cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
INFORMASI
ISSN : 01260650     EISSN : 25023837     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
INFORMASI is an academic journal that centered in communication, is open and welcoming to contributions from the many disciplines and approaches that meet at the crossroads that is communication study. We are interested in scholarship that crosses disciplinary lines and speaks to readers from a range of theoretical and methodological perspectives. In other words, INFORMASI will be a forum for scholars when they address the wider audiences of our many sub-fields and specialties, rather than the location for the narrower conversations more appropriately conducted within more specialized journals. INFORMASI published twice a year (June and December) in Bahasa Indonesia or English.
Arjuna Subject : -
Articles 254 Documents
PERAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI AYAH DAN ANAK STUDI KASUS: INTERAKSI AYAH DAN ANAK MELALUI SMARTPHONE Detania Savitri
Informasi Vol 45, No 2 (2015): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.944 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v45i2.7986

Abstract

AbstractFunction of a father is to support the finance of his family, while the mother functions as a nurturer for the child. A father that works full time will have his interaction with his child diminished. On the other side, communication technology has been developed to facilitate the interaction of individuals. This research aims to uncover if smartphones can increase the intensity and closeness of interaction between father and his children. Also, this research aims to know if fathers can socialize on his children through smartphones by controlling daily activities of the children. This article uses functionalism perspective. The author used qualitative approach by interviewing three fathers and three children aged 20 and up that currently use smartphones and residing in the city of Depok. The author finds that smartphones can alter the interaction between father and his children, and the father can provide social control to the children in interaction through smartphones. In interaction between father and children, smartphones can also be used father to socialize norms and values to his children in his interaction.AbstrakFungsi ayah dalam keluarga adalah sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara ibu berfungsi dalam mendidik anak. Ayah yang bekerja penuh waktu akan berkurang interaksinya dengan anak. Disisi lain, teknologi komunikasi diciptakan untuk mempermudah interaksi antar individu. Penelitian ini ingin mengetahui apakah smartphone dapat meningkatkan intensitas kedekatan interaksi antara ayah dan anak. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui apakah ayah dapat memberikan sosialisasi kepada anak melalui smartphone dan mengontrol keseharian anak. Artikel ini menggunakan perspektif fungsionalis. Pendekatan kualitatif digunakan oleh penulis dengan mewawancarai tiga ayah dan tiga anak berusia 20 tahun ke atas yang sama-sama menggunakan smartphone di kota Depok. Temuan yang diperoleh penulis yaitu smartphone dapat merubah interaksi ayah dengan anak, dan ayah dapat memberikan kontrol sosial kepada anak dalam interaksi melalui smartphone. Dalam interaksi ayah dan anak, smartphone juga dapat digunakan ayah untuk mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak.
PERAN JARINGAN SOSIAL PADA KAMPANYE LINGKUNGAN DI MEDIA SOSIAL: KASUS KAMPANYE MELAWAN ASAP Ika Hariyani
Informasi Vol 46, No 1 (2016): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.497 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v46i1.9652

