cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sapala
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
KEKERABATAN KOSAKATA BAHASA JAWA DENGAN BAHASA BALI; KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF ISLAQUDIN, MUHAMMAD
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji kekerabatan kosakata bahasa Jawa dengan bahasa Bali; kajian linguistik historis komparatif. Hal ini merujuk pada lokasi persebaran kedua bahasa yang cukup dekat, juga dalam pengelompokan keluaga bahasa oleh Dyen bahasa Jawa dan bahasa Bali masih tergolong ke dalam rumpun Austronesia Barat. Bahasa yang berasal dari satu moyang yang sama memiliki wujud kesamaan korespondensi atau kekerabatan baik pada tingkat fonologi maupun leksikal. Tujuan penelitian ini adalah; a) Mendeskripsikan korespondensi fonologis kosakata bahasa Jawa dengan bahasa Bali; b) Mendeskripsikan status kekerabatan antara bahasa Jawa dengan bahasa Bali; c) Mendeskripsikan waktu pisah anatara bahasa Jawa dengan bahasa Bali; dan d) Mendeskripsikan kosakata pinjaman bahasa Indonesia yang terdapat pada bahasa Jawa dan bahasa Bali. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan metode cakap dan metode simak secara bersamaan sebagai metode pengumpulan data. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pemancingan atau elisitasi, teknik cakap semuka, teknik catat, dan teknik rekam. Instrumen pengungmpulan data berupa 200 daftar tanyaan kosakata Swadesh dan human instrument. Metode analisis data penelitian ini menggunakan metode padan, serta digunakan teknik leksikostatistik untuk mencari status kekerabatan serta tahun pisah bahasa. Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian ini adalah; a) Terdapat lima korespondensi kata dalam bahasa Jawa dan Bali yakni, [O ~ «]; [w ~ b]; [« ~ ^]; [e ~ i]; dan [o ~ O], atau dengan kata lain ditemukan beberapa jenis korespondensi yang ada pada bahasa Jawa dan bahasa Bali yaitu perubahan lenisi; fortisi; dan disimilasi; b) Berdasarkan hasil penghitungan rumus kekerabatan bahasa, status kekerabatan antara bahasa Jawa dan bahasa Bali adalah rumpun bahasa, dengan hasil persentase sebesar 24%; c) Berdasarkan hasil penghitungan rumus tahun pisah bahasa, bahasa Jawa dan bahasa Bali mulai berpisah dari suatu bahasa proto diperkirakan antara tahun 279 - 283 sebelum Masehi (dihitung dari tahun 2019); d) berdasarkan hasil pembahasan ditemukan satu glos yang terdapat leksikal pinjaman bahasa Indonesia, kata tersebut ditemukan pada bahasa Jawa. Sedangkan dalam bahasa Bali tidak ditemukan leksikal pinjaman bahasa Indonesia. Kata kunci: kekerabatan bahasa-bahasa, leksikostatistik, linguistik historis komparatif.
NOVEL SWEET NOTHINGS: DENGANMU, TANPAMU KARYA SEFRYANA KHAIRIL KAJIAN GASTROCRITICISM PUSPA ANGGRAINI, DWI
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Makanan bukan sekadar memenuhi kebutuhan manusia secara fisik, tetapi makanan dapat menyalurkan keindahan melalui sastra. Keindahan dalam makanan dapat dituangkan dalam karya sastra melalui penggambaran dalam cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara jalinan cerita, makanan, dan kehidupan antartokoh, mengetahui fungsi makanan antartokoh, dan menjelaskan fungsiogastronomi sastra pada deskripsi makanan dalam novel. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan pragmatik. Metode pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan dan teknik simak catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dan metode hermeneutika. Penelitian ini menggunakan teori struktural untuk mengetahui struktur dan jalinan cerita, selanjutnya, analisis perspektif fungsiogastronomi sastra digunakan untuk membahas hubungan antara sastra dan makanan yang ada di dalam novel Sweet Nothings: Denganmu, Tanpamu (2012) karya Sefryana Khairil. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa makanan sebagai penghubung antara jalinan cerita dengan kehidupan para tokoh, makanan memiliki delapan fungsi dalam novel, kegunaan makanan sebagai penambah keindahan atau estetika cerita, dan makanan berguna sebagai ekspresi sastra yang mampu menyehatkan manusia secara fisik maupun jiwa. Kata kunci: makanan, fungsiogastronomi sastra, novel
ESTETIKA RESEPSI NOVEL ROMAN PICISAN KARYA EDDY D.ISKANDAR KE DALAM FILM ROMAN PICISAN (1980) DAN FILM ROMPIS (2018) , RISKYLIA
