle Phenomenology, and Computational and Non-Linear Physics); and Earth Sciences (Geophysics and Astronomy).
Articles 416 Documents
INTRODUCTION, AUTHOR GUIDELINES, AND TABLE OF CONTENTS JPFA VOL 9 NO 1 JUNE 2019 JPFA, Editor
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KESULITAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA SISWA SMA Azizah, Rismatul; Yuliati, Lia; Latifah, Eny
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v5n2.p44-50

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kesulitan pemecahan masalah fisika pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan angket. Responden terdiri dari 120 siswa yang berasal dari 3 sekolah yaitu, SMA Negeri 1 Bangil, SMA Negeri 8 Malang, dan SMA YADIKA Bangil. Dilakukan pula wawancara pada beberapa guru dan siswa. Berdasarkan hasil penyebaran angket, diperoleh 26% siswa mengalami kesulitan pada materi Suhu dan Kalor, 25% Optik, 21% Fluida Statik, 17% Elastisitas dan Hukum Hooke, dan 11% Kinematika. Kesulitan tersebut salah satunya disebabkan pembelajaran bagi siswa yang kurang maksimal dalam bentuk hands on activity. Sebanyak 88% siswa mengatakan bahwa pembelajaran fisika yang sering dialami adalah dengan metode ceramah. Siswa mengalami kesulitan belajar fisika dalam menyelesaikan permasalahan pada soal sebesar 32%, kesulitan memahami konsep dan rumus 26%, kesulitan menggunakan persamaan atau rumus dalam soal 18%, kesulitan menganalisis grafik dan gambar 17%, dan kesulitan menyimpulkan materi yang telah dipelajari 7%. Kesulitan tersebut terlihat ketika siswa memecahkan permasalahan pada soal kinematika serta suhu dan kalor. Diperoleh dari hasil angket, bahwa 76% siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan pada soal dengan alasan lupa atau tidak paham, sebesar 19% siswa kurang memahami solusi pemecahan masalah pada soal, dan hanya sebesar 5% siswa mampu memecahkan permasalahan pada soal.
BACK COVER JPFA VOL 7 NO 2 DECEMBER 2017 JPFA, Editor
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n2.pxiv

Abstract

PEMETAAN TOPOGRAFI, GEOFISIKA DAN GEOLOGI KOTA SURABAYA Bahri, Syaeful; Madlazim, M
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n2.p23-28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya suatu informasi tentang kondisi geologi, geofisika dan hidrogeologi di wilayah Kota Surabaya, diperolehnya kerangka acuan dalam pengambilan kebijakan perkotaan terkait mitigasi bencana maupun pembangunan kota berdasarkan potensi kebumian dan diperolehnya manfaat hasil-hasil penelitian bidang geologi dan geofisika bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya. melalui tahap inventarisasi yang Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode deskriptif melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data sekunder dan studi literature yang meliputi; inventarisasi data geofisika, inventarisasi data geologi dan inventarisasi data seismologi yang meliputi pengumpulan data kegempaan dari tahun ke tahun yang merusak dan dirasakan penduduk Surabaya, data seismotektonik Surabaya. Tahap selanjutnya adalah kajian dan analisa data peta topografi dan geologi. Pada tahap ini yang dilakukan analisa/interpretasikan data dari peta dasar citra satelit resolusi tinggi, studi literatur dan kebijakan yang terkait. Pada tahap evaluasi dan pemetaan hasil, yang dilakukan adalah kompilasi, evaluasi dan interpretasi data geologi, geofisika dan hidrogeologi. Tahap akhir adalah merumuskan secara makro tentang arahan kebijakan mitigasi bencana dan pembangunan bawah bumi yang dapat dilakukan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah titik pertama lokasi di sebelah barat kampus Stikom Surabaya di Sebelah barat Kampus Stikom Surabaya. Di dapatkan pada kedalaman (0,44?5,48 dan 0,44?5,48) lapisan atas didominasi oleh selang seling lapisan aquiver asin dan payau.Aquiver produktif rendah  sampai sedang (aquiver tawar) berupa pasir sisipan lempung, pasir, pasir sisipan kerikil. Diperkirakan aquiver ini berada di kedalaman mulai 25 hingga 100 meter. Titik kedua lokasi di Jl. Kenjeran - Mulyorejo Surabaya. Di dapatkan lapisan atas didominasi oleh selang seling lapisan aquiver asin, payau dan tawar. Akuifer produktif rendah sampai sedang berupa pasir sisipan lempung, pasir, pasir sisipan kerikil. Diperkirakan aquiver ini berada di kedalaman mulai 40 hingga 100 meter. Titik Ketiga Lokasi Jl. Raya Tandes Margomulyo Surabaya. Di dapatkan bahwa lapisan atas didominasi oleh lapisan aquiver asin. Berdasarkan gambar penampang tersebut terlihat bahwa terdapat dua batas antara lapisan aluvium dan formasi Kabuh, dan juga terlihat adanya fenomena dorongan pengisian siklus hidrologi yang menyusup melewati formasi Kabuh, mengingat formasi ini didominasi oleh lapisan lempung, pasir, kerikil dengan tingkat porositas sedang hingga tinggi. Aquiver tawar diduga berada di kedalaman mulai 40 hingga 100 meter.Titik Keempat di Timur Kampus UWK Surabaya. Di dapatkan bahwa lapisan atas didominasi oleh lapisan aquiver asin. Berdasarkan gambar penampang tersebut terlihat bahwa terdapat dua batas antara lapisan aluvium dan formasi Kabuh, dan juga terlihat adanya fenomena dorongan pengisian siklus hidrologi yang menyusup melewati formasi Kabuh.
EARTHQUAKE RELOCATION USING DOUBLE DIFFERENCE METHOD FOR 2D MODELLING OF SUBDUCTING SLAB AND BACK ARC THRUST IN WEST NUSA TENGGARA Taruna, Rian Mahendra; Banyunegoro, Vrieslend Haris
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n2.p132-143

