cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN
ISSN : 19799594     EISSN : 25415492     DOI : 10.21831
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 222 Documents
ORIENTASI MODAL SOSIAL DAN MODAL KULTURAL DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN U.N.Y. Sumarno; Haryanto; Bambang Saptono
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2013): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1435.91 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v6i2.4799

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan, menganalisis, dan memahami, seberapadan bagaimana perhatian Fakultas Ilmu Pendidikan dengan segenap jajaran sivitasakademika, terhadap konsep modal sosial dan modal kultural dalam pendidikan padatataran disiplin keilmuan pendidikan dan pada tataran praksis pendidikan. Pengumpulandata dilakukan dengan survei menggunakan angket yang di dalamnya ada model pairedcomparison, likert scale, dan pertanyaan terbuka. Angket ini disebarkan kepada para dosenFIP. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: Pertama, perhatian sangatbesar terhadap aspek kecerdasan spiritual, jauh melampaui kecerdasan intelektual,emosional, dan sosial; Kedua, mengenai pendayagunaan dan pengembangan modalkultural, yang dipandang terpenting adalah pendayagunaan modal kultural dalambidang sosialbudaya (“cukup”), sedangkan pendayagunaan modal kultural dalambidang keberagamaan pada posisi “kurang”; Ketiga, mengenai pendayagunaan dan andilterhadap berbagai modal sosial, pada umumnya pada posisi “cukup penting”, terutamaterhadap modal sosial dalam bidang sosialbudaya; sementara itu terhadap modal sosialdalam kehidupan keberagamaan pada posisi “kurang”. Rekomendasi paling mendesakadalah perlunya dialog yang mencerahkan, sehingga ke depan peran FIP-UNY lebihterarah dalam memajukan pendidikan.Kata kunci: modal kultural, modal sosial, fakultas ilmu pendidikan
Pembelajaran konstruktivistik meningkatkan cara berpikir divergen siswa SD Haryanto Haryanto
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 8, No 1 (2015): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.161 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v8i1.4927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pembelajaran konstruktivistik yangefektif untuk mengembangkan cara berpikir divergen dan konvergen siswa SD. Metodepenelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pendekatan RD(Research and Development) model Borg and Gall. Hasil penelitian adalah; 1) pembelajarandi SD Sleman Iebih dominan mengembangkan cara berpikir konvergen daripada caraberpikir divergen, 2) model pembelajaran yang sering diterapkan guru adalah modelpembelajaran ekspositori, yang menjadikan metode ceramah sebagai metode utama, 3)penerapan model pembelajaran konstruktivistik mampu meningkatkan cara berpikirdivergen dan konvergen siswa SD, 4) penerapan model pembelajaran konstruktivistikmampu meningkatkan aktivitas belajar siswa SD, 5) penerapan model pembelajarankonstruktivistik mampu meningkatkan hasil belajar siswa SD, dan 6) sistem evaluasiportofolio mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa SD
Pengembangan ular tangga modifikasi (ULTAMOD) untuk mengoptimalkan perkembangan anak Muthmainnah Muthmainnah; Ika Budi Maryatun; Nur Hayati
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 9, No 1 (2016): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2109.397 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v9i1.10688