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini memaparkan tentang novel Roman Picisan karya Eddy D.Iskandar yang dialihwahanakan oleh sutradara Adisoerya Abdy dengan judul film Roman Picisan (1980) dan novel Roman Picisan karya Eddy D.islandar dialihwahanakan kembali pada tahun 2018 oleh sutradara Monty Tiwa dengan judul Rompis, bahwa dari novel yang sama kedua film tersebut terdapat perbedaan yang dilatar belakangi oleh estetika resepsi masing-masing pembaca (sutradara). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbandingan proses estetika resepsi berupa pengalaman pembaca, horizon harapan, jarak estetik, semangat zaman, rangkaian sastra, perspektif diakronik-sinkronik, dan sejarah sastra umum dari satu novel ke dalam versi film yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dan simak catat, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif dan metode hermeutika. Sementara itu, teori yang digunakan untuk mengkaji adalah teori struktur naratif Seymour Chatman guna menganalisis kernels dan satellite yang membangun cerita, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan ekranisasi seperti penciutan, penambahan, dan perubahan variasi guna mengetahui proses terjadinya proses penciutan, penambahan, dan perubahan variasi yang terdapat pada film Roman Picisan (1980) karya Adisoerya Abdy dengan film Rompis (2018) karya Monty Tiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Roman Picisan (1980) karya Adisoerya Abdy memiliki 67 kernels, sementara film Rompis (2018) karya Monty Tiwa memiliki 72 kernels. Meski diadaptasi dari satu novel yang sama, dua film tersebut mengalami proses ekranisasi yang berbeda. Film Rompis (2018) mengalami lebih banyak penciutan disebabkan durasi yang terbatas dan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat ditayangkan untuk masa sekarang serta banyak mengalami proses penambahan sebagai inovasi yang dilakukan pembaca (sutradara), sementara film Roman Picisan (1980) mengalami penciutan lebih sedikit disebabkan adanya keterbatasan durasi waktu. Kemudian hasil tersebut dianalisis dengan tujuh tesis Jauss guna menjawab estetika resepsi pembaca (sutradara) dalam memahami novel sebagai bahan film, hasil tersebut menunjukkan bahwa pada film Roman Picisan (1980) lebih memiliki kemiripan serta kesesuaian adegan pada cerita berdasarkan novel Roman Picisan karya Eddy D.Iskandar, sementara pada film Rompis (2018) karya Monty Tiwa banyak melakukan pembaruan serta penyangkalan-penyangkalan beberapa adegan di luar isi novel Roman Picisan karya Eddy D.Iskandar. Kata kunci: estetika resepsi, ekranisasi, novel, film.
RESEPSI PEMBACA NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S. CHUDORI: KAJIAN ESTETIKA EKSPERIMENTAL AYU FIRDAUSY, JULLYA
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori merupakan salah satu karya sastra yang menghadirkan sejarah peristiwa politik 1998 di Indonesia. Sebagai karya sastra dengan tema sejarah masa lalu Indonesia, maka novel Laut Bercerita memiliki beragam jenis pembaca. Mulai dari pembaca yang mengalami langsung kejadian 1998 hingga pembaca yang hanya memahami peristiwa 1998 melalui buku-buku atau dokumen-dokumen yang memuat peristiwa politik 1998 di Indonesia. Karena perbedaan pengalaman tersebut tentu akan memengaruhi pendapat setiap pembaca. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan resepsi pembaca berdasarkan gambaran penilaian umum, penilaian berdasarkan dua puluh kriteria khusus dan estetika resepsi yang relevan dengan tesis Hans Robert Jauss. Penelitian ini termasuk penelitian berjenis kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dan angket, yang berupa kuisioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif. Sementara itu, teori yang digunakan untuk mengkaji adalah teori Tesis Hans Robert Jauss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Novel Laut Bercerita diterima dengan baik dan sangat disukai oleh pembaca. Dibuktikan dengan rerata penilaian sebesar 3,15 dan standar deviasi sebesar 0,806. Dalam penilaian berdasarkan 20 kriteria khusus, terdapat lima kategori yang diperoleh yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Satu-satunya kriteria yang dinilai sangat tinggi oleh pembaca adalah konflik dengan standar deviasi 0,863, sedangkan