cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ISTORIA
ISSN : 18582621     EISSN : 26152150     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal Istoria is a high quality research journal that is published by History Education Study Program Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) and Keluarga Alumni Prodi Pendidikan Sejarah (KAPPS). Journal Istoria is providing a platform that welcomes and acknowledges high quality empirical original research papers about education written by researchers, academicians, professional, and practitioners from all over the world.
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
LUBUKLINGGAU'S ULU ALPHABET AND ITS PRESERVATION Yeni Asmara
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 15, No 1 (2019): ISTORIA Edisi Maret 2019, Vol. 15, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.177 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v15i1.24156

Abstract

AbstrakAksara Ulu merupakan aksara yang digunakan oleh masyarakat daerah pesisir Sumatera yaitu etnis Pasemah, Serawai, Rejang, dan Lembak yang zaman dahulu difungsikan sebagai media dalam penyampaian nilai-nilai kearifan lokal, menceritakan suatu kisah, mencatat hukum adat, menulis sajak atau syair,  menyampaikan ajaran agama, pengobatan, ataupun petuah. Pengaruh budaya asing di era globalisasi saat ini, dapat menyebabkan adanya perubahan kebudayaan sehingga terjadinya degradasi budaya lokal seperti Aksara Ulu yang keberadaannya semakin hilang eksistensinya terutama di beberapa daerah salah satunya Kota Lubuklinggau. Aksara Ulu tidak begitu familier di kalangan masyarakat terlebih lagi para pelajar sebagai generasi muda yang seharusnya aksara tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan melalui berbagai upaya seperti melalui sosialisasi dan pembelajaran baik lingkungan formal maupun informal dalam kehidupan masyarakat sehingga aksara tersebut keberadaannya akan terus bertahan karena masyarakat pendukungnya tetap konsisten dalam memfungsikan aksara ulu sebagai identitas lokal yang harus dilestarikan. Kata Kunci : Aksara Ulu, Pelestarian AbstractThe Ulu alphabet by the Sumatra coastal communities, namely the Pasemah, Serawai, Rejang, and Lembak ethnic groups, which is functioned as media in delivering local wisdom values, telling a story, recording customary law, writing poems or poetry, conveying the teachings of religion, medicine, or advice. The influence of foreign culture in the current era of globalization does not rule out the possibility of local cultural degradation such as Ulu alphabet whose existence is almost vanished, especially in some areas, one of which is in Lubuklinggau. Ulu alphabet is not very common for the public, especially for the students as the young generation who should have preserved the alphabet and developed it through various efforts such as the introduction of reading and writing Ulu alphabet both in formal and informal environments in people's lives so that they remain exist and not eroded by the current development of the world. Keywords: Ulu Alphabet, Preservation
REALISASI POLITIK ETIS DI BOJONEGORO PADA AWAL ABAD XX : Kajian Sosial Ekonomi Mudji Hartono
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 10, No 1 (2014): ISTORIA Edisi Maret 2014, Vol. 14, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.799 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v10i1.3609

