cover
Contact Name
Lukman Cahyadi
Contact Email
lukman.cahyadi@esaunggul.ac.id
Phone
+6289661704102
Journal Mail Official
publikasi@esaunggul.ac.id
Editorial Address
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inovisi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Inovisi
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 02169673     EISSN : -     DOI : -
INOVISI Jurnal Teknk Industri published by Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul. This journal is an open access, peer-reviewed, this journal dedicated to the publication of research in all aspects of regional dan urban planning scopes. Jurnal INOVISI is published two times a year and accepts original research articles featuring well-designed studies with clearly analyzed and logically interpreted results.
Articles 132 Documents
ANALISA PEMAKAIAN LAMPU LED TERHADAP ENERGI DAN EFISIENSI BIAYA DI PT. TOTAL BANGUN PERSADA TBK
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 12, No 1 (2016): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenerangan sangat penting dalam berbagai aktifitas di perkantoran, sehingga menjadi dominan dalam tinjauan pemakaian energi listrik diperusahaan. Permasalahan penerangan timbul pada saat jumlah orang dalam ruangan berbeda dengan kapasitas yangseharusnya (lebih sedikit atau lebih banyak) terutama padasaat kondisisepi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemborosan energi listrik. Pemborosan energi listrik ini sudah menjadi perhatian khusus, karena tingginya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk penerangan. Analisis Break Event Poit (BEP) dan Return On Investmen (ROI) dilakukan untuk mengkaji perubahan listrik Fluorecency dengan lampu LED, kemudian dilakukan analisis pengaruh dan dampaknya dengan perubahan jenis lampu LED di perusahaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat penghematan energy yang signifikan dan penghematan biaya perusahaan. Nilai efisiensi dan ekonomis yang didapat dari penggunaan lampu LED adalah Rp 84.144.416,6 dengan titik impas atau Break Event Point (BEP) berada pada tahun 1,63 tahun atau kurang lebih 1 tahun. Dan nilai ROI sebesar 52.59%. Kata kunci: Listrik fluorecency, LED, BEP, ROI, efisiensi
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA DIVISI FLEXIBLE PACKAGING DI PT CIPTA KEMAS ABADI TANGERANG
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 12, No 1 (2016): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerkembangan dunia industri sekarang ini dihadapkan pada pasar yang sangat luas dan persaingan yang ketat. PT Cipta Kemas Abadi merupakan industri Packaging Manufacturer (pabrik pembuat kemasan) dengan lingkup produksi Indofood Group dan Non Indofood Group. Kecenderungan permintaan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, maka pihak perusahaan berencana akan melakukan peningkatan kapasitas untuk memenuhi permintaan tersebut. Pada saat ini lokasi beberapa mesin tidak dalam lini produksi yang berdekatan dan rencana peningkatan kapasitas produksi memungkinkan terjadinya penambahan area untuk mesin, operator, material dan sarana lain. Hasil peramalan menggunakan metode Regresi Linear dengan bantuan Software Win QSB diketahui kapasitas produksi pada bulan Januari 2009 sebesar 4,817,338 meter untuk jenis produk metalize dan 18,569,878 meter untuk jenis produk non metalize. Akibat peningkatan kapasitas tersebut diperlukan perhitungan terhadap jumlah mesin untuk memenuhi kapasitas tersebut, dari hasil perhitungan diperoleh untuk mesin printing dibutuhkan 6 unit dari 5 unit yang ada sekarang, untuk laminasi dengan total mesin 8 unit yang awalnya 6 unit dioperasikan normal dan 2 unit cadangan setelah dilakukan perhitungan menjadi 7 unit yang dioperasikan dan 1 unit cadangan. Mesin Slitter perlu dilakukan penambahan 2 unit menjadi 19 unit dari 17 unit mesin yang ada sekarang. Setelah dilakukan pengolahan data dengan metode ARC, ARD, MHPS dan MHES diperoleh penurunan jarak tempuh untuk jenis produk Metalize dari 431.24 meter menjadi 340.99 meter dengan waktu tempuh awal 26.16 menit/ frekuensi menjadi 25.44 menit/ frekuensi, sedangkan untuk jenis produk Non Metalize dari 430.99 meter menjadi 349.71 meter dengan waktu tempuh awal 27.09 menit/ frekuensi menjadi 26.56 menit/ frekuensi. Kata kunci: Metode euclidean, activity relationship Chart (ARC), area relationship diagram (ARD), relay out tata letak lantai produksi.