kriteria dengan standar deviasi terendah adalah makna dan daya tarik (universalitas), yang hanya memperoleh standar deviasi 0,456. Kriteria seperti bahasa, tema, kerumitan, tempo, masuk akal, stuktur, dan ketertarikan masuk pada kategori tinggi, yang berarti dinilai cukup tinggi oleh pembaca. Kriteria dengan standar deviasi sedang meliputi kriteria dapat dipahami, teknik narasi, plot, keterlibatan emosi, kegembiraan, perspektif baru, minat lanjut, ironis, dan tokoh. Sedangkan kriteria khayalan atau imaji termasuk dalam kategori rendah. Dalam penelitian ini ditemukan dua jenis pembaca, pembaca yang mengalami langsung peristiwa 98 atau hidup pada saat itu (pembaca dahulu) dan pembaca yang lahir setelah peristiwa 98 (pembaca sekarang). Oleh karena itu, novel Laut Bercerita mendapatkan respon yang berbeda-beda dari para pembacanya. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman pembacaan, horison harapan, jarak estetik, semangat zaman, rangakaian sastra, perspektif diakronik-sinkronik, dan sejarah sastra umum yang relevan dari pembaca yang berbeda bila didasarkan pada tesis Hans Robert Jauss. Kata kunci: estetika resepsi, novel, tesis Jauss
ESTETIKA RESEPSI DALAM NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN; KAJIAN HANS ROBERT JAUSS KUSUMAWATI, DESY
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan pembaca dari masa ke masa inilah yang kemudian menghasilkan pembacaan atau tanggapan yang berbeda. Pembacaan atau tanggapan berbeda ini terjadi dari peran pembaca dalam mengakrabi karya sastra. Keberagaman tanggapan pembaca dalam membaca karya sastra ini lahir keberagaman bekal pengetahuan pembaca. Keberagaman tanggapan atau respon pembaca yang beragam dalam karya sastra inilah yang disebut sebagai estetika resepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan pembaca dan estetika resepsi pembaca terhadap Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan dengan menggunakan kajian teori Hans Robert Jauss. Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat dan studi kepustakaan, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif dan metode penilaian kriteria pembaca. Sementara itu teori yang digunakan untuk mengkaji adalah estetika resepsi Hans Robert Jauss guna untuk menganalisis data kuisioner sesuai dengan teori Hans Robert Jauss berdasarkan pengalaman pembaca terhadap novel, horizon harapan, jarak estetik, semangat zaman, rangkaian sastra dan sejarah sastra dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman dan pemaknaan yang didasar pengalaman pembaca, horizon harapan, jarak estetik, semangat zaman, rangkaian sastra dan sejarah sastra mengalami perbedaan dalam novel Cantik Itu Luka. Novel Cantik Itu Luka merupakan karya sastra yang menceritakan tentang masa penjajahan Belanda-Jepang.
PENYUSUNAN KAMUS ISTILAH GAME ONLINE DAMAR RISDIANTO, MOCHAMAD
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang penyusunan sebuah kamus istilah game online. Hal tersebut di latar belakangi oleh perkembangan media hiburan dikalangan anak muda maupun dewasa dari sebuah game berbasis online. Dalam game online terdapat istilah-istilah yang muncul dan terkadang tidak dimengerti oleh para penikmat game online. Oleh sebab itu dilakukan penyusunan terhadap istilah yang ada dan mengumpulkannya menjadi sebuah kamus. Tujuan penelitian ini adalah; a) Mendeskripsikan lema pada kamus istilah game online; b) Menjelaskan arti lema pada kamus istilah game online; c) Menjelaskan cara penyajian pada kamus istilah game online. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap secara bergantian sebagai metode pengumpulan data, dan teknik yang digunakan adalah teknik cakap semuka dan simak. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas human instrument dan lembar validasi. Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian ini adalah; a) terdapat 144 lema yang berhasil ditemukan; b) dari 144 lema yang ditemukan, sebagian besar lema menggunakan bahasa Inggris yang dicampur dengan imbuhan ataupun gabungan kata dari bahasa Indonesia; c) Dari data lema yang berhasil terkumpul, dikelompokan sesuai abjad dan disusun sedemikian rupa sesuai syarat penyusunan kamus hingga menjadi sebuah produk yaitu Kamus Istilah Game Online (KIGO). Kata kunci: leksikografi, kamus, game online, diseminasi
