cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains Materi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science), diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN. Terbit pertama kali: Oktober 1999, frekuensi terbit: empat bulanan.
Arjuna Subject : -
Articles 865 Documents
OPTIMASI PROSES ANNEALING PADA PROSES FINE DRAWING UNTU KMEMPERBAIKI SIFAT MEKANIS PRODUK KAWAT TEMBAGA Iwan Setyadi; M. Syawal
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 16, No 4: JULI 2015
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9739.837 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2015.16.4.4220

Abstract

OPTIMASI PROSES ANNEALING PADA PROSES FINE DRAWING UNTU KMEMPERBAIKI SIFAT MEKANIS PRODUK KAWAT TEMBAGA. Kawat tembaga banyak digunakan untuk membuat kabel untuk keperluan listrik dan elektronik.Kawat tembaga dibuat dengan proses penarikan yan gmelalui serangkaian cetakan conical drawing untukmengurangi diamater kawat seseuai dengan diameter yang diinginkan. Salah satu permasalahan industri pembuat kawat adalahmahalnya energi. Dalam penelitian ini, percobaan yang dilakukan ditujukan untuk mendapatkan kondisi proses annealing yang optimal guna menghemat pemakaian energi. Penelitian ini dilakukan dengan menghilangkan proses annealing awal dalam proses penarikan kawat dan diganti dengan mengoptimalkan suhu proses annealing akhir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada suhu annealing 380 oC didapatkan sifat mekanis optimum kawat tembaga, dimana diperoleh elongasi 29%, kekuatan yield 15,59 kg/mm2, kekuatan tarik 24,57 kg/mm2 dan softability 147 gram. Hasil ini sesuai standar, dimana elongasi minimal sebesar 27%, kekuatan yield minimal 15,3 kg/mm2, kekuatan tarik minimal 21,4 kg/mm2 dan softablity maksimal 220 gram.
PENGARUH ILUMINASI LASER PADA FILM CAMPURAN EMAS-FULLERENE (AUC60) DALAM ANALISIS SPECTROSKOPI RAMAN Tri Hardi Priyanto; Seiji Sakai; Hiroshi Naramoto
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 6, No 1: OKTOBER 2004
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.483 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2004.6.1.4917

Abstract

PENGARUH ILUMINASI LASER PADA FILM CAMPURAN EMAS-FULLERENE (AUC60) DALAM ANALISIS SPECTROSKOPI RAMAN. Analisis Raman secara rinci pada campuran antara emas danfullerene (C60) telah dilakukan dengan cara mengubah intensitas laser secara sistematik untuk mempelajari pengaruh agitasi termal pada campuran. Analisis pergeseran Raman menunjukkan bahwa perubahan secara sistematik daya laser menyebabkan pergeseran dan penyempitan puncak Raman. Kenaikan daya laser dari 0,5 miliwatt ke 3 miliwatt akan menyebabkan pergeseran-penurunan frekuensi Raman. Besarnya pergeseran frekuensi Raman kira-kira 2 cm" dan 5,4 cm", masing-masing untuk mode Ag(2) dan Hg(8). Penurunan pergeseran yang diamati berkaitan dengan beberapa macam interaksi antara atom Au dan molekul C60, seperti Au dan C60 ,,softly bound'' yang peka pada suhu sehingga kemungkinan terjadi difusi Au dalam campuran, Nano-kristal Au menunjukkan sifat kimia yang bergantung ukuran (tergantung jumlah atom Au) dan hal penting dari nano-Au adalah kemungkinan penggunaan untuk penandaan DNA, dan posisi-sensitif spektroskopi Raman memberikan kita kesempatan untuk menganalisis reaksi bio-kimia dalam ruang topologi. Kenaikan daya iluminasi menyebabkan pergeseran frekswensi teramati. Iluminasi 0,5 miliwatt dipilih sebagai satu kondisi moderat.
SISTEM ELECTRON SPIN RESONANCE(ESR)MENGGUNAKAN FREKUENSI DAN MEDAN MAGNET PULSA TINGGI Aripin Aripin
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.813 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2008.9.2.4773

