cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 425 Documents
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DENGAN TANPA MEDIA POWER POINT KELAS VII A DAN VII B SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 5 PONOROGO TAHUN AJARAN 2011-2012 WIDYANTI S, EKA
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui dan mendeskripsikan perancangan media pembelajaran power point sebagai media penyampaian materi terhadap perbedaan prestasi belajar menggambar ornamen antara penggunaan media power point dan tanpa media power point kelas VII di SMP Negeri 5 Ponorogo. Serta dapat mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh penerapan media power point sebagai media penyampaian materi terhadap perbedaan prestasi belajar menggambar ornamen antara penggunaan media power point dan tanpa media power point kelas VII di SMP Negeri 5 Ponorogo. Materi merupakan bahan dasar yang wajib disiapkan guru dalam pembuatan media power point. Pembuatan media power point, yang ditampilkan adalah penampilan media dengan dasar full colour sehingga siswa lebih semangat memperhatikan serta menempatkan gambar animasi yang tidak menjenuhkan siswa saat mengikuti pelajaran. Media juga disertakan dengan permainan animasi slide maupun bagian-bagian di dalam slide tersebut. Disamping itu di dalam media disisipkan vidio contoh-contoh penerapan ornamen yang bisa menghilangkan kejenuhan siswa saat menerima materi dan menambah kejelasan serta pemahaman. Kata kunci: Media Power Point, Ornamen   The purpose of this study is to be aware of and describe the design of instructional media power point as a medium to deliver the material to the difference in learning achievement between the use of media to draw ornaments and without media power point power point class VII in SMP Negeri 5 Roxburgh . As well as to identify and describe the effect of the application of media power point as a medium to deliver the material to the difference in learning achievement between the use of media to draw ornaments and without media power point power point class VII in SMP Negeri 5 Roxburgh . The material is basic ingredient that must be prepared teachers in the manufacture of medium power point . Preparation of media power point , shown is a media appearance with full color base so that students pay attention and put more spirit animated images that do not saturate the current students to follow lessons . The media is also included with the game animation or slide parts in the slide . Besides, in the inserted media vidio examples of the application of ornaments that can eliminate saturation current students receive materials and add clarity and understanding . Keywords : Media Power Point , Ornamen
KAJIAN SEMIOTIK IKLAN KOSMETIK INDONESIA STUDI KASUS: IKLAN SARIAYU TREN WARNA 2009 DWI TRI ARISTYANINGSIH, WENNY
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iklan telah merasuk dalam kehidupan manusia. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi produsen kepada konsumen. Sehingga dalam iklan terdapat pesan-pesan yang disampaikan melalui tanda-tanda. Namun tidak semua orang dapat memahami tanda tersebut, sehingga pesan tidak tersampaikan dengan efektif. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Salah satu iklan majalah yang banyak memuat tanda adalah iklan kosmetik. Sariayu Martha Tilaar merupakan merek kosmetik tradisional Indonesia yang telah eksis selama 25 tahun. Tahun 2009 Sariayu mengangkat tema Cantika Jawa Timur. Tema Cantika Jawa Timur tidak hanya dapat dilihat dari produknya, tetapi juga dari iklan-iklan Sariayu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana visualisasi iklan kosmetik Sariayu Martha Tilaar Tren Warna 2009 dan (2) bagaimana makna iklan kosmetik Sariayu Martha Tilaar Tren Warna 2009 ditinjau dari teori semiotika. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah studi literatur, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian iklan Sariayu Tren Warna 2009 secara visualisasi selalu mengusung tema Indonesia, khususnya daerah Jawa Timur. Makna iklan Sariayu secara keseluruhan mengarah pada kecantikan wanita Indonesia yang dianalogikan seperti kecantikan bulu burung merak. Rangkaian kosmetik Sariayu Tren Warna 2009 juga terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Indonesia, terutama bulu burung merak. Sariayu juga berkampanye untuk melestarikan lingkungan alam terutama Alas Purwo yang menjadi habitat burung merak. Kata kunci: iklan, semiotika, Sariayu An advertisement has become part of human’s life. Advertisement is the one of producer way to communicate to the consumer. Therefore every advertisement has signs as messages. However, not all people are able to understand that sign, therefore the message delivered ineffectively. Semiotics is the sign of science. One of the most magazine advertisements which carried a lot of signs is cosmetic’s advertisement. Sariayu Martha Tilaar is an Indonesian traditional cosmetic brand that has been exists for 25 years.  