Abstract

Sebagaimana diketahui bahwa Kemerosotan kesejahteraan Penduduk pribumi Pulau Jawa melatarbelakangi lahirnya Politik Etis. Ratu Wihelmina, dalam pidao pembukaan di parlemen Belanda mengatakan bahwa Pemerintah kolonial Belanda di penghujung era Sistem Liberal. Memiliki tugas Moral, di dalam pidato tersebut tersirat pengakuan bahwa Pmerintah Belanda memiliki Hutang Budi (Ereschuld) yang merupakan tujuan utama, yaitu memperbaiki ekonomi koloni dan penduduk Pribumi dengan melaksanakan pembangunan Irigasi, Edukasi, dan Emigrasi. Bojonegoro merupakan salah satu daerah di Pulau Jawa yang mengalami kemerosotan kesejahteraanan. De Vries dalam pidatonya di depan para Guru Besar di Belanda menyatakan bahwa Bojonegoro, Cirebon Selatan, dan Pekalongan Selatan merupakan daerah yang “menuju kematian”. Selain itu Penders mengatakan bahwa kemiskinan di Bojonegoro itu bersifat endemis. Sehubungan dengan itu, Maka pada tahun 1906, Residen Rembang, Fraenkel melaporkan kepada Gubernur Jendral bahwa Bojonegoro dan Blora dilanda kemiskinan yang gawat.Tujuan penulisan ini adalah untuk mengungkap seberapa jauh politik Etis dilaksanakan di Bojonegoro? kiranya permasalahan ini sampai saat sekarang masih relevan untuk diungkapkan, karena dari zaman kolonial Belanda hingga kini terdapat pola bencana yang sama dan berkelanjutan. Selain itu tulisan ini bermaksud untuk mensintesis fakta-fakta tentang Realisasi Kebijaksanaan Etis di Bojonegoro. Dalam mengungkap permasalahan tersebut di atas pendekatan sosiologi turut menerangkan seberapa jauh politik etis dilaksanakan di Bojonegoro.Hasil kajian menunjukkan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda benar-benar merealisasikan Politik Etis di Bojonegoro, bahkan Pemerintah Hindia Belanda tampak lebih aktif dari pada rakyat dalam menghadapi kemerosotan ekonomi didaerah itu. Realisasi Politik Etis, khususnya aspek irigasi dan edukasi begitu tampak jelas dilaksanakan di Bojonegoro, sedangkan untuk program transmigrasi, dapat dikatakan tidak begitu populer, sehingga Pemerintah Hindia Belanda tidak berhasil memindahkan sebagian penduduk  Bojonegoro ke tempat lain, ini berarti pemerintah gagal mengurangi kepadatan penduduk di Bojonegoro. Penduduk Residensi Rembang, termasuk juga Bojonegoro yang melakukan perpindahan ke luar Jawa tidak begitu besar. Jumlah orang yang pindah ke luar Jawa lebih kecil dibandingkan dengan jumlah orang yang berpindah ke Semarang. Penduduk Bojonegoro tidak berniat melakukan transmigrasi ke luar Jawa, Mereka kebanyakan enggan meninggalkan daerahnya untuk pergi jauh sebab tanahnya dianggap masih dapat menghidupi keluarga, maka tidak tertarik oleh iming-iming memperoleh tanah secara cuma-cuma dari pemerintah jika ikut bertransmigrasi. Kata kunci : Realisasi, Politik Etis, Bojonegoro
PERSAINGAN ELIT BANGSAWAN DENGAN KELOMPOK TERDIDIK PADA MASA REVOLUSI DI SULAWESI SELATAN Najamuddin Najamuddin
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 11, No 1 (2015): ISTORIA Edisi Maret 2015, Vol. 11, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.708 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v11i1.6192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui latar belakang munculnya elit bangsawan dan kelompok terdidik, (2) Mengungkapkan Konflik antara elit bangsawan dengan kelompok terdidik yang berimplikasi pada peran keduanya di Masa Revolusi di Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Tahapan dalam penelitiannya yaitu pemilihan topik, mengumpulkan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stratifikasi sosial masyarakat Bugis-Makassar telah memberikan posisi istimewa terhadap kaum bangsawan sebagai elit strategis dari kelompok masyarakat lainnya dalam struktur sosial, dan sebagai pemimpin puncak dalam struktur politik atau struktur kekuasaan. Ketika elit terdidik tampil dalam Pergerakan Nasional di Sulawesi Selatan bersama elit bangsawan, politik kolonial Belanda berhasil mempolarisasi keduanya menjadi bagian yang terpisah menjadi konflik di awal kemerdekaan RI.Kata Kunci: Elit Bangsawan, Kelompok Terdidik, dan Revolusi di Sulawesi Selatan
Menakar Posisi Sejarah Indonesia pada Kurikulum 2013 Sardiman Sardiman
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 11, No 2 (2015): ISTORIA Edisi September 2015, Vol. 11, No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.975 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v11i2.7555

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui posisi mata pelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013, dan (2) Mengetahui peran mata pelajaran sejarah dalam pembentukan karakter bangsa. Metode yang digunakan peneliti dalam penulisan sejarah ini adalah metode penelitian menurut Kuntowijoyo. Adapun tahapan penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo mempunyai lima tahap yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka menjawab berbagai tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal misalnya adanya tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan, sementara dari segi eksternal misalnya pengaruh globalisasi dan perkembangan IPTEKS. Di samping itu implementasi Kurikulum 2013 ini juga dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 telah menempatkan mata pelajaran Sejarah Indonesia pada posisinya yang sesungguhnya. Diharapkan mata pelajaran Sejarah Indonesia mampu mengembangkan berpikir kritis dan imajinatif serta menjadi wahana pembentukan karakter bangsa, menjadi alat pemersatu dan penguatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kata kunci: Kurikulum 2013, Sejarah Indonesia, karakter bangsa.
“PENERAPAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS (Sejarah) DI KELAS 9.1 TENTANG PERANG DUNIA II, DI SMPN 16 KOTA BOGOR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Gunarti Sukriyatun
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 12, No 1 (2016): ISTORIA Edisi Maret 2016, Vol. 12, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.489 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v12i1.9545