Abstract

Campaigns nowadays are oftenly carried through social medias, including campaigns concerning the environment. Based on previous studies, effectivity of campaigns through social medias were affected by many factors, such as the activity of the online administrator, additional socialization that were carried off- line, and also the involvement of the active followers in social medias. However, this paper views environmental campaign in social medias could be effective if viewed from another side,that is social network. This study sees how social network can improve the effectivity of environmental campaigns in social medias,therefore it’s safe to say that this study brings an addition to previous studies related tofactors that influenced the effectivity of environmental campaigns that utilized social medias as a channel of communication. The method used for this paper is qualitative method, with case study on Melawan Asap (Fight the Haze) campaign initiated by BEM UI (Executive Board of Students of University of Indonesia) in 2015 to form an alliance consisting several organizations from inside and outside of the university. Collection of data for this study was done with in-depth interviews with certain informants, based on a criteria established previously by the author, beside an observation upon social media accounts that were used for Fight the Haze campaign. The result shows that the involvement of networks in social media affects the effectivity of Fight the Haze campaign. Also, the social relation between organizations that are united under the alliance of Fight the Haze campaign are based on sentimental network.Kampanye kian marak dilakukan dengan menggunakan media sosial, tidak terkecuali kampanye lingkungan. Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya, keefektifan kampanye dengan menggunakan media sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti adanya administrator online yang aktif, adanya sosialisasi tambahan yang dilakukan secara offline, dan juga terlibatnya pengikut/followers di media sosial secara aktif. Namun, tulisanini melihat kampanye lingkungan di media sosial dapat efektif dari sisi lain yaitu dari jaringan sosial. Kajian ini melihat bagaimana jaringan sosial berperan dalam membuat efektif kampanye lingkungan di media sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa kajian ini menambahkan penemuan dari kajian-kajian sebelumnya yang berbicara mengenai faktor yang membuat efektif kampanye lingkungan dengan menggunakan media sosial sebagai media komunikasinya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus pada kampanye melawan asap yang diinisiatori oleh BEM UI 2015 untuk membentuk sebuah aliansi dengan menggandeng beberapa organisasi di UI dan juga dari luar UI. Pengambilan data dalam studi ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan- informan tertentu berdasarkan kriteria yang penulis tetapkan dan melakukan observasi terhadap akun media sosial yang digunakan untuk menyebarluaskan kampanye melawan asap. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa keterlibatan peran jaringan di media sosial mempengaruhi efektifitas kampanye melawan asap, serta hubungan sosial antar organisasi yang tergabung dalam aliansi gerakan melawan asap terbentuk berdasarkan jaringan perasaan/sentiment.
PEMAKNAAN KECANTIKAN SEBAGAI PUTIH JEPANG DALAM IKLAN SHINZUI BODY CLEANSER Anggry Windasari; Amida Yusriana; Mutia Rahmi Pratiwi
Informasi Vol 47, No 1 (2017): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.165 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v47i1.13614

Abstract

The Beauty Concept is changing from time to time, from the classic beauty that walksin harmony with the nature to the subjectivity of postmodern beauty. Nevertheless,the beauty standard is often constructed by the media by using certain type of models.The problem is this one standard is applied into all over the world. Indonesia is noexception. The Shinzui Body Cleanser’s advertisement is one of the advertisementthat construct this standard into consumer’s mind. This advertisement claims to bemade by Japanese nature’s extracts and identified beauty as Japanese woman’s whiteskin. Thus, this research aims to know how the consumer’s reseption analysis towardsthe concept of beauty in the Shinzui advertisement are. This research uses receptionanalysis method by interviewing particular respondents. It uses the Encoding DecodingModel by Stuart Hall. Based on the theory, the result shows there are three categoriesin this advertisement. One person in the category of Dominant Hegemonic, one personin the category of Negotiated Reading and two persons in the category of OppositionalReading.AbstrakKonsep kecantikan terus mengalami perubahan, dari kecantikan klasik yang senadadengan alam hingga kecantikan postmodern yang begitu subyektif. Meskipun demikian,standar kecantikan seringkali dikonstruksi oleh media melalui penggunaan model– model perempuan dengan tipe tertentu. Yang menjadi persoalan adalah saat satustandar kemudian digunakan di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia yang mengalamipergeseran standar kecantikan. Iklan Shinzui Body Cleanser merupakan salah satuiklan yang membangun konstruksi tersebut kepada target konsumen Indonesia. Iklanini menggunakan bahan – bahan alami Jepang dan berupaya mengidentikan kecantikansebagai kulit putih wanita Jepang. Maka penelitian ini berusaha mengetahui bagaimanaanalisis resepsi konsumen terhadap konsep kecantikan iklan Shinzui. Penelitian inimenggunakan metode analisis resepsi dengan melakukan wawancara kepada respondenyang telah memenuhi kriteria tertentu. Teori yang digunakan adalah Teori Interpretasidan Negosiasi Makna oleh Stuart Hall. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 3 kategoriresepsi dalam iklan Shinzui pada penonton. Satu orang dalam kategori DominantHegemonic, satu orang dalam kategori Negotiated Reading dan dua orang dalamkategori Oppositional Reading.
Teknologi Knowledge Management: Peran TI Terhadap Pengelolaan Knowledge Nugroho, Mahendra Adhi
Informasi Vol 37, No 1 (2011): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.618 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v1i1.4465