WUJUD CAMPUR KODE TUTURAN SISWA-SISWI DI LINGKUNGAN MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 JEMBRANA NEGARE, BALI ISA DAUD WIBISONO, MUHAMMAD
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kunci: campur kode, tuturan siswa-siswi di lingkungan madrasah aliyah negeri (MAN) 1 Jembrana Negare BaliPemilihan judul ?Wujud Peristiwa Campur Kode Tuturan Siswa-siswi Di Lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jembrana Negare Bali? dilatarbelakangi oleh potensi sebuah kampung Melayu yang terdapat di pulau Bali terdapat beraneka ragam ras dan agama yang bermukim disana. Akan tetapi masyarakat muslim di sebuah kampung tersebut lebih mendominasi, serta memiliki keunikan dalam gaya berbicaranya dibandingkan dengan masyaraakat lainya yang berada di pulau Bali. Sehingga hal tersebut memunculkan fenomena kebahasaan yakni campur kode. Terdapat dua rumusan masalah yaitu, (1) Bagaimana wujud campur kode tuturan siswa pada saat berinteraksi dalam berkomunikasi di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) JEMBRANA, Bali?, (2) Faktor apa yang menyebabkan terjadinya peristia campur kode pada lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) JEMBRANA, Bali? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan ialah tuturan seorang siswa yang mengandung unsur campur kode dalam aktivitas dilingkungan sekolah MAN 1 Jembrana, Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode simak dan catat. Hasil penelitian ini dapat mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut, (1) bentuk campur kode dalam tuturan siswa yang terdapat di lembaga MAN 1 Jembrana Bali meliputi, penyisipan unsur berwujud kata, penyisipan yang berbentuk frasa, penyisipan unsur berbentuk baster, penyisipan unsur berbentuk perulangan kata, penyisipan unsur berbentuk idiom dan penyisipan unsur yang berbentuk klausa. Peristiwa campur kode ini terjadi ketika siswa MAN 1 Jembrana melakukan percakapan, baik itu diwilayah kantin sekolah, di dalam kelas, di lapangan sekolah, dikntin, bahkan ketika berbicara dengan guru para siswa tidak menggunakan bahasa Indonesia ketika berdiskusi. Akan tetapi hal tersebut dilakukan ketika diluar jam pelajaran tidak pada saat pelajaran berlangsung. Semua penyebab tersebut dapat mereka lakukan secara sengaja dan tidak sengaja, (2) faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode yang dilakukan oleh siswa MAN 1 Jembrana Bali karena terdapat beberapa karakter yang dimiliki oleh penutur ataupun mitra tuturnya, seperti latar sosial dan lain sebagainya yang biasa memengaruhi terjadinya peristiwa tersebut.
RELASI KUASA DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO (KAJIAN MICHEL FOUCAULT) ULIL AZMI ARIFUDIN, MOHAMAD
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji relasi kuasa dalam novel Canting. Kekuasaan dapat dipahami dan dibicarakan sebagai daya atau pengaruh yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak lain. Tanpa disadari kekuasaan beroperasi dalam jaringan kesadaran masyarakat. Karena kekuasaan tidak datang dari luar tapi menentukan susunan, aturan-aturan, hubungan-hubungan itu dari dalam. Tujuan penelitian ini adalah; a) Mengetahui bentuk relasi kuasa dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto (b) Menjelaskan dampak relasi kuasa novel Canting karya Arswendo Atmowiloto. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan teknik baca catat. Metode analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) Bentuk relasi kuasa dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto ada dua, yaitu relasi kuasa atas pikiran dan relasi kuasa atas tubuh. Bentuk relasi kuasa atas pikiran dalam novel Canting berupa stigmatisasi, dominasi, kontrol, dan manipulasi. Selanjutnya bentuk relasi kuasa atas tubuh sosial dan seksual berupa obyektifikasi, dominasi, kontrol, dan manipulasi. (2) Dampak relasi kuasa. Dampak tersebut dilakukan terhadap empat representasi kuasa yaitu sebagai berikut: a)Budaya, yaitu melawan budaya patriarki dan juga kekuasaan yang berlaku di sekitar. b)Agama, melawan representasi dosa. c) Negara, melawan representasi hukum negara yaitu undang-undang. d) Lembaga, melawan wacana universitas dengan tidak mengikuti wisuda. Kata kunci: Relasi Kuasa, Kekuasaan, Micheal Foucault, Novel Canting.
