cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Olahraga
  • jurnal-kesehatan-olahraga
  • Website
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 408 Documents
PERBANDINGAN HASIL KAPASITAS AEROBIK (VO2MAX) PADA ATLET KARATE PUTRA UNDER-SENIOR NOMOR KUMITE ANTARA DOJO SMANEKA KABUPATEN KEDIRI DAN PUSLATDA JATIM AULYA NOVIARY, NADYA; AZIZ HAKIM, ABDUL
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPertandingan karate PADA kategori kumite (Pertarungan) MEMBUAT Pertandingan gerak atlet Membutuhkan KECEPATAN Saat Pukulan, Membutuhkan kekuatan PADA Saat Tendangan, Membutuhkan Daya tahan Tubuh Yang Tinggi Shalat Satu persyaratan Fisik Yang Penting hearts Olahraga Adalah Kapasitas aerobik ATAU VO2max . VO2Max sangat berperan penting dalam olahraga karena dapat membantu dalam pemilihan program pelatihan yang tepat bagi para atlet sehingga bermanfaat dalam menunjang prestasi atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA Kab. Kediri. Pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kandat Kab. Kediri dengan melibatkan data PUSLATDA JATIM, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA Kab. Kediri. Subjek dari penelitian ini adalah 5 atlit kumite putra di bawah - senior PUSLATDA JATIM dan 5 atlit kumite putra di bawah - senior Dojo SMANEKA. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes MFT ( uji coba multistage) dengan panjang lintasan 20 meter dan dilakukan selama satu hari. Teknik analisis data menggunakan Uji t - Beda. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data independent sample t-test menunjukkan itu hasil dari Sig. (2-tailed) PUSLATDA JATIM sebesar 0,000 lebih kecil dari ? = 0,05, dan untuk Dojo SMANEKA dapat dimiliki Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil ? = 0,05, jadi berarti H0 ditolak dan diterima H1, dapat disingkirkan yang sesuai dengan kapasitas aerobik VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA. Nilai tersebut juga dapat dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 48.100 untuk PUSLATDA JATIM dan 43.880 untuk Dojo SMANEKA. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa VO2Max PUSLATDA JATIM lebih baik dari VO2Max Dojo SMANEKA. Kata kunci : Karate, Kumite, VO2Max AbstrakKarate competition in the category of kumite (fight) when doing athletic motion activities required speed at the blow, strength at the kick and high endurance when playing for a long time. One of the important physical conditions in sports was aerobic capacity or VO2Max. VO2Max was an important role in sports because it could help in choosing the right training program for athletes so that it was useful in supporting athlete achievement. This study aimed to determine whether there were differences in VO2Max level between PUSLATDA East Java and SMANEKA Dojo District Kediri. In this quantitative descriptive research using non-experimental type. This research was conducted at SMAN 1 Kandat District Kediri with a comparison of data from East Java PUSLATDA, with the aim to find out the difference in VO2Max levels between PUSLATDA JATIM and SMANEKA Dojo District Kediri. The subjects of this study were 5 male kumite athletes under-senior PUSLATDA JATIM and 5 male kumite athletes under-senior Dojo of SMANEKA. The instrument in this study used the MFT (multistage fitness test) with a track length of 20 meters and was carried out for a day. Data analysis techniques using the t-different test. Based on the results of this research and data processing independent sample t-test showed that the results of Sig. (2-tailed) PUSLATDA JATIM was 0,000 smaller than ? = 0.05, and for SMANEKA Dojo, Sig. (2-tailed) of 0,000 smaller than ? = 0.05, it means H0 was rejected and H1 was accepted, so it concluded that there was a difference in VO2Max aerobic capacity between East Java PUSLATDA and Dojo SMANEKA. The difference also could be seen from the average of 48,100 for East Java PUSLATDA and 43,880 for Dojo SMANEKA. Based on these results it could be seen that the level of VO2Max PUSLATDA JATIM is better than Dojo SMANEKA.Kata kunci : Karate, Kumite, VO2Max .
ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MENUJU POMNAS 2019 KURNIYAWAN, DANU; HIMAWAN SUSANTO, INDRA
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini , menjadi atlet yang professional dan berprestasi harus memiliki kondisi fisik yang prima. Terutama pada cabang olah raga pencak silat dimana kondisi fisik adalah suatu tolak ukur awal untuk menunjang latihan teknik, taktik, dan strategi, keseluruhan aspek tersebut sangat perlu di kuasain oleh masing-masing dari setiap individu agar pada saat pertandingan atlet dalam performa terbaik. Apabila atlet tidak dapat menguasai salah satu dari aspek tersebut, maka akan mempengaruhi pada aspek lainya dan akan mempengaruhi pada performa atlet pada saat pertandingan. Adapun penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui dan menganalisis kondisi fisik atlet UKM pencak silat Universitas Negeri Surabaya yang di persiapkan untuk mengikuti kejuaraan POMNAS 2019. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan statistik deskriptif. Dalam Penelitian ini yang menjadi populasi adalah 25 atlet UKM pencak silat Universitas Negeri Surabaya yang mengikuti seleksi untuk kejuaraan POMNAS 2019. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa item tes seperti antropometri, kecepatan, kelincahan, koordinasi, kelentukan, kekuatan, power, daya tahan degan jumlah sampel yaitu 8 atlet UKM pencak silat Universitas Negeri Surabaya yang sudah lolos mengikuti seleksi POMNAS 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil tes yang meliputi tes antropometri, tes kecepatan, tes kelincahan, tes koordinasi, tes kelentukan, tes kekuatan tes power dan tes daya tahan jantung dan paru pada atlet UKM pencak silat Universitas Negeri Surabaya kategori putra yang memperoleh nilai dengan kategori kurang yaitu pada tes kelincahan sedangkan pada atlet kategori putri yang memperoleh nilai yang masuk dalam kategori cukup yaitu pada tes antropometri. Kata Kunci : Analisis, Kondisi fisik, Pencak silat.
ANALISIS TINGKAT KONDISI FISIK DALAM MEMPEROLEH MEDALI EMAS CABANG OLAHRAGA KARATE -60 KG KUMITE PUTRA PADA ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA SEPTYANI, WINDY; AZIZ HAKIM, ABDUL
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKondisi fisik merupakan aspek penting dan menjadi dasar atau pondasi dalam penguasaan teknik, taktik, strategi dan mental. Melalui latihan kondisi fisik kebugaran jasmani siswa dapat dipertahankan atau ditingkatkan, baik berhubungan dengan ketrampilan maupun dengan kesehatan secara umum. Kondisi fisik merupakan unsur yang sangat penting didalam seluruh cabang olahraga. Oleh karena itu latihan kondisi fisik perlu mendapatkan perhatian yang serius direncanakan dengan matang dan sistematis, sehingga tingkat kesegaran jasmani dan kemampuan alat-alat tubuh lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi fisik yang menentukan tingkat keberhasilan dalam memperoleh medali emas cabang olahraga karate nomor kumite putra -60 kg pada Asian games 2018 di Indonesia. penelitian ini mengunakan jenis penelitian non-eksperimen dengan metode penelitian analisis deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan populasi maupun sampel, tetapi peneliti menggunakan subjek dan objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini merupakan karateka pada nomor kumite putra. Adapun objek yang akan diteliti adalah hasil tes fisik cabang olahraga karate nomor kumite putra pada babak final Asian Games tahun 2018 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan instrument non tes yaitu dengan hasil observasi. Dilihat dari deskripsi hasil penelitian di atas yang menunjukkan hasil dari masing-masing instrument tes yang dilaksanakan di KONI Jawa Timur menunjukkan bahwa terdapat beberapa tes yang menunjang penampilan Rifky dalam ajang Asian Games sehingga memperoleh medali emas pada kelas -60 kg Senior putra, diantaranya adalah tes sprint 20 meter yang mencapai target tes dengan nilai 3 detik. Kemudian tes single leg squat dengan hasil (kanan) 30 kg dan (kiri) 30 kg. Tes Hamstring juga sangat menunjang penampilan Rifky, yaitu dengan hasil 6 kali melakukan tes hamsvvtring. Kemudian tes square Jump juga sangat berpengaruh pada penampilan Rifky. Pada tes tersebut Rifky memperoleh nilai tes Square Jump, yaitu dalam waktu 30 detik Rifky memperoleh nilai sebanyak 30 kali.Kata kunci : Kondisi fisik, karate, kumite -60 kgAbstractPhysical condition was an important aspect and the basis or foundation of mastery of techniques, tactics, strategy and mentality. Through exercise physical condition physical fitness students could be maintained or improved, both related to the skills and with general health. Physical condition was a very important element in all sports. Therefore physical condition training needs to get serious attention planned carefully and systematically, so that the level of physical fitness and the ability