cover
Contact Name
Ishartiwi
Contact Email
-
Phone
+62274554689
Journal Mail Official
jpk_plb@uny.ac.id
Editorial Address
Department of Special Education, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Colombo No 1 Yogyakarta, 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus)
ISSN : 18580998     EISSN : 25806475     DOI : https://dx.doi.org/10.21831/jpk
Core Subject : Education, Social,
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) is a multidisciplinary publication presenting primary research and scholarly reviews related to special education. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) provides research articles and scholarly reviews on special education for individuals with mild to severe disabilities. The journal publishes traditional, ethnographic, and single-subject research; intervention studies, integrative reviews on timely issues, and critical commentaries; and special thematic issues.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 149 Documents
PEMILIHAN KARIER BERDASARKAN GAYA BELAJAR MODEL “KOLB” PADA SISWA CERDAS ISTIMEWA KELAS 12 CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA SMAN 1 WONOSARI Alfiana Rohali; Rochmat Wahab
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.222 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i1.24434

Abstract

The aim of this study was to describe of gifted student’s learning style based on the Kolb model learning style in the form of divergers, assimilators, convergers and accommodators and career choice among gifted students. The aspects examined in this study was career choice based on the learning style of the "KOLB" model. The subjects of the study were gifted students in3rdgrade class of senior high school. The data collection of the study used a non-test technique in the form of a questionnaire. The method of data analysis uses descriptive statistical analysis. The results showed that 10 students had an assimilation learning style, 7 students had diverger learning styles, 6 students had learning styles and no students had an accommodating learning style. The results of the study show that the majority of sgifted students are able to make career selection decisions that are congruent with the learning style even though the interests of the career fields of gifted students are still very diverse.
Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dan Model Pengembangannya Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Bangsa Penyandang Difabel Ishartiwi Ishartiwi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1979.198 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v9i1.6724

Abstract

Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dan Model Pengembangannya Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Bangsa Penyandang Difabel
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG PADA ANAK TUNARUNGU KELAS TKLB DI SLB NEGERI 1 KULON PROGO Nonie Intan Pertiwi; Suparno Suparno
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.494 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i2.19134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara denganmenggunakan media wayang pada anak tunarungu kelas TKLB di SLB Negeri 1 Kulon Progo.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan modelpenelitian dari Kemmis dan McTaggart yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek dalampenelitian ini adalah 5 orang siswa tunarungu kelas TKLB di SLB Negeri 1 Kulon Progo. Teknikpengumpulan data menggunakan instrumen tes dan lembar observasi. Teknik analisis data yangdigunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan adanyapeningkatan pada keberanian berbicara, kejelasan anak dalam mengucapkan kata atau kalimat,kemampuan pengembangan kosakata, pembentukan kalimat, kelancaran berbicara, sertakeaktifan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Proses pelaksanaan dilakukan denganguru menunjukkan media wayang disertai penjelasan, dilanjutkan dengan pertanyaan tentangbinatang yang terdapat pada media wayang. Selanjutnya anak diminta untuk berbicara danmengungkapkan gagasannya. Peningkatan kemampuan berbicara dibuktikan dari adanyapeningkatan nilai subjek. NA dengan nilai awal 46,67 meningkat menjadi 60,5 (siklus I) dan 85(siklus II). ND dengan nilai awal 36,67 meningkat menjadi 50 (siklus I) dan 76,66 (siklus II). TSdengan nilai awal 50 meningkat menjadi 63,17 (siklus I) dan 85 (siklus II). RE dengan nilai awal46,67 meningkat menjadi 61 (siklus I) dan 85 (siklus II). AD dengan nilai awal 40 meningkatmenjadi 51,67 (siklus I) dan 80 (siklus II). Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapatdisimpulkan bahwa penggunaan media wayang dapat meningkatkan kemampuan berbicara padaanak tunarungu kelas TKLB di SLB Negeri 1 Kulon Progo.
ALAT PERAGA RANGKAIAN LISTRIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TUNARUNGU SMPLB KELAS IX Annisah Nur Aini; Ani Rusilowati; Sukiswo Sukiswo
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.208 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i1.27497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pengembangan alat peraga rangkaian listrik, mengetahui kelayakan, mengetahui kepraktisan dan keefektifan produk yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian R D, uji coba produk menggunakan metode single subject dengan desain reversal A-B. Tahapan R D terdiri atas 3D dari Four D Model (4D) meliputi: (1) Define (definisi); (2) Design (desain) dan (3) Develop (pengembangan). Uji coba produk dilakukan di SLB Marsudi Putra 1 Bantul, SLB N Banjarnegara, dan SMPLB YPAB Baramas Banjarnegara pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Subjek uji coba produk adalah siswa tunarungu kelas IX sebanyak 4 siswa. Uji kelayakan produk diperoleh persentase (87,37%) dengan kategori sangat layak. Hasil uji kepraktisan oleh siswa dan guru masing-masing diperoleh persentase (88,61%) dan (93,75%) dengan kategori sangat praktis. Hasil uji peningkatan hasil belajar diperoleh effect size masing-msaing siswa sebesar (2,60); (2,67) dan (1,86) dengan kategori Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan alat peraga yang dikembangkan sangat layak, praktis dan efektif untuk diterapkan pada pembelajaran siswa tunarungu.
Implementasi pembelajaran Tematik bagi Anak Berkelainan Mujimin Mujimin
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 2, No 2 (2006): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6937.269 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i2.983