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan dan media Ular Tangga Modifikasi (Ultamod) guna mengoptimalkan perkembangan anak usia dini. Penelitian ini mengacu pada model pengembangan Borg Gall namun hanya sampai pada tahapan nomor 3 yaitu pengembangan prototipe dengan penilaian validator. Teknik pengumpulan data menggunakan skala dengan instrumen lembar skala dan analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif  dengan rumus persentase untuk mengetahui  kualitas produk. Target penelitian ini adalah terciptanya Ultamod dan panduan penggunaannya, yang dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran di PAUD yang dapat mengembangkan keenam aspek perkembangan anak usia dini, yaitu nilai agama moral, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional dan seni. Berdasarkan hasil uji validator, maka media ular tangga modifikasi dan buku petunjuk penggunaan yang telah dibuat peneliti dinyatakan layak diuji coba lapangan dengan revisi. Hal ini dapat dilihat dari pengujian instrumen oleh validator yang secara keseluruhan uji materi diperoleh hasil 78,57 % (baik) dan uji media diperoleh hasil 80 % (baik).
Model pendidikan karakter untuk membangun potensi harmoni sosial anak usia dini di Yogyakarta Harun Harun
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.033 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i1.16796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan potensi harmoni sosial anak usia dini dalam pembelajaran di TK kota yogyakarta, dalam rangka membangun dan memantau perkembangan kemampuan harmoni sosial, harmoni budaya anak, serta memiliki kematangan sosial-emosional yang mandiri dan berbudaya. Penelitian ini dirancang untuk dilakukan dalam tiga tahun. Pada tahun pertama peneliti mengadopsi model research, development, and diffussion, yang meliputi penelitian pendahuluan, studi hasil penelitian, analisis kurikulum, dan penyusunan prototype model. Riset pendahuluan untuk memperoleh informasi model pendidikan karakter dalam membangun potensi harmoni sosial anak usia dini. Analisis yang dilakukan pada tahan ini untuk mengetahui dan memetakan standar kompetensi dan indikator pencapaian dalam rangka untuk menjaring need assessment sebagai dasar merancang prototype model pendidikan untuk membangun harmoni sosial anak usia dini di Yogyakarta. Hasil penelitian pada tahun pertama ini menunjukkan bahwa harmoni sosial anak usia dini dibangun atas dasar kejujuran yang ditampilkan anak, ungkapan isi hati, tidak saling menyakiti, tolong menolong, tidak saling berebut untuk berbicara, tidak saling menyakiti antar teman, serta terbentuknya budaya antri dalam berbagai kegiatan.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MATARAM Deddy Afriadi Z.
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 7, No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.382 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v7i1.3109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, kontrol UN, faktor pendukung dan penghambat manajemen UN, serta solusiyang dilakukan dalam menghadapi masalah-masalah dalam manajemen UN SMA di KotaMataram. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan datamenggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokmentasi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa: 1) Dinas Pendidikan Kota Mataram sudah melakukan perencanaan dan persiapanyang disesuaikan dengan POS UN terkecuali penandatanganan pakta integritas dengan satuanpendidikan, 2) terdapat perbedaan yang cukup berarti dalam intensitas persiapan UN, 3)terjadi perbedaan sistem penunjukkan kepanitiaan dan perbedaan pendapat tentang kriteriakepanitiaan tingkat sekolah, 4) pengawasan terhadap soal dan LJUN masih memberi celahuntuk terjadinya kecurangan, 5) pengamanan terhadap lembar soal dan LJUN dilakukancukup ketat, 6) kendala dalam penyelenggaraan UN adalah kelambanan pengumpulan data,kurangnya dana yang dimiliki sekolah swasta, minimnya sarana prasarana pendukung,kualitas dan kuantitas SDM yang kurang,lambannya pencairan anggaran, terlambatnyadistribusi soal, manajemen waktu yang kurang baik, 7) faktor pendukung yaitu kerjasamayang baik antar panitia, akses informasi yang cepat, kepala sekolah yang sigap, pengalamanpanitia, kesiapan siswa, kesigapan pengawas, sistim 20 paket soal dan barkode, 8) solusi yangdilakukan adalah mengkomunikasikan setiap persoalan dengan pihak terkait.Kata kunci: manajemen pendidikan, manajemen UN, pelaksanaan UN di Kota Mataram
Dampak implementasi pendidikan inklusi terhadap aspek akademik siswa lamban belajar (slow learner) Suparno Suparno; N. Praptiningrum; Ernisa Purwandari
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 11, No 1 (2018): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.952 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v11i1.23795