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peserta didik lebih aktif bertanya dalam memecahkan masalah-masalah yang belum dipahami oleh peserta didik selama pelajaran berlangsung, juga menjadi terbiasa untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, sehingga suasana dalam kelas lebih hidup dan menyenangkan  agar  dapat meningkatkan semangat dalam belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif analitis. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha memahami dan menafsirkan suatu peristiwa menurut perspektif dan hasil pengamatan, sehingga penulis mendapat gambaran secara menyeluruh mengenai masalah yang diteliti. Kegiatan bertanya jawab dapat lebih memusatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dibahas sehingga peserta didik merasa takut atau malu bila tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta didik lain. Kegiatan bertanya jawab dapat menimbulkan keingintahuan sehingga dapat membangkitkan minat dan perhatian peserta didik terhadap suatu masalah yang sedang dibahas. Kegiatan bertanya jawab dapat mendiagnosis kesulitan belajar selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Kata kunci: Metode Tanya Jawab, Peserta didik, Mata pelajaran IPS (Sejarah) 
Penggunaan Model Jigsaw dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 9.3 pada Pelajaran IPS Materi Sejarah di SMPN 16 Bogor Gunarti Sukriyatun
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 13, No 1 (2017): ISTORIA Edisi Maret 2017, Vol. 13, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.507 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v13i1.17616

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to know the improvement of quality learning process and learning outcomes of Social Sciences in class 9.3  through model of cooperative Learning Jigsaw. The population of this research is the class 9.3 SMP N 16 Bogor  of elementary students are consisted 38 students, there are 23 female and 15 male students. The result of this research showed in the first cycle get the value 71,32 or completeness study of 50,00% while in the second cycle get the value 77,63 or completeness study of 71,05%, it means that the research is successfully. Meanwhile, the assessment of quality in learning on the first cycle is 86,67% and the second cycle is 98,33%. In the other hand, the observation result of students behavior are showed an increasing with the value of the first cycle  is 57,89% and in the second cycle is get the value 70,17%. Based on the result of this research above, it can be conclude that the implementation of Jigsaw by Cooperative Model can improve the result in cognitive learning of Social Sciences. In addition it can improve the quality of learning and participation with students’ behavior.  Keywords: Results of learning, Cooperative Learning Model Jigsaw
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DI SMA MARTAPURA Muhammad Dody Hermawan
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 14, No 1 (2018): ISTORIA Edisi Maret 2018, Vol. 14, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.167 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v14i1.19400

Abstract

The purpose of this reaserch are (1) find differences influence model of Group Investigation (GI) and Problem Based Learning (PBL). (2) find differences influence learning motivation of students to critical thinking abilities of learners. (3) find the interaction effect between learning models and learning motivation of the critical thinking skills of learners. This study will be conducted in SMA Martapura, Banjar regency, South Kalimantan. Subjects of the study were students of class XI SMA Martapura academic year 2015/2016. This type of research to be carried out in this study is a quantitative study using experimental methods. Design of this research is 2 X 2 factorial design to data collection technique motivation questionnaire and tests critical thinking skills. The result, 1) There is a difference between the positive influence of the Model Group Investigation (GI) and Problem Based Learning (PBL). 2) There are differences positively influence the motivation of students to critical thinking ability of students in learning the history. 3) There are nointeractions influence student learning model and motivation for students' critical thinking skill There is no interaction effect Learning Model and the Motivation of students' critical thinking skills of students in Learning Historys. Keywords: PBL Models, GI Models, Learning Motivation
PERAN IKATAN WANITA PENGUSAHA INDONESIA DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 1993-2016 Muhammad Bagus Sukarno; Ratna Endang Widuatie
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 15, No 1 (2019): ISTORIA Edisi Maret 2019, Vol. 15, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.403 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v15i1.28008