Abstract

Diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006 mendorong pelaksanaan pembelajaran di SDLB kelas I, II, dan III, serta SLB Tunagrahita tingkat dasar maupun tingkat lanjut untuk menggunakan pendekatan pembelajaran tematik.Implementasi pembelajaran tematik siswa tidak langsung diberi materi berdasarkan per mata pelajaran tetapi materi diberikan secara terpadu dengan menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, dengan tujuan agar dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna kepada siswa. Aneka mata pelajaran disajikan secara integrated yang diikat dengan tema tertentu. Tema pembelajaran diambil dari hal-hal konkret yang ada di sekitar kehidupan siswa seperti keluarga, kegemaran, binatang, tumbuhan dan lain-lainya. Dari tema inilah guru kemudian mengkaitkan dengan materi pelajaran yang relevan guna mencapai kompetensi yang ditargetkan. Ada beberapa keuntungan dengan pembelajaran tematik seperti itu, antara lain: Materi yang dipelajari siswa tidak terpenggal-penggal oleh pergantian jam pelajaran; Pembelajaran berlangsung secara terintegratif; Mudah dipahami anak, karena semua mengalir (seolah dalam satu mata pelajaran saja); dan Mengurangi terjadinya overlapping untuk topik mata pelajaran yang bersinggungan.
Intervensi Pedagogis Kelainan Berbahasa pada Anak Tunarungu Suparno Suparno
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 3, No 1 (2007): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3048.783 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v3i1.6347

Abstract

Intervensi Pedagogis Kelainan Berbahasa pada Anak Tunarungu
PENGEMBANGAN KOMUNIKASI ANAK TUNANETRA DALAM PERMAINAN KOOPERATIF TRADITIONAL Rendy Roos Handoyo
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.431 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v12i2.16527

Abstract

Artikel ini membahas tentang program intervensi perkembangan komunikasi anak tunanetra dalam bentuk permainan kooperatif. Karakteristik dan keterbatasan anak tunanetra menjadi pertimbangan khusus dalam merancang program permainan. Rancangan permainan diawali dengan melakukan asesmen kemampuan komunikasi guna mengetahui tingkat pencapaian yang disesuaikan dengan usia perkembangan. Hasil asesmen digunakan sebagai standar milestone komunikasi dan dijadikan pijakan awal dalam pengembangan komunikasi. Perkembangan kemampuan komunikasi anak tunanetra dilihat dari atribut seperti tipe gangguan bicara dan bahasa, faktor penyebab, kondisi fisik serta mental. Pertimbangan lain terkait metode dan media bermain yang digunakan semi konkret, tidak berbahaya dan aksesibel bagi anak tunanetra. Permainan kooperatif yang digunakan seperti jamuran, pasaran dan bermain peran tokoh wayang.
Tingkat Penerimaan Teman Sebaya Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di Sekolah Inklusi Marlina Marlina
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 2, No 1 (2006): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4686.743 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i1.6034

Abstract

Tingkat Penerimaan Teman Sebaya Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di Sekolah Inklusi
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Membutuhkan Keseriusan Manajemen Sekolah Hermanto Hermanto
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3710.064 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v6i2.6737

Abstract

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Membutuhkan Keseriusan Manajemen Sekolah
Pengembangan model pembelajaran berbasis visual dengan pendekatan komunikasi total membuat pola dasar busana wanita untuk tunarungu Siti Asmunah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.79 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i1.25162