Abstract

Artikel ini akan membahas peran dan pengaruh TI secara komprehensif dalam pengelolaan knowledge dalam organisasi. Pembahasan dimulai dari peran dan perkembangan TI dalam penkomunikasian knowledge, peran TI dalam mentranfromasikan knowledge, peran TI dalam penyebaran knowledge melalui jaringan, perkembagan teknologi knowledge manajemen, dan diakhiri dengan aplikasi TI berbasis knowledge dalam organisasi. Dari semua peran tersebut dapat di simpulkan bahwa TI dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan knowledge yang berdampak pada peningkatan sinergi organisasi. Kata kunci: Teknologi Informasi, Pengelolaan Knowledge, TI berbasis Knowledge
PENGEMBANGAN MODEL PENANGGULANGAN NARKOBA BAGI MAHASISWA, PELAJAR DAN PEMUDA Siskandar Siskandar
Informasi Vol 36, No 1 (2010): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.552 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v1i1.5663

Abstract

Tujuan studi  ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, sekaligus memberikan alternatif saran kebijakan bagi upaya peningkatan pembinaan kesiswaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Penelitian dilakukan di sembilan kota besar di Indonesia, yaitu, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Makasar, Palembang, Medan, dan Bali. Sampel penelitian berjumlah 50.000 siswa SMA, SMK, MA, SMP, dan MTs.. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket selaa tiga bulan yakni Agustus-Oktober 2007. Data dianalisis dengan menggunakan tabel persentase.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis narkoba yang digunakan paling banyak adalah minuman keras,  disusul jenis tablet dan bubuk. Penyalahgunaan narkoba pada pelajar paling banyak dilakukan dimulai pada saat bersekolah tingkat SMP. Alasan penyalahgunaan narkoba menurut persepsi para pelajar adalah karena: terlalu mudah mendapatkan narkoba di luar lingkungan sekolah.   Kata Kunci: Pennggulangan, Narkoba, Mahasiswa.
STRUKTURASI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM PRAKTIK MEDIA RELATIONS DI DALAM INDUSTRI MEDIA Pratama, Brahma Putra
Informasi Vol 48, No 1 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.288 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i1.17799

Abstract

Media relations is one of the practices that can be found in the system of a publicrelations (PR) department. The PR department of a media industry still needs to do thepractice of media relations with other media industry although it has already had its ownchannel to disseminate information. The practice of media relations has aim that theinformation from an organization can be distributed to the public through the channelof the media industry. To achieve the aim, the initial process, such as the interactionand communication in the internal environment of the organization between the PRstaff with the superiors, is required. PR staff and the superiors as the agents use thestructure to act in the process of system production and reproduction. To know howthe process of the system production and reproduction in the interaction of the agentsin the practice of media relations, then analysis using adaptive structuration theorydeveloped by McPhee and Poole is required. This research aims to describe and providean understanding of structuration of internal communication in the practice of mediarelations in the PR department. The method used in this research is a single instrumentalcase study with descriptive qualitative approach. From this study, it is found that in thePR department system, the staff connects to the superiors in the internal environmentin the practice of media relations and the agents use the structure to act and to interactso that the system and practice can take place continuously either as a rountine or as atransformation.Media relations merupakan salah satu praktik yang terdapat dalam sistem departemen public relations (PR). Departemen PR dari suatu industri media ternyata masih perlu melakukan praktik media relations dengan industri media lain meskipun telah memiliki saluran media untuk menyebarkan informasi. Praktik media relations bertujuan supaya informasi dari suatu organisasi dapat disebarluaskan kepada publik melalui saluran suatu industri media. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan proses awal berupa interaksi dan komunikasi di lingkungan internal organisasi antara staf PR dengan atasannya. Staf PR dan atasannya sebagai agen menggunakan struktur dalam bertindak dalam proses produksi dan reproduksi sistem. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi dan reproduksi sistem tersebut dalam interaksi para agen dalam praktik media relations, maka diperlukan analisis menggunakan teori strukturasi adaptif yang dikembangkan oleh McPhee dan Poole. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan pemahaman mengenai strukturasi komunikasi internal dalam praktik media relations yang terjadi di dalam departemen PR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus instrumental tunggal dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa di dalam sistem departemen PR, staf berhubungan dengan atasannya di lingkungan internalnya dalam melakukan praktik media relations dan para agen menggunakan struktur dalam bertindak dan berinteraksi sehingga sistem dan praktik dapat berlangsung terus-menerus baik sebagai rutinitas maupun sebagai transformasi.Kata kunci: Strukturasi, Komunikasi Internal, Media Relations, Industri Media
Khilafah Islamiyah dalam perspektif sejarah Ajat Sudrajat
Informasi Vol 35, No 2 (2009): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.656 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v2i2.6385