of body tools were better. The purpose of this study was to analyze the physical conditions that determine the level of success in obtaining a gold medal in the karate sport mens kumite number -60 kg at the 2018 Asian games in Indonesia. This research uses non-experimental research with quantitative descriptive analysis research methods. In this study researchers did not use populations or samples, but researchers used research subjects and objects. The subjects in this study were karateka in mens kumite numbers. The objects to be examined were the results of the physical test for male kumite karate sport at the 2018 Asian Games final round in Indonesia. This study used a non-test instrument which the result of observation. Judging from the description of the results of the research above which appeared the results of each test instrument carried out at KONI East Java appearanced that there were several tests that support the appearance of Rifky in the Asian Games event so as to obtain a gold medal in the ens senior -60 kg class, including the sprint test 20 meters that reached the test target with a value of 3 seconds. Then a single leg squat test with results (right) 30 kg and (left) 30 kg. Hamstring test was also very supportive of the appearanced of Rifky, namely the results of 6 times the hamstring test. Then the Square Jump test was also very influential on the appearance of Rifky. In the test, Rifky got a Square Jump test score, which was, within 30 seconds, Rifky scored 30 times.Keywords: Physical condition, karate, kumite -60 kg
PERFORMA ATLET BULUTANGKIS PADA NOMOR PERTANDINGAN TUNGGAL PUTRA KATEGORI USIA REMAJA DI PB KSC SURABAYA IBRAHIM, ISNAN; WISMANADI, HIMAWAN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya memiliki perbedaan kemampuan setiap individu atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dasar atlet dalam bermain bulutangkis di PB KSC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian ?one-shot?, artinya desain pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data (Arikunto, 2013: 122). Teknik pengumpulan data menggunakan hasil dari pengamatan oleh tiga orang rater yang memiliki lisensi pelatih. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen yang mengadopsi dari SMEP KONI pusat yang telah divalidasi oleh expert judgement. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penilaian tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis melalui instrumen pengamatan pada atlet di nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya berada pada kategori ?baik sekali? dengan persentase 10% berjumlah 1, kategori ?baik? persentase sebesar 70% berjumlah 7 dan kategori ?cukup? persentase sebesar 20% berjumlah 2. Maka tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis pada atlet tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC atau Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya masuk dalam kategori ?baik? dengan persentase 70%. Kata kunci : Performa, Bulutangkis
PERFORMA ATLET BULUTANGKIS PADA NOMOR PERTANDINGAN TUNGGAL PUTRA KATEGORI USIA REMAJA DI PB KSC SURABAYA IBRAHIM, ISNAN; WISMANADI, HIMAWAN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya memiliki perbedaan kemampuan setiap individu atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dasar atlet dalam bermain bulutangkis di PB KSC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian ?one-shot?, artinya desain pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data (Arikunto, 2013: 122). Teknik pengumpulan data menggunakan hasil dari pengamatan oleh tiga orang rater yang memiliki lisensi pelatih. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen yang mengadopsi dari SMEP KONI pusat yang telah divalidasi oleh expert judgement. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penilaian tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis melalui instrumen pengamatan pada atlet di nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya berada pada kategori ?baik sekali? dengan persentase 10% berjumlah 1, kategori ?baik? persentase sebesar 70% berjumlah 7 dan kategori ?cukup? persentase sebesar 20% berjumlah 2. Maka tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis pada atlet tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC atau Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya masuk dalam kategori ?baik? dengan persentase 70%. Kata kunci : Performa, Bulutangkis