Abstract

West Nusa Tenggara is classified into earthquake prone zone as it is located between subduction and back arc thrust earthquake sources. Accurate hypocenter determination in this area is necessary for strong motion calculation and earthquake source zone modelling. Earthquake relocation in the region is needed to produce a more accurate hypocenter location and 2D modelling of subduction slab and back arc thrust. A double difference method was employed with earthquake data from 2009-2017. The results show better accuracy in the distribution of the travel-time residual. Subduction slab modelling shows a dip value of about 7-13° from a trench to an arc, 49-55° from an arc to a transition zone, and 60-64° dip at a depth of 300 km. Back arc thrust modelling shows a dip value of about 19-28° at a depth of 15-30 km. The results provide a reliable 2D model for subduction slab and back arc thrust in West Nusa Tenggara. Therefore, the developed models can be used as reference for earthquake zones and seismic hazard assessment in West Nusa Tenggara.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA ANIMASI SOFTWARE PHET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK Nurhayati, N; Fadilah, Syarifah; Mutmainah, M
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v4n2.p1-7

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET dalam membelajarkan materi listrik dinamis, menganalisis pengaruh penggunaan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhETterhadap hasil belajar siswa dan mengetahui efektifitas penerapan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan bentuk penelitian Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dan bentuk desain Nonequivalent Group Posttest-Only. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari tujuh kelas. Dari tujuh kelas ini diambil dua kelas sebagai sampel teknik cluster random sampiling. Sehingga diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas XF, kelas yang diajarkan menggunakan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET dan kelas kontrol yaitu kelas XA, kelas yang diajarkan menggunakan metode konvensional. Penelitian ini dimulai dari uji coba instrumen dan pengambilan data, analisis uji instrumen dan analisis data serta uji hipotesis menggunakan U-Mann Whitney karena kedua data tidak berdistribusi normal. Sedangkan untuk mengetahui besar efektifitas penerapan metode demontrasi berbantu media animasi Software PhET dengan menggunakan rumus effect size. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh rata?rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 72,72 sedangkan rata?rata posttest pada kelas kontrol sebesar 54,89. Hasil uji hipotesis menggunakan U-Mann Whitney diperoleh Zhitung = -3,198 untuk ?=5% diperoleh Ztabel sebesar -1,64 dengan demikian Zhitung<Ztabelatau -3,198 <-1,64, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional. Berdasarkan analisis data diperoleh Effect Size sebesar 0,8 maka dapat disimpulkan efektivitas penerapan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET dalam materi listrik dinamis kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 pontianak tergolong sedang.
DEVELOPMENT OF HOTS ORIENTED COGNITIVE PROBLEMS IN THERMODYNAMICS FOR SENIOR HIGH SCHOOLS Agustihana, Seftyan; Suparno, Suparno
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v9n1.p44-54

Abstract

One of cognitive abilities of students that should be trained and developed in the 21st century learning is high-level thinking skills. As higher order thinking skills are emerging trend in education, assessment instruments based on high order thinking skills (HOTS) principles are required. This study aims to develop a high-level thinking ability instrument for Physics subject of senior high schools which is intended to measure HOTS of senior high school students for Thermodynamic Materials in City of Nganjuk in East Java. The study was conducted in three stages, including initial development, trials, and measurement. The initial development stage included compilation, review, and validation, including content validation by experts. There are two sets questions A and B, consisting 20 questions respectively, with anchor items as much as 5 items. The measurement results show that HOTS-oriented test kits of Thermodynamics have obtained empirical evidence are suitable with partial credit model. The difficulty level of the test battery is in the range of -2.0 to +2.0, with the most difficult aspects in the sequence are analyzing, evaluating, and creating. The reliability of HOTS-oriented tests has met the high categorical requirements, and based on the total information function of the tests, it is appropriately used to measure the HOTS of learners with capability -2.3 to +1.6. Based on students? responses, the analysis ability is the highest skills followed by the ability to evaluate and create. HOTS-oriented tests developed can be used as the reference for the teachers to accommodate student?s higher order thinking skills.
PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI FISIKA PADA MATERI CAHAYA DENGAN APLIKASI FLASH BERBASIS ANDROID Dian Anggraeni, Retno; Kustijono, Rudy
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v3n1.p11-18