Abstract

Khilafah Islamiyah merupakan konsep pemerintahan yang pada akhir-akhir ini kembali mengemuka dan menjadi tuntutan sebagian umat Islam. Mengemukanya kembali tuntutan umat Islam atas pelaksanaan dan pengelenggaraan negara yang didasarkan pada syariah Islam tidak bisa dilepaskan dari kegagalan kalangan nasionalis sekuler. Tulisan ini bermaksud untuk menelusuri sejarah khilafah Islamiyah dalam pengertian konsep maupun praktiknya di dunia Islam. Dengan fokus pembacaan yang demikian, diharapkan akan dapat diketahui secara lebih jelas keberadaan dan posisi khilafah ini, baik dalam tingkat wacana maupun praktik sepanjang sejarahnya dan kemungkinannya di masa yang akan datang. Memperhatikan perkembangan politik yang terjadi di dunia Islam, sejak awal berdirinya sampai sekarang, tercatat adanya dua bentuk pemerintahan, yaitu menyerupai republik dan masih berbentuk kerajaan. Dalam perkembangannya yang awal, dunia Islam merupakan satu kesatuan politik yang utuh. Pemerintahannya tersentralisasi di satu pusat pemerintahan, sementara itu wilayahnya dibagi ke dalam wilayah-wilayah provinsial. Dalam perkembangan di dunia modern dewasa ini, sejumlah pemerintahan tetap mewarii tradisi lamanya dan sebagian yang lain mengikuti arus Barat sebagai negara nasional dalam bentuk republik. Negara-negara ini sekarang diwadahi oleh lembaga internasional yang bernama OKI (Organisasi Konferensi Islam). Kata kunci: Khilafah, Islam, Politik.
MEDIA LITERACY AND SOCIAL MEDIA USAGE ANALYSIS IN COMMUNICATION AND NON-COMMUNICATION STUDENTS OF UNIVERSITY OF AMIKOM YOGYAKARTA Dendy Suseno Adhiarso; Mohammad Suyanto
Informasi Vol 48, No 2 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.367 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i2.21382