In years 2009 Sariayu take Cantika Jawa Timur for the theme. We can see the theme of Cantika Jawa Timur is not only on their product, but also it has appeared on their advertisement. The problem in this study is (1) how is the visualization in cosmetic’s advertisement of Sariayu Matha Tilaar Tren Warna 2009, and (2) what is the meaning of Sariayu Martha Tilaar Tren Warna 2009 cosmetic’s advertisement according to semiotics theory. The technique to collect the data in this study is using literature studied, documentation and interview. The result shows that Sariayu Martha Tilaar Tren Warna 2009 cosmetic’s advertisements always uses Indonesia theme, in particular Jawa Timur region. The meaning of the Sariayu advertisement globally refers to indonesian woman’s beauty, that has analogy like peacock’s feathers beauty.  Sariayu Tren Warna 2009 cosmetics’s series are inspired by natural and culture wealth, in particular peacock’s feathers. Sariayu held the campaign to preserve the nature especially Alas Purwo which become peacock’s habitation. Keywords: Advertising, Semiotic, Sariayu
PEMBELAJARAN MENGGAMBAR EKSPRESI DENGAN AUDIO VISUAL DI SMAN I GAPURA KECAMATAN GAPURA KABUPATEN SUMENEP KEPULAUAN MADURA KURNIAWAN, ARIF
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini ialah pembelajaran menggambar di SMA Negeri I Gapura dilaksanakan dengan media yang diberikan kurang diminati oleh siswa. Sebab sarana media pembelajaran yang kurang memadai seperti halnya perangkat media pembelajaran audio visual. Hal ini dibuktikan pada setiap kelas, tidak terpasang perangkat media audio visual seperti komputer dan LCD proyektor. Maka masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk media audio visual, penggunaan media audio visual dan hasil belajar dari penggunaan media audio visual kepada siswa kelas X-5 SMA Negeri I Gapura dalam pelajaran menggambar ekspresi. Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif kualitatif. Setelah hasil kebutuhan siswa diperoleh dan dianalisis, maka langkah selanjutnya membuat naskah produksi media audio visual. Perangkat yang digunakan dalam pembelajaran media audio visual yaitu komputer atau laptop, LCD Proyektor, sound, speaker. Maka hasil karya siswa mengalami peningkatan dari rata-rata sebelum menggunakan media pembelajaran audio visual.  Kata kunci: media pembelajaran, gambar ekspresi, audio visual. The background of this reseacrh is drawing learning in the SMA negeri ! Gapura . It has been done with media which given uninteresting by the students. Because of uninteresting teaching media such as the teaching media of audio visual.In this case is showed in every class or grade, there is no a sets of equipment of audio visual media such as computer and projector LCD. So the problem of research is formulated in audio visual media form, the use of audio visual media and the study result of using audio visual to the students in grade X-5 SMA Negeri I Gapura in drawing of expressing lesson. This reaseach uses plan of qualitative descriptive. After the result of the students’ needs are got and analiyzed ,and the next step is making a production document of audio visual media. The sets of equipment which is used in audio visual media learning are computer or laptop, sound, speaker. So, the resualt of students’ creation have improved from the level before because using audio visual media learning. Keywords: media learning, drawing of expressing, audio visual
KAMPANYE HEMAT ENERGI LISTRIK MELALUI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KARYA DESAIN GRAFIS DI KOTA SURABAYA ARDIANSYAH, AZWAR
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan ini. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi suatu sumber energi utama dalam setiap kegiatan manusia baik itu bagi rumah tangga, perkantoran, ataupun industri. Sebagai perusahaan BUMN Indonesia yang mengatur distribusi listrik, PT.PLN Distribusi Jawa Timur, khususnya PT. PLN cabang Surabaya, berupaya agar pasokan listrik ke pelanggan tetap stabil, meskipun dalam kondisi yang cukup sulit dikarenakan kondisi keuangan yang tidak sesuai dengan harapan akibat melonjaknya harga bahan bakar minyak dunia sebagai sumber utama pembangkit listrik. Oleh karena itu ditempuh salah satu cara dalam mencari solusi terbaik yakni dengan mensosialisasikan kampanye “hemat energi” kepada seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat di kota Surabaya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: (1). Bagaimana konsep karya    desain grafis berupa billboard, poster, dan merchandise (kalender, stiker, pin, dan kaos) untuk    kampanye hemat energi listrik PT. PLN Distribusi Jawa Timur di kota Surabaya (2). Bagaimana proses       pembuatan dan produksi karya desain grafis berupa billboard, poster, dan merchandise (kalender,               stiker, pin, dan kaos) untuk kampanye hemat energi listrik PT. PLN Distribusi Jawa Timur di kota Surabaya (3). Bagaimana perwujudan visual karya desain grafis berupa billboard, poster, dan merchandise (kalender, stiker, pin, dan kaos) untuk kampanye hemat energi listrik PT. PLN Distribusi Jawa Timur di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data-data yang telah didapat dijadikan penunjang dalam identifikasi perumusan konsep pembuatan karya desain grafis. Sumber data berasal