cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN
ISSN : 19799594     EISSN : 25415492     DOI : 10.21831
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 222 Documents
Scientific writing guidance for elementary school teacher candidate through synchronous and asynchronous Aan Yuliyanto; Idat Muqodas; Shadrina Afra Khairunnisa; Frida Febriyani; Irma Sofiasyari
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 15, No 2 (2022): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v15i2.48257

Abstract

The purpose of this study is to understand the process of guidance on writing scientific articles through synchronous and asynchronous models for students as the outcome of field studies on children with special needs. The research was conducted through a pre-experimental design with one-shot case studies. One hundred fourteen elementary school teacher candidates at a state campus in Purwakarta Regency were involved in this study by filling out a questionnaire. Data dianalisis melalui analisis data survei. Guidance with a synchronous model utilizes the Zoom application, while asynchronous uses tutorials via YouTube and Google Classroom. Synchronous guidance allows students to have virtual discussions and receive direct explanations from lecturers, while asynchronous guidance makes it easier for students to review topics that have not been understood flexibly, cost-effectively, and comfortably. Guidance on writing scientific articles through synchronous and asynchronous models is considered effective in increasing the ability and confidence of elementary school teachers candidates in writing scientific articles. Combining synchronous and asynchronous models can create varied scientific article writing guidance and minimize the shortcomings of both. Experts are advised to explore various methods and digital platforms to provide guidance and access various sources to learn good scientific writing.Bimbingan menulis ilmiah untuk mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar melalui sinkron dan asinkronTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi proses bimbingan menulis artikel ilmiah melalui model synchronous dan asynchronous bagi siswa sebagai hasil studi lapangan pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilakukan melalui desain pra-eksperimen dengan one-shot case studies. 114 calon guru SD di kampus negeri di Kabupaten Purwakarta dilibatkan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner. Bimbingan dengan model sinkron menggunakan aplikasi Zoom, sedangkan model asinkron menggunakan tutorial melalui YouTube yang dikembangkan oleh peneliti sendiri dan Google Classroom. Pembinaan penulisan artikel ilmiah melalui model synchronous dan asynchronous dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri calon guru SD dalam menulis artikel ilmiah sebagai titik awal bagi mahassiwa guru sekolah dasar untuk memahami serta membuat karya ilmiah yang baik dan benar karena 88,9% responden menganggap penyampaian materi secara sinkron dan asinkron mudah dipahami. Selain itu para mahasiswa dapat memahami materi lebih detail dan tidak tertinggal atas poin-poin penting yang harus dipelajari dalam menulis karya ilmiah sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar. Maka penulis merekomendasikan agar para dosen dan ahli untuk menggabungkan model sinkron dan asinkron dalam praktek perkuliahannya dengan membuat panduan penulisan artikel ilmiah yang bervariasi dan meminimalkan kekurangan keduanya melalui mengeksplorasi berbagai metode dan platform digital untuk memberikan panduan dan mengakses berbagai sumber untuk mempelajari penulisan ilmiah yang baik.
The influence of problem-based learning and discovery learning models on learning outcomes Ardia Puti Paramitha; Ni'matul Istiqomah; Siti Mastura
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.52423