DOMINASI NEGARA ATAS RAKYAT DALAM NOVEL MANGUN KARYA SERGIUS STANTO (KAJIAN DOMINASI KARL MARX) LADZATI, ULLY
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKarya sastra merupakan cerminan dari dunia nyata, seperti halnya novel Mangun karya Sergius Sutanto yang mengangkat isu mengenai penindasan yang dilakukan oleh negara terhadap masyarakat yang tinggal di Kedung Ombo dan Kali Code. Penindasan tersebut tidak hanya berupa gertakan atau ancaman, tetapi juga berupa kekerasan yang melibatkan polisi dan tentara. Sehingga teori yang tepat untuk membedah novel Mangun karya Sergius Sutanto adalah Teori Dominasi Karl Marx. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan juga dampak dominasi yang dilakukan oleh negara atas rakyat dalam novel Mangun karya Sergius Sutanto melalui ekonomi, budaya, sosial, politik, agama, dan seni. Menurut Marx materi merupakan pusat utama dalam kehidupan manusia. Faktor ekonomi yang merupakan infrastruktur (lapisan atas) menjadi motor penggerak yang mempengaruhi superstruktur (lapisan bawah). Superstruktur meliputi bidang budaya, sosial, agama, dan seni. yang melahirkan kesadaran sosial dan mempengaruhi perilaku sosial manusia hingga terbentuklah kelas sosial. marx membagi 2 kelas sosial yakni kelas borjuis dan proletar. Hasil penelitian ini menemukan bahwa adanya perlakuan dominasi yang dilakukan negara atas rakyat melalui ekonomi, budaya, sosial, politik, agama, dan seni. Perlakuan dominasi negara atas rakyat tersebut juga terjadi dalam dunia nyata. Selain itu, dominasi tersebut juga berdampak pada ekonomi, budaya, sosial, politik, agama, dan seni dalam novel Mangun karya Sergius Sutanto.
REPRESENTASI NEGARA DALAM NASKAH DRAMA MONOLOG POLITIK KARYA PUTU FAJAR ARCANA: KAJIAN INTERTEKSTUALITAS JULIA KRISTEVA FARIED, MUHAMMAD
Jurnal Sapala Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Sapala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian sastra tentang representasi negara dalam naskah drama dengan judul penelitian ?Representasi Negara dalam Naskah Drama Monolog Politik karya Putu Fajar Arcana: Kajian Intertekstualitas Julia Kristeva?. Karya sastra khususnya naskah drama tidak terlepas dari keterpengaruhan teks lain sebagai latar penciptaannya. Seperti halnya Monolog Politik karya Putu Fajar Arcana yang juga tidak terlepas dari keterpengaruhan teks lain. Oleh karena itu penting untuk mengetahui teks dibalik latar penciptaan Monolog Politik sehingga dapat megetahui makna apa yang ada dibalik karya tersebut.Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang tersebut yakni (1) hubungan teks-teks dibalik latar penciptaan Monolog Politik (2) representasi negara yang berusaha dihadirkan dalam Monolog Politik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teks-teks yang menjadi latar penciptaan Monolog Politik dan juga mendeskripsikan representasi negara yang berusaha dihadirkan dalam Monolog Politik.Penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas Julia Kristeva yang terdbagi menjadi dua bagian yakni fenoteks (teks turunan) yang berupa satuan unit teks dari Monolog Politik dan genoteks (teks induk) yang berupa teks-teks induk yang melatarbelakangi fenoteks.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan mimesis. Teknis pengumpulan data pada penelitian ini yakni simak catat dengan tahapan (1) membaca berulangkali sumber data (2) menandai bagian-bagian dalam Monolog Politik yang berhubungan dengan masalah penelitian (3) mengklasifikasikan temuan data yang ada dalam Monolog Politik (4) memberi kode pada data temuan pada Monolog Politik untuk dikategorikan dan dimasukkan ke dalam tabel data penelitian. Hasil penelitian ini ditemukan tanda-tanda besar seperti korban politik pada naskah ?Pidato?, praktik suap pada ?Wakil Rakyat yang Terhormat?, perbuatan tidak terhormat politikus pada ?Bukan Bunga Bukan Lelaki?, kasus korupsi pada ?Orgil?, dan penyalahgunaan wewenang pada ?Cermin Dibelah?. Representasi negara yang berusaha dihadirkan dalam Monolog Pidato ini yakni kebobrokan dunia perpolitikan di Indonesia. Kata Kunci : representasi negara, intertekstualitas, naskah drama