dari: karyawan humas PT. PLN Distribusi Jawa Timur sebagai responden, sumber data tertulis yang berasal dari buku, majalah, internet, dan company profil, sumber data foto berupa gambar atau foto yang dimiliki oleh PT. PLN Distribusi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode Analisis data menggunakan metode analisis SWOT (Strengths,Weakness, Opportunities, Threath) terhadap PT. PLN Distribusi Jawa Timur sebagai satu-satunya perusahan yang menangani masalah kelistrikan di kota Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian maka perancangan karya kampanye hemat energi listrik menggunakan konsep ilustrasi two in one yang dituangkan dalam ilustrasi karya hemat energi listrik, menampilkan ilustrasi yang menggabungkan dua maksud menjadi satu arti, menggambarkan manfaat serta akibat dari kegiatan berhemat energi listrik yang digabungkan dengan perangkat-perangkat listrik seperti bola lampu. Strategi pembuatan karya menggunakan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) berupa media iklan luar ruangan dan media primer sekunder. Dengan media luar ruangan memakai papan reklame atau billboard dan poster. Untuk periklanan media primer berupa media billboard dan poster sebagai media kampanye utama, sedangkan untuk periklanan media sekunder menggunakan media merchandise berupa kalender, stiker, pin, dan kaos sebagai media penunjang. Tema desain perancangan karya “Hemat Energi Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”, dengan menampilkan  4 alternatif desain billboard dan 4 alternatif desain poster serta beberapa alternatif desain untuk merchandise.              Kata Kunci : Kampanye Hemat Energi Listrik, karya desain grafis, media periklanan Electricity plays a very important role in life. It can be said that electricity has become a major source of energy in every human activity either for households, offices, or industries. As the Indonesian state-owned companies that control the distribution of electricity, PT. PLN Distribution of East Java, especially PT. PLN Surabaya branch, seeks to the electricity supply  for the customers to remain stable, although the conditions were quite difficult due to the financial conditions that are not in line with expectations due to soaring world oil prices as the main source of electricity generation. Therefore, one way taken in finding the best solution is by socializing the "energy saving" campaign to the whole society, especially the citizen of Surabaya. Based on the explanation above, the researcher formulates the issues to be investigated are as follows: (1). How the concept of graphic design work in the form of billboards, posters, and merchandise (calendars, stickers, pins, and t-shirts) for electrical energy saving campaign PT. PLN Distribution in Surabaya, East Java is (2). How the process of the manufacture and the production of graphic design in the form of billboards, posters, and merchandise (calendars, stickers, pins, and t-shirts) for electrical energy saving campaign PT. PLN Distribution in Surabaya, East Java is (3). How the visual embodiment of graphic design in the form of billboards, posters, and merchandise (calendars, stickers, pins, and t-shirts) for electrical energy saving campaign PT. PLN Distribution in the East Java city of Surabaya is. This study used qualitative method, the data that have been obtained will be used as the supporter in identifying the formulation of the graphic design work concept of making. The sources of data are from: PR employees of PT. PLN Distribution of East Java as the respondent, the written data sources derived from books, magazines, internet, and company profiles, the image data source such as pictures or photo owned by PT. PLN Distribution of East Java. The techniques of the data collecting are through interviews, observation, and documentation. The data analysis method is a method of SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threath) towards PT. PLN Distribution of East Java as the only company that handles the problem of electricity in Surabaya. Based on the research results, the work designs of electrical energy-saving campaign use two-in-one illustration concept as outlined in the illustration of the works on energy-efficient power, featuring illustrations that combine two purposes into one meaning, describing the benefits and consequences of electrical energy frugality activities coupled with the device-electrical devices such as light bulbs. The works' strategy-making uses Public Service Announcements (PSAs) in the form of outdoor advertising media and secondary-primary media. Billboards and posters are used as an outdoor media. The primary advertising media such as billboards and posters are used as the primary campaign media, while for the secondary advertising media  in the form of merchandise like calendars, stickers, pins, and t-shirts are used as the supporting medium. The design theme of the work design of "Energy Efficient Power for a Better Life" display four alternative poster designs and four alternative billboard design as well as some alternative designs for the merchandise. Keywords: Electrical Energy Saving Campaign, graphic design, advertising media