Abstract

Learning outcomes are a way of seeing the ability of students during learning, when they get low learning outcomes, the learning objectives are less channeled. This can be overcome using learning models. The purpose of this study is to determine 1) The influence of the Problem Based Learning model on learning outcomes; 2) The influence of the Discovery learning model on learning outcomes; 3) The influence of differences between the Problem Based Learning and Discovery learning models on learning outcomes in Economics subjects. This study used a quasi-experimental design. The data population in this study is class XI social studies, at one of the high schools in Bojonegoro Regency for the 2021-2022 school year. By taking a sampling technique, namely purposive sampling. This study was conducted in 2022 from April to May. The instrument in this study is a test of learning outcomes in the form of multiple choice. Data analysis using normality test, Wilcoxon signed rank test, and N-Gain test. The results of this study inform that Problem Based Learning and Discovery learning have a positive influence on learning outcomes. Meanwhile, Problem-based learning and discovery learning has a difference, namely in the Problem Based learning group by 71% higher than the discovery learning group by 55%. Based on the results of the study, it can be concluded that the use of problem-based learning and discovery learning can improve student learning outcomes and help students actively participate in learning. The suggestion for further research is to be able to use a variety of learning models.Pengaruh model problem-based learning dan discovery learning terhadap hasil belajarHasil belajar adalah cara melihat kemampuan peserta didik selama menangkap pembelajaran, ketika mendapatkan hasil belajar yang rendah maka tujuan pembelajaran tersebut kurang tersalurkan. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan model pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1)Pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar ; 2) Pengaruh model Discovery learning terhadap hasil belajar; 3) Pengaruh perbedaan antara model Problem Based Learning dan Discovery learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi. Penelitian ini menggunakan desian quasieksperimen. Populasi data dalam penelitian ini ialah kelas XI IPS, di salah satu SMAN di Kabupaten Bojonegoro tahun ajaran 2021-2022. Dengan mengambil sampel teknik yaitu purposive sampling. Penelitian inidilakukantahun 2022 pada bulan april hingga mei. Instrumen didalam penelitian ini ialah test hasil belajar berupa pilihan ganda. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas, uji wilcoxon signed rank, dan Uji N-Gain. Hasil dalam penelitian ini menginformasikan bahwa terdapat Model Problem Based Learning dan Discovery learning memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar. Adapun, antara Problem based learning dan discovery learning memiliki perbedaan yaitu pada kelompok Problem Based learning sebesar 71% lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok discovery learning sebesar 55%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan problem based learning dan discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pserta didik serta membantu peserta didik ikut secara aktif dalam pembelajaran. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
Implementation of forecasting methods to determine teaching and learning model policies during a pandemic in border areas Irfan Wahyu Prananto; Tubagus Pamungkas; Riyan Hidayat
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.52573

Abstract

Indonesia is an archipelagic country with more than seventeen thousand islands, both in the interior and border areas. The border area is directly or indirectly a barrier to other countries. The purpose of this study is to provide an overview for readers to conduct forecasting method research. This study aims to describe the profile of the spread of the virus and provide input on education policies in border areas for forecasting. This research may need to be more thematically up-to-date and slow in publication. Still, researchers believe this is useful for policymakers to determine policies from reading existing patterns using equations in forecasting methods. Especially in the era of disruption, which is full of uncertainty, knowledge like this is needed to make predictions. In this study, the characterization is divided into gender, age, occupation, and interaction. The results showed that the gender of COVID-19 patients in the border areas had the same proportion of both men and women, the age range of twenty to forty-eight years had a greater probability of being affected, employees/private sector were more dominant to be involved, groups and the most prevalent cause of transmission of COVID-19 is family interaction. In addition, using Brown's double smoothing exponential method shows that predictions for July, August, and November for suspects and patients with COVID-19 will increase. Thus, the recommendation from this research for the Education Office as a policy maker in border areas is that school learning activities should be postponed until conditions are feasible. Implementasi metode peramalan guna menentukan kebijakan model belajar mengajar saat pandemic di daerah perbatasanIndonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari tujuh belas ribu pulau, baik yang berada di pedalaman maupun di daerah perbatasan. Daerah perbatasan secara langsung atau tidak langsung menjadi pembatas dengan negara lain. Tujuan penelitian ini secara umum memberikan gambaran kepada para pembaca untuk melakukan sebuah penelitian metode peramalan. Secara kusus, dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil sebaran virus, dan memberikan masukan kebijakan pendidikan di daerah perbatasan atas peramalan yang dilakukan. Penelitian ini mungkin tidak up to date secara tema dan lambat dalam publikasi, namun peneliti berkeyakinan ini berguna bagi pengambil kebijakan untuk menentukan kebijakan dari membaca pola-pola yang ada menggunakan persamaan dalam metode peramalan. Apalagi di era disrupsi yang penuh dengan ketidak pastian, pengetahuan seperti ini sangat diperlukan untuk memprediksi. Dalam penelitian ini, karakterisasi dibagi menjadi empat yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin pada pasien COVID-19 di daerah perbatasan memiliki proporsi yang sama baik laki-laki maupun perempuan, rentang usia dua puluh sampai empat puluh delapan tahun memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena, pegawai/swasta lebih dominan untuk terkena, kelompok lain dan juga penyebab paling dominan penularan COVID -19 adalah interaksi keluarga. Selain itu dengan menggunakan metode double smoothing exponential Brown menunjukkan bahwa prediksi Juli, Agustus hingga November kondisi suspek dan pasien COVID -19 akan naik. Dengan demikian, rekomendasi dari penelitian ini  untuk Dinas Pendidikan sebagai pengambil kebijakan di daerah perbatasan adalah kegiatan belajar di sekolah sebaiknya ditunda hingga keadaan sudah bisa dikatakan layak.
Model pembelajaran blended partisipatif kemitraan sekolah dan orangtua Deni Hardianto; Yi Ying Chang; Unik Ambar Wati
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.54619