Abstract

SISTEM ELECTRON SPIN RESONANCE(ESR)MENGGUNAKAN FREKUENSI DAN MEDAN MAGNET PULSA TINGGI. Sistem Electron Spin Resonance (ESR) menggunakan frekuensi dan medan magnet pulsa tinggi telah dikontruksi. Sistem ini dilengkapi medan magnetik pulsa dengan intensitas maksimum sampai 35 T, sumber radiasi gyrotron dalam rentang frekuensi-frekuensi pengukuran yang lebar dan suhu pengukuran antara 4,2 K hingga 80 K. Pulsa mempunyai bentuk sinusoidal dengan durasi 2,5 ms. Kapabilitas sistem ESR didemontrasikan dengan pengukuran spektrum ESR dari kristal tunggal MnF2 pada suhu 4,2 K. Frekuensi gap medan nol ditentukan oleh analisis dari mode-mode resonansi garis spektrum. Nilai frekuensi gap hasil percobaan bersesuaian dengan nilai yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa sistem ESR dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut dalambidang fisika material.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI MONTMORILLONITE DARI BENTONIT SUKABUMI (INDONESIA) Adel Fisli; Sumardjo Sumardjo; Mujinem Mujinem
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 10, No 1: OKTOBER 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.141 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2008.10.1.4572

Abstract

ISOLASI DAN KARAKTERISASI MONTMORILLONITE DARI BENTONIT SUKABUMI(INDONESIA). Isolasi montmorillonite dari bentonit lokal tanpa menggunakan bahan kimia telah dilakukan. Proses isolasi meliputi; pelarutan dalam air, pemberian gelombang ultrasonik dan proses sedimentasi secara alami. Endapan yang terbentuk selama selang waktu tertentu dalamproses sedimentasi dikarakterisasi dengan XRD, XRF dan BET. Endapan: 0menit hingga 15 menit (fraksi 1) dan endapan 15 menit - 3 hari (fraksi 2) adalah fraksi kasar yang banyak mengandung mineral impuritas, seperti: clinoptilolite, quartz, illite, analcime dan dolomite. Sedangkan endapan 3 hari hingga 7 hari (fraksi 3) dan endapan >7 hari (fraksi 4) adalah fraksi halus yang mempunyai ukuran partikel 2,17 μm dan 0,75 μm, luas permukaan 77,26 m2/g dan 86,08 m2/g, ukuran pori 15.25 Å dan 15,01 Å dan volume pori 0,05891 mL/g dan 0,06460 mL/g. Disimpulkan bahwa fraksi 3 dan fraksi 4 adalah montmorillonite murni yang telah dapat diisolasi dari bentonit lokal.
PENDAURAN DAN DIFUSI ION PADA SEL KOMPOSIT SUPERIONIK BERBASIS Cu. N. Effendi; S. Purnama; A. K. Jahja
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 1, No 3: JUNI 2000
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1906.47 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2000.1.3.5328

Abstract

PENDAURAN DAN DIFUSI ION PADA SEL KOMPOSIT SUPERIONIK BERBASIS Cu. Telah dilakukan penelitian karakteristik pendauran (cycling) terhadap sel baterai untuk konfigurasi Cu/Rb4Cu16I7.2Cl12.8/Cu2Se dengan Cu sebagai anoda dan Cu2Se sebagai katoda dari model baterai dari serbuk terkompaksi. Pengukuran karakteristik dilakukan dengan metode muatan potensiostatik yang dibatasi arus. Hasil pengukuran karakteristik kapasitas dan utilisasi pengosongan (discharge) muatan sistim sel baterai pada sasana tekanan atmosfir biasa dan temperatur ruang menunjukkan bahwa sel mampu berfungsi secara normal dengan batasan waktu penggunaan yang singkat atau dibawah 24 jam. Diamati bahwa untuk laju pendauran yang tidak terlalu besar (6 μA/cm2), katoda Cu2Se mampu bertahan dan mampu menyaingi katoda chevrel. Percobaan uji unjuk kerja sel untuk jangka waktu relatif panjang (bulanan atau tahunan) masih akan dilakukan. Diamati koefisien difusi ion Cu+ adalah sebesar Dc=2,7 x 10-9 cm2/s, harga ini sesuai dengan harga yang disajikan literatur, sehingga disimpulkan bahwa pergantian katoda chevrel dengan katoda Cu2Se tidak mempengaruhi unjuk kerja sel.
SINTESIS NANO PARTIKEL OKSIDA BESI DENGAN METODE EMULSI MENGGUNAKAN SURFAKTAN CETYL TRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE (CTAB) Siti Wardiyati; Saeful Yusuf; Ari Handayani
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.837 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5129