PERANCANGAN KONDISI PERSEDIAAN OPTIMAL UNTUK PRODUK PIPA DI CV. MITRA MANUNGGAL PERKASA
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 12, No 1 (2016): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDi era saat ini tingkat persaingan antar distributor yang tinggi menyebabkan setiap distributor berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik dapat diberikan jika ada perencanaan persediaan yang optimal. Persediaan CV. MITRA MANUNGGAL PERKASA merupakan salah satu distributor yang memasarkan produk pipa pvc, oleh karena itu CV. MITRA MANUNGGAL PERKASA ingin persediaannya dapat direncanakan dengan optimal agar tidak ada permasalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Klasifikasi ABC digunakan untuk menentukan pipa yang mempengaruhi 70% dari total biaya persediaan material atau biaya pengadaan pipa perusahaan di produk top request (15 produk terbanyak yang dibutuhkan) sehingga diperoleh produk pipa merk WAVIN ( jenis AW ½, D 3, AW ¾, AW 1 ¼, AW 1) dan pipa merk TM (jenis AW 4, D 3) yang direncanakan persediaannya terlebih dahulu. Untuk meramalkan permintaan bulan Januari sampai bulan Juni 2008 digunakan data tahun 2006 dan 2007. Dengan menggunakan data hasil peramalan 2008 selama 6 bulan dengan metode EOQ dapat dibandingkan dengan total cost yang perusahaan lakukan selama enam bulan tersebut dalam mengelola persediaaan. Dari perbandingan total cost tersebut, perusahaan dapat mengetahui jika perusahaan memakai metode EOQ untuk mengoptimalkan persediaannya maka perusahaaan dapat menghemat sebesar Rp. 6.768.000,86 untuk pipa merk WAVIN jenis AW ½, Rp.775.015,45 untuk pipa merk WAVIN jenis D 3, Rp.462.651,32 untuk pipa merk WAVIN jenis AW ¾, Rp.14.440.652,26 untuk pipa merk WAVIN jenis AW 1¼, Rp.13.503.678 untuk pipa merk WAVIN jenis AW 1, Rp.13.503.678,32 untuk pipa merk TM jenis AW 4, dan Rp.21.367.273,47 untuk pipa merk TM jenis D 3. Kata kunci: Sistem persediaan, klasifikasi ABC, metode EOQ, total cost.
KAJIAN IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE TRAFFIC LIGHT SYSTEM DI PT.SULINDAFIN
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 12, No 1 (2016): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to determine the level of mapping at traffic light system based on the level of accident and the application of implementation communication K3 and to identify the high level of accidents on departments (groups) which has the highest level of accidents and also to compare the safety score calculation by mapping at traffic light system. The methodology that used in this research is safety score calculation, traffic light system and cause and effect diagram. As the result, known that the mapping on the table of traffic light system obtained the result of implementation level K3 program at PT.SULINDAFIN is on level three (caution cataegories). Meanwhile, departments (groups) which has the highest level of accidents in 2013 until 2015 is department of utility (Bintang Timur).  For the calculation of safety score in 2013-2014, obtained +0,4827 per 1 million human work hours and in 2014-2015 obtained -0,4126 per 1 million human work hours. Both of those scores are in the limit +2,00 until ‒2,00 which explained that the implementation program of K3 doesn’t change or in constant condition. It is proved by the mapping on the traffic light system table which shown the implementation program of K3 is on level three(caution). Keywords: Implementation of K3, healthy and safety work, safety score, traffic light system AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan level pemetaan pada traffic light system berdasarkan tingkat kecelakaan dan penerapan implementasi komunikasi K3 dan mengidentifikasi penyebab tingginya tingkat kecelakaan pada departemen (gugus) yang memiliki tingkat kecelakaan tertinggi serta membandingkan perhitungan safety score dengan pemetaan pada traffic light system. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan safety score,traffic light system dan cause and effect diagram. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemetaan pada tabel traffic light system didapatkan hasil level implementasi program K3 di PT.SULINDAFIN berada pada level 3 (hati-hati). Sedangkan departemen (gugus) yang memiliki tingkat kecelakaan tertinggi selama tahun 2013 sampai 2015 adalah departemen Utility (Bintang Timur). Untuk perhitungan safety score pada tahun 2013-2014, didapatkan hasil sebesar +0,4827 per satu juta jam kerja manusia dan pada tahun 2014-2015 diperoleh nilai safety score sebesar -0,4126 per satu juta jam kerja manusia. Kedua nilai tersebut berada pada batas +2,00 s/d ‒2,00 yang menunjukkan bahwa implementasi program K3 tidak mengalami perubahan atau masih dalam kondisi tetap. Hal ini dibuktikan dengan pemetaan pada tabel traffic light system yang menunjukkan implementasi program K3 berada pada level 3 (hati-hati). Kata kunci: Implementasi K3, kesehatan dan keselamatan kerja, safety score, traffic light system 
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN PENURUNAN WAKTU PELAYANAN DENGAN PRINSIP KERJA 5S DI PT. TOTAL PRIME ENGINEERING
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPT. Total Prime Engineering (TPE) merupakan salah satu perusahaan pemain produk komponen seal yang memiliki persediaan akan produk terbesar di kelasnya dan telah dikenal oleh perusahaan dalam dan luar negeri. Untuk tetap menjadi perusahaan yang diperhitungkan oleh para kompetitornya, PT. Total Prime Engineering perlu suatu perubahan sistem kerja yang lebih baik. Perusahaan mendapat usulansuatu prinsip kerja yang berkaitan dengan penataan dokumen dan lingkungan kerja untuk mengatasi permasalahan mereka. Melalui beberapa usulan perbaikan dengan pendekatan prinsip kerja 5S dan ARC yang telah diterapkan oleh perusahaan, maka didapatkan total penurunan waktu penyelesaian pekerjaan dalam upaya pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan tersebut dari 267.1 menit/customer menjadi 140.6 menit/customer atau menurun hampir 50% dari waktu penyelesaian pekerjaan sebelum diterapkannya prinsip kerja 5S tersebut. Dengan penurunan waktu pelayanan tersebut, diinformasikan oleh manager sales dan marketing dari PT. Total Prime Engineering, bahwa complain yang dilakukan oleh customer pun menurun dari 17 complain menjadi 6 complain. Kata kunci : Seal, stokiest, distributor,5S,complain, customer
USULAN PENGURANGAN JUMLAH PRODUK CACAT PADA CAT MELAMINE DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. P
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada saat ini, kondisi dunia sedang berada dalam masa-masa krisis namun demikian negara Indonesia masih bisa dibilang telah melewati masa krisis dari tahun 1998. Dampak yang telah ditimbulkan masih terasa didunia Industri. PT. P adalah perusahaan yang bergerak dbidang Industrial Coating Chemical. Produk yang dihasilkan salah satunya adalah cat ML (Melamine) seperti ML-1413 Clear Satin, ML-1413 Clear Dof, ML-1413 Dead Matt, ML-1413 Medium Gloss dan lain-lain. Masalah yang dihadapi oleh PT. P yaitu tingginya produk cacat dalam bulan Februari –Mei 2010. Metode yang dipakai untuk mengurangi cacat yaitu dengan metode six sigma. Cat melamine yang diteliti yaitu tipe ML-1413 MB F LC Clear Dof. Data cacat yang paling besar adalah fineness cat susah halus. Berdasarkan penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa PT .P perlu meningkatkan kualitas, karena nilai tingkat kemampuan prosesnya (Process Capability) untuk salah satu produk PT. P yaitu ML-1413 MB F LC Clear Dof selama bulan Februari - Mei adalah Cp = 0.58, Cpk = 0.58 dan level sigmanya = 2.56 sigma dengan DPMO sebesar 145365. Setelah dilakukan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) maka diketahui penyebabnya yaitu tidak terbentuknya Effect Dougnat saat proses dispersi yang dikarenakan cakram untuk dispersi berukuran ¼ diameter cakram. Setelah mendapatkan hasil pengolahan data diatas, maka perusahaan perlu melakukan perbaikan pada proses dispersi terutama pada mesin pendraulik dengan cara mengganti cakram yang lebih besar beserta perbaikan sistem pemasangan cakram dari permanent menjadi portable sehingga ukuran cakram untuk proses dispersi bisa disesuaikan dengan ukuran tangki.