Abstract

 Media literacy is the ability to understand, analyze, and deconstruct media images. The ability to do it is intended that the public as a media consumer becomes aware of how the media are built and accessed. The aims of this study are (1) to study the level of media literacy and social media usage patterns in communication and non-communication students. (2) to know the correlation between media literacy and social media usage patterns in communication and non-communication students. (3) comparing media literacy and social media usage patterns in communication and non-communication students. The population in this study were students of communication and non-communication at the University of AMIKOM Yogyakarta which amounted to 656. The sample selected in this study 87 respondents who conducted with probability sampling technique with convenience sampling. Data obtained through the survey to respondents by spreading the questionnaire at the early of September 2017. Data processing and analysis is done by descriptive study, crosstab, spearman correlation and chi-square. The result of the research shows that (1) the level of media literacy of both communication and non-communication students is at the intermediate level, while social media usage patterns for communication and non-communication students is at a high level. (2) there is the significant correlation between media literacy and social media usage patterns in communication and non-communication students. (3) there is a difference between media literacy and social media usage patterns in communication and non-communication students.ANALISIS PENGGUNAAN LITERASI MEDIA DAN MEDIA SOSIAL DI MAHASISWA KOMUNIKASI DAN NON-MAHASISWA KOMUNIKASI UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTALiterasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi citra media. Kemampuan untuk melakukannya dimaksudkan agar publik sebagai konsumen media menjadi sadar bagaimana media dibangun dan diakses. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mempelajari tingkat literasi media dan pola penggunaan media sosial pada mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi. (2) untuk mengetahui hubungan antara literasi media dan pola penggunaan media sosial pada mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi. (3) membandingkan literasi media dan pola penggunaan media sosial pada mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi di Universitas AMIKOM Yogyakarta yang berjumlah 656. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 87 responden yang dilakukan dengan teknik probability sampling dengan convenience sampling. Data diperoleh melalui survei kepada responden dengan menyebarkan kuesioner pada awal September 2017. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan studi deskriptif, crosstab, korelasi spearman dan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat literasi media mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi berada pada tingkat sedang, sedangkan pola penggunaan media sosial untuk mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi berada pada tingkat yang tinggi. (2) ada hubungan yang signifikan antara literasi media dan pola penggunaan media sosial pada mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi. (3) ada perbedaan antara literasi media dan pola penggunaan media sosial pada mahasiswa komunikasi dan non-komunikasi.
MEKANISME PENGAWASAN YANG SINERGIS IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Moerdiyanto Moerdiyanto
Informasi Vol 31, No 1 (2005): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4366.476 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v1i1.6747

Abstract

Pada konteks manajemen, kepuasan konsumen merupakan kunci keberhasilan bagi provider jasa. Sekolah selaku lembaga pendidikan formal merupakan industri jasa yang semestinya harus memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kliennya yaitu siswa dan elemen stake holder lainnya. Namun ironisnya masih banyak lembaga pendidikan yang belum secara optimal melakukannya. Pendidikan dasar dan menengah tentunya juga dihadapkan pada masalah itu. Evaluasi kritis ten tang kualitas pelayanan akademik selama ini menunjukkan bahwa kinerjanya belum memuaskan. Hal itu tercermin dalam hasil survei UNOP tahun 2004 tentang human develop­ ment index, Indonesia hanya berada di peringkat 111 dari 177 negara di dunia yang disurvei. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan dituangkan dalam Keputusan Mendiknas nomor 0971U/2002, tentang pengawasan penyelenggaraan pendidikan, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM). Pada tataran praktis justru yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana mekanisme dan prosedur monitoring dan kontrol dilakukan, agar pelaksanaan SPM di setiap lembaga pendidikan berjalan sebagaimana mestinya. Model monitoring dan pengawasan yang intensif adalah bentuk kolaborasi yang sinergis dan produktif antara inspektorat jenderal, Bawasda Provinsi, Bawasda KabupatenlKota dan Pengawas Sekolah, dan masyarakat. Oi dalam pelaksanaan pengawasan perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi melalui pembagian kekuasaan dan kewenangan pengawasan yang diatur dalam Buku Pedoman Pengawasan Standar Pelayanan Minimal. Pelaksanaan pemeriksaan kolaboratif hendaknya dilandasi oleh prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) prinsip manajemen yaitu fungsi kontrol, (2) prinsip pengendalian yaitu memberikan bimbingan, (3) prinsip integritas yang dilandasi integritas pribadi dan profesional, (4) prinsip pemberdayaan atas kemampuan dan kinerja kelembagaan, dan (5) prinsip efektivitas dan efisiensi agar pengawasan hemat biaya, tenaga, dan waktu. Selain itu, pengawasan harus ditempuh secara prosedural, yaitu: (1) dilaksanakan secara berkala dan terpadu, (2) melakukan penilaian atas manfaat dan keberhasilan pelaksanaan program kegiatan, (3) memberikan informasi adanya kotupsi, kolusi dan nepotisme, dan penyampaian saran perbaikan, (4) dilakukan oleh pengawas yang memadai, dan (5) adanya semangat saling memberi dan menerima secara profesional, obyektif dan akuntabel yang bernuansa pemberdayaan.
Aqua ads as an instrument of Indonesia national identity development Narendra, Asnurul Novia; Habsari, Sri Kusuma; Ardianto, Deny Tri
Informasi Vol 49, No 2 (2019): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2627.175 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v49i2.27815