Abstract

SINTESIS NANO PARTIKEL OKSIDA BESI DENGAN METODE EMULSI MENGGUNAKAN SURFAKTAN CETYL TRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE (CTAB). Telah dilakukan penelitian sintesis nano partikel oksida besi dengan metode emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menguasai metode pembuatan nano partikel khususnya dengan metode emulsi dan pengaruh CTAB dalam pembentukan nano partikel. Pembuatan dilakukan menggunakan bahan dasar campuran garam FeCl3× 6H20 + FeCl2× 4H20 dan pereaksi larutan basa campuran NaOH + NH4OH, sebagai surfaktan CTAB (Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide) dan co-surfactan n-butanol. Penambahan jumlah surfaktan CTAB divariasikan dari 10 mg sampai dengan 30 mg CTAB per 100 mL fasa air, dan dilihat pengaruhnya terhadap sifat partikel maupun ukurannya. Partikel hasil percobaan dikarakterisasi dengan menggunakan alat XRD (X-Ray Powder Diffraction) untuk mengetahui kinetika pembentukan fasa dan ukuran kristal yang terbentuk, SEM (Scanning Electron Microscope) untuk mengetahui penyebaran partikel dan Spektrometer FT-IR (Fourier Transform Infra Red) untuk mengetahui ikatan kimia yang terjadi. Dari hasil karakterisasi diketahui partikel nano Fe3O4 dengan ukuran kristal sekitar 5 nm dengan sifat cenderung tidak menggumpal dan mudah terdipersi. Dari percobaan ini dapat diperlihatkan fungsi surfaktan selain sebagai penstabil emulsi pada pembentukan nano partikel juga dapat memodifikasi permukaan partikel sehingga partikel yang terbentuk tidak menggumpal.
PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANO PARTIKEL ALUMINIUM FOSFA Agus Haryono; Witta Kartika Restu; Sri Budi Harmami
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 1: OKTOBER 2012
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.629 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2012.14.1.4641

Abstract

PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANO PARTIKEL ALUMINIUM FOSFAT.Telah dilakukan penelitian pembuatan nanopartikel aluminium fosfat (AlPO4) dengan disodium fosfat (Na2HPO4.7H2O), aluminium klorida (AlCl3.6H2O), dan natrium asetat (CH3COONa.3H2O) yang digunakan sebagai material utamanya. Proses preparasi dilakukan dengan memasukkan larutan aluminium klorida/natrium asetat (AlCl3.6H2O/CH3COONa.3H2O) pada konsentrasi 0,164Mke dalamlarutan disodiumfosfat dengan konsentrasi 0,144 M. Pengadukan dilakukan pada putaran rendah yaitu 40 rpm hingga 60 rpm dan berlangsung pada suhu ruang. Nanopartikel AlPO4 yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Particle Size Analyser (PSA) untuk mengetahui ukuran partikelnya, photo microscope untuk melihat distribusi partikel pada permukaannya, dan Transmission Electron Microscope (TEM) untuk mengetahui morfologinya. Diperoleh ukuran partikel 225,9 ± 64,0 nm dengan indeks polidispersi 0,323, distribusi partikel yang merata pada permukaannya dan morfologi yang berpori. Nanopartikel AlPO4 ini berpotensi untuk digunakan sebagai adjuvan vaksin. Diharapkan penggunaannya nanti sebagai adjuvan vaksin dapat meningkatkan efektivitas terhadap vaksin yang dibutuhkan dibandingkan dengan partikel AlPO4.
KARAKTERISASI STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK FILM TIPIS ZINC OXIDE DIDOPING GALLIUM DAN ALUMINIUM Didik Aryanto; Sugianto Sugianto; Putut Marwoto; Sulhadi Sulhadi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 15, No 3: APRIL 2014
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.716 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2014.15.3.4346