Abstract

Partisipasi orangtua dalam menyusun program kemitraan dengan sekolah masih belum optimal, sehingga seringkali orangtua hanya menjadi objek dalam program pendidikan di sekolah. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan penelitian untuk mengembangkan model pembelajaran blended partisipatif kemitraan sekolah dan orangtua siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model ADDIE, dan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terciptanya model pembelajaran blended partisipatif kemitraan sekolah dan orangtua siswa dengan tahapan (1) Analisis, meliputi analisis kebutuhan dan situasi, analisis tujuan umum dan materi, analisis karakteristik orangtua siswa, analisis lingkungan/perangkat teknologi, dan analisis waktu pembelajaran blended. (2) Desain dengan dua mode yaitu face to face (synchronous) dan online (asynchronous). (3) Pengembangan yaitu mengembangkan tujuan dan materi pembelajaran, merancang strategi pembelajaran blended, mengembangkan learning resource dan validasi ahli. (4) Implementasi pembelajaran blended meliputi tahap uji coba satu-satu dan uji lapangan terbatas. (5) Evaluasi meliputi pengembangan evaluasi formatif dan sumatif serta revisi model. Model ini dinilai layak oleh ahli, yang dinyatakan layak dengan skor 3.58, dan praktis untuk digunakan dengan skor 3,65. Penilaian ahli materi kemitraan sekolah dan orangtua yaitu 3,76 (layak), sementara penilaian ahli pembelajaran terhadap desain model pembelajaran blended dengan skor 3.76 (layak). Implikasi dari hasil kelayakan dan kepraktisan model ini dapat digunakan dalam lingkup yang lebih luas. Blended participatory learning model with school-parent partnership for studentParents' participation in compiling and developing partnership programs is still not optimal; parents tend to become objects in educational programs at schools This research aimed to develop a participatory blended learning model for school partnerships and parents. The research method used was development research with the ADDIE model. Data collection techniques at the model development stage used observation, interviews, and questionnaires, additionally, for data analysis using descriptive analysis. The results of the study have compiled a participatory blended learning model for school partnerships and parents of students with stages (1) Analysis which includes analysis of needs and situations, analysis of general objectives and materials, analysis of parents' characteristics, analysis of the environment/technological devices, and analysis of blended learning time. (2) Design with two modes, namely face-to-face (synchronous) and online (asynchronous). (3) Development by developing learning objectives and materials, designing blended learning strategies, developing learning resources, and expert validation. (4) Implementing blended learning includes one-on-one trials and limited field trials. (5) Evaluation includes the development of formative and summative evaluations and model revisions. Expert validation on the participatory blended learning model was generally stated to be feasible with a score of 3.58 (decent). The expert's assessment of school partnerships and parents was 3.76 (appropriate), while the learning expert's assessment of the blended learning model design scored 3.76 (decent). Ultimately, the results of the practicality test obtained a score of 3.65 (practical). The implications of the results of the feasibility and practicality of this model can be used in a wider scope
Keaktifan belajar siswa menggunakan aplikasi live board pada pembelajaran bahasa Jawa madrasah ibtidaiyah Sri Atin; Noor Alfi Fajriyani; Eka Putri Ningsih; Ika Fitriyati; Fildza Malahati
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.52296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penggunaan aplikasi liveboard terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran daring materi menulis kalimat dengan aksara Jawa. Penelitian dilatarbelakangi oleh penurunan keaktifan belajar siswa yang disebabkan oleh tingkat kesulitan materi dan minimnya penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode penelitiannya adalah Pre-Eksperimental jenis One-Group Pretest-Posttest yang melibatkan suatu kelompok mengalami perlakuan. Data primer dalam penelitian ini berupa observasi dan pemberian angket. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah dukumentasi.Populasi pada penelitian ini yakni seluruh siswa MI Muhammadiyah 10 Yanggong dengan sampel siswa kelas VI. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket (Quetionnaires) jenis Pretest dan Posttest. Selanjutnya, data penelitian dianalisis menggunakan uji beda paired sampel T-Test dengan software JASP versi 0.16.1. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi Live board dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa secara daring. Hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata hasil kuesioner Pretest dan Posttest yaitu terdapat adanya peningkatan signifikan rata-rata keaktifan siswa sebesar 10,52 dengan uji normalitas non parametrik p0,05 dan uji asumsi p0,01. Hasil pengujiannya menunjukkan adanya perbedaan tingkat keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran daring bahasa Jawa dengan menggunakan aplikasi Live board.Student learning activities using live board in Javanese language learning at madrasah ibtidaiyahThis study aims to reveal the effect of using the applicationLive board on the activeness of student learning in online learning material for writing sentences in Javanese script. The research background is the decrease in student learning activity caused by the difficulty level of the material and the minimal use of learning media. This study uses a descriptive quantitative approach. The research method is Pre-Experimental typeOne-Group Pretest-Posttest involving a group experiencing treatment. The primary data in this study are in the form of observation and questionnaires. While the secondary data in this study is documentation. The population in this study were all students of MI Muhammadiyah 10 Yanggong with a sample of class VI students. Data collection techniques in this study used an instrument in the form of a questionnaire Pretest and Posttest type. Next, the research data were analyzed using a paired sample T-Test with JASP software version 0.16.1. The results of the study revealed that the use of the application Live board can increase student activity in learning Javanese online. This can be seen from the average difference in the results of the questionnaire Pretest and Posttest, there is a significant increase in the average student activity of 10.52 with the non-parametric normality test p0.05 and the assumption test p0.01. The test results show that there are differences in the level of student learning activeness in learning Javanese online by using the Live board application.
The effect of project-based learning model to improve the ability of HOTS on science in elementary school Ririn Andriani Kumala Dewi; Eni Qurotul A'eni; Tommy Tanu Wijaya
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.55982