KAJIAN GAMBAR DAN TIPOGRAFI VERNAKULAR PADA SPANDUK WARUNG PENYETAN DI WILAYAH SURABAYA BARAT                                                                                                       SEBAGAI GAGASAN PENCIPTAAN HURUF (FONT) SARI, MAYANG
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin pesat selain menimbulkan dampak yang positif dibidang desain modern yakni adanya digital printing yang serba praktis, namun dibalik dampak positif ada dampak negatif khususnya karya desain tradisional yaitu spanduk warung penyetan. Akibatnya desain tradisional yang ada lambat laun akan hilang. Dilihat dari desain spanduk warung khususnya di kota Surabaya yang desain spanduknya menggunakan gambar dan penulisan yang masih manual yang tidak tergantikan dalam konteks apapun dalam bidang desain tradisional. Dari fenomena tersebut muncul yang namanya tipografi vernakular yang terdapat pada spanduk warung penyetan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1)Bagaimana teknik pembuatan gambar dan tipografi vernakular pada spanduk warung penyetan. (2)Bagaimana visualisasi dan tipografi vernakular yang digunakan pada spanduk warung penyetan di wilayah Surabaya Barat. (3)Bagaimana proses pembuatan desain huruf (font) baru yang menggunakan gambar dan tipografi vernakular penyetan sebagai gagasannya. Metode Research and Development (R&D) sebagai dasar penelitian dengan rancangan deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah peneliti mengetahui cara pembuatan spanduk warung penyetan yang secara manual, desain gambar dan tipografi vernakular pada spanduk warung penyetan yang merupakan salah satu ciri khas pendagang kaki lima penyetan, dan peneliti membuat tiga desain jenis huruf baru dimana terinspirasi dari gambar dan tipografi vernakular pada spanduk warung penyetan di wilayah Surabaya Barat. Kata kunci : Penyetan, Vernacular Typography. The development of era nowadays which is growing up so fast gives positive and negative effects. The positive effect is such as practical digital printing, but the negative effect is specially for traditional design, for example is banner for shops that serve traditional foods such as penyetan. As a consequence, the existence of traditional design will be gone time by time. Based on the design of shop banner especially in Surabaya whose design of the banner is using picture and writing that are made manually which is unchangeable in any context in traditional design. That phenomenon gives vernacular typography in the banner of the shop (warung penyetan). Questions of this research are (1)How is the technique of making picture and vernacular typography which is used for banner of the traditional shop (warung penyetan). (2)How are the visualization and vernacular typography which are used in banner of traditional food shop (warung penyetan) in Surabaya. (3) How is the process of making of new letter design which uses picture and vernacular typography as the idea. Method of the research which is used is Research and Development (R&D) as the basic of the research with descriptive arrangement. Techniques of collecting data are using observation, interview, and documentary. The result of the research is that the researcher knows the manual way or process of making of banner for traditional food shop (warung penyetan), the design of picture and vernacular typography of banner for traditional food shop (warung penyetan) is one of the characteristics of cadger, and the researcher made three designs of kind of new letters which are inspired by picture and verncular typography of banner for traditional food shop (warung penyetan) in west Surabaya. Keywords: Penyetan, Vernacular Typography.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR KRIYA TEKSTIL BATIK JUMPUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SIDOARJO ISMAWATI, RIRIN
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan serta diharapkan siswa tidak lagi merasa bosan dan jenuh sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui proses serta hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division dan siswa yang menggunakan metode pemberian tugas. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Sidoarjo.Hasil dari penelitian ini ditemukan prestasi siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division lebih baik dibanding dengan prestasi siswa menggunakan metode pemberian tugas. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif tipe (STAD), Batik Jumput. Cooperative learning is expected to improve student learning outcomes and the quality of education and students are expected to no longer feel bored and tired so that learning can take place properly. Purpose of this study was to know the processes and outcomes of student learning using cooperative learning type Student Teams Achievement Division and Method of Task. The research was conducted at SMP Negeri 4 Sidoarjo. The results of this study found that student achievement using cooperative learning type Student Teams Achievement Division (STAD) is better than student achievement using the Method of Tasks. 
PENERAPAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN MOTIF BATIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MENGANTI HARTITI, RATNA
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran yang menuntut adanya inovasi. Media sangat berperan penting dalam penyampaian materi ajar, namun keterbatasan guru dan sekolah khususnya di SMA Negeri 1 Menganti terkadang membuat media kurang dioptimalkan penggunaanya, padahal teknologi sekarang sudah canggih sehingga seharusnya media pembelajaran akan lebih baik. salah satu media yang tepat untuk mencapai kegiatan tersebut yaitu dengan mengunakan media animasi dalam pembelajaran motif batik sehingga memungkinkan siswa dapat lebih jelas mengamati contoh-contoh motif batik., yaitu memberikan gambaran mengenai media pembelajaran menyelesaikan permasalahan di sekolah tersebut yaitu : 1. Bagaimana proses pembuatan media animasi flsah, 2. Bagaimana penerapan media animasi flash pada pembelajaran motif batik dikelas X1 di SMA Negeri 1Menganti, 3.Bagaimana hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan media animasi flash dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media animasi pada pembelajaran motif batik di kelas X SMA Negeri 1 Menganti, 4. Bagaimana respon siswa terhadap media animasi yang telah dibuat. Metode yang digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan meneliti kondisi kelas SMA Negeri 1 Menganti. Sumber data yang digunakan : Hasil nilai post test dalam materi pelajaran motif batik Jawa Timur, dan angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Tes pada siswa, 2. Tes angket. Teknik analisis data mengunakan rumus statistik mean (rata-rata), dan diprosentasekan. Hasil dari penelitian ini adalah dilakukan proses pembuatan media animasi flsah terdiri dari 51 tahapan untuk materi ajar. Sedangkan penerapan media animasi diawali dengan: pengelompokkan kelas, X1 menjadi kelas media dan X3 menjadi kelas tanpa media animasi flash, melakukan pengajaran materi motif batik, pemberian tes setelah materi tersampaikan, pemberian angket pengukuran respon siswa. Hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan media animasi flash dengan perolehan selisih prosentase sebesar 6,94%. artinya kelas yang tanpa menggunakan media lebih rendah prosentasenya, daripada kelas yang menggunakan media animasi flash sebesar 6,94. Jadi terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebesar 6,94% . Dan diketahui respon siswa terhadap media animasi yang telah dibuat berdasrkan angket ditemukan bahwa 86,207% siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran media animasi bisa lebih mudah diterima, 86,207% siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran media animasi menarik dengan pemaparan contoh gambar akan menikatkan minat belajar dan prestasi pelajaran siswa, 82,759% siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran media animasi dapat menambah pegetahuan tentang motif batik, dan 65,517% siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran media animasi dapat memberikan pengalaman yang kongkret. Kata kunci: media animasi flash, pembelajaran, batik Progress of knowledge and technology, especially for information technology that influence in order to arranged and implementation of learning strategic which must make some inovation. The media are very important in learning, but the limited of teacher and school especialy in SMA Negeri 1 Menganti sometime make media are not enough in using, whereas technology had been progress, so learning media must be beter. Wich one of media who match in order to that activate is using animation media to lesson of batik. so maybe student can more understand to watch closely the example of batik pattern., that giving a view about learning media which progressing with using animation flash media for problem solving of this school : 1. How process of made animation flash media, 2. How the appliance media of flash animation in learning batic motif in X 1 class of SMA 2 Negeri 1 Menganti 3. How the result of student’s learning in class that using media flash animation than the class that not using this media in learning batic motif in X class SMA Negeri 1 Menganti 4. How student response with the media animation that have made. Observation method that using is descriptive kuantitative. with observ the condition of the class of SMA Negeri 1 Menganti. The data source that using is : the result of post test value from chapter learning batic motif of East Java , and questionnaire. The collecting Technique of data that using are : 1. test for student, 2. Questionnaire test. The analysis technique of data is using mean pattern and percentage it. The result of this observation is doing process of made animation flash media that contain of 51 steep for learning. Material using animation flash media, begin with grouping class ,X1 to be class of media and X3 to be class without