Abstract

KARAKTERISASI STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK FILM TIPIS ZINC OXIDE DIDOPING GALLIUM DAN ALUMINIUM. Film tipis Zinc Oxide (ZnO) yang didoping unsur Gallium (Ga) dan Aluminium (Al) telah ditumbuhkan di atas gelas corning menggunakan DC Magnetron Sputtering. Efek dari doping Ga dan Al pada struktur dan sifat listrik film tipis ZnO telah dipelajari menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) dan I-Vmeter. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa film tipis ZnO murni dan ZnO yang telah didoping memiliki struktur polikristal dengan tipe heksagonal wurtzite. Kualitas dari film tipis ZnO meningkat dengan didoping unsur Ga, tetapi menurun ketika didoping unsur Al. Resistivitas dari film tipis ZnO berkurang ketika didoping dengan unsur Ga dan bertambah saat didoping unsurAl. Resistivitas terendah ditunjukkan film tipis ZnO yang didoping Ga (1%) sebesar 0,209 x 107 Ωcm.
PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ELEKTROLES Ni-P PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK SS 420 Bahtiar Nurhakim; Arini Nikitasari; Efendi Mabruri
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 18, No 4: JULI 2017
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.127 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2017.18.4.4121

Abstract

ABSTRAK PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ELEKTROLES Ni-P PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK SS 420. Telah dilakukan pelapisan elektroles Nikel-Posfor (Ni-P) pada baja tahan karat martensitik SS 420 dengan berbagai variasi suhu dan waktu pemanasan. Karakteristik lapisan elektroles Ni-P yang terbentuk dianalisa untuk mengetahui pengaruh variasi suhu dan waktu pemanasan. Variasi suhu perlakuan panas yang digunakan yaitu 200oC, 300oC, 400oC, dan 500oC, sedangkan variasi waktu pemanasan yang digunakan antara lain 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kenaikan suhu dan waktu pemanasan menyebabkan lapisan elektroles Ni-P yang terbentuk menjadi lebih seragam dan ketahanan material terhadap korosi juga semakin meningkat. Terjadi peningkatan kadar unsur Nikel dan Posfor dalam lapisan elektroles Ni-P dengan adanya perlakuan panas. Kadar unsur Nikel dan Posfor tertinggi pada suhu pemanasan 400oC dan waktu pemanasan selama 180 menit. Kata kunci: Elektroles,  Nikel-Posfor, Martensitik, Korosi ABSTRACT    EFFECT OF TEMPERATURE AND HEATING TIME ON THE COATING CHARACTERISTICS OF MARTENSITIC SS 420 ELECTROLESS Ni-P. Electroless nickel phosphorus (Ni-P) coating has been done in the martensitic stainless steel SS 420 with a variety of temperature and heating time. Electroless Ni-P coating characteristics formed was analyzed to determine the effect of variations in temperature and heating time. Variations in the temperature of the heat treatment used is 200oC, 300oC, 400oC and 500oC, while the variation of heating time is used, 60 minutes, 120 minutes and 180 minutes. The results obtained showed that the rise in temperature and heating time causes elektroles Ni-P coating formed becomes more uniform and material resistance to corrosion is also increasing. Increased levels of nickel and phosphorus elements in electroless coating of Ni-P with heat treatment. The highest nickel and phosphorus elements at 400oC heating temperature and 180 minute heating time. Keywords: Electroless, Nickel-Phosphor, Martensitic, Corrosion
THE EFFECT OF OXIDATION ON SAGO STARCH AND ITS APPLICATION AS EDIBLE FILM Dewi Sondari; Evi Triwulandari; Muhammad Ghozali; Yulianti Sampora; Imad Iltizam; Nanang Masruchin
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 20, No 1: OCTOBER 2018
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.015 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2018.20.1.5388