Abstract

This study aims to prove whether the effect of project-based learning model to improve the ability of Higher Order Thinking Skill (HOTS) on science learning in grade IV Elementary School. The method used is truly experimental, the form of the design is a pretest-posttest control group design. The sample used in this study is the students of class IV amounted to 52 students and divided into two classes, the sample used in this study is the students of class IV amounted to 52 students and divided into two classes, i.e., class IV A as an experiment class and class IV B as control class. As a test data collection technique is a multiple-choice question sheet, a description sheet, and a questionnaire sheet. The data analysis technique used is a t-test calculation and normalized gain test. The results of this study using t-tests indicate that there is a Higher Order Thinking Skill (HOTS) influence of students between the control class and the experiment class. The results of the research using normalized gain test showed that there was an increase Higher Order Thinking Skill (HOTS) after applying a project-based learning model in the experiment class. The student’s response to project-based learning model is applied that students provide positive responses. Based on data analysis, it is proven that the application of project-based learning model has a positive effect on the improvement of the higher order thinking skill (HOTS) in the IPA IPA classroom elementary school. Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan kemampuan HOTS IPA di sekolah dasarPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap peningkatan kemampuan higher order thinking skill (HOTS) pada mata pelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen murni, bentuk design adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 52 siswa dan terbagi ke dalam dua kelas, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 52 siswa dan terbagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data tes adalah lembar soal pilihan ganda, lembar soal uraian dan lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan uji-t dan uji gain ternormalisasi. Hasil penelitian ini dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh higher order thinking skill (HOTS) siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian dengan menggunakan uji gain ternormalisasi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan higher order thinking skill (HOTS) siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis proyek pada kelas eksperimen. Adapun tanggapan siswa terhadap model pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan yaitu siswa memberikan tanggapan yang positif. Berdasarkan analisis data, terbukti bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan higher order thinking skill (HOTS) pada pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar.
Experience, challenges, and engagement amidst pandemic: The online learning to onsite learning Friska Ria Sitorus; Pestaria Naibaho; Wolter Parlindungan Silalahi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.52298