CENTER KVBA DENGAN METODE SMED DI PT. DWIUTAMA INTITERANG
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPT. Dwiutama Intiterang merupakan sebuah perusahaan yang penyediaan berbagai jeni komponen otomotif. PT. Dwiutama Intiterang ini memproduksi berbagai jenis Plate center yang harus dipenuhi setiap saat. PT. Dwiutama Intiterang mempunyai banyak lini produksi yang memerlukan waktu persiapan. Salah satu lini produksi tersebut adalah dalam Departemen PRESSHOP yang merupakan departemen yang memproduksi semua komponen yang salah satu diantaranya pembuatan komponen Plate Center model KVBA. Pada lini produksi tersebut memiliki waktu setup untuk pergantian dies yang cukup lama yaitu 32.04 menit tepatnya terjadi pada mesin Power Brand. Dengan melihat dan memahami permasalahan tersebut penulis menemukan pemecahan permasalahan tersebut yaitu dengan tujuan utama untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan dengan mengurangi waktu pergantian dies yang cukup lama tersebut semaksimal mungkin. Penulis memecahkan permasalahan yang ada dengan mengimplementasikan metoda SMED system (Single Minute Exchange Dies). Dari perhitungan dengan menerapkan SMED system dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap ketiga di departemen PRESSHOP pada mesin Power Brand Sehingga didapat effesiensi waktu setup sampai dengan 47%. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kualitas kerja dan dapat meningkatkan produktifitas dari operasi sebelumnya. Sehingga pengurangan setup time setelah SMED system mampu meningkatkan produksi sebesar 36 Pcs tanpa menambah part reject yang terjadi setelah SMED System itu dilakukan. Kata kunci : SMED,efisiensi, produktivitas, waktu setup
PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research aims to determine the optimal line balancing using heuristic methods, with the object of the research in an automotive component assembly process at PT.CSI, in order to produce optimal output, so it can be achieve the objectives in a timely manner, the right quantity, right quality and cost more efficiently. The method used in this research is line balancing heuristic methods. This method uses logical rules in solving problems. Heuristic methods that used in this research are: Helgesson-Birnie Method/Ranked Positional Weight (RPW), Largest Candidate Rule Method dan J-Wagon Method. Heuristic model does not guarantee optimal results, but this model is designed to produce a relatively better strategy with reference to certain constraints. From this research it can be know that the three heuristic methods are used, resulting potential output are equally optimal, the line efficiency is 85,20%, balanced delay is 14,80%, and total idle time is 340,76 seconds with the number of work stations is 8 work stations. By using the heuristic methods of line balancing, there was an increase in efficiency is 59,17%, and a decrease in balanced delay is 65,17%, and a total reduction of idle time is 5238,6 seconds. Keywords: Line balancing, heuristic method, Helgesson-Birnie/Ranked Positional Weight (RPW) method AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk penentuan keseimbangan lintasan optimal dengan menggunakan metode heuristik, dengan objek penelitian pada sebuah proses perakitan salah satu komponen kendaraan bermotor di PT.CSI agar menghasilkan keluaran secara optimal, sehingga dapat mencapai sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih effisien. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode heuristik keseimbangan lintasan. Metode ini menggunakan aturan-aturan yang logis dalam memecahkan masalah. Metode heuristik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Metode Helgesson-Birnie/Ranked Positional Weight (RPW), Metode Largest Candidate Rule dan Metode J-Wagon. Model heuristik tidak menjamin hasil optimal, tetapi model ini dirancang untuk menghasilkan strategi yang relatif lebih baik dengan mengacu pada pembatas-pembatas tertentu. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ketiga metode heuristik yang digunakan menghasilkan keluaran potensial yang sama-sama optimal yaitu efisiensi lini sebesar 85,20%, balanced delay sebesar 14,80%, dan total waktu menganggur sebesar 340,76 detik dengan jumlah stasiun kerja sebesar 8 stasiun kerja. Dengan menggunakan metode heuristik keseimbangan lintasan, terjadi peningkatan efisiensi sebesar 59,17%, dan penurunan balanced delay sebesar 65,17%, serta pengurangan total waktu menganggur sebesar 5238,6 detik. Kata kunci: Keseimbangan lintasan, metode heuristik, metode Helgesson-Birnie/Ranked Positional Weight (RPW)