animation flash media. act in learn motif batic, give test after learning, and give questionnaire for measuring student respons. The result of learning student from class that using animation flash media get difference percentage as big as 6,94 %. That mean class without using animation flash media is lower than the percentage from class that using animation flash media as big as 6,94. So there is a difference result of lerning as big as 6,94. And to know of the student respons of animation flash media who has made be based on questioner get that 86,207 % student who told that learning with using animation flash media is better for learn, 86,207 % student who told that learning with using animation flash media is more interesting with show the sample picture will increase enjoyable learning and achievement of student, 82,759 student who told that learning with using animation flash media can increase knowledge about batic motif, and 65,51% student who told that learning with using animation flash media can give real experience. Keyword: animation flash media, learning, batic
GAMBAR ANAK-ANAK AUTIS: STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI LAMONGAN MUSTOPO KRIDHO LEKSONO, HABIB
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Autisme merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi cara seorang anak dalam memproses informasi pada panca indra mereka. Mereka mengalami kesulitan dalam menyaring semua bentuk sensor yang datang, termasuk sensor warna, cahaya, gerakan, suara, penciuman, dan perasaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimanakah proses menggambar pada anak autis di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Lamongan?, Bagaimanakah tema dari gambar-gambar anak autis di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Lamongan?, Bagaimanakah teknik dari gambar-gambar anak autis di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Lamongan? Setelah penelitian dilakukan ada empat hal fakta pada anak autis. Yaitu, tidak dapat diprediksi (Unpredictable), tidak dapat fokus (Unfocusable), tidak dapat dikontrol (Uncontrollable), dan tidak dapat diidentifikasi (Unidentifiable). Perbandingan gambar anak menurut teori Lowenfeld dengan gambar anak autis SDLB Negeri Lamongan masa bagan menunjukkan adanya perbedaan, Perbedaan tersebut bisa dilihat dari setiap unsur gambar yang meliputi kemampuan menjelaskan konsep, garis, bentuk, ruang dan warna. Perbandingan gambar anak menurut teori Lowenfeld dengan gambar anak autis SDLB Negeri Lamongan masa berkelompok dapat diketahui ada perbedaan maupun kesamaan. Perbedaannya terletak pada unsur kedetailan gambar dan warna. Sedangkan pada persamaannya terletak pada kemampuan mengamati alam sekitar, tetapi pada anak autis cara mengamatinya masih sederhana, sehingga objek yang di gambar masih terlihat sederhana juga. Kemudian persamaan berikutnya adalah terletak pada kemampuan cara membedakan objek laki-laki dan perempuan.  Untuk tekniknya kecenderungan mereka kurang baik. Terlihat dari segi komposisi, warna, membuat bidang, bahkan gradasi warna sama sekali belum terlihat. Kata kunci: Autis, gambar anak autis Autism is a development disturbance which influences children’s information process in their five senses. They have difficulties in filtering any kind of sensor from outer of themselves such as sensor color, light, movement, sound, smelt, and  feeling. The research question is how is the drawing process that happens to the autism students in outstanding elementary school of Lamongan?, how is the drawing technique that autism students’ use in state outstanding elementary school of Lamongan?. After conducting the research, the researcher found four facts in autism students. They are unpredictable, out of focus, uncontrollable, and unidentifiable. The comparison drawing pictures according to Lowenfeld with the autism students of state outstanding elementary school of Lamongan shows that there is a difference chart period, those differences can be seen from every drawing picture’s elements, including of the ability to explain the concept, line, shape,   space and color. There are the differences and the similarities between the drawing pictures according to Lowenfeld with the autism students of state outstanding elementary school of Lamongan. The differences can be seen from the details and color elements. The similarities can be seen from the ability to observe the surrounding, however autism students observe it in simple way, therefore the drawing objects is also remaining simple. Another similarity can be seen from the ability to differentiate between male and female objects. For the technique, they have fewer tendencies. It can be seen from the composition, color, shape even color gradation is not well enough. Keyword: Autism, Autism kid drawing
EKSPERIMEN PENCAMPURAN PEWARNA CAT AIR DENGAN ZAT CAIR (NON AIR) HASYIM ASYARI, MOCH.