Abstract

The Covid-19 pandemic has forced stakeholders to find the best way to carry out student learning activities through online learning as the best solution during the pandemic. However, the onsite learning system has been switching slowly in the last few months. The current study summarizes the narratives of the challenges and benefits of four undergraduates from the same major who joined online learning and onsite learning during the Covid-19 pandemic. Through a narrative qualitative, the lens examines the students’ experiences. The instruments are interviews and diary notes of participants during conducting online and onsite learning amidst the pandemic and analyzed qualitatively. The findings showed that the students deal with four challenges: limited devices, lack of enthusiasm, anxiety, and unexpected disturbance during online learning. Meanwhile, the benefits save time, and cost, are easy to access, and students can learn independently. Moreover, this learning might help the student to become problem solvers and critical thinkers through task-solving activities and learning responsibilities. It also opens opportunities for students to better understand their own abilities in learning. Pengalaman, tantangan, dan keterlibatan di tengah pandemic: Pembelajaran online hingga pembelajaran luringPandemi Covid-19 memaksa para pemangku kepentingan untuk mencari cara terbaik dalam melaksanakan kegiatan belajar siswa melalui pembelajaran online sebagai solusi terbaik di masa pandemi. Namun, sistem pembelajaran di tatap muka telah beralih perlahan dalam beberapa bulan terakhir. Penelitian ini merangkum narasi perihal tantangan dan manfaat dari empat mahasiswa dari jurusan yang sama yang mengikuti pembelajaran online dan pembelajaran di tempat selama pandemi Covid-19. Instrumen yang digunakan berupa wawancara dan catatan harian peserta selama melakukan pembelajaran daring dan luring di tengah pandemi dan dianalisis secara kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa siswa menghadapi empat tantangan: perangkat terbatas, kurangnya antusiasme, kecemasan, dan gangguan tak terduga selama pembelajaran online. Sedangkan keuntungannya adalah menghemat waktu, dan biaya, mudah diakses, dan siswa dapat belajar secara mandiri. Selain itu, pembelajaran ini dapat mendukung siswa untuk menjadi sosok pemecah masalah dan pemikir kritis melalui kegiatan pemecahan tugas dan tanggung jawab belajar. Hal ini juga membuka kesempatan bagi siswa untuk lebih memahami kemampuannya sendiri dalam belajar.
Interactive video’s urgency on guided inquiry laboratory to improve integrated science process skills Ince Raudhiah Zahra; Didi Teguh Chandra; Dadi Rusdiana
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.57969