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan pembelajaran membuat pola dasar busana wanita di SLB-B Dharmawanita Kab. Sidoarjo berlangsung tidak teratur. Untuk mengatasi masalah tersebut difokuskan pada masalah model pembelajaran tata busana membuat pola dasar busana wanita yang diberikan guru di sekolah. Sehingga perlu dikembangkan model pembelajaran berbasis visual dengan pendekatan komtal membuat pola dasar busana wanita, untuk guru dalam memberikan pembelajaran materi membuat pola dasar busana wanita pada siswa kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan, hasil produk dan kelayakan model pembelajaran berbasis visual dengan pendekatan komtal pada pokok bahasan membuat pola dasar busana wanita pasa anak tunarungu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jenis penelitian research and development (RD) dengan mengadaptasi model pengembangan Thiagarajan atau dikenal dengan Four D yang terdiri atas empat tahapan yaitu (1) define, (2) design, (3) develop, dan (4) disseminate. Bentuk pengadaptasian model ini dengan hanya melakukan 3 tahapan saja, yaitu (1) define, (2) design, dan (3) develop. Pada tahap define dilakukan 5 langkah pokok yaitu : (a) analisis awal akhir, (b) analisis anak, (c) analisis tugas, (d) analisis konsep, dan (e) spesifikasi tujuan program. Pada tahap design dilakukan 3 langkah pokok, (a) pemilihan media, (b) pemilihan format, dan (c) perancangan awal. Sedangkan pada tahap develop, dilakukan validasi ahli dari segi pembelajaran dan materi. Hasil penelitian ini berupa panduan mengenai tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis visual membuat pola dasar busana wanita dengan pendekatan komtal yang dituangkan melalui sintaks-sintaks. Kelayakan panduan mengenai tahap pelaksanaan model pembelajaran tersebut menurut ahli pembelajaran tunarungu, memperoleh nilai 3 artinya program ini berada pada kategori baik dari segi pembelajaran dan layak digunakan dan menurut ahli materi tata busana, memperoleh nilai 3,75 artinya program ini berada pada kategori baik dari segi materi dan layak digunakan.Uji terbatas menunjukkan (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama telah menemui kesesuaian dengan kategori baik dengan prosentase keterlaksanaan 97,8%. Pertemuan kedua dengan kategori baik dengan prosentase keterlaksanaan 99%, dan pertemuan ketiga juga mencapai kategori baik dengan prosesntase keterlaksanaan 99%. (2) Unjuk kerja siswa selama pembelajaran, inisial Su mencapai prosentase 100%; inisial Fi mencapai prosentase 100%; inisial Ya mencapai prosentase 99,33; inisial Al mencapai prosentase 98,67%; inisial Na mencapai prosentase 98%; dan inisial Dy mencapai prosentase 99%. Disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis visual dengan pendekatan komtal secara konsep maupun secara empirik layak dan efektif.Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Visual, Pendekatan Komunikasi Total, Pola Dasar Busana WanitaAbstract: The background of this research was the activity that ran irregularly in SLB-B Dharmawanita Sidoarjo to make the basic pattern of women's clothing. The focus of the problem was the fashion learning model given by teacher in school to make the basic pattern of women's clothing. Thus, it is necessary to develop a visual-based learning model with total communication approach to make the basic pattern of women's clothing, for teachers, in providing learning material to make the basic pattern of women's clothing in students of tenth class. This study was aimed to describe the stages, product results, and feasibility of visual-based learning model with total communication approach on the subject to make the basic pattern of women's clothing for the hearing impairment child. This research used quantitative and qualitative approach using research and development (R D) adapting Thiagarajan development model known as Four D consisting of four stages: (1) define, (2) design, (3) develop, and (4) disseminate. The 3 stages were conducted, namely (1) define, (2) design, and (3) develop. In the define phase were five main steps, as follows (a) preliminary analysis, (b) child analysis, (c) task analysis, (d) concept analysis, and (e) program objectives specification. In the design stage were 3 (three) basic steps taken, (a) media selection, (b) format selection, and (c) preliminary design. In the stage of develop was validation of experts in forms of learning and material. The result of this research was guidance on the stage of implementation of visual-based learning model to make the basic pattern of women's clothing using total communication approach in the form of syntax. The feasibility of the guidance on the implementation stage for learning model according to expert got 3 meaning that the program was categorized as good in terms of learning and appropriate to use and according to the material expert of the dress code was 3.75 meaning that the program was categorized as good in terms of material and feasible to use. The limited test shows (1) the ability of the teacher to manage the learning process at the first meeting was suitable and categorized as good, in which the percentage of implementation was 97.8%. The second meeting was categorized as good with the percentage of 99% in implementation. The third meeting was categorized as good with the 99% implementation procession. (2) in the students’ performance while learning, The initial Su was 100%; The initial Fi was 100% percent; The initial Ya was 99.33; The initial Al was 98.67%; The initial Na was 98%; And The initial Dy was 99%. It was concluded that visual-based learning model using total communication approach and was empirically feasible and effective.Keywords: Visual Based Learning Model, Total Communication Approach, Basic Pattern of Women's Clothing

Page 4 of 15 | Total Record : 149