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LINI PRODUKSI BOOS CRANKCASE BRACKET PT. XYZ
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMemasuki era masyarakat ekonomi Asean (MEA) Desember 2015 ini, persaingan industri manufaktur tidak hanya antar perusahaan dalam negeri tetapi juga harus bersaing dengan perusahaan dari negara-negara Asean lain. PT. XYZ merespon situasi tersebut dengan berupaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan lahan produksinya melalui peningkatan kapasitas produksi. PT. XYZ sedang berencana untuk meningkatkan kapasitas di lini produksi Boss Crankcase Bracket. Produk ini salah satu komponen kendaraan roda dua yang merupakan produk unggulannya, yaitu produk yang dipesan oleh pelanggan tetapnya dalam jumlah yang banyak. Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode optimalisasi Tata Letak Pabrik, Peta-peta Kerja dan Routing Sheet.                 Area tata letak pada lini produksi Boss Crankcase Bracket sebelum penelitian/ perbaikan memiliki luas lantai 175 m2, jarak perpindahan bahan 42 m2. Biaya penanganan bahan sebesar Rp 90, dan efisiensi kerja 490 menit. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Routing Sheet melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisa data, maka diusulkan beberapa perbaikan/ perubahan tata letak lini produksinya, sehingga dapat diperoleh hasil-hasil perhitungannya sebagai berikut: luas lantai 145 m2,  jarak perpindahan bahan 28 m2,  biaya penanganan bahan Rp 58, dan efisiensi kerja 350 menit. Kata kunci : Tata letak lini produksi, Boss Crankcase Bracket, routing sheet
USULAN PENERAPAN SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI CACAT PADA PRODUK HEX BOLT M12 X 28 mm DI PT. JAYA METAL GEMILANG
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 11, No 1 (2015): JURNAL INOVISI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPT. Jaya Metal Gemilang merupakan sebuah perusahan pembuat baut yang digunakan untuk furniture, elektronik, sepeda, kontruksi bangunan, sepeda motor serta baut komponen otomotif dan non otomotif. Di dalam perusahaan terjadi permasalahan pada proses produksi yaitu buruknya kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dan perlu dicari penyebab potensial permasalahannya dan menentukan solusi apa yang harus dilakukan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menjadi prioritas dengan menggunakan metode Six Sigma. Dari observasi yang dilakukan pada bulan April 2010 – Juli 2010 diketahui jumlah cacat terbesar adalah Hex Bolt M12x28 mm (lihat tabel 1) yaitu sebesar 1.301 pcsdari total produksi 540.602 pcs (0,24%). Dan dari jenis cacat yang terbesar yang sering muncul pada produk tersebut adalah cacat ulir. Setelah dilakukan perhitungan index kemampuan kapabilitas proses pada perusahaan tersebut, didapat Cpk = 0,68 , DPMO = 802 ppm dan nilai sigma = 4,66 sigma, nilai tersebut masih kurang mendekati tingkat mutu kelas dunia yang menginginkan pencapaian level kualitas. Dengan Fishbone Diagram didapat 10 faktor terbesar penyebab potensi kegagalan Cacat Ulir, yang kemudian ditanggulangi dengan beberapa kontrol pencegahan, deteksi dan usulan perbaikan sesuai dengan metode Six Sigma yaitu FMEA. Usulan yang diterapkan untuk menaikan nilai sigma perusahaan adalah Kasie Lab. melakukan pemeriksaan hasil cek laboratorium mengenai spesifikasi dies yang diisi lembaga independent, menghitung Life time untuk dies dan oli dan di tetapkan sebagai standard untuk penggantian selanjutnya, mengganti baut pengunci dies dan baut setingan pressure dies dengan yang lebih kuat, Kasie Rolling melakukan pemeriksaan hasil check sheet persiapan mass production, penggunaan sensor deteksi fungsi baut pengunci, baut setingan pressure dies dan pendorong bahan serta Kasie Maintenance melakukan pemeriksaan hasil check oli harian, melakukan pengecekan kekerasan material sebelum proses produksi, penambahan operator QA-IP, melakukan pengecekan diameter ulir dengan 6 (enam) posisi pengecekan, memberikan pelatihan kepada operator baru dan penambahan jumlah exhaust yang proposional dengan luas area produksi. Kata Kunci: Six Sigma, Fishbone Diagram, FMEA, Pressure Dies, Mass Production

Page 5 of 14 | Total Record : 132