Abstract

This study aimed to describe the analysis phase results on the ADDIE product development method, which forms the basis for the need for interactive videos in guided inquiry laboratory learning to improve integrated science process skills. The analytical procedures used were identifying gaps in the performance of students' integrated science process skills, identifying the cause, collecting infrastructure information, and determining appropriate products. Data was collected through tests and questionnaires from 42 students and 7 middle school science teachers in West Java. The results show that students' integrated science process skills are low. The cause is the rare provision of learning that facilitates students to design experiments. Students need more intensive guidance, but teachers have limitations in facilitating all the difficulties students face when designing and conducting experiments. Based on the results of an analysis of student characteristics, teacher difficulties, and availability of infrastructure, the interactive video in guided inquiry laboratory learning is suitable for addressing issues of readiness, time management, and difficulties in guiding students so it is hoped that integrated science process skills can improve. Peningkatan keterampilan proses sains terintegrasi menggunakan video interaktif pada inkuiri laboratorium terbimbingPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil fase analisis pada metode pengembangan produk ADDIE yang menjadi dasar diperlukannya video interaktif pada pembelajaran laboratorium inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains terintegrasi. Prosedur analisis yang digunakan adalah mengidentifikasi kesenjangan keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik, mengidentifikasi penyebab kesenjangan, mengumpulkan informasi infrastruktur, dan menentukan produk yang sesuai. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan angket dari 42 peserta didik dan 7 guru IPA SMP di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik tergolong rendah. Penyebabnya adalah kurang optimalnya pemberian pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk merancang eksperimen. Peserta didik membutuhkan bimbingan yang lebih intensif, namun guru memiliki keterbatasan dalam memfasilitasi semua kesulitan yang dihadapi peserta didik saat merancang dan melakukan percobaan. Berdasarkan hasil analisis karakteristik peserta didik, kesulitan guru, dan ketersediaan sarana prasarana, video interaktif dalam pembelajaran laboratorium inkuiri terbimbing dipilih karena sesuai untuk mengatasi masalah kesiapan, manajemen waktu, dan kesulitan dalam membimbing peserta didik sehingga diharapkan keterampilan proses sains terintegrasi dapat meningkat. 
Pengaruh media I-Book untuk meningkatkan kemampuan literasi bahasa di sekolah dasar Adisti Yuliastrin; Rian Vebrianto
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i2.57715

Abstract

Budaya literasi di Indonesia menjadi persoalan yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Mengingat budaya literasi di Indonesia masih rendah dan belum mendarah daging dikalangan masyarakat. pembelajaran  literasi  dalam  kurikulum  2013 bertujuan pada pengembangan sikap, keterampilan,  dan  pengetahuan  peserta  didik. berbagai macam latihan yang berbasis literasi bahasa berbasis I-Book dapat menghemat biaya membeli buku Selain itu, siswa juga menjadi semangat mengerjakan latihan soal yang terdapat pada I-Book karena tampilannya yang menarik dan berwarna.  I-Book pembelajaran sebagai media edukasi hybrid learning pada literasi bahasa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode eksperimen semu dalam bentuk nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling. Dua kelas sampel yang digunakan adalah kelas III A (kontrol) III B (eksperimen). Hasil  efektifitas pretest  N-Gain  dan  posttest  hasil belajar siswa  pada  kelas  kontrol adalah 0.30 dengan kategori rendah dan kelas eksperimen 0,57 pada kategori sedang, dan hasil   uji-t   independen   pada   sig.   (2-tailed)   sebesar   0,0470,05,   itu   berarti   ada perbedaan   yang   signifikan   antara   hasil   kelas   kontrol   dan   kelas   eksperimen. Berdasarkan   hasil penelitian,   ditemukan   bahwa   pembelajaran  berupa I-Book pembelajaran sebagai media edukasi hybrid learning pada literasi bahasa digunakan dalam proses pembelajaran. Implikasi pada media ini memudahkan guru dalam pembelajaran sehingga para guru dan steak holder dapat menggunakan I-Book sebagai pembelajaran yang efektif
A Systematic Literature Review: Difussion and Innovation belajar.id Account NUR ATIKASARI; Sunardi Sunardi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 16, No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i2.57752

Abstract

Learning during the COVID-19 pandemic has conditions educators and students cannot meet face to face, so online learning is carried out. The Ministry of Education and Culture 2020 launched a learning innovation, namely a belajar.id account to facilitate online learning. The diffusion process is essential for innovative products because it can affect the adoption rate of innovation. However, in the period of launch to date, it has yet to be discovered the process of diffusion of belajar.id accounts and the factors involved. This study aims to identify the diffusion process of innovation belajar.id account. This study used a systematic literature review research method using Google Scholar and Sinta databases. Based on 19 selected articles, this study identifies the diffusion process of innovation belajar.id account is influenced by innovation characteristics, communication channels, specific periods, and members of the social system. The factors involved consist of driving factors and inhibiting factors of innovation diffusion. Based on the research results and conclusions, this research can be a source of reference in carrying out learning innovations in education and developing existing learning innovations.