Abstract

ABSTRAKPenelitianinimembahasperanIkatanWanitaPengusahaIndonesiadiKabupatenJemberpadatahun 1993-2016.  Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui latarbelakangiberdirinya IkatanWanitaPengusahaIndonesiadiKabupaten  Jember. 2)  mengetahui peranIkatan  Wanita PengusahaIndonesiadi KabupatenJemberTahun1993-2016. 3)mengetahui pengaruhdandampak IkatanWanitaPengusahaIndonesiadiKabupatenJember. Hasilpenelitianmenunjukkanperkembangan zamanyangsemakin majumenuntutperansertaperempuandalampembangunan.IWAPIKabupaten Jember  didirikanpada  tahun  1993  yang  diprakarsaiIbu  Sugeng  Pangestu  dengan  7  pengusaha perempuan  di  Jember.  Seiring berjalannya waktusebagai sebuah organisasimengalamipeningkatanjumlahanggota,  dankegiatan.positifterhadapanggotasecarakhususdan wanita  pengusaha  di  Jember  secara  umum.  Dengan  demikian  peran  IWAPI  Jember  dapat mempengaruhiperekonomianKabupatenJember.Katakunci:Peran Perempuan,IWAPIKabupatenJember,Ekonomi ABSTRACTThisthesisdiscussestheroleoftheIndonesianEntrepreneurAssociationinJemberin1993-2016. The purposeofthisthesisistofind outwhatlies behind theestablishmentofIWAPIJember,theroleof IWAPIJemberandtheimpactofIWAPIinJemberRegency.Thetheoryusedin this thesis isgender theorywhichreferstogenderequality betweenmenandwomen.Theresultsofthestudyshowthat the  development  of  an  increasingly  advanced  era  demands  the  participation  of  women  in development.IWAPIJemberRegencywasestablishedin1993whichwasinitiatedby Ms.Sugeng Pangestuwith7femaleentrepreneursinJember.Thenumberofprogramscarriedoutby IWAPIJemberhasapositivecorrelationwithmembersin particularandwomenentrepreneursin Jemberingeneral.ThustheroleofIWAPIJembercanaffect theeconomyof Jember Regency.Keywords: The Role of Women, IWAPI Jember Regency, Economy
EFEKTIVITAS PENDEKATAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI YOGYAKARTA Emilia Monalita
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 11, No 1 (2015): ISTORIA Edisi Maret 2015, Vol. 11, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.164 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v11i1.5758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) efektivitas pendekatan terpadu model connected, nested dan pendekatan parsial dalam meningkatkan berpikir kritis, dan (2) pendekatan  mana yang lebih efektif antara model connected, nested, dan pendekatan parsial dalam meningkatkan  berpikir kritis. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain pretes dan postes. Populasi  penelitian  adalah seluruh peserta didik kelas X pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri  di  Yogyakarta. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan  tes evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan  analisis varian (ANOVA), yang dilanjutkan dengan uji scheffe (uji S) dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan terpadu lebih efektif dalam meningkatkan  berpikir kritis peserta didik dibandingkan pendekatan parsial. Hal ini dibuktikan dengan adanya  perbedaan rata-rata skor hasil belajar peserta didik  antara yang menggunakan pendekatan terpadu model connected, nested, dan pendekatan parsial. Dengan demikian urutan pendekatan  yang lebih efektif dalam meningkatkan berpikir kritis adalah pendekatan terpadu model nested, model connected, dan pendekatan parsial. Kata kunci: connected, nested, parsial, berpikir kritis
PERKEMBANGAN DAN PENINGGALAN DINASTI MOGHUL DI INDIA 1525-1857 Supardi Supardi
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 7, No 1 (2008): ISTORIA Edisi Maret 2018, Vol. 7, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.741 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v7i1.6311

Abstract

Abstract  There are three objectives to writing this article as follow, First is to know the background of the rise of Moghul Empire, Second to know growth and fall of the Moghul Empire, and the last several Moghul legacies such as in the aspect of politic, social, art, etc.The founding father of Moghul Empire is Kutbu’ddin Aibak (1206-1211), who was able to establish Independence Islamic Kingdom of India. There are several ruler: Sultan Akbar, Syah Jahan, dan Aurangzib. Sultan Akbar has reputation as the ruler who was able to maintain stability of the empire as well as to combine the Islamic and Hindus civilization. Meanwhile Syah Jahan inherit some relics, such as the famous Taj Mahal.Other ruler Aurangzib was to expand his empire. But the generation after Aurangzib fail to maintain unity of his empire and Moghul breakdown to several independence kingdom. The Sepoy Mutiny in 1857 is the end of Moghul Empire. British replace Moghul Empire and occupied whole India until 1947.Keywords: Moghul Empire, Moghul inheritance, India.

Page 1 of 17 | Total Record : 165