Abstract

THE EFFECT OF OXIDATION ON SAGO STARCH AND ITS APPLICATION AS EDIBLE FILM. The oxidation reaction with hydrogen peroxide in sago starch can influence the proximate test value, physicochemical properties and edible film properties. The hydrogen peroxide formula for starch modifica- tion is 1, 2, 3 and 4%. The presence of hydrogen peroxide increases the physicochemical properties of sago starch so that the quality of modified sago starch is better than pure sago starch. Glycerol is used to improve film flexibility in the manufacture of edible coatings. The characterization of edible film includes water content, contact angle and elongation. Edible film from modified sago starch shows lower water content compared to pure sago starch films. The oxidation effect of H2O2 on edible film results in changes in the hydrophilic properties including the contact angle. Edible film of pure sago starch shows a lower contact angle value. The hydrophilic nature of edible film decreases in the presence of hydrogen peroxide. The high hydrophobicity of the modified sago starch film is caused by the role of carboxyl groups in the starch molecule chain.

Page 5 of 87 | Total Record : 865


Filter by Year

2000 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 1: OCTOBER 2022 Vol 23, No 2: APRIL 2022 Vol 23, No 1: OCTOBER 2021 Vol 22, No 2: APRIL 2021 Vol 22, No 1: OCTOBER 2020 Vol 21, No 4: JULY 2020 Vol 21, No 3: APRIL 2020 Vol 21, No 2: JANUARY 2020 Vol 21, No 1: OCTOBER 2019 Vol 20, No 4: JULY 2019 Vol 20, No 3: APRIL 2019 Vol 20, No 2: JANUARY 2019 Vol 20, No 1: OCTOBER 2018 Vol 19, No 4: JULI 2018 Vol 19, No 3: APRIL 2018 Vol 19, No 2: JANUARI 2018 Vol 19, No 1: OKTOBER 2017 Vol 18, No 4: JULI 2017 Vol 18, No 3: APRIL 2017 Vol 18, No 2: JANUARI 2017 Vol 18, No 1: OKTOBER 2016 Vol 17, No 4: JULI 2016 Vol 17, No 3: APRIL 2016 Vol 17, No 2: JANUARI 2016 Vol 17, No 1: OKTOBER 2015 Vol 16, No 4: JULI 2015 Vol 16, No 3: APRIL 2015 Vol 16, No 2: JANUARI 2015 Vol 16, No 1: OKTOBER 2014 Vol 15, No 4: JULI 2014 Vol 15, No 3: APRIL 2014 Vol 15, No 2: JANUARI 2014 Vol 15, No 1: OKTOBER 2013 Vol 14, No 4: JULI 2013 Vol 14, No 3: APRIL 2013 Vol 14, No 2: JANUARI 2013 Vol 14, No 1: OKTOBER 2012 Vol 13, No 3: JUNI 2012 Vol 13, No 2: FEBRUARI 2012 VOL 13, NO 1: OKTOBER 2011 Vol 12, No 3: JUNI 2011 Vol 12, No 2: FEBRUARI 2011 Vol 12, No 1: OKTOBER 2010 Vol 11, No 2: FEBRUARI 2010 Vol 11, No 1: OKTOBER 2009 Vol 10, No 1: OKTOBER 2008 Vol 9, No 3: JUNI 2008 Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008 Vol 9, No 1: OKTOBER 2007 Vol 8, No 3: JUNI 2007 Vol 8, No 2: FEBRUARI 2007 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 Vol 8, No 1: OKTOBER 2006 Vol 7, No 3: JUNI 2006 Vol 7, No 2: FEBRUARI 2006 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006 Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 Vol 6, No 3: JUNI 2005 Vol 6, No 2: FEBRUARI 2005 Vol 6, No 1: OKTOBER 2004 Vol 5, No 3: JUNI 2004 Vol 5, No 2: FEBRUARI 2004 Vol 5, No 1: OKTOBER 2003 Vol 4, No 3: JUNI 2003 Vol 4, No 2: FEBRUARI 2003 Vol 4, No 1: OKTOBER 2002 Vol 3, No 3: JUNI 2002 Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002 Vol 3, No 1: OKTOBER 2001 Vol 2, No 3: JUNI 2001 Vol 2, No 2: FEBRUARI 2001 Vol 2, No 1: OKTOBER 2000 Vol 1, No 3: JUNI 2000 Vol 1, No 2: FEBRUARI 2000 Vol 13, No 4: Edisi Khusus Material untuk Kesehatan More Issue