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini bahan campuran pewarna cat air selalu menggunakan air tetapi bagaimana hasilnya jika cat air diberi bahan medium zat cair selain air? Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen bersifat deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: medium bahan bakar minyak bumi dari empat bahan bakar minyak bumi hanya spiritus bisa menjadi alternatif sebagai medium bahan campuran pewarna cat air. Pada medium bahan soft drink bisa menjadi alternatif bahan campuran cat air. Untuk bahan kimia rumah tangga, pewangi pakaian (rapika) bisa menjadi alternatif campuran cat air. Kata kunci: pencampuran, cat air, zat cair (non All this material was always watercolor dye mixture using water but what if the results are given material medium watercolor liquids besides water? This study uses descriptive qualitative research experiments. Based on these results the authors can draw conclusions as follows: medium fuel oil from petroleum fuels four spirits can be an alternative only as a medium of watercolor dye mixture. In a medium soft drink ingredients can be an alternative ingredient watercolor. For household chemicals, perfumes clothes (rapika) could be an alternative mix of watercolor. Keywords: mixed, water essence, liquid essence
GAMBAR ILUSTRASI PADA RUBRIK DETEKSI ( TEMA HARI BESAR NASIONAL PERIODE 2010 - 2011 ) TRIANTO, DIDIT
Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 edisi Yudisium 2013
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambar ilustrasi pada rubrik deteksi jawa pos merupakan aplikasi suatu penggambaran tema remaja yang nyata saat ini, aplikasi pada gambar ilustrasi pada rubrik deteksi jawa pos tidak terlepas dari konsep. Dalam hal ini konsep sangatlah berarti karena tanpa adanya konsep karya seni akan dianggap mengambang dan tidak beraturan tanpa tujuan yang jelas. Gambar ilustrasi pada rubrik deteksi jawa pos mempunyai berbagai tema, antara lain tema hari besar nasional yang mampu mengangkat nilai-nilai budaya bangsa terhadap anak muda saat ini. Tema hari besar nasional ini berbeda dengan tema lainnya karena gambar ilustrasi ini menceritakan upaya dan perjuangan para pahlawan melawan penjajah yang digabungkan dengan model dan ilustrasi yang bergaya anak muda, gambar ilustrasi yang menggunakan gaya tampilan anak muda yang up to date hanya pada rubrik deteksi jawa pos ini. Kata Kunci: Gambar Ilustrasi Rubrik Deteksi Jawa Pos Draw illustration on rubric deteksi post java constitute application an adolescent theme delineation that real current, application on pictured illustration on rubric deteksi java post not despite concept. In this case concept very matter since without marks sense swan song concept will look on to float and clear aimless irregular. Draw illustration on rubric deteksi post java have various theme, for example national a red letter day theme that can lift nation culture points to current young men. National a red letter day theme this in contrast to another theme because this illustration image tell effort and struggle hero defies colonist that coupled with by model and classy illustration young man, draw illustration that utilizes to inspire young man appearance that up to date  at only postal javanese deteksi rubric it.  Keywords: Rubric Illustration image Deteksi Post Java

Page 1 of 43 | Total Record : 425