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengembangan media animasi fisika pada materi cahaya dengan aplikasi flash berbasis Android. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengembangan media dan hasil uji coba terbatas media berdasarkan respon guru, peserta didik, dampak, serta kendala. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dan Pengembangan, dengan langkah penelitian meliputi tahap studi pendahuluan, yaitu studi pustaka, survei lapangan, dan penyusunan draf produk, serta tahap pengembangan dengan uji coba terbatas. Sasaran penelitian adalah proses pembelajaran IPA kelas VIII SMP pada materi cahaya, dengan validasi yang dilakukan oleh tiga ahli media dan ahli materi serta uji coba terbatas dilakukan pada 14 peserta didik kelas VIII SMPN 2 Kota Mojokerto. Hasil dari penelitian ini adalah dalam mengembangkan media animasi fisika dengan aplikasi flash berbasis Android harus memperhatikan: kesesuaian dengan materi, penampilan avatar, kombinasi warna teks dengan background, pergerakan obyek, kemampuan media menyesuaikan ukuran layar, dan penggunaan bahasa. Penilaian dari ahli media dan ahli materi menyatakan bahwa media sangat baik (91,03%) ditinjau dari komponen format, isi, kesederhanaan, keterpaduan, keseimbangan, bentuk, dan warna. Respon peserta didik terhadap media adalah sangat baik (91,72%), ditinjau dari komponen format, kualitas, kejelasan, serta ketertarikan peserta didik. Media memberikan dampak bagi peserta didik berupa motivasi belajar fisika, pemahaman konsep, serta timbulnya rasa senang. Kendala dalam proses pengembangan yaitu sulit ditemukan referensi software pembuat media, penyesuaian animasi, serta keharusan adanya Adobe AIR dalam perangkat. Tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan mencari referensi dari internet, bertanya dengan ahli, serta melakukan survei lapangan.
PERKIRAAN KETINGGIAN OBJEK ALAM TERHADAP HORIZON UNTUK EVALUASI LOKASI PENGAMATAN HILAL DI LOMBOK Taruna, Rian Mahendra; Prakoso, Tio Azhar
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n2.p115-122

Abstract

Pengamatan hilal dalam penentuan awal Bulan Hijriah merupakan isu penting di Indonesia. Titik pengamatan hilal baru juga mulai dikaji guna meningkatkan peluang teramatinya hilal. Salah satu faktor penting dalam menentukan lokasi pengamatan adalah faktor keberadaan objek alam tinggi yang berpotensi menghalangi hilal. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk melihat perkiraan kenampakan objek alam dan hilal terhadap horizon pengamat. Perkiraan kenampakan objek alam dilakukan dengan melakukan pemodelan apparent altitude. Apparent altitude merupakan ketinggian objek yang teramati terhadap horizon dalam ukuran derajat dan dipengaruhi oleh fenomena refraksi. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa pemilihan lokasi Pantai Loang Baloq, Lombok dalam pengamatan hilal kurang optimal, karena ketinggian hilal harus memenuhi syarat lebih dari 2,07º agar tidak terhalang oleh Gunung Agung. Pemodelan dalam penelitian ini divalidasi dengan menggunakan data pengamatan hilal 1 Syawal 1438 H atau 24 Juni 2017 di Loang Baloq. Validasi menunjukkan bahwa hasil pemodelan relatif sesuai dengan hasil pengamatan langsung dengan teropong.
KONSEKUENSI HASIL PENELITIAN TIM ICARUS TENTANG KELAJUAN NEUTRINO TERHADAP TEORI RELATIVITAS Wikara, Bertha
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n1.p15-19

Abstract

Penelitian ulang tim ICARUS atas kelajuan neutrino baru ? baru ini mendapatkan hasil bahwa kelajuan neutrino sama dengan kelajuan cahaya. Hasil penelitian tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagi ilmu fisika. Selama ini foton (cahaya) dianggap sebagai partikel tak bermassa, namun dalam eksperimen ICARUS ditemukan bahwa foton mempunyai kelajuan yang sama dengan neutrino yang merupakan partikel bermassa. Tidak mungkin sebuah partikel bermassa mempunyai kelajuan yang sama dengan partikel tidak bermassa. Seharusnya yang mempunyai massa lebih lambat kelajuannya dibanding yang tidak mempunyai massa. Oleh sebab itu foton seharusnya merupakan partikel yang mempunyai massa juga. Masalah lain muncul manakala rumus massa relativistik diterapkan untuk kasus neutrino. Oleh sebab neutrino mempunyai massa dan bergerak dengan kelajuan cahaya, maka nilai massa relativistiknya adalah tak terhingga. Namun ini bukan kenyataan yang dijumpai dalam eksperimen, jadi ada kesenjangan antara teori dan praktek. Cara menghilangkan kesenjangan tersebut adalah dengan menaikkan nilai konstanta c2 dalam rumus massa relativistik. Namun hal ini membuat teori relativitas memprediksi bahwa ada yang bergerak lebih cepat dari cahaya di jagad raya.

Page 4 of 42 | Total Record : 416