Abstract

Advertising is not only present as a media that is able to introduce products of goods and service to encourage people to consume based on their needs, but rather to simulate life models and create fake needs made by producers. The research focused on analyzing the signs found on 600ml Aqua mineral water bottle labels with themed Temukan Indonesiamu. The study aims to find implicit purpose of using themed labels Temukan Indonesiamu in a 600 ml size Aqua mineral water bottle through the signs that appear on the ads. The study uses Rolland Barthes’s semiotics method to five motions advertisements namely friendly, polite, mutual cooperation, sharing, and kindship advertisement to find the meaning of denotation – connotations contained in the advertisement so as to produce myths or implicit goals from the production of the advertisement themed Temukan Indonesiamu. The result showed that changes of Aqua packaging using themed labels Temukan Indonesiamu with the theme of polite (santun), friendly (ramah), cooperation (gotong royong), sharing (berbagi) and kinship (kekeluargaan) not only as a Nation’s talent search program and a media representation of identity and culture of Indonesia, but encouragement of Aqua mineral water producers to consumers to buy Aqua mineral water not only based on the need of mineral water, but also based on simulations and false need created by advertisement, namely love for the Indonesia Nation as reflected in the 600ml Aqua bottle label. The author’s creation of the theme Aqua bottle was also seen by the author as a diversion of public attention by Aqua mineral water producers to the increasingly uncontrolled problem of plastic waste in Indonesia and the way to maintain the existence of products from Aqua mineral water producers. Iklan tidak hanya hadir sebagai media yang mampu memperkenalkan produk atau barang dan jasa untuk mendorong masyarakat berkonsumsi berdasarkan kebutuhan dirinya, melainkan menjadi simulasi model kehidupan dan menciptakan kebutuhan palsu yang dibuat oleh produser. Penelitian berfokus kepada penganalisisan tanda-tanda yang terdapat pada label botol air mineral Aqua ukuran 600ml bertema Temukan Indonesiamu. Penelitian bertujuan menemukan tujuan implisit digunakannya label bertema Temukan Indonesiamu pada botol air mineral Aqua ukuran 600ml melalui tanda-tanda yang muncul pada iklan. Penelitian menggunakan metode semiotika Rolland Barthes kepada kelima iklan gambar bergerak yaitu iklan versi ramah, santun, gotong royong, berbagi, dan kekeluargaan untuk menemukan makna denotasi – konotasi yang terkandung pada iklan sehingga menghasilkan mitos atau tujuan implisit dari diproduksinya iklan bertema Temukan Indonesiamu. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan kemasan Aqua dengan menggunakan label bertema Temukan Indonesiamu bertema Santun, Ramah, Gotong Royong, Berbagi, dan Kekeluargaan tidak hanya sebagai program pencarian bakat anak Bangsa dan media representasi jati diri dan kebudayaan Indonesia, melainkan dorongan produsen air mineral Aqua kepada konsumen untuk membeli air mineral Aqua tidak hanya berdasarkan kebutuhan akan air mineralnya, namun juga berdasarkan simulasi dan kebutuhan palsu yang diciptakan oleh iklan yaitu rasa cinta kepada Bangsa Indonesia yang tercermin pada gambar label botol Aqua ukuran 600ml. Penciptaan botol Aqua bertema Temukan Indonesiamu juga dilihat penulis sebagai pengalihan perhatian masyarakat oleh produser air mineral Aqua terhadap semakin tidak terkendalinya persoalan sampah plastik di Indonesia dan cara mempertahankan eksistensi produk dari produser air mineral Aqua.

Page 5 of 26 | Total Record : 254