Abstract

Pendidikan inklusi sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan belajar semua anak, menjadi solusi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk mendapatkan layanan pendidikan setara dengan peserta didik pada umumnya termasuk siswa berkebutuhan khusus lamban belajar (slow learner). Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu provinsi penyelenggara pendidikan inklusi telah menerapkan pendidikan inklusi di semua kabupaten dan kota. Kajian ini penting untuk memperbaiki praktik pendidikan inklusi di DIY selanjutnya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa lamban belajar (slow learner) tingkat dasar (dasar 1-3) di tujuh SD Inklusi di Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) implementasi pendidikan inklusi memberikan dampak positif terhadap capaian akademik membaca dan aritmatika siswa lamban belajar; 2) implementasi pendidikan inklusi belum menunjukkan dampak yang positif terhadap capaian akademik menulis siswa lamban belajar. Penelitian masih terbatas pada siswa lamban belajar sehingga perlu pengkajian lebih lanjut akan dampak pendidikan inklusi pada siswa berkebutuhan khusus lainnya. The impact of the implementation of inclusive education on academic aspects of students slow responInclusive education as an approachment to meet the needs of learning all children be a solution for students with special needs to get the services of education equivalent to students in general included in it students slow learner. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) as one of the provinces of the organizers inclusive education in all of the regency and the city. This study is an important to improve the practice of inclusive education in DIY next time. The subject in this research are students with slow learner the basic (basic 1- 3) in seventh inclusive elementary school in Bantul. The results of the research indicate that 1) implementation inclusive education give a positive impact on their academic reading and arithmetical students with slow learner; 2) implementation inclusive education has not shown a positive impact on their academic wrote students with slow learner. The research is still limited on the students with slow learner so that need to more assessment will be the impact of inclusive education on the other students with special needs.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR BANGUN RUANG SISI MELENGKUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 NRAMPAL Sutomo Sutomo
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 2, No 2 (2009): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.007 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4615

Abstract

Keyword: Inquiry method, achievement learn of mathematics
How important are today’s teacher development program contents for primary school teacher? Jayanti Jayanti; Dinn Wahyudin
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 12, No 1 (2019): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.98 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.19799

Abstract

Teacher development program (TDP) will only be effective when it answers the teacher's need. This study aims to find out how important the training content that has been delivered in the TDP. The training contents listed in this study drawn from the Teacher Working Group, the School of Master Teacher program organized by Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa and teacher development at Sukma Bangsa School. A total of 327 primary school teachers have participated in the study which was designed based on survey model. The study was limited to primary school teachers due to different teacher needs of other school levels may be occurred. The data of this study were obtained by using a questionnaire comprised of 13 close-ended items in the form of the rating scale. Descriptive statistics include the percentage, frequency, mean, and standard deviation for data analysis. According to the study results, 84,1% of respondents chosen classroom management as the most important training content to learn. Another indication of the result is that the teachers also need to learn teaching and learning models, developmental psychology, teaching motivation, teaching and learning evaluation, teaching and learning media, technology-based learning, lesson plan, 2013 curriculum, classroom display, public speaking and literacy-based learning that more than 50% teachers defined them as very important to learn. However, only 47% of respondents mentioned Classroom Action Research is very important to learn. Based on the results of this study, the designer of TDP suggested considering classroom management as the first priority to deliver in the TDP followed by teaching and learning models, developmental psychology, teaching motivation, teaching and learning evaluation, teaching and learning media, technology-based learning, lesson plan, 2013 curriculum, classroom display, public speaking and literacy-based learning. In addition, it has to pay more attention to the teacher's need level of Classroom Action Research that is still very low due to improving their motivation to do research. Seberapa pentingkah muatan program pengembangan guru saat ini bagi guru sekolah dasar?Program pengembangan guru dinilai efektif jika muatan materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting muatan pelatihan yang selama ini dibawakan dalam program pengembangan guru. Muatan pelatihan yang dimasukkan ke dalam daftar muatan pelatihan pada penelitian ini diambil dari Kelompok Kerja Guru (KKG), program School of Master Teacher yang diselenggarakan oleh Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa dan program pengembangan guru di Sekolah Sukma Bangsa. Sebanyak 327 guru sekolah dasar telah berpartisipasi dalam studi yang dirancang berdasarkan model survei. Penelitian ini terbatas pada guru sekolah dasar sebab kebutuhan guru pada jenjang pendidikan lainnya dapat berbeda. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 13 soal tertutup dalam bentuk skala penilaian. Statistik deskriptif termasuk persentase, frekuensi, mean, dan deviasi standar dihitung untuk analisis data. Studi ini menunjukkan bahwa manajemen kelas adalah konten pelatihan yang paling penting untuk dipelajari oleh guru sekolah dasar dimana sebanyak 84,1% responden memilihnya sebagai muatan yang sangat penting dipelajari. Indikasi lain dari hasil penelitian ini adalah bahwa para guru juga perlu belajar model-model pembelajaran, psikologi perkembangan, motivasi mengajar, evaluasi belajar mengajar, media pembelajaran, pembelajaran berbasis teknologi, rencana pelajaran, kurikulum 2013, display kelas, public speaking dan pembelajaran berbasis literasi dimana lebih dari 50% guru mendefinisikannya sebagai materi yang sangat penting untuk dipelajari. Sebaliknya penelitian tindakan kelas masih dianggap belum begitu penting dimana hanya 47, 1% yang menilainya sangat penting untuk dipelajari. Berdasarkan hasil studi ini, perancang program pengembangan guru pada masa mendatang disarankan agar memprioritaskan manajemen kelas untuk disampaikan dalam program pengembangan guru, diikuti oleh model-model pembelajaran, psikologi perkembangan, motivasi mengajar, evaluasi belajar mengajar, media pembelajaran, pembelajaran berbasis teknologi, rencana pelajaran, kurikulum 2013, display kelas, public speaking dan pembelajaran berbasis literasi. Namun dengan melihat tingkat kebutuhan guru yang masih rendah terhadap penelitian tindakan kelas perlu menjadi perhatian agar minat guru untuk melakukan penelitian dapat ditingkatkan.
INTERNALISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY Muhammad Nur Wangid
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 3, No 2 (2010): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.738 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4634