PERFORMA ATLET BULUTANGKIS PADA NOMOR PERTANDINGAN TUNGGAL PUTRA KATEGORI USIA REMAJA DI PB KSC SURABAYA IBRAHIM, ISNAN; WISMANADI, HIMAWAN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya memiliki perbedaan kemampuan setiap individu atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dasar atlet dalam bermain bulutangkis di PB KSC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian ?one-shot?, artinya desain pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data (Arikunto, 2013: 122). Teknik pengumpulan data menggunakan hasil dari pengamatan oleh tiga orang rater yang memiliki lisensi pelatih. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen yang mengadopsi dari SMEP KONI pusat yang telah divalidasi oleh expert judgement. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penilaian tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis melalui instrumen pengamatan pada atlet di nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya berada pada kategori ?baik sekali? dengan persentase 10% berjumlah 1, kategori ?baik? persentase sebesar 70% berjumlah 7 dan kategori ?cukup? persentase sebesar 20% berjumlah 2. Maka tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis pada atlet tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC atau Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya masuk dalam kategori ?baik? dengan persentase 70%. Kata kunci : Performa, Bulutangkis
PERFORMA ATLET BULUTANGKIS PADA NOMOR PERTANDINGAN TUNGGAL PUTRA KATEGORI USIA REMAJA DI PB KSC SURABAYA IBRAHIM, ISNAN; WISMANADI, HIMAWAN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya memiliki perbedaan kemampuan setiap individu atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dasar atlet dalam bermain bulutangkis di PB KSC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian ?one-shot?, artinya desain pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data (Arikunto, 2013: 122). Teknik pengumpulan data menggunakan hasil dari pengamatan oleh tiga orang rater yang memiliki lisensi pelatih. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis pada nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC Surabaya. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen yang mengadopsi dari SMEP KONI pusat yang telah divalidasi oleh expert judgement. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penilaian tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis melalui instrumen pengamatan pada atlet di nomor pertandingan tunggal putra kategori usia remaja di Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya berada pada kategori ?baik sekali? dengan persentase 10% berjumlah 1, kategori ?baik? persentase sebesar 70% berjumlah 7 dan kategori ?cukup? persentase sebesar 20% berjumlah 2. Maka tingkat performa atlet dalam bermain bulutangkis pada atlet tunggal putra kategori usia remaja di PB KSC atau Persatuan Bulutangkis Kebraon Sport Center Surabaya masuk dalam kategori ?baik? dengan persentase 70%. Kata kunci : Performa, Bulutangkis
EVALUASI PROGRAM LATIHAN ATLET BOLAVOLI PUTRA KABUPATEN LAMONGAN DALAM PERSIAPAN PORPROV 2019 SHOBIH, MOHAMMAD; SUDIJANDOKO, ANDUN
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK EVALUASI PROGRAM LATIHAN ATLET BOLAVOLI PUTRA KABUPATEN LAMONGAN DALAM PERSIAPAN PORPROV 2019 Nama : Mohammad Shobih NIM : 15060484028 Program Studi : S-1 Ilmu Keolahragaan Jurusan : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Fakultas Ilmu Olahraga Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengunakan desain penelitian evaluative. Populasi penelitian adalah 12 atlet dan 3 pelatih bolavoli putra Kabupaten Lamongan dalam persiapan Porprov 2019. Instrument yang digunakan adalah SWOT kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat). Teknik pengambilan data dengan melalui 3 langkah yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk medeskripsikan Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman) yang dihadapi atau yang dimiliki oleh pelatih dan atlet bolavoli putera Kabupaten Lamongan dalam persiapan porprov 2019. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : (1) Kekuatan (Strength): kekuatan dalam pembinaan bolavoli dalam persiapan porprov 2019 adalah memiliki pelatih yang sudah mempunyai lisensi dan menjadi pelatih terbaik di Kabupaten Lamongan serta memiliki atlet-atlet yang berbakat dan berpengalaman, (2) Kelemahan (Weakness) : Kelemahan utama dalam pembinaan bolavoli dalam persiapan porprov adalah program latihan yang tidak berkelanjutan dan dana yang diperoleh tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk meningkatkan kualitas atlet, (3) Peluang (Opportunity) : Peluang meraih prestasi yang lebih baik lagi dengan pembinaan atlet bolavoli berbakat yang dimilki Kabupaten Lamongan, atlet memiliki kondisi fisik yang prima dan saat kompetisi atlet dalam kondisi yang sangat bagus dan siap untuk bertanding, (4) Ancaman (Threat) : Ancaman pada pembinaan bolavoli dalam persiapan porprov 2019 adalah menurunnya kemauan dari atlet untuk mengikuti latihan secara rutin. Jika atlet tidak teratur dalam menjalankan program latihan maka atlet akan merasa tidak fit, overtraining dalam latihan dan kurangnya istirahat dikarenakan kurang terjaganya rest atlet. Kata Kunci : Bolavoli, Analisis SWOT, Pelatih dan atlet bolavoli putera Kabupaten Lamongan dalam persiapan porprov 2019.
UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI VARIASI LATIHAN PERMAINAN KUCING-KUCINGAN PADA PEMAIN FUTSAL SMAN 1 RENGEL TUBAN HIDAYATULLOH, DIDIK; , PUDJIJUNIARTO
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepercayaan diri adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai suatu prestasi. Meningkatkan kepercayaan diri oleh pemain dapat diperoleh melalui banyak cara, salah satunya dengan permainan. Pemain futsal di SMAN 1 Rengel mengalami penurunan prestasi dari tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dengan permainan kucing-kucingan terhadap peningkatan kepercayaan diri pemain futsal SMAN 1 Rengel Tuban. Kepercayaan diri merupakan penilaian positif pada diri sendiri yang dapat menghilangkan rasa ragu ataupun takut pada diri sendiri, guna mencapai performa terbaik. Kepercayaan diri dapat ditingkatkan melalui beberapa aspek yaitu: kondisi fisik, yang memungkinkan pemain mempunyai komposisi dan dimensi tubuh yang ideal; kedua yakni pengetahuan, yang meliputi kosentrasi dan pengambilan keputusan dengan tepat; ketiga adalah keuletan, mencakup motivasi yang tinggi serta keyakinan yang kuat. Permainan kucing-kucingan merupakan suatu kegiatan yang menyerupai sifat seekor kucing yang sedang memperebutkan benda. Perminan ini biasanya dilakukan untuk pemanasan pemain futsal sebelum memulai permainan atau hanya untuk latihan biasa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan instrumen penelitian berupa angket. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penilaian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain futsal SMAN 1 Rengel Tuban, responden berjumlah 12 pemain. Pengambilan data dilakukan dua kali, yaitu tahap pre-test dan post-test. Indikator penelitian meliputi tiga aspek pada kepercayaan diri, yakni; kondisi fisik; efisiensi kognitif; serta keuletan. Berdasarkan hasil penelitian dan rumusan masalah pada bab sebelumnya, bahwa tingkat kepercayaan diri pemain futsal SMAN 1 Rengel Tuban sebelum diberikan tindakan yaitu sebanyak 5 pemain berada pada kategori ?cukup? dan 7 pemain pada kategori ?baik?. Setelah dilakukan tindakan selama 3 minggu ada peningkatan kepercayaan diri pemain futsal SMAN 1 Rengel Tuban yaitu 8 pemain berada pada kategori ?baik? dan 4 pemain berada pada kategori ?sangat baik?. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa variasi latihan dengan permainan kucing-kucingan dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain.
PROFIL KONDISI FISIK ATLET SEPAK TAKRAW PUTRA ASIAN GAMES 2018 DAN UKM UNESA SYAIFUDDIN, MUHAMMAAD; AZIZ HAKIM, ABDUL
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi fisik merupakan salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasar titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan baik peningkatan maupun pemeliharaanya, beberapa komponen kondisi fisik yaitu daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelincahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik atlet sepaktakraw putra Asian Games 2018 dan Unit Kegiatan Mahasiswa UNESA. Subjek penelitian ini adalah atlet sepaktakraw putra Asian Games 2018 dan atlet sepaktakraw putra Unit Kegiatan Mahasiswa UNESA dengan jumlah keseluruhan sampel yaitu 20 atlet dari dua kelompok yang berbeda. Pendekatan dalam analisa ini yaitu menggunakan pendekatan analisis data sekunder untuk atlet Asian Games 2018 dan jenis penelitian non eksperimen yang menggunakan pendekatan kuantitatif untuk atlet Unit Kegiatan Mahasiswa UNESA. Sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan item tes push-up, sit,up, speed, shuttle run dan VO2Max. Hasil analisa yang didapat bahwa atlet sepaktakraw putra Asian Games 2018 pada kategori kekuatan (push-up) rata-rata sebesar 38 masuk dalam ketegori baik, rata-rata kekuatan (sit-up) sebesar 45 masuk dalam kategori baik sekali, rata-rata kecepatan (speed) sebesar 2,97 detik masuk dalam kategori sedang, rata-rata kelincahan (shuttle run) sebesar 10,54 detik masuk dalam kategori baik sekali, rata-rata daya tahan (bleep test) sebesar 51,3 masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat dilihat kondisi fisik atlet sepaktakraw putra Asian Games 2018 rata-rata masuk dalam kategori baik sekali. Sedangkan Hasil analisa yang didapat untuk atlet sepaktakraw putra unit kegiatan mahasiswa UNESA pada kategori kekuatan (push-up) rata-rata sebesar 36 masuk dalam ketegori baik, rata-rata kekuatan (sit-up) sebesar 42 masuk dalam kategori baik sekali, rata-rata kecepatan (speed) sebesar 3,71 detik masuk dalam kategori kurang, rata-rata kelincahan (shuttle run) sebesar 11.48 detik masuk dalam kategori baik sekali, rata-rata daya tahan (bleep test) sebesar 42,22 masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat dilihat kondisi fisik atlet sepaktakraw putra unit kegiatan mahasiswa UNESA rata-rata masuk dalam kategori baik.

Page 1 of 41 | Total Record : 408