Abstract

The objective of this research was to describe the internalization of guidance and counseling profession, and to compare the degree of internalization based on semester of guidance and counseling profession of guidance and counseling students. The population was guidance and counseling students of the Faculty of Educational Scienties on the odd semester 2008/2009 totally 588. The proporsional stratified random sampling technique was used to find the sample 202 students. The main method was questionare that supported by observation and interview. Descriptive analisys and One Way ANOVA employed to analysis teh data. The result show that the degree of internalization of guidance and counseling profession lay on medium category agree with development of the degree of semester. The guidance and counseling students difference in the degree of internalization in each semester. The students of regular and non-regular difference in internalize the value of guidance and counseling profession, but they are not difference especially in gender. Key Words: Internalization; Guidance and Counseling Profession; Guidance and Counseling Students
KOMITMEN PEKERJAAN SEBAGAI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) PADA MAHASISWA BK FIP UNY Rosita Endang Kusmaryani
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 6, No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.372 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v6i1.4741

Abstract

Tujuan penelitian adalah 1) menentukan komitmen mahasiswa sebagai guru bimbingan dan konseling (BK); 2) menentukan persepsi mahasiswa terhadap pekerjaan sebagai guru BK. Subjek penelitian ini adalah 67 orang mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan datanya menggunakan skala psikologis dan angket. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Komitmen Pekerjaan dan juga Angket Persepsi Pekerjaan. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan dua instrumen tersebut dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil kesimpulannya adalah 1) komitmen mahasiswa BK terhadap pekerjaan sebagai guru BK tergolong cukup baik; 2) komitmen ini lebih banyak didominasi oleh komponen afektif, jika dibandingkan dengan komitmen kalkulatif dan normatif; 3) persepsi mahasiswa terhadap pekerjaan sebagai guru BK dalam memenuhi kebutuhan ekonomi cukup baik, dan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologi sangat baik.   Kata kunci: komitmen pekerjaan, afektif, kalkulatif, normatif

Page 5 